Anda di halaman 1dari 18

Materi K3

KESEHATAN & KESELAMATAN KERJA


TUGAS: 1. DEFINISI K3
2. UNDANG-UNDANG TENTANG K3
3. PROSEDUR K3
4. PROSEDUR K3 DALAM DUNIA IT
5. MANFAAT/TUJUAN K3

NAMA : ALDI ALPARIZI


KELAS : X TI 4

1.DEFINISI K3 :
Pengertian/definisi K3 (Keselamatan dan Kesehatan Kerja) umumnya terbagi menjadi 3 (tjga)
versi di antaranya ialah pengertian dan definisi K3 menurut Filosofi, pengertian dan definisi K3
menurut Keilmuan serta pengertian dan definisi K3 menurut standar OHSAS 18001:2007.

Ilustrasi
Berikut adalah pengertian dan definisi K3 (Keselamatan dan Kesehatan Kerja) tersebut :

Pengertian K3 Menurut Filosofi (Mangkunegara)


Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3) adalah suatu pemikiran dan upaya untuk menjamin
keutuhan dan kesempurnaan jasmani maupun rohani tenaga kerja khususnya dan manusia pada
umumnya serta hasil karya dan budaya menuju masyarakat adil dan makmur.

Pengertian K3 Menurut Keilmuan


Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3) adalah semua Ilmu dan Penerapannya untuk mencegah
terjadinya kecelakaan kerja, penyakit akibat kerja (PAK), kebakaran, peledakan dan pencemaran
lingkungan.

Pengertian K3 Menurut OHSAS 18001:2007


Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3) adalah semua kondisi dan faktor yang dapat berdampak
pada keselamatan dan kesehatan kerja tenaga kerja maupun orang lain (kontraktor, pemasok,
pengunjung dan tamu) di tempat kerja.

Ketiga versi pengertian K3 di atas adalah pengertian K3 yang umum / paling sering digunakan di
antara versi-versi pengertian/definisi K3 (Keselamatan dan Kesehatan Kerja) lainnya.

2.UNDANG-UNDANG TENTANG K3
Perundang-undangan K3 ialah salah satu alat kerja yang sangat penting bagi para Ahli K3
(Keselamatan dan Kesehatan Kerja) guna menerapkan K3 (Keselamatan dan Kesehatan Kerja) di
Tempat Kerja.
Berikut merupakan kumpulan perundang-undangan K3 (Keselamatan dan Kesehatan
Kerja) Republik Indonesia yang memuat isi sebagai berikut antara lain :
Undang-Undang yang mengatur K3 adalah sebagai berikut :
1. Undang-undang No. 1 Tahun 1970 tentang Keselamatan Kerja. Undang-Undang ini
mengatur dengan jelas tentang kewajiban pimpinan tempat kerja dan pekerja dalam
melaksanakan keselamatan kerja.
2. Undang-undang nomor 23 tahun 1992 tentang Kesehatan. Undang- Undang ini
menyatakan bahwa secara khusus perusahaan berkewajiban memeriksakan kesehatan
badan, kondisi mental dan kemampuan fisik pekerja yang baru maupun yang akan
dipindahkan ke tempat kerja baru, sesuai dengan sifat-sifat pekerjaan yang diberikan
kepada pekerja, serta pemeriksaan kesehatan secara berkala. Sebaliknya para pekerja juga
berkewajiban memakai alat pelindung diri (APD) dengan tepat dan benar serta mematuhi
semua syarat keselamatan dan kesehatan kerja yang diwajibkan. Undang-undang nomor
23 tahun 1992, pasal 23 Tentang Kesehatan Kerja juga menekankan pentingnya
kesehatan kerja agar setiap pekerja dapat bekerja secara sehat tanpa membahayakan diri
sendiri dan masyarakat sekelilingnya hingga diperoleh produktifitas kerja yang optimal.
Karena itu, kesehatan kerja meliputi pelayanan kesehatan kerja, pencegahan penyakit
akibat kerja dan syarat kesehatan kerja.
3. Undang-undang No. 13 Tahun 2003 tentang Ketenagakerjaan. Undang-Undang ini
mengatur mengenai segala hal yang berhubungan dengan ketenagakerjaan mulai dari
upah kerja, jam kerja, hak maternal, cuti sampi dengan keselamatan dan kesehatan kerja.
Sebagai penjabaran dan kelengkapan Undang-undang tersebut, Pemerintah juga
mengeluarkan Peraturan Pemerintah (PP) dan Keputusan Presiden terkait
penyelenggaraan Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3), diantaranya adalah :
a. Peraturan Pemerintah Republik Indonesia No. 11 Tahun 1979 tentang Keselamatan Kerja
Pada Pemurnian dan Pengolahan Minyak dan Gas Bumi
b. Peraturan Pemerintah Nomor 7 Tahun 1973 tentang Pengawasan Atas Peredaran,
Penyimpanan dan Penggunaan Pestisida
c. Peraturan Pemerintah Nomor 13 Tahun 1973 tentang Pengaturan dan Pengawasan
Keselamatan Kerja di Bidang Pertambangan

