Anda di halaman 1dari 2

Hepatitis B atau yang lebih dikenal dengan

sakit kuning adalah penyakit infeksi yang disebabkan


oleh virus hepatitis B (VHB) yang menyerang hati &
dapat bersifat akut (mendadak) atau menahun yang
selanjutnya akan berkembang menjadi liver cirrhosis
(pengerasan hati) maupun carcinoma hepato celluler
(kanker hati).
Imunisasi hepatitis B ini juga merupakan
imunisasi yang diwajibkan, lebih dari 100 negara
memasukkan vaksinasi ini dalam program nasionalnya.
Jika menyerang anak, penyakit yang disebabkan virus
ini sulit disembuhkan. Bila sejak lahir telah terinfeksi
virus hepatitis B (VHB) dapat menyebabkan kelainankelainan yang dibawanya terus hingga dewasa. Sangat
mungkin terjadi sirosis atau pengerasan hati.

Upaya pencegahan
Jika ada salah satu anggota keluarga
dicurigai kena Virus Hepatitis B, biasanya
dilakukan screening terhadap anak-anaknya
untuk mengetahui apakah membawa virus
atau tidak.
Selain itu, imunisasi merupakan
langkah efektif untuk mencegah masuknya
virus hepatitis B.

Efek samping
Umumnya tak terjadi. Jikapun ada
(jarang) berupa keluhan nyeri pada bekas
suntikan, yang disusul demam ringan &
pembengkakan. Reaksi ini akan hilang dalam
waktu dua hari.

Usia Pemberian

Cukup
tinggi,
antara
94-96%.
Umumnya setelah 3 kali suntikan, lebih dari
95% bayi mengalami respons imun yang
cukup.

Sekurang-kurangnya 12 jam setelah


lahir. Dengan syarat, kondisi bayi stabil, tak
ada gangguan pada paru-paru dan jantung.
Dilanjutkan pada usia 1 bulan, dan usia 3-6
bulan.
Khusus bayi yang lahir dari ibu
pengidap VHB, selain imunisasi tsb
dilakukan tambahan dengan immunoglobulin
antihepatitis B dalam waktu sebelum usia 24
jam.

Lokasi Penyuntikan
Pada anak di lengan dengan cara
intramuskuler. Sedangkan pada bayi dip aha
lewat anterolateral (antero = otot-otot
bagian depan, lateral = otot bagian luar).
Penyuntikan di bokong tidak dianjurkan
karena bisa mengurangi efektivitas vaksin.

Tingkat Kekebalan

Kontra Indikator
Tidak dapat diberikan pada anak yang
sakit berat.

Jumlah Pemberian
Sebanyak 3 kali, dengan interval 1
bulan antara suntikan pertama dan kedua,
kemudian 5 bulan antara suntikan kedua dan
ketiga.

Tanda Keberhasilan
Tak ada tanda klinis yang dapat
dijadikan patokan. Namun dapat dilakukan
pengukuran
keberhasilan
melalui
pemeriksaan darah dengan mengecek kadar
hepatitis B-nya setelah anak berusia setahun.

Jadwal Pemberian
Apabila diberikan pada umur 7-12
bulan, PCV diberikan 2 kali dengan
interval 2 bulan; pada umur lebih dari 1
tahun diberikan 1 kali, namun keduanya
perlu booster 1 kali pada umur lebih dari
12 bulan atau minimal 2 bulan setelah
dosis terakhir. Pada anak umur di atas 2
tahun PCV diberikan cukup satu kali.

PCV atau Pneumococcal Vaccine atau imunisasi


pneumokokus memberikan kekebalan terhadap
serangan penyakit IPD (Invasive Peumococcal
Diseases), yakni meningitis (radang selaput otak),
bakteremia (infeksi darah), dan pneumonia (radang
paru). Ketiga penyakit ini disebabkan kuman
Streptococcus Pneumoniae atau Pneumokokus yang
penularannya lewat udara. Gejala yang timbul
umumnya demam tinggi, menggigil, tekanan darah
rendah, kurang kesadaran, hingga tak sadarkan diri.
Penyakit IPD sangat berbahaya karena kumannya bisa
menyebar lewat darah (invasif) sehingga dapat
memperluas organ yang terinfeksi.

lebih dosis vaksinasi. Studi yang sama


menunjukkan jumlah bayi penderita IPD
berkurang 78% setelah diberi vaksinasi
pneumokokus saat bayi berusia di bawah
2 tahun.
Manfaat Jangka Panjang
Khusus bagi bayi dan anak terdiri
dari 7 serotipe S. pneumoniae sebagai
penyebab 80% terjadinya IPD pada bayi
dan anak di bawah usia 2 tahun yang
mempunyai kekebalan tubuh belum
sempurna. Antibodi yang terbentuk
setelah vaksinasi lengkap dapat bertahan
jangka panjang, karena vaksin ini bisa
merangsang pembentukan sel memori di
dalam tubuh anak.

Efek Samping
Kemampuan
Studi klinis di California Utara, AS,
menunjukkan, vaksin pneumococus
memiliki tingkat keampuhan 99% efektif
mencegah IPD pada bayi yang telah
diimunisasi penuh (4 dosis), dan 89%
efektif mencegah semua kasus IPD pada
anak yang telah mendapat satu kali atau

Biasanya muncul demam ringan,


kurang dari 380c, rewel, mengantuk,
nafsu makan berkurang, muntah, diare,
dan muncul kemerahan pada kulit.
Reaksi ini terbilang umum dan wajar
karena bisa hilang dengan sendirinya.

Anda mungkin juga menyukai