Anda di halaman 1dari 10

STUDI KELAYAKAN BISNIS (SKB)

Tujuan:
Mata Kuliah ini memberikan kemampuan praktis yang akan digunakan dalam mempelajari
kelayakan suatu bisnis.
STUDI KELAYAKAN BISNIS
Aspek-aspek Penilaian dalam Studi Kelayakan Bisnis
Penetuan layak atau tidaknya suatu usaha dapat dilihat dari berbagai aspek. Ukuran
kelayakan tiap proyek berbeda-beda berdasarkan jenis usahanya, namun mengacu pada
aspek-aspek yang sama. Untuk melakukan penilaian terhadap aspek-aspek ini, perlu
dibentuk suatu team yang terdiri dari orang-orang yang berasal dari berbagai bidang
keahlian.
Aspek-aspek penilaian tersebut adalah:
Analisis SWOT tinjauan dari berbagai aspek
Aspek hukum untuk meneliti kelengkapan, kesemperunaan dan keaslian izin-izin dan
dokumen-dokumen.
Aspek pasar dan pemasaran meneliti besar pasar dan kemampuan perusahaan
menguasainya, serta menilai strateginya.
Aspek keuangan menilai perolehan pendapatan dan biaya yang dikeluarkan.
Aspek teknis/operasional menentukan lokasi, layout gedung dan uangan serta teknologi
yang digunakan.
Aspek manajemen meneliti kesiapan SDM yang menjalani usaha.
Aspek ekonomi dan social menilai manfaat usaha terhadap ekonomi dan social
masyarakat.
Aspek dampak lingkungan menilai dampak lingkungan yang dapat ditimbulkan
Aspek syariah menilai adanya unsur nilai-nilai Islam.
Penilaian Kelayakan Usaha
Tujuan Studi Kelayakan Bisnis:
Menghindari Resiko Kerugian fungsi dari studi kelayakan adalah untuk meminimalkan resiko
yang tidak diinginkan
Memudahkan Perencanaanseperti perencenaan jumlah dana, kapan proyek akan
dilaksanakan, dimana akan dibangun, siapa yang akan bangun, dan seberapa besar keuntungan
Memudahkan Pelaksanaan pekerjaan Dengan adanya berbagai rencana yang disusun akan
memudajkan pelaksanaan bisnis
Memudahkan Pengawasan sehingga pelaksanaan usaha tidak melenceng dari rencana yang
telah disusun
Memudahkan Pengendalian sehingga dapat mengendalikan pelaksanaan agar tidak
berantakan dan tujuan perusahaan dapat tercapai
Mengapa sebelum suatu usaha dijalankan perlu dilakukan studi kelayakan
(Proposal Business):
1. Menghindari resiko kerugian.
- meminimalkan resiko yang tidak
diinginkan baik dari resiko yang dapat
dikendalikan maupun tidak
dikendalikan.
2. Memudahkan perencanaan.
- berapa jumlah dana yang diperlukan.
- kapan usaha akan dilaksanakan.
- di mana lokasi usaha.
- siapa-siapa saja yang akan

melaksankan usaha tersebut.


- bagaimana cara menjalankan usaha.
- berapa besar keuntungan yang akan
diperoleh.
- bagaimana mengawasi usaha.
3. Memudahkan pelaksanaan pekerjaan.
- ada pedoman pelaksanaan.
4. Memudahkan pengawasan.
5. Memudahkan pengendalian.
Aspek-Aspek Dalam Penilaian: 1
1. SWOT SWOT adalah sebuah singkatan dari, S adalah STRENGHT atau Kekuatan, W
adalahWEAKNESS atau Kelemahan, O adalah OPPORTUNITY atau Kesempatan, dan T
adalahTHREAT atau Ancaman.
2. Aspek hukum.
- kelengkapan dan keabsahan dokumen
perusahaan (bentuk badan usaha; ijin-ijin).
- TDP (Tanda Daftar Perusahaan).
- NPWP (Nomor Pokok Wajib Pajak).
- Bukti diri (KTP; SIM).
- Sertifikasi tanah.
- BPKB (Bukti Kepemilikan Kenderaan
Bermotor).
Aspek-Aspek Dalam Penilaian: 2
3. Aspek pasar dan pemasaran.
- ada tidaknya pasar (konsumen, calon
pembeli).
- jika ada, berapa besar pasar? (nyata;
potensial).
- peta kondisi persaingan saat ini.
- bagaimana perilaku konsumen.
- strategi yang dilakukan dalam memenangkan
persaingan.
- strategi produk.
- strategi lokasi.
- strategi distribusi.
- strategi promosi.
Aspek-Aspek Dalam Penilaian: 3
4. Aspek keuangan.
- jumlah investasi.
- biaya-biaya.
- pendapatan.
5. Aspek teknis/operasi.
- lokasi usaha.
- layout gedung, mesin, peralatan
- teknologi yang akan digunakan (padat modal; padat karya).
Aspek-Aspek Dalam Penilaian: 4
6. Aspek manajemen/organisasi.
- pemilik usaha (jumlah dan komposisi
modal).
- pengelola usaha (jumlah, kualifikasi,
pendidikan, pengalaman).
- struktur organisasi dan jabatan.
- rencana kerja (target, sasaran, tujuan).
Aspek-Aspek Dalam Penilaian: 5
7. Aspek ekonomi sosial.
- seberapa besar pengaruh yang ditimbulkan

dalam melaksanakan usaha terhadap


ekonomi dan masyarakat.
8. Aspek dampak lingkungan.
- terhadap tanah, air, udara, dan kesehatan
manusia.
9. Aspek syariah.
- terhadap nilai-nilai Islam.
Analisis SWOT
Penilaian Aspek Teknik Usaha
Penilaian Aspek Ekonomi, Sosial dan Politik
SWOT
Analisis SWOT adalah metode perencanaan strategis yang digunakan untuk mengevaluasi
kekuatan (strengths), kelemahan (weaknesses), peluang (opportunities), dan ancaman (threats)
dalam suatu proyek atau suatu spekulasi bisnis. Keempat faktor itulah yang membentuk akronim
SWOT (strengths, weaknesses, opportunities, dan threats). Proses ini melibatkan penentuan
tujuan yang spesifik dari spekulasi bisnis atau proyek dan mengidentifikasi faktor internal dan
eksternal yang mendukung dan yang tidak dalam mencapai tujuan tersebut. Analisis SWOT
dapat diterapkan dengan cara menganalisis dan memilah berbagai hal yang mempