BAB I
PEDOMAN UMUM RISALAH LELANG
dapat
digunakan
termasuk
tetapi
tidak
terbatas
pada
pengosongan.
3. Risalah Lelang memberikan penyelesaian yang tuntas dari apa yang
dilelang, sehingga dapat dipergunakan oleh berbagai pihak, termasuk
tetapi tidak terbatas:
a. Pembeli dapat memperoleh Kutipan Risalah Lelang sebagai Akta
Jual Beli untuk kepentingan balik nama atau Grosse Risalah Lelang
sesuai kebutuhannya;
memperoleh
pelaksanaan
lelang
Salinan
atau
Risalah
Grosse
Lelang
Risalah
untuk
laporan
Lelang
sesuai
kebutuhannya;
c. Pengawas Lelang (Superintenden) memperoleh Salinan Risalah
Lelang untuk laporan pelaksanaan lelang/kepentingan dinas;
d. Kantor pelaksana lelang, sebagai pertanggungjawaban administrasi
dan hasil lelang;
e. Kantor Pertanahan sebagai dasar hukum membaliknama suatu hak
atas tanah.
C.
diberikan
kepada
Penjual
dan
kepada
Pengawas
Lelang
D.
E.
A.
Ketentuan Umum
1.
Dalam tiap pelelangan oleh Pejabat Lelang harus dibuat Risalah Lelang.
2.
Risalah Lelang diberi nomor urut per Tahun Anggaran dan dimulai dari
nomor 001.
3.
4.
5.
kesalahan
Risalah
Lelang
berupa
pencoretan,
B.
2.
Risalah Lelang diketik di atas kertas ukuran folio (F4) dengan margin:
a. dari tepi atas kertas sampai tulisan Lembar..
:2
cm;
: 8 spasi;
cm;
:4
cm;
: 1,5 cm.
Risalah Lelang diketik dengan menggunakan jenis huruf Arial, font 12,
dengan spasi 1 (satu)/single, tidak dicetak tebal.
3.
4.
6.
Pada setiap lembar bagian atas sebelah kanan Risalah Lelang harus
dicantumkan lembar ke berapa dari Risalah Lelang Nomor...tanggal...
7.
Untuk tanda tangan Pejabat Lelang disetiap lembar, diberi jarak 3 spasi.
8.
Pada setiap lembar bagian bawah sebelah kanan, baris terakhir ditulis katakata .../Lembar Ke... (diisi 2(dua) suku kata pertama).
9.
10. Untuk lembar kedua dan selanjutnya, setelah penulisan NIP Pejabat Lelang
diberi jarak 1 spasi.
11. Pengetikan suatu kalimat dalam Risalah Lelang tidak boleh ada ruang kosong,
sisanya harus diisi dengan garis putus-putus. Pada setiap awal alinea diberi 5
ketukan dengan garis putus-putus.
12. Risalah Lelang harus dapat dibaca tanpa singkatan, kalimat ditulis dalam satu
rangkaian yang berhubungan satu dengan yang lain sehingga mudah
dimengerti.
13. Penulisan angka harus disertai dengan huruf, kecuali angka yang menyatakan
nomor.
14. Risalah Lelang di print dengan menggunakan printer yang ada pada fasilitas
kantor, namun diupayakan yang akan datang menggunakan printer jenis laser.
15. Khusus untuk Minuta Risalah Lelang pada bagian badan dan bagian kaki yang
berkaitan dengan : banyaknya barang yang dilelang, banyaknya barang yang
laku/terjual, jumlah harga barang yang terjual, jumlah harga barang yang
ditahan, banyaknya lampiran Risalah Lelang dan kalimat Dibuat dengan tidak
ada coretan, tambahan maupun perubahan, harus ditulis tangan.
b.
c.
D.
2.
b.
c.
e.
f.
g.
3.
4.
E.
2.
Tulisan pada Sampul Risalah Lelang ditulis dengan huruf capital, terdiri
dari:
a. Sampul diberi frame dengan garis rangkap 2, tebal dibagian luar dan
tipis dibagian dalam, dengan margin 2 cm dari tepi atas, bawah, kiri
dan kanan kertas;
b. Logo Departemen Keuangan, dengan ukuran 7x7 cm diletakkan
pada tengah atas dengan margin 2,5 cm dari tepi atas frame;
c. Tulisan SALINAN/KUTIPAN/GROSSE diletakkan dibagian tengah
dengan margin 2 cm dari batas bawah Logo, menggunakan huruf
Arial, font 20;
d. Tulisan RISALAH LELANG diletakkan dibagian tengah dengan
margin 1,5 cm dari bawah tulisan SALINAN/KUTIPAN/GROSSE,
menggunakan huruf Arial, font 30;
e. Tulisan Nomor, Tanggal, Pejabat Lelang, Penjual berurutan
kebawah dengan margin masing-masing 1cm, diletakkan dibawah
Warna merah muda untuk barang tidak bergerak atau barang tidak
bergerak yang disatukan dengan barang bergerak; dan
4.
Penjahitan
1.
2.
10
2.
3.
Risalah Lelang Non Eksekusi Wajib Barang Milik BUMN/D Non Persero;
4.
Risalah Lelang Non Eksekusi Wajib Kayu dan Hasil Hutan lainnya dari
Tangan Pertama;
5.
6.
7.
8.
9.
Hadiyanto
NIP 060076790
14