d. Keputusan Presiden Nomor 22 Tahun 1993 tentang Penyakit Yang Timbul Akibat
Hubungan Kerja
1.Undang-Undang Uap Tahun 1930 (Stoom Ordonnantie).
2.Undang-Undang No 1 Tahun 1970 tentang Keselamatan Kerja.
3.Undang-Undang Republik Indonesia No 13 Tahun 203 tentang Ketenagakerjaan.

3. PROSEDUR K3
Agar setiap tenaga kerja mendapat perlindungan atas keselamatan dalam
melakukan pekerjaan, maka setiap unsure yang ada di dalam
organisasi/instansi/perusahaan perlu mengetahui dan melaksanakan
prosedur K3. Prosedur K3 ini merupakan tahap atau proses suatu kegitan
untuk menyelesaikan aktivitas atau metode (cara) langkah demi langkah
secara pasti dalam pekerjaan dengan memperhatikan keselamatan,
kesehatan, dan keamanan (K3).
Adapun unsur-unsur yang terdapat dalam suatu
organisasi/instansi/perusahaan/yayasan. Yaitu :
1.
Tenaga kerja. Adalah orang yang mampu melakukan pekerjaan, baik di
dalam maupun diluar hubungan kerja, guna menghasilkan jasa atau barang
untuk memenuhi kebutuhan masyarakat.
2.

Pengusaha adalah :

a)

Orang, persekutuan, atau badan hokum yang menyalurkan suatu perusahaan milik

b)

sendiri.
Orang, persekutuan atau badan hokum yang secara berdiri sendiri menjelaskan

perusahaan bukan miliknya


c) Orang, persekutuan, atau badan hokum yang berada di Indonesia dalam huruf a dan b
yang berkedudukan di luar wilayah Indonesia
3.

Perusahaan adalah setiap bentuk badan usaha yang memperkerjakan tenaga kerja
dengan tujuan mencari untung atau tidak, baik milik swasta maupun Negara.

4.

Tempat kerja adalah setiap ruangan atau lapangan tertutup atau terbuka bergerak
atau tetap di mana tenaga kerja bekerja, atau sering dimasuki tenaga kerja untuk
keperluan suatu usaha dan di mana terdapat sumber atau sumber-sumber bahaya,
baik darat, di dalam tanah, di permukaan air, di dalam air, maupun di udara yang
berada di dalam wilayah kekuasaan hukum Republik Indonesia.

*Pihak pengusaha atau perusahaan melakukan prosedur bekerja dengan aman dan
tertip dengan cara :

1.
2.
3.
4.
5.

Menetapkan standar K3
Menetapkan tata tertip yang harus dipatuhi
Menetapkan peraturan-peraturan
Mensosialisasikan peraturan dan perundang-undangan k3 ini kepada seluruh tenaga
kerja
Memonitor pelaksanaan peraturan-peraturan
*Beberapa factor penyebab timbulnya kecelakaan kerja, antara lain :

1.
2.
3.
4.

Factor nasip dari para tenaga kerja


Factor lingkungan fisik tenaga kerja, seperti mesin, gedung, ruang, peralatan
Factor kelaalaian manusia
Factor ketidakserasian kombinasi factor-faktor produksi yang dikelola dalam
perusahaan.
*Cara mengantisipasi kecelakaan kerja

1.

Memerapkan prosedur bekerja sesuai dengan SOP (Standard Operational Procedure)

a)

Seluruh unsur yang ada harus mengetahui sarana, peraturan kesehatan dan prosedur

b)
c)

kemanan organisasi
Seluruh staf bekerja sesuai dengan tugas atau kewajibannya
Tenaga kerja yang tidak dapat melakasanakan kewajiban harus melapor kepada pihak
yang berwenang agar ada antisipasi jika timbul masalah.

