JASAKOM
ISBN
: 978-979-1090-94-0
Publisher
Jasakom
Android
Toko Mahal
Web Site
http://www.jasakom.com
Penulis
Rendra Towidjojo
rtowidjojo@gmail.com
Toko Online
http://www.TokoMahal.com
Penerbit dan Penerimaan Naskah
admin@jasakom.com
II
JASAKOM
Rendra Towidjojo
III
JASAKOM
IV
JASAKOM
An Acknowledge
Terima kasih untuk Allah, SWT atas semua Rahmat-Mu, Anugrah-Mu yang tak
ternilai.
Terima kasih yang sebesar-besarnya untuk kedua orang tua saya tercinta : dr.
Mochnie Towidjojo dan dr. Maryam Lupoyo. Terima kasih yang tak terhingga
untuk bidadari cantik saya, Nina Lintang yang selalu setia menemani, yang
selalu mengingatkan saya untuk tetap bertanggung jawab dengan mimpimimpi saya. Untuk adik saya dr. Vera Towidjojo dan ponakan-ponakan lucu
saya yang selalu datang mengganggu saat saya menulis.
Terima kasih untuk Kakanda Nurhayadi yang selalu memperjuangkan saya.
Kedua Maha Guru saya di KailiNetwork: Mr. Denny Kristna dan Mr. Daniel
Harold, beserta seluruh staff KailiNetwork. Guru CCNA saya di Bandung: Mr.
Taufik Muhammad, Mr. Yayat, Mr. Arief Budiman.
Para Admin IlmuJaringan(dot)Com sudah meramaikan group IJC kita : Pak
Roby, Bro Budy Tan, Bro Nizam, Bro Sarman Ozx, Bro Katiman Bayu, Bro
Nizam, Bro Adithya Erlangga. Pejuang-pejuang di IJC Labs yang tetap
semangat dan berkarya: Bro Adhi Fernandez, Bro Agran Tantu, Bro Wahyu.
Terima kasih juga untuk rekan-rekan online IJC yang selalu meramaikan group
IJC, mohon maaf saya tidak bisa menyebutkan satu per satu, tanpa kalian
groupnya nggak bakalan rame.
Terima kasih juga untuk rekan-rekan di The Blues: Yatrin (yang sudah menjadi
private editor saya), Wiwik, Herman, Aristo, Fitrah, Andy, Rizqy, Zikran, Eno dan
Sani. Ditunggu kepulangannya ke Gudang Peluru.
Terima kasih yang sebesar-besarnya untuk Mas Sto dan para Admin Jasakom
yang sudah bersedia menerbitkan buku ini, dan tentunya terima kasih bagi
Anda semua yang tetap setia menanti buku ini terbit.
The Blues Data Center
V
JASAKOM
Belanja Online ?
www.TokoMahal.com
DAFTAR ISI
BAB 1
Konsep Dasar Quality of Service (QoS)
QoS Overview
Packet Switching Network
Service
QoS Component
The Queue
Queue Congestion
Tipe Queue
Metode Queue
First-In First-Out (FIFO)
Priority Queuing
Class Based Queuing
Fair Queuing
Random Early Drop (RED)
Stochastic Fairness Queuing (SFQ)
Hierarchical Token Bucket (HTB)
Queue pada RouterOS
Tipe Queue
Shaper vs Scheduler
Interface HTB
Hardware Queue
1
2
5
7
10
11
13
14
15
16
17
18
20
20
21
22
24
25
27
29
31
BAB 2
Packet Flow Diagram
Memahami Packet Flow
Packet Melewati Router
Packet Menuju Router
Packet Dari Router
Diagram Packet Flow RouterOS v6 (Routing)
Diagram Packet Flow dalam 2 Way Communication
33
35
37
38
39
40
45
VII
JASAKOM
VIII
JASAKOM
47
48
52
54
57
60
62
63
64
65
67
67
70
73
74
75
79
82
84
86
89
92
93
95
99
101
102
104
106
109
110
112
114
115
BAB 4
Simple Queue
Tentang Simple Queue
HTB vs FIFO
Top to Bottom Rule
RouterOS v5 vs RouterOS v6
Konfigurasi Dasar
CIR (Committed Information Rate)
Priority
Skenario 1 (Leaf Queue dengan Priority yang sama)
Skenario 2 (Leaf Queue dengan Priority berbeda)
Burst
Konfigurasi Burst
Monitoring Burst
Burst vs Priority
Queue Size pada FIFO
Best Practice
Skenario 1 (Limit Berdasarkan Interface)
Skenario 2 (Limit Berdasarkan dst-address)
119
120
121
123
125
128
131
138
140
142
144
145
148
151
154
160
160
162
BAB 5
Queue Tree
Tentang Queue Tree
Konfigurasi Dasar
Skenario 1 (Flat)
