Upaya pencegahan
Jika ada salah satu anggota keluarga
dicurigai kena Virus Hepatitis B, biasanya
dilakukan screening terhadap anak-anaknya
untuk mengetahui apakah membawa virus
atau tidak.
Selain itu, imunisasi merupakan
langkah efektif untuk mencegah masuknya
virus hepatitis B.
Efek samping
Umumnya tak terjadi. Jikapun ada
(jarang) berupa keluhan nyeri pada bekas
suntikan, yang disusul demam ringan &
pembengkakan. Reaksi ini akan hilang dalam
waktu dua hari.
Usia Pemberian
Cukup
tinggi,
antara
94-96%.
Umumnya setelah 3 kali suntikan, lebih dari
95% bayi mengalami respons imun yang
cukup.
Lokasi Penyuntikan
Pada anak di lengan dengan cara
intramuskuler. Sedangkan pada bayi dip aha
lewat anterolateral (antero = otot-otot
bagian depan, lateral = otot bagian luar).
Penyuntikan di bokong tidak dianjurkan
karena bisa mengurangi efektivitas vaksin.
Tingkat Kekebalan
Kontra Indikator
Tidak dapat diberikan pada anak yang
sakit berat.
Jumlah Pemberian
Sebanyak 3 kali, dengan interval 1
bulan antara suntikan pertama dan kedua,
kemudian 5 bulan antara suntikan kedua dan
ketiga.
Tanda Keberhasilan
Tak ada tanda klinis yang dapat
dijadikan patokan. Namun dapat dilakukan
pengukuran
keberhasilan
melalui
pemeriksaan darah dengan mengecek kadar
hepatitis B-nya setelah anak berusia setahun.
Jadwal Pemberian
Apabila diberikan pada umur 7-12
bulan, PCV diberikan 2 kali dengan
interval 2 bulan; pada umur lebih dari 1
tahun diberikan 1 kali, namun keduanya
perlu booster 1 kali pada umur lebih dari
12 bulan atau minimal 2 bulan setelah
dosis terakhir. Pada anak umur di atas 2
tahun PCV diberikan cukup satu kali.
Efek Samping
Kemampuan
Studi klinis di California Utara, AS,
menunjukkan, vaksin pneumococus
memiliki tingkat keampuhan 99% efektif
mencegah IPD pada bayi yang telah
diimunisasi penuh (4 dosis), dan 89%
efektif mencegah semua kasus IPD pada
anak yang telah mendapat satu kali atau