2.

Melaksanakan prosedur dengan memerhatikan K3, yaitu seluruh unsure yang ada
(pimpinan, karyawan mempunyai tugas perawatan yang berkaitan dengan masalah
K3.

a)

Pimpinan atau pengusaha harus menyiapkan dan menyediakan :


1) Kesejahteraan, keselamatan, dan kesehatan bagi karyawan/tenaga kerja
di tempat kerja.
2) Akses yang aman di tempat kerja.
3) Informasi, pelatihan, dan supervise

Karyawan atau tenaga kerja harus :


1)
2)
3)
4)

Bekerja sama dengan pimpinan dna tenaga kerja yang lain secara baik
Bekerja dan menggunakan peraltan dengan aman
Memerhatikan keselamatan dan kesehatan orang lain di tempat kerja
Bekerja sesuai dengan peraturan atau prosedur kerja.

3.

Menginformasikan laporan kepada pihak yang terkait dengan segera

a)
b)

Secara langsung, datang ke tempat yang dimintai pertolongan


Secara tidak langsung, dengan menggunakan media komunikasi, seperti telepon,
handphone, internet, pesan SOS, e-mail, surat.

4.

Melaporkan kejadian yang mencurigakan secara tertulis/lisan


Jika terjadi hal-hal yang tidak seperti biasanya, ganjil, atau aneh, segera laporkan
kepada pihak yang berwenag (atasan atau kepolisian), baik secara tertulis maupun
secara lisan.

CONTOH KASUS
1.

Kasus kecelakaan kerja di darat


Contoh Kasus: bau gas tercium di sebuah supermarket di Jakarta, yang menyebabkan
karyawan pinggsan.
Cara Penyelesaian :
bagian keamanan seharusnya selalu mengecek secara rutin semua ventilasi dan
mengantisipasi adanya kebocoran gas

2.

Kasus Kecelakaan kerja di permukaan air dan di dalam air

Kasus :
Seorang ilmuwan, ahli biologi, dan peneliti mengadakan ekspedisi penjelajahan ke
dalam laut untuk menyelidiki perihal ikan paus dan ikan hiu. Ternyata tanpa diduga
dia diserang oleh ikan hiu sehingga kehilangan tangannya sampai putus.
Cara Penyelesaian
Keadaan di dalam air/laut memang sangat tidak terduga dan ganas. Jangan karena
merasa ahli dan berpengalaman, mengabaikan factor keselamatan. Oleh karena itu,
peneliti harus menggunakn sarana pengaman yang lengkap dan pengawalan.

3.

Kasus kecelakaan Kerja di udara


Kasus :
Helicopter superpuma yang sedang diperbaiki di lapangan terbang Pondok Cabe,
Banten mengalami kecelakaan. Padahal pesawat itu hanya terbang di atas permukaan
tanah sekitar satu meter lalu jatuh. Baling-balingnya menimpa dan menewaskan dua
orang teknisinya dan pilotnya luka.
Cara Penyelesaian
Kecelakaan sering terjadi secara tidak terduga. Para teknisi seharusnya tidak berada
di dekat pesawat terbang utnuk ,emgantisipasi jika ada lecelakaan. Selain itu, semua
peralatan pengaman harus dipersiapkan.

