Anda di halaman 1dari 14

KOMISI APARATUR SIPIL

NEGARA (KASN)
SRI AYU SEPTINAWATI, S.H.,M.H.

PEMBINAAN DAN MANAJEMEN ASN


1.

2.

Presiden selaku pemegang kekuasaan


pemerintahan merupakan pemegang
kekuasaan tertinggi dalam kebijakan
pembinaan profesi, dan Manajemen
ASN.
Untuk menyelenggarakan kekuasaan
sebagaimana dimaksud pada ayat (1),
Presiden mendelegasikan sebagian
kekuasaannya kepada:

Menteri/Kementerian PANRB;
KASN;
LAN; dan
BKN.

KEWENAGAN & HUB OTORITAS LEMBAGA


Menteri/Kementerian PANRB

Perumusan dan penetapan


kebijakan,
Koordinasi dan sinkronisasi
kebijakan,
Pengawasan atas
pelaksanaan kebijakan ASN;
LAN
Penelitian, pengkajian
kebijakan manajemen ASN,
Pembinaan dan
penyelenggaraan Diklat ASN.

BKN
Penyelenggaraan manajemen
ASN
Pengawasan dan
pengendalian pelaksanaan
NSPK manajemen ASN
(Mengelola Pegawai ASN)
KASN
Monitoring, evaluasi kebijakan,
dan rekomendasi yang mengikat
untuk
menjamin
perwujudan
sistem merit & pengawasan
penerapan asas, kode etik, dan
kode perilaku ASN

STRUKTUR KELEMBAGAAN KASN


PRESIDEN

Memegang kekuasaan tertinggi pembinaan


dan manajemen ASN
KEMENTERIAN

KEMEN PANRB

Merumuskan kebijakan
LPNK

LAN

BKN

Melaksanakan
Kajian dan Diklat

Mengelola
pegawai ASN

KASN

1. Menjaga merit system


2. Monev Seleksi JPT
3. Laporan ke Presiden

KOMISI APARATUR SIPIL


NEGARA
1. Sifat dan Kedudukan: (Pasal 27)
a. Lembaga Non Struktural
b. Mandiri, bebas dari intervensi politik
2. Tujuan : (Pasal 28)
.
Menjamin terwujudnya Sistem Merit dalam kebijakan dan Manajemen
ASN;
.
Mewujudkan ASN yang profesional, berkinerja tinggi, sejahtera, dan
berfungsi sebagai perekat NKRI;
.
Mendukung penyelenggaraan pemerintahan negara yang efektif,
efisien, terbuka, dan bebas KKN;
.
Mewujudkan Pegawai ASN yang netral dan tidak diskriminatif dalam
pelayanan;
.
Menjamin terbentuknya profesi ASN yang dihormati; dan
.
Mewujudkan ASN yang dinamis dan berbudaya pencapaian kinerja.

FUNGSI DAN TUGAS KASN


Fungsi
Mengawasi
pelaksanaan
Norma
dasar,
kode
etik/perilaku, penerapan Sistem Merit.
Tugas
a. Menjaga netralitas Pegawai ASN;
b. Melakukan pengawasan atas pembinaan profesi ASN;
dan
c. Melaporkan
pelaksanaan tugas kepada Presiden.
Dalam melakukan tugasnya KASN dapat:
a. Melakukan penelusuran data dan informasi pada instansi pemerintah;
b. Melakukan pengawasan terhadap pelaksanaan fungsi Pegawai ASN;
c. Menerima laporan terhadap pelanggaran norma dasar, kode etik, dan kode
perilaku Pegawai ASN;
d. Melakukan penelusuran data dan informasi atas prakarsa sendiri terhadap
dugaan pelanggaran norma dasar, kode etik, dan kode perilaku Pegawai ASN,
dan
e. Melakukan upaya pencegahan pelanggaran norma dasar, kode etik, dan kode
perilaku Pegawai ASN.