Skenario 2 (Hirarki)
Distribusi Queue dan Priority
Skenario 1
Skenario 2
Skenario 3
Best Practice
Skenario 1 (Queue Berdasarkan Tujuan)
Skenario 2 (Queue Berdasarkan Bandwidth IIX dan IX)
Konfigurasi Marking Packet untuk Client-1
Konfigurasi Marking Packet untuk Client-2
Konfigurasi Marking Packet untuk Client-3
Konfigurasi Marking Packet untuk Client-4
169
170
173
173
176
179
183
185
188
192
192
198
200
201
202
203
IX
JASAKOM
204
206
207
208
209
BAB 6
Per Connection Queuing (PCQ)
Konsep PCQ
Algoritma PCQ
PCQ pada RouterOS
FIFO vs PCQ
Sub Stream
Alokasi Bandwidth pada Sub Stream
Rate pada Sub Stream
Membatasi Jumlah Sub Stream
Burst pada Sub Stream
IP Address sebagai Classifier
Membuat PCQ pada Queue Type
Menggunakan PCQ pada Simple Queue
Address Mask
Port sebagai Classifier
Koneksi Simultan
Destination Port sebagai Classifier
Source Port sebagai Classifier
Konfigurasi Port sebagai Classifier
Pengujian
Best Practice
Skenario 1 (Simple Queue + PCQ)
Skenario 2 (Queue Tree + PCQ)
211
212
212
214
217
219
219
221
225
226
228
230
232
233
237
237
239
241
241
243
244
245
247
BAB 7
QoS dengan Web Proxy
Internal Web Proxy
Diagram Packet Flow
Konfigurasi Marking Packet
Marking Packet untuk Cache HIT
Konfigurasi Queue (Queue Tree)
253
256
258
262
267
269
X
JASAKOM
272
273
275
277
278
279
282
283
BAB 8
Transparent Bandwidth Manager
Tentang Bridging
Transparent vs Routed Bandwidth Manager
Packet Flow Diagram
Konfigurasi Dasar
Konfigurasi Bridge
IP Firewall
Marking Packet
Konfigurasi Queue Tree
289
290
291
294
298
299
300
301
302
BAB 9
Best Practice
Practice 1
Strategi Manajemen Bandwidth
Addressing
Struktur Queue
Konfigurasi Address List
Konfigurasi Marking Packet
Konfigurasi Queue Tree
Konfigurasi Qeueu Terhadap Cache HIT
Analisa Perhitungan
Practice 2
Konfigurasi L7 Protocol
Konfigurasi Marking Packet
Konfigurasi Queue Tree
305
305
306
307
307
309
310
311
312
313
316
317
318
320
XI
JASAKOM
Belanja Online ?
www.TokoMahal.com
BAB 1
Konsep Dasar Quality of Service
(QoS)
1
JASAKOM
Priority
Queuing,
Class
Based
Queuing maupun Tocket Bucket yang
merupakan metode utama yang
digunakan MikroTik RouterOS dalam
melakukan manajemen bandwidth.
Dengan pembahasan singkat tentang
konsep QoS dan bagaimana RouterOS
melakukan QoS, maka diharapkan
Anda tidak lagi memiliki pertanyaanpertanyaan
seperti,
Mengapa
konfigurasinya seperti ini? Adakah
konfigurasi lain? atau Apakah maksud
dari penggunaan parameter ini dan
parameter itu?
QoS Overview
Selain
harus
memperhitungkan
faktor kegagalan sistem, keamanan,
skalabilitas, network yang baik juga
harus memperhitungkan kualitas atau
jaminan terhadap layanan (service)
yang akan diberikan kepada pengguna
(user). Jika jaringan komputer yang
tidak mampu memberikan jaminan
layanan kepada user, maka sudah
dipastikan bahwa user di jaringan
tidak akan nyaman menggunakan
jaringan tersebut. Sehingga dalam
membangun suatu jaringan, sudah
harus memperhitungkan kualitas
layanan, atau bahasa kerennya Anda
harus memperhatikan Quality of
Service. Sangat disarankan untuk tidak
hanya membuat jaringan yang 100%
Connected, tapi juga harus 100%
Guarantee J.
Yang menjadi permasalahan dalam
memberikan
kualitas
layanan
adalah teknologi yang kita gunakan
2
JASAKOM
Sebagai
ilustrasi,
pada
saat
mengirimkan foto ke teman Anda,
komputer akan memecah foto
tersebut menjadi 1.000 packet. Tidak
ada jaminan bahwa 1.000 packet
tersebut akan sampai di komputer
teman Anda.