4.PROSEDUR K3 DALAM DUNIA IT

Teknologi informasi dan komunikasi merupakan teknologi tinggi


yang akhir-akhir ini berkembang sangat pesat. Dengan
diperkenalkannya teknologi yang baru ditempat kerja atau
lingkungan rumah, aspek kesehatan dan keselamatan kerja harus
dipertimbangkan dengan seksama.
Menggunakan Komputer dengan Posisi yang Benar
Penggunaan komputer secara terus-menerus dapat menyebabkan
keluhan-keluhan pada beberapa anggota tubuh, misalnya Ah,
otot leher saya rasanya kaku dan pegal semua! atau Mengapa
mata saya menjadi kabur? Apakah saya terlalu lama di depan
komputer?.
Untuk mengurangi beberapa keluhan tersebut, faktor
penggunaan komputer merupakan hal utama yang perlu
diperhatikan. Dari hasil penelitian para ahli, tempat kerja harus
dirancang dengan tepat. Contohnya adalah dengan
menempatkan papan ketik dan tempat duduk pada ketinggian
yang tepat.
Selain posisi duduk, mata juga harus diperhatikan. Mata
merupakan indera yang bekerja paling keras saat anda
menggunakan komputer. Oleh karena itu, anda harus
memperhatikan mata anda sehingga keluhan mata, seperti iritasi
mata atau kelelahan mata dapat dihindari. Cara-cara menjaga
kesehatan mata, yaitu sebagai berikut:
a. Istirahatkan mata anda, dengan melihat pemandangan yang
bernuansa sejuk dan jauh ke depan secara rutin.
b. Jagalah agar kacamata atau lensa kontak (jika anda
menggunakannya), dan layar tampilan selalu bersih.
c. Gunakan tambahan layar anti radiasi.
Komputer dan Kesehatan
Kemajuan ilmu dan teknologi mampu meningkatkan
kesejahteraan hidup manusia dan disisi lain dapat berakibat
buruk terhadap hasil peradaban dan kebudayaan yang tercipta.
Dengan demikian menguasai teknologi (komputer) yang

disinergikan dengan internet menjadikan manusia dapat


menguasai dunia.
Namun sebagai perangkat teknologi, komputer juga dapat
menimbulkan masalah kesehatan bagi penggunanya.
Kompetensi dan Indikator
Standar Kompetensi:
Mengenal perangkat Teknologi Informasi dan Komunikasi serta
Kesehatan dan Keselamatan Kerja (K3) selama menggunakan
perangkat Teknologi Informasi dan Komunikasi.
Kompetensi Dasar
Menerapakan prinsip-prinsip Kesehatan dan Keselamatan
Kerja(K3) dalam menggunakan perangkat Teknologi Informasi dan
Komunikasi.
Indikator
Menunjukkan bagian-bagian perangkat Teknologi Informasi dan
Komunikasi yang sangat berbahaya bagi kesehatan dan
Keselamatan Kerja.
Memperagakan posisi duduk, jarak pandang dengan monitor
yang benar dalam menggunakan perangkat Teknologi Informasi
dan Komunikasi.
Mendemonstrasikan prosedur pengoperasian perangkat
Teknologi Informasi dan Komunikasi.
Materi
* Bagian-bagian dari teknologi informasi yang berbahaya bagi
kesehatan dan keselamatan kerja.
-Menggunakan komputer dengan posisi yang benar
-Menggunakan atau memakai komputer dengan prosedur yang
benar
-Latihan
-Tes

* Bagian-bagian dari teknologi informasi yang berbahaya bagi


kesehatan dan keselamatan kerja.
Bagian Pertama
Kemajuan ilmu dan teknologi mampu meningkatkan
kesejahteraan hidup manusia dan disisi lain dapat berakibat
buruk terhadap hasil peradaban dan kebudayaan yang tercipta.
Dengan demikian menguasai teknologi (komputer) yang
disinergikan dengan internet menjadikan manusia dapat
menguasai dunia.
Namun sebagai perangkat teknologi, komputer juga dapat
menimbulkan masalah kesehatan bagi penggunanya.
Komputer dan Kesehatan
Di satu sisi keberhasilan/kemajuan ilmu dan teknologi mampu
meningkatkan kesejahteraan hidup manusia, dan di sisi lain dapat
berakibat buruk terhadap hasil peradaban dan kebudayaan yang
telah tercipta. Salah satu teknologi yang dimaksud adalah
komputer. Sebuah karya jenius Howard Aiken tahun 1944 dan
dikenal sebagai tipe Harvard Mark I Computer / Aikens Digital
komputer.
Komputer sebagai produk dan sebagai teknologi memiliki
keunggulan antara lain :
(1) mampu berakses dengan cepat dan tepat,
(2) menghasilkan informasi dari data yang lampau,
(3) mampu memproses data menjadi informasi
(4) mampu menyimpan data yang sangat banyak (sampai dengan
giga byte),
(5) mampu melakukan importing dan exporting data yang
dirancang secara khusus.
Dengan hadirnya karya teknologi ini proses-proses konvensional
mulai ditinggalkan masyarakat. Kecanggihan produk ini seakan
tidak dapat disangkal mengingat seluruh segmen kehidupan

