EKOSISTEM
Makalah Ini Disusun Guna Memenuhi Tugas Mata Kuliah Pendidikan
Kependudukan Dan Lingkungan Hidup yang Diampu oleh Dr. Ananta Aji, M.Si.
Disusun oleh :
1. Anang Hermis Amrullah
(3201414068)
2. Larosa Pangaribuan
(3201414069)
3. Aulia Annisa
(3201414070)
(3201414072)
5. Siti Rohana
(3201414073)
6. Mustakim
(3201414074)
(3201414075)
8. Santiria Griffithi S
(3201414076)
JURUSAN GEOGRAFI
FAKULTAS ILMU SOSIAL
UNIVERSITAS NEGERI SEMARANG
KATA PENGANTAR
Segala puji dan syukur kami panjatkan kehadirat Alloh SWT,karena berkat
rahmat dan karunia serta izin-Nya kami mampu menyelesaikan penyusunan
Makalah dengan tema Ekosistem ini. Sholawat serta salam semoga tercurah
kepada baginda Rasullullah SAW, keluarganya, serta pengikutnya sampai akhir
masa.
Ucapan terima kasih kami sampaikan kepada semua pihak yang telah
membantudalam penyusunan Makalah ini antara lain yaitu:
1. Drs. Ananto Aji selaku Dosen pengampu Mata Kuliah Pendidikan
kependudukan dan lingkungan hidup;
2. Bapak dan Ibu kami tercinta, dan
3. Teman-teman mahasiswa yang bekerjasama dalam kelompok ini.
Kami menyadari bahwa dalam penyusunan Makalah ini masih jauh dari
sempurna, Hal ini disebabkan oleh keterbatasan pengetahuan, wawasan dan
pengalaman yang kami miliki. Oleh karena itu demi kesempurnaan tugas ini kami
sangat mengharapkan saran dan masukan yang bersifat membangun.
Penyusun
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR................................................................................................i
DAFTAR ISI............................................................................................................ii
BAB I : PENDAHULUAN......................................................................................1
A. Latar Belakang..............................................................................................1
B. Rumusan Masalah.........................................................................................3
C. Tujuan Dan Manfaat.....................................................................................3
BAB II : TINJAUAN PUSTAKA............................................................................4
BAB III : PEMBAHASAN....................................................................................10
A. Kebakaran Hutan Di Riau...........................................................................10
B. Penyebab Kebakaran Hutan........................................................................11
C. Dampak Dari Kebakaran Hutan Di Riau....................................................12
BAB IV : PENUTUP.............................................................................................17
A. Kesimpulan.................................................................................................17
B. Saran............................................................................................................18
DAFTAR PUSTAKA.............................................................................................19
LAMPIRAN
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
tanah,
pencemaran
lingkungan,
danr
sebagainya.
Manusia
perusahaan yang berencana ingin membuat lahan perkebunan sawit, lalu mereka
membakar hutan. Karena hembusan angin, akhirnya api tersebut semakin meluas
sehingga menghasilkan kabut asap yang pekat dan bisa menyebabkan penyakit,
dan kecelakaan lalu lintas karena jarak pandang yang tidak sempurna.
Asap yang begitu tebal berasal dari tindakan pembakaran lahan dan hutan
di Riau yang semakin meluas. Hampir keseluruhan wilayah di Riau dan Sumatera
Barat tertutup kabut asap.Asap kebakaran lahan dan hutan di Malaysia juga
menyebar ke arah Selat Malaka dan wilayah Riau. Bahkan asap yang berasal dari
riau sudah menyebar ke Singapura dan Malaysia. Hal ini menjadi sorotan
Internasional. Tampaknya pemerintah Indonesia tidakbisa mengatasi hal ini,
sampai-sampai Singapura menawarkan diri untuk membantu memadamkan asap.
Selain itu, Kebakaran hutan dan lahan berdampak luas terhadap kerusakan
plasma nutfah, bio-fisik, lingkungan dan dampak sosial ekonomi.Kerusakan
plasma nutfah, yaitu hancurnya pepohonan, tanaman, vegetasi lain dan satwa liar
yang ada sebagai akibat kebakaran yang dapat menyebabkan hilangnya plasma
nutfah (sumber daya genetik pembawa sifat keturunan) dari pepohonan, tanaman,
vegetasi dan satwa liar tersebut. Bio-fisik, adalah rusaknya sifat fisik tanah akibat
hilangnya humus dan bahan-bahan organik tanah yang menyebabkan tanah
menjadi terbuka terhadap panas matahari dan aliran air permukaan.
Kebakaran yang terjadi secara berulang dikawasan yang sama dapat
menghabiskan lapisan organik dan serasah serta mematikan mikroorganisme/
jasad renik yang sangat berguna bagi kesuburan tanah.
Dampak lain dari kebakaran adalah rusaknya lingkungan, yaitu
menyebabkan adanya gangguan cuaca sebagai akibat asap kebakaran yang
mengganggu lapisan atmosfir di wilayah Indonesia dan negara tetangga yang
menyebabkan penurunan daya tembus pandang (visibilitas) sehingga mengganggu
kelancaran transportasi baik darat, laut maupun udara.