Bisa saja terjadi hanya 990 packet yang
tiba dan ada 10 packet yang hilang.
Mudah-mudahan ini tidak terjadi
pada Anda, karena bisa saja teman
Anda menerima foto Anda yang tidak
memiliki mulut atau hidung, karena 10
packet yang hilang tersebut ternyata
merupakan mulut atau hidung Anda
J.
?
"Bisa saja teman Anda
menerima foto Anda yang
tidak memiliki mulut atau
hidung, karena 10 packet
yang hilang tersebut ternyata
merupakan mulut atau hidung
Anda"
3
JASAKOM
4
JASAKOM
5
JASAKOM
6
JASAKOM
QoS
juga
dibutuhkan
untuk
melakukan penanganan yang lebih
baik terhadap packet-packet data
khusus, seperti pada packet VoIP,
Radio Streaming maupun Video
Streaming. Sehingga secara umum,
QoS bertujuan untuk menjaga agar
layanan-layanan penting pada IP
Network tidak akan terganggu pada
saat terjadi congestion.
Service
Sebelum melakukan implementasi
QoS pada jaringan, sebaiknya perlu
mengetahui
jenis-jenis
layanan
(service) pada IP Network. Dengan
mengetahui
berbagai
service
tersebut diharapkan Anda memiliki
pengetahuan mana service yang
sangat krusial (penting) dan mana
service yang sebenarnya bisa saja
dikesampingkan pada saat terjadi
congestion tadi.
Adapun service-service yang ada pada
IP Network saat ini dapat dijabarkan
sebagai berikut.
Normal User Data, data jenis
ini dihasilkan oleh aplikasi yang
umum digunakan oleh user,
seperti traffic Web, Mail maupun
FTP. Traffic ini tidak terlalu
memerlukan penanganan khusus,
karena umumnya menggunakan
protocol TCP yang akan berusaha
mengirimkan kembali packetpacket yang tidak sampai pada
komputer tujuan.
7
JASAKOM
8
JASAKOM
9
JASAKOM
QoS Component
QoS juga memiliki beberapa bagian
penting atau komponen, yang akan
diperhitungkan dan digunakan pada
saat merancang maupun melakukan
implementasi. Komponen QoS itu
adalah sebagai berikut.
Signaling, beberapa perangkat
jaringan yang membuat koneksi
jaringan akan dikendalikan oleh
protocol khusus, umumnya adalah
10
JASAKOM
The Queue
Ada istilah dalam manajemen jaringan
yang mengatakan bahwa QoS itu
sebenarnya
adalah
permainan
queue. Ini karena jumlah traffic yang
akan dikirimkan umumnya lebih besar
dari pada kapasitas bandwidth yang
tersedia. Karena besar pasak dari pada
tiang tersebut maka harus dilakukan
antrian (queue) sehingga nantinya
11
JASAKOM
12
JASAKOM
Queue Congestion
Queue pada switch dan router
sebenarnya rawan dan rentan terhadap
kondisi congestion. Congestion bisa
juga terjadi ketika rate dari ingress
traffic tadi lebih besar dari traffic yang
dapat diproses oleh switch atau CPU
pada router. Congestion juga terjadi
jika rate ingress traffic lebih besar dari
traffic yang bisa dikeluarkan pada
output interface. Ada beberapa faktor
yang akan menyebabkan terjadinya
congestion, antara lain :
Kecepatan (speed) pada input
interface lebih besar dari output
interface.
Kombinasi dari beberapa jenis
traffic yang masuk dari beberapa
input interface namun hanya
dikeluarkan pada satu output
interface.
Kemampuan yang rendah dari
switch dan CPU router untuk
memproses packet dan mengelola
tabel forwarding.
Mari sedikit kita melihat lebih jauh
tentang congestion dan gambaran
dasar bagaimana queue dapat
digunakan
untuk
menangani
congestion. Seperti sudah dijelaskan
sebelumnya, congestion akan terjadi
bila ada kondisi dimana traffic yang
akan disalurkan lebih besar dari
kapasitas link yang ada.
Secara default, interface pada
perangkat jaringan (router/switch)
akan melakukan queue dengan
membuat buffer. Buffer tersebut
akan diisi dengan packet-packet
13
JASAKOM
Tipe Queue
Perangkat jaringan seperti router dan
switch tentunya paling tidak memiliki
lebih dari satu interface. Dengan
adanya beberapa interface maka
perangkat jaringan tersebut tentunya
akan bekerja dengan menerima packet
dari satu input interface, memproses
packet tersebut, kemudian akan
berusaha mengirimkan/meneruskan
packet tersebut ke tujuan dengan cara
mengeluarkan packet tadi pada output
interface. Inilah yang menyebabkan
interface jaringan harus memiliki
kemampuan untuk melakukan ingress
queue dan egress queue.