tersentuh oleh produk teknologi ini dari kegiatan memerah susu


sampai strategi perang. Produk ini mampu mengatasi hambatan
ruang dan waktu yang dihadapi oleh manusia. Dengan demikian
guru bukan merupakan satu-satunya sumber belajar bagi siswa.
Komputer dan multimedia (1969 dan populer tahun 1992) seakan
menjadikan dunia hanya sekepalan tangan. Filosofi yang
menyatakan siapa yang menguasai informasi maka ia akan
menguasai dunia.
Kesehatan dan Keselamatan Kerja (K3), adalah suatu aspek yang
harus pertama kali menjadi perhatian setiap melakukan kegiatan
apapun, termasuk ketika berkerja dengan komputer.
Penelitian telah mengungkapkan bahwa bekerja dengan komputer
dapat menyebabkan gangguan kesehatan bahkan keselamatan.
Oleh karena itu, K3 merupakan aspek yang harus menjadi
perhatian apabila bekerja dengan komputer.
Penelitian yang sudah dilakukan menyimpulkan bahwa pengguna
komputer dapat menderita nyeri kepala, nyeri otot, dan tulang
terutama bahu, pergelangan tangan, leher, punggung, dan
pinggang bagian bawah. Selain itu, penggunaan komputer juag
masih dapat terserang penyakit lain seperti kesemutan, badan
bengkak, anggota badan kaku, sakit ginjal, mata merah, berair,
nyeri, dan bahkan ganguan penglihatan.
Posisi tubuh, posisi peralatan komputer, pencahayaan ruangan,
dan kondisi lingkungan sangat mempengaruhi kesehtan,
keselamatan, dan kenyamanan saat berkerja dengan komputer.
Dari sisi keselamatan kerja, harus menyadari bahwa komputer
yang digunakan dihubungkan dengan listrik yang mempunyai
tegangan tinggi.

Maka dengan itu harus berusaha mencegah terjadinya resiko


tersengat listrik. Untuk itu harus mengatur kabel-kabel listrik
sedemikian rupa sehingga terhindar dari sengatan listrik, juga
harus memperhatiakn kabel-kabel dari kemungkinan terjadinya
arus pendek yang dapat menyebabkan kebakaran dan rusaknya
peralatan komputer.
Beberapa hal yang bisa dilakukan untuk terhindar resiko bekerja
dengan komputer adalah sebagai berikut:
1. Aturlah posisi tubuh saat berkerja denagn komputer
sehingga merasa aman.
2. Aturlah posisi perangkat komputer dan ruangan sehingga
memberi rasa nyaman.
3. Makan, minum dan istirahatlah yang cukup. Jangan
menahan-nahan buang air kecil karena terlalu asyik
berkerja dengan komputer.
4. Sesekali gerakanlah badan untuk megurangi ketegangan
otot dan pikiran. Olah ragalah secara teratur.
5. Sesekali alihkan pandangan ke luar ruangan untuk
relaksasi mata.
Mengatur Posisi Tubuh
Bahwa posisi tubuh saat berkerja denagn komputer sangat
berpengaruh pada kesehatan. Dengan mengetahui posisi
tubuh yang memenuhi syarat K3, maka dapat mengatur
posisi komputer dan penunjang agar dapat memberikan rasa
nyaman.
a. Posisi Kepala dan leher
Pada saat berkerja dengan komputer, posisi kepala dan leher
harus tegak dengan wajah menghadap
langsung kelayar monitor. Leher tidak boleh membungkuk
atau mengadah karena hal ini dapat menyebabkan sakit
pada leher.

b. Posisi Punggung
Posisi punggung yang baik saat menggunakan komputer
adalah posisi punggung yang tegak, tidak
miring ke kiri atau ke kanan, tidak membungkuk dan tidak
bersandar terlalu miring ke belakang. Untuk mendapatkan
posisi punggung yang baik, seharusnya ditunjang dengan
tempat duduk yang baik dan nyaman.
c. Posisi Pundak
Posisi pundak yang baik adalah posisi pundak yang tidak
terlalu terangkat dan tidak terlalu ke bawah
. Bila otot-otot di bahu masih tegang, ini berarti posisi
pundak belum benar.
d. Posisi Lengan dan siku
Posisi lengan yang baik adalah apabial dapat mengetik dan
menggunakan mouse yang nyaman. Masing- masing orang
mempunyai posisi nyaman tersendiri. Posisi lengan yang
baik adalah bila tangan berada disamping badan, dan siku
membentuk sudut yang lebih besar dari 90 derajat.
e. Posisi Kaki
Pada saat berkerja dengan komputer, kaki harus dapat
diletakan di lantai atau sandaran kaki dengan seluruh tapak
kaki menyentuh lantai dan siku yang membentuk sudut tidak
kurang dari 90 derajat.
Bagian Ke dua
1. Monitor
Monitor komputer pada umumnya menggunakan tabung
gambar (CRT) yang dapat memancarkan intensitas cahaya
cukup tinggi untuk diterima oleh mata manusia. Oleh karena
itu, bagian dari perangkat ini harus memiliki layar anti
radiasi, agar mata terhindar dari kerusakan.
Untuk mengurangi keluhan pada mata, ada beberapa hal
yang perlu diperhatikan.
a. Letakkan monitor sedemikian rupa diruangan sehingga
layar monitor tidak memantulkan