WEWENANG KASN
Wewenang (Pasal 32)
a. Mengawasi setiap tahapan proses pengisian JPT;
b. Mengawasi & mengevaluasi penerapan asas, nilai dasar, kode
etil/perilaku;
c. Meminta informasi dari pegawai ASN dan Masyarakat;
d. Memeriksa dokumen terkait pelanggaran norma dasar, kode
etik, dan kode perilaku Pegawai ASN; dan
e. Meminta klarifikasi dan/atau dokumen yang diperlukan.
Tindak lanjut hasil pengawasan (Pasal 33)
Dalam melakukan pengawasan sebagaimana dimaksud pada
huruf b, KASN berwenang untuk memutuskan adanya
pelanggaran kode etik dan kode perilaku pegawai ASN.

Tindak Lanjut Keputusan KASN


Ada
Pelanggaran

Hasil
pengawasan
KASN

Tidak ada
pelanggaran

Keputusan KASN:
Pelanggaran kode
etik dan kode
perilaku KASN

PPK dan Pyb


wajib
menindaklanjuti

Tdk Ditindaklanjuti

Ditindaklanjuti

KASN merekomendasikan kepada Presiden


untuk menjatuhkan sanksi terhadap PPK dan
PyB yang melanggar prinsip Sistem Merit
dan
ketentuan
peraturan
perundangundangan

Sanksi sebagaimana dimaksud berupa:


a. Peringatan;
b. Teguran;
c. Perbaikan, pencabutan, penerbitan keputusan, dan/atau pengembalian pembayaran
d. Hukuman disiplin untuk Pyb sesuai dengan ketentuan peraturan perundangundangan;dan
e. Sanksi untuk PPK, sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan

Kewenangan Menjatuhkan Sanksi


Penjatuhan Sanksi atas pelanggaran Sistem
Merit:
Presiden selaku pemegang kekuasaan
tertinggi
pembinaan
ASN,
terhadap
keputusan Pejabat Pembina Kepegawaian;
dan
Menteri PANRB terhadap keputusan yang
ditetapkan oleh Pejabat yang berwenang,
dan terhadap Pejabat Pembina Kepegawaian
di tingkat Provinsi dan Kabupaten/Kota.

SUSUNAN & KEANGGOTAAN


KASN
1. Kasn, terdiri atas: (Pasal 35) 3. Syarat menjadi anggota KASN
. WNI;
a. 1 (satu) orang Ketua
. Setia dan taat kepada Pancasila dan UUDNRI 1945;
merangkap anggota.
. Berusia paling rendah 50 (lima puluh) tahun pada saat
b. 1 (satu) orang Wakil Ketua
mendaftarkan diri;
merangkap anggota.
. Tidak sedang menjadi anggota parpol dan/atau tidak
c. 5 (lima) orang anggota.
sedang menduduki jabatan politik;
2. Unsur keanggotaan:
. Mampu
secara
jasmani
dan
rohani
untuk
terdiri dari unsur pemerintah
melaksanakan tugas
dan/atau non-pemerintah
. Memiliki
kemampuan,
pengalaman,
dan/atau
pengetahuan di bidang manajemen SDM;
. Berpendidikan paling rendah strata dua (S2) di bidang
AN, Manajemen SDM, kebijakan publik, ilmu hukum,
ilmu pemerintahan, dan/ataui S2 di bidang lain;
. Tidak merangkap jabatan pemerintahan dan/atau
badan hukum lainnya; dan
. Tidak pernah dipidana penjara.