Queue pada perangkat jaringan dapat
dibedakan menjadi 2 (dua), yaitu
hardware queue dan software queue.
Software queue cenderung lebih
rumit, dan dapat diterapkan dengan
berbagai metode seperti First-In FirstOut, WRR, CBWFQ, LLQ, HTB dan lainlain.
Beberapa metode dasar yang ada pada
software queue akan dijabarkan lagi
pada pembahasan berikut. Sedangkan
hardware queue merupakan queue
yang lebih sederhana cara kerjanya
dengan hanya menggunakan metode
First-In First-Out. Software queue
dibutuhkan jika hardware queue
14
JASAKOM
Metode Queue
Pada pembahasan sebelumnya, Anda
sudah mengetahui bahwa queue
dapat dibedakan menjadi hardware
queue dan software queue. Hardware
queue cenderung sederhana dengan
hanya menggunakan metode First-In
First-Out, siapa duluan dia menang,
siapa packet yang lebih dahulu
masuk maka packet itu pula yang
akan lebih dahulu keluar. First-In FirstOut merupakan salah satu metode
queue yang paling sederhana dan
merupakan metode default baik pada
hardware queue maupun software
queue.
Jika kita melihat lebih dalam tentang
software queue, maka akan didapati
berbagai macam metode queue yang
dapat digunakan. Dari metode yang
sederhana dan mudah dipahami
sampai dengan metode rumit yang
menguras otak jika Anda memikirkan
bagaimana metode-metode tersebut
melakukan antrian (queue) packet.
Beberapa metode queue merupakan
pengembangan dari metode queue
yang lain. Begitu juga pada saat
akan diterapkan di lapangan, ada
kalanya skenario jaringan hanya
15
JASAKOM
16
JASAKOM
Karena
berhubung
namanya
FIFO, maka queue-nya tentu akan
menempatkan packet nomor 1
sebagai packet terdepan, disusul oleh
packet nomor 2 dan seterusnya. Ini
dikarenakan packet nomor 1 yang
merupakan packet yang lebih dulu
masuk ke dalam router.
U
GF
N
KU
O
IKR
U
KK
TI
Priority Queuing
U
GF
OT
KR
MI
-M
kemudian
akan dimasukkan
ke dalam multiple
TIK
O
FIFO tadi. Yang perlu
R
K
diperhatikan pada metode
MI
ini
adalah
classification
dilakukan dengan memisahkan
packet dan bukan memisahkan aliran
packet (flow). Terdengar rumit, karena
mulai sekarang Anda harus bisa
memisahkan rujukan kata packet
dan rujukan aliran packet atau packet
flow.
Dijelaskan
sebelumnya
bahwa
Metode Priority Queuing akan
melakukan
classification
packet.
Pekerjaan classification ini tentu
membutuhkan waktu, karena router
harus bisa membedakan mana packet
yang memiliki prioritas tinggi dan
mana packet dengan prioritas rendah.
17
JASAKOM
18
JASAKOM
Namun
CBQ
masih
memiliki
kelemahan, metode queuing ini
melakukan classification berdasarkan
packet. Metode ini tidak pernah
memperhatikan session komunikasi
yang terjadi antara komputer pengirim
dan penerima. CBQ akan melakukan
queuing dengan memproses packet by
packet. Jika ternyata ada satu aplikasi
yang dijalankan user dan ternyata
19
JASAKOM
Fair Queuing
Untuk menutupi kekurangan CBQ yang
hanya melakukan proses classification
packet by packet, maka Fair Queuing
akan melakukan classification dan
pemisahan traffic berdasarkan flow
(aliran packet). Flow itu sendiri
merupakan kumpulan packet yang
berasal dari satu komunikasi (session)
yang sama, flow dapat diidentifikasi
(IP
Setelah
melakukan
classification
berdasarkan
flow
tadi,
maka
selanjutnya Fair Queuing akan
memproses queue secara round robin
pula. Jika CBQ melakukan round robin
terhadap packet, maka Fair Queuing
melakukan round robin terhadap
aliran packet (flow).
20
JASAKOM
21
JASAKOM
"
SFQ sebenarnya tidak terlalu
baik menyediakan queue
untuk setiap flow, SFQ masih
menggunakan algoritma
hashing untuk mengarahkan
packet ke dalam jumlah sub
queue.
"
22
JASAKOM
23
JASAKOM