cahaya dari sumber cahaya lain.


b. Letakkanlah monitor lebiih rendah dari garis hoizontal
mata, agar tidak mengadah atau menunduk
c. Aturlah cahaya monitor agar tidak terlalu terang dan gelap
d. Sering-seringlah mengedipkan mata untuk menjaga mata
tidak kering. Sesekali memandang jauh ke luar ruangan.
2. CPU ( Central Processing Unit )
Bagian dari perangkat komputer ini tidak boleh langsung
bersentuhan dengan tangan (basah karena aliran listrik yang
ada pada CPU dapat menyengat manusia)
a. Tangan yang basah baik oleh air atau keringat tidak boleh
langsung bersentuhan dengan CPU.
b. Aliran listrik yang ada pada CPU dapat menimbulkan
sengatan.
3. Kabel Komputer
Bagian dari perangkat komputer ini harus dihindari dari air,
karena dapat menyebabkan hubungan singkat (korsleting).
Hubungan singkat ini dapat mengakibatkan kebakaran
4. Keyboard
Penelitian menunjukan bahwa posisi keyboard merupakan
salah satu faktor penyebab nyeri otot dan persendian.
Penyebab nyeri otot dan tulang yang disebabkan oleh
keyboard adalah penggunaan
jari-jari tertentu saja dalam waktu yang lama.
Hindari tumpahnya air pada keyboard yang dapat
menyebabkan:
a. Keyboard hang / rusak
b. Keyboard berlumut kekuning-kuningn dan tidak indah
c. Hubungan singkat
02. Menggunakan komputer dengan posisi yang benar
erikut merupakan petunjuk sederhana dalam menggunakan
komputer agar terhindar dari bahaya yang tidak diinginkan.
1. Pandangan Mata
Untuk mengurangi rasa sakit pada mata akibat pandangan

fokus ke layar monitor memiliki layar anti silau (filter screen)


atau memakai kacamata berwarna.
2. Posisi tubuh / posisi duduk
Posisi tubuh kurang tepat membuat kurang nyaman
Posisi kaki dapat menyanggah lantai
Siku dan Lutut membentuk sudut 90 derajat
Duduk tegak
Keyboard sama tinggi dengan siku agar gerakan tangan
dan jemari dapat mengurangi ketegangan
otot dan persendian
3. Letak Pergelangan Tangan, Jemari tangan dan Lengan
Pastikan pergelangan tangan, jemari tangan dan lengan
dalam keadaan santai, tidak melengkung dan tegang
Letak posisi yang benar dapat terhindar dari penyakit
radang sendi (Repetitive strain Injury-RSI)
4. Beristirahat
Beristirahatlah selama 10 menit setelah berkerja 1 jam di
depan komputer agar mata dan organ tubuh lainya juga
beristirahat.
03. Menggunakan atau memakai komputer dengan prosedur
yang benar
2. Langkah-langkah yang harus dilakukan dalam menghidupkan
komputer adalah sebagai berikut:
1. Sambungkan semua kabel yang tehubung dengan
perangkat komputer.
2. Aktifkan CPU dengan menekan tombol yang ada pada
monitor.
3. Aktifkan monitor dengan menekan tombol yang ada pada
monitor.
4. Tunggu samapai layar monitor menampilkan tampilan
desktop, lakukan perintah sesuai dengan yang diinginkan.