ASISTEN KASN
KASN dibantu oleh:
Asisten
Pejabat fungsional keahlian yang dibutuhkan.
Syarat sebagai asisten KASN:
Diangkat dan diberhentikan oleh ketua KASN berdasarkan
persetujuan rapat KASN;
Dapat berasal dari PNS maupun non-PNS yang memiliki kualifikasi
akademik paling rendah S2 di bidang AN, manajemen publik,
manajemen SDM, Psikologi, kebijakan publik, ilmu hukum, ilmu
pemerintahan, dan/atau S2 di bidang lain yang berkaitan dengan
manajemen SDM.
Tidak sedang menjadi anggota dan/atau pengurus parpol, tidak
merangkap jabatanm serta diseleksi secara terbuka dan kompetitif.
Memiliki dan melaksanakan nilai dasar, kode etik, dan kode perilaku
serta diawasi oleh anggota KASN.

PENGANGKATAN &PEMBERHENTIAN ANGGOTA KASN

1. Penetapan (Pasal 37 ayat (1))


Presiden menetapkan Ketua, Wakil ketua, dan Anggota KASN dari
anggota KASN terpilih yang diusulkan oleh tim seleksi.
2. Masa Jabatan (Pasal 37 ayat (2))
Ketua, Wakil Ketua, dan Anggota KASN ditetapkan untuk masa jabatan 5
tahun dan hanya dapat diperpanjang untuk 1 kali masa jabatan.
3. Pemberhentian: (Pasal 37 ayat (3))
. Meninggal dunia; mengundurkan diri; tidak mampu jasmani atau rohani
sehingga tidak dapat menjalankan kewajiban sebagai anggota KASN;
. Dihukum penjara berdasarkan keputusan pengadilan yang sudah
memperoleh kekuatan hukum yang tetap karena melakukan tindak
pidana kejahatan jabatan; atau
. Menjadi anggota partai politik dan/atau menduduki jabatan negara.

Seleksi Anggota KASN


Menjamin Netralitas Anggota
KASN:
Anggota KASN yang berasal
dari
PNS
diberhentikan
sementara dari jabatan ASN.
Anggota KASN yang berasal
dari
PPPK
diberhentika
statusnya dari PPPK.
Anggota KASN yang berasal
dari non-pegawai ASN harus
mengundurkan diri sementara
dari jabatan dan profesinya.
dan ditetapkan oleh Presiden.

Menjamin Netralitas Anggota KASN:

Anggota KASN yang berasal dari PNS diberhentikan


sementara dari jabatan ASN.

Anggota KASN yang berasal dari PPPK diberhentika


statusnya dari PPPK.

Anggota KASN yang berasal dari non-pegawai ASN


harus mengundurkan diri sementara dari jabatan dan
profesinya.
Tim Seleksi Anggota KASN:
Beranggotakan 5 (lima) orang yang dibentuk oleh
Menteri.
Tim seleksi dipimpin oleh Menteri dan melakukan tugas
selama 3 (tiga) bulan.
Anggota tim seleksi harus memiliki pengetahuan dan
pengalaman di bidang ASN, rekam jejak yang baik,
integritas moral, dan netralitas.
Melakukan proses seleksi anggota KASN dengan
mengumumkan secara terbuka lowongan tersebut
kepada
masyarakat
luas,
melakukan
penilaian
pengetahuan, kompetensi, integritas moral, rekam jejak
calon, dan uji publik.
Tim seleksi menyampaikan 2 (dua) kali jumlah anggota
KASN untuk dipilih dan ditetapkan oleh Presiden.

Majelis Kehormatan KASN


KASN memiliki dan melaksanakan kode etik dan kode
perilaku
Dalam hal terjadi pelanggaran kode etik dan kode
perilaku
sebagaimana
dimaksud,
Presiden
membentuk Majelis kehormatan kode etik dan kode
perilaku.
Majelis kehormatan kode etik dan kode perilaku terdiri
atas :
5 (lima) orang yang berasal dari luar KASN dan
Memiliki pengetahuan, pengalaman, dan kompetensi
di bidang ASN, rekam jejak yang baik, integritas
moral, dan netralitas, serta
Berusia paling rendah 55 (lima puluh lima) tahun.

Anda mungkin juga menyukai