Pendahuluan
Pengendalian Proses yang akan dibahas pada bab ini adalah bagian dari
sistem pengendalian otomatis yang biasa diterapkan dalam teknologi proses untuk
menjaga kondisi proses agar sesuai dengan yang diinginkan. Seluruh komponen
yang terlibat dalam pengendalian proses disebut sebagai sistem pengendalian atau
sistem kontrol.
2.2
-18-
-19-
Variabel Output :
Variabel-variabel T, F, TCO, dan V merupakan measured variabel
CA adalah measured variabel jika pada aliran produk terdapat analyzer, maka
CA adalah unmeasured variabel jika pada aliran produk tidak terdapat analyzer
Gambaran skematik dari variabel-variabel yang terkait pada suatu sistem
proses dapat dilihat pada Gambar 2.2.
satu unit proses saja, seperti CSTR, tangki pemanas berpengaduk, atau batch
reactor. Pada kenyataannya sangat jarang terdapat suatu proses kimia industri
yang hanya terdiri dari 1 (satu) unit saja. Proses kimia umumnya terdiri dari
banyak unit seperti : reaktor, separator, penukar panas (heat exchanger), tangki,
pompa, kompressor dan lain-lain, yang saling berhubungan dengan adanya aliran
material dan energi dari satu unit ke unit lainnya. Pada proses kimia yang rumit
Bab 2 : Tinjauan Sistem Pengendalian Proses
-20-
tersebut akan timbul hal-hal karakteristik yang tidak terjadi pada pengoperasian
satu unit proses saja.
Contoh: Suatu proses kimia sederhana terdiri dari dua unit alat utama: sebuah
CSTR dan sebuah Kolom Destilasi seperti pada Gambar 2.2. Bahan baku A dan B
memasuki reaktor dengan laju alir, FA dan FB dan Temperatur TA dan TB. Kedua
bahan tersebut bereaksi secara endotermik dan menghasilkan produk C. Panas
reaksi didapatkan dari steam yang dialirkan melalui jaket reaktor. Campuran C
dan sisa A dan B yang keluar dari reaktor dipisahkan pada Kolom Destilasi. Pada
kolom ini, A dan B akan dipisahkan sebagai produk atas dan C yang akan keluar
sebagai produk bawah.
-21-
ekonomik
yang
dilakukan
adalah
bagaiman
mencapai
keuntungan yang maksimum pada pengoperasian pabrik tersebut. Nilai laju alir
dan komposisi produk telah dispesifikasikan, sehingga usaha untuk
memaksimumkan keuntungan hanya dapat dilakukan dengan meminimumkan
biaya operasi. Biaya operasi pada pabrik tersebut mencakup biaya yang
dikeluarkan untuk pembelian bahan baku, biaya penggunaan steam pada CSTR
dan reboiler pada kolom destilasi, serta biaya untuk penggunaan air pendingin
pada condensor.
Disturbances (gangguan-gangguan) yang akan mempengaruhi tujuan
operasi antara lain adalah :
a. Laju alir, komposisi, dan temperatur aliran kedua bahan baku.
b. Tekanan operasi pada kolom destilasi
c. Temperatur air pendingin yang digunakan pada condensor kolom destilasi
Perancangan sistem pengendali proses kimia sederhana ini menjadi
sangat kompleks bila dibandingkan dengan perancangan satu unit proses saja.
Faktor baru yang perlu diperhitungkan dalam perancangan sistem pengendali
pabrik sederhana diatas adalah interaksi antar masing-masing unit. Keluaran
reaktor akan mempengaruhi operasi kolom, sedangkan produk atas kolom juga
Bab 2 : Tinjauan Sistem Pengendalian Proses
-22-
akan mempengaruhi konversi pada reaktor CSTR. Interaksi ini akan memperumit
perancangan sistem pengendali untuk proses secara keseluruhan. Sebagai contoh,
jika komposisi produk bawah kolom distilasi diatur dengan memanipulasi steam
pada reboiler, komposisi produk atas (A dan B) juga akan berubah, padahal
perubahan komposisi kedua bahan tersebut juga akan mempengaruhi konversi
dalam reaktor CSTR. Pada sisi lain, untuk mempertahankan konversi yang
konstan dalam CSTR, perbandingan laju alir reaktan FA/FB dan temperatur T
dalam CSTR harus juga dijaga konstan. Perubahan FA/FB atau T akan
mengakibatkan perubahan komposisi umpan kolom destilasi, yang pada akhirnya
juga akan mempengaruhi kemurnian kedua aliran keluarnya.
2.4
peralatan
instrumen
yang digunakan
untuk
mengukur
-23-
Salah satu syarat penting dalam pemilihan sensor adalah hasil pengukuran
sensor tersebut harus dapat ditransmisikan dengan mudah. Sebagai contoh,
thermometer air raksa bukanlah sensor yang baik, karena hasil pengukurannya
tidak dapat ditransmisikan dengan mudah, sedangkan thermokopel merupakan
sensor yang baik, karena memberikan hasil pengukuran berupa tegangan listrik
yang dapat ditransmisikan dengan mudah.
3. Transducers
Beberapa hasil pengukuran tidak dapat digunakan untuk tujuan pengendalian
sebelum dikonversikan menjadi besaran fisis yang dapat ditransmisikan (signal
tegangan atau arus listrik, atau signal pneumatik/tekanan udara). Tranduscer
merupakan alat yang digunakan untuk mengkonversi hasil pengukuran variabel
proses menjadi besaran standar yang dapat ditransmisikan.
4. Transmission Lines dan Penguat Sinyal (Amplifier)
Transmission line merupakan media untuk membawa sinyal hasil pengukuran
dari alat ukur (instrument) ke controller. Pada banyak kasus sinyal yang
dihasilkan oleh alat ukur terlalu lemah untuk ditransmisikan menempuh jarak
yang cukup jauh, sehingga sinyal tersebut harus diperkuat terlebih dahulu oleh
suatu alat penguat sinyal (amplifier)
5. Elemen Pengendali (The Controller)
Elemen pengendali adalah perangkat keras yang memiliki inteligence,
Perangkat ini menerima informasi dari alat ukur dan memutuskan tindakan apa
yang harus dilakukan. Bagian ini bertugas membandingkan, mengevaluasi, dan
mengirimkan signal kendali ke elemen kendali akhir. Evaluasi yang dilakukan
berupa operasi matematis seperti penjumlahan, pengurangan, perkalian,
pembagian, integrasi, dan diferensiasi. Hasil evaluasi berupa signal kendali
dikirim ke unit kendali akhir. Signal kendali berupa signal standar yang serupa
dengan signal pengukuran.
-24-
-25-
2.5
-26-
Penutup
Sebagai kesimpulan untuk mengetahui dan merancang pengendalian
proses pada suatu sistem yang saling berinteraksi dengan unit-unitnya kita harus :
1.
-27-
2.
3.
4.
5.
-28-