5.MANFAAT / TUJUAN K3
Pengertian Kesehatan dan Keselatan Kerja
Menurut Mangkunegara (2002, p.163) Keselamatan dan kesehatan kerja adalah
suatu pemikiran dan upaya untuk menjamin keutuhan dan kesempurnaan baik
jasmaniah maupun rohaniah tenaga kerja pada khususnya, dan manusia pada
umumnya, hasil karya dan budaya untuk menuju masyarakat adil dan makmur.
Menurut Sumamur (2001, p.104), keselamatan kerja merupakan rangkaian usaha
untuk menciptakan suasana kerja yang aman dan tentram bagi para karyawan yang
bekerja di perusahaan yang bersangkutan.
Menurut Simanjuntak (1994), Keselamatan kerja adalah kondisi keselamatan yang
bebas dari resiko kecelakaan dan kerusakan dimana kita bekerja yang mencakup
tentang kondisi bangunan, kondisi mesin, peralatan keselamatan, dan kondisi

pekerja .
Mathis dan Jackson (2002, p. 245), menyatakan bahwa Keselamatan adalah
merujuk pada perlindungan terhadap kesejahteraan fisik seseorang terhadap cedera
yang terkait dengan pekerjaan. Kesehatan adalah merujuk pada kondisi umum
fisik, mental dan stabilitas emosi secara umum.
Menurut Ridley, John (1983) yang dikutip oleh Boby Shiantosia (2000, p.6),
mengartikan Kesehatan dan Keselamatan Kerja adalah suatu kondisi dalam
pekerjaan yang sehat dan aman baik itu bagi pekerjaannya, perusahaan maupun
bagi masyarakat dan lingkungan sekitar pabrik atau tempat kerja tersebut.
Jackson (1999, p. 222), menjelaskan bahwa Kesehatan dan Keselamatan Kerja
menunjukkan kepada kondisi-kondisi fisiologis-fisikal dan psikologis tenaga kerja
yang diakibatkan oleh lingkungan kerja yang disediakan oleh perusahaan.
Menurut Mangkunegara (2002, p.170), bahwa indikator penyebab keselamatan
kerja adalah:
a) Keadaan tempat lingkungan kerja, yang meliputi:
1. Penyusunan dan penyimpanan barang-barang yang berbahaya yang kurang
diperhitungkan keamanannya.
2. Ruang kerja yang terlalu padat dan sesak
3. Pembuangan kotoran dan limbah yang tidak pada tempatnya.
b) Pemakaian peralatan kerja, yang meliputi:
1. Pengaman peralatan kerja yang sudah usang atau rusak.
2. Penggunaan mesin, alat elektronik tanpa pengaman yang baik Pengaturan
penerangan.
Tujuan Penerapan Kesehatan dan Keselamatan Kerja :
Secara umum, kecelakaan selalu diartikan sebagai kejadian yang tidak dapat
diduga. Kecelakaan kerja dapat terjadi karena kondisi yang tidak membawa
keselamatan kerja, atau perbuatan yang tidak selamat. Kecelakaan kerja dapat
didefinisikan sebagai setiap perbuatan atau kondisi tidak selamat yang dapat
mengakibatkan kecelakaan. Berdasarkan definisi kecelakaan kerja maka lahirlah
keselamatan dan kesehatan kerja yang mengatakan bahwa cara menanggulangi
kecelakaan kerja adalah dengan meniadakan unsur penyebab kecelakaan dan atau
mengadakan pengawasan yang ketat. (Silalahi, 1995)

Keselamatan dan kesehatan kerja pada dasarnya mencari dan mengungkapkan


kelemahan yang memungkinkan terjadinya kecelakaan. Fungsi ini dapat dilakukan
dengan dua cara, yaitu mengungkapkan sebab-akibat suatu kecelakaan dan
meneliti apakah pengendalian secara cermat dilakukan atau tidak.
Menurut Mangkunegara (2002, p.165) bahwa tujuan dari keselamatan dan
kesehatan kerja adalah sebagai berikut:
a. Agar setiap pegawai mendapat jaminan keselamatan dan kesehatan kerja baik
secara fisik, sosial, dan psikologis.
b. Agar setiap perlengkapan dan peralatan kerja digunakan sebaik-baiknya selektif
mungkin.
c. Agar semua hasil produksi dipelihara keamanannya.
d. Agar adanya jaminan atas pemeliharaan dan peningkatan kesehatan gizi
pegawai.
e. Agar meningkatkan kegairahan, keserasian kerja, dan partisipasi kerja.
f. Agar terhindar dari gangguan kesehatan yang disebabkan oleh lingkungan atau
kondisi kerja.
g. Agar setiap pegawai merasa aman dan terlindungi dalam bekerja

Anda mungkin juga menyukai