Kebakaran hutan dan lahan juga berdampak pada masalah sosial ekonomi
masyarakat, yaitu dengan adanya perubahan bio-fisik terhadap sumberdaya alam
B. Rumusan Masalah
1. Apa pengertian ekosistem?
2. Apa pengertian stabilitas ekosistem?
3. Apa pengertian hutan hujan tropis?
4. Apa penyebab terjadinya kebakaran hutan di Riau?
5. Apa dampak yang terjadi dari adanya kebakaran hutan di Riau
6. Bagaimana solusi yang digunakan untuk mengatasi dampak dari kebakaran
hutan di Riau
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
oleh
komponen
hujan
tropis
merupakan
ekosistem
yang
terkaya
di
dunia
dari
segi
BAB III
PEMBAHASAN
10
penduduk asli yang merasa kepemilikan tradisional (adat) mereka atas lahan,
hutan dan tanah dikuasai oleh para investor yang diberi pengesahan melalui
hukum positif negara. Akibatnya kekesalan masyarakat dilampiaskan dengan
melakukan pembakaran demi mempertahankan lahan yang telah mereka miliki
secara turun temurun. Disini kemiskinan dan ketidak adilan menjadi pemicu
kebakaran hutan dan masyarakat tidak akan mau berpartisipasi untuk
memadamkannya.
12
jantung.Tidak hanya kasus tersebut , dampak yang paling parah dari Kebakaran
Hutan ini adalah kematian yang dialami karena terlalu banyak asap yang di hirup ,
mulai dari bayi sampai orang dewasa juga bisa terenggut nyawa nya kalau terlalu
banyak menghirup asap kebakaran hutan yang terjadi .
Aktivitas Pendidikan juga terganggu, banyak sekolah yang di liburkan
sehingga proses belajar mengajar di hentikan , selain itu juga berdampak pada
ditutupnya bandara yang berakibat pada hilangnya akses penerbangan ke daerah
Riau yang pastinya berdampak pada arus perekonomian di Riau, tidak hanya
transportasi udara, di darat dan di laut pun terjadi karena asap tebal yang menutupi
jarak pandang pengemudi kendaraan , sehingga aktivitas kendaraan banyak yang
di hentikan utnuk mengurangi terjadinya kecelakaan.
13
14
Melakukan
pembinaan
dan
penyuluhan
untuk
meningkatkan
2. Mitra Kehutanan
15
3.
Masyarakat
16
BAB IV
PENUTUP
A. Kesimpulan
Ekosistem diartikan sebagai tatanan kesatuan secara utuh menyeluruh
antara segenap komponen lingkungan hidup yang saling berinteraksi membentuk
suatu kesatuan yang teratur. Keteraturan tersebut ada dalam suatu keseimbangan
tertentu yang bersifat dinamis.Artinya, bisa terjadi peubahan baik besar maupun
kecil, yang disebabkan oleh factor alamiah maupun akibat ulah manusia.
Didalam ekosistem sendiri ada interaksi antara komponen biotik dan abiotik
yang akan membentuk suatu keseimbangan ekosistem itu sendiri. Didunia ini
ada macam-macam ekosistem salah satunya ekosistem hutan. Hutan merupakan
sumberdaya
alam
yang
tidak
ternilai
karena
didalamnya
terkandung
keanekaragaman hayati sebagai sumber plasma nutfah, sumber hasil hutan kayu
dan non-kayu, pengatur tata air, pencegah banjir dan erosi serta kesuburan tanah,
perlindungan alam hayati untuk kepentingan ilmu pengetahuan, kebudayaan,
rekreasi, pariwisata dan sebagainya. Setiap ekosistem memiliki batas toleransi
untuk menerima ganggungan, ketika ekosistem tersebut sudah tidak bisa
menerima gangguan atau sudah melebihi batas toleransinya maka ekosistem itu
akan rusak. Kemampuan ini disebut daya lenting ekosistem. Salah satu contoh
ekosistem hutan yang mengalami kerusakan atau daya lenting yang sudah
terganggu adalah kebakaran hutan di daerah Riau yang tidak lama ini terjadi. Ini
berarti hutan hujan tropis yang ada di Riau sudah tidak bisa menahan gangguan
ekositemnya sehingga rusak. Kebakaran yang terjadi di Riau disebabkan oleh
ulah manusia yang sengaja membakar hutan untuk mengubah lahan hutan
menjadi area perkebunan kelapa sawit. Kebakaran lebih parah karena di dasar
hutan terdapat lahan ganbut yang mudah terbakar sehingga api mudah merambat
kesegala arah. Dampak yang ditimbulkan kebakaran hutan cukup besar
mencakup kerusakan ekologis, menurunnya keanekaragaman hayati, merosotnya
17
nilai ekonomi hutan dan produktivitas tanah, perubahan iklim mikro maupun
global, dan asapnya mengganggu kesehatan masyarakat serta mengganggu
transportasi baik darat, sungai, danau, laut dan udara. Untuk menanggulangi
kebakaran hutan ini pemerintah maupun masyarakat sudah melakukan upaya
semaksimal mungkin agar kebakaran ini tidak terjadi. Kesadaran manusia yang
cinta dengan lingkungan dan mau melestarikan lingkungan merupakan solusi
yang paling tepat agar bumi ini terjaga kelestarianya.
B. Saran
1. Bagi masyarakat
Masyarakat seharusnya ikut berpartisipasi dalam menjaga kelestarian
hutan
Masyarakat ikut mengawasi hutan agar tidak dieksploitasi oleh oknum-
18
DAFTAR PUSTAKA
19
LAMPIRAN
Penyusun Makalah :
1. Anang Hermis Amrullah
2. Larosa Pangaribuan
Pembahasan
3. Aulia Annisa
Pembahasan
Pembahasan
5. Siti Rohana
Tinjauan Pustaka
6. Mustakim
Penutup
8. Santiria Griffithi S
Tinjauan Pustaka