HVAC kelas A, B, C, D dan E merupakan PERSYARATAN kelas
ruangan yang digunakan untuk produksi OBAT. Jadi suatu obat tertentu hanya boleh diproduksi sesuai dengan ruangan kelas yang sudah ditetapkan. Jadi misalnya untuk obat yang diproduksi secara Steril dengan tehnik ASEPTIS, maka HARUS diproduksi di ruang kelas A dengan latar belakang kelas B. Sedangkan obat steril yang diproduksi secara Non-Aseptis, diproduksi di ruang kelas A dengan latar belakang kelas C. Untuk obat-obat NON-STERIL bisa diproduksi di ruangan dengan kelas E. Jadi industri farmasi-nya tergantung dari obat yang diproduksi. Pada gambar resirkulasi udara saya sangat setuju dengan sistem supply dan return nya dimana ada perbedaan posisi return (ada yang di atas dan di bawah). Untuk posisi yang di bawah ini sangat dianjurkan untuk kelas ruang A, B, C, D/E, dengan tujuan agar sistem sirkulasi udara menjadi sempurna, sehingga kebersihan ruangan akan lebih cepat dicapai selain dari faktor air change, kelemahan dari sistem dengan posisi return di bawah adalah biaya tinggi. Sedangkan untuk posisi return di atas ada sedikit adakelemahan yaitu sirkulasi udara menjadi tidak sempurna sehingga kebersihan ruangan akan lebih lama dicapai. Return di atas ini biasanya digunakan pada sistem AHU kelas black are F/G, kelebihan dari sistem dengan posisi return di atas adalah biaya menjadi lebih murah. Untuk mengatasi masalah debu diruang produksi (misalnya ruang cetak tablet) selain sistem AHU dengan supply return nya biasanya dilengkapi juga dengan unit dust collector sebagai penghisap debu dan ini tentu sangat berpengaruh dengan sistem hvac yang ada dimana volume udara balik akan berkurang karenanya. Untuk mengatasinya perlu diperhitungkan saat menghitung dan merencanakan sistem dan kapasitas AHU sehingga ketika sistem dust collector ditambahkan tidak berpengaruh terhadap kebutuhan volume udara untuk ruangan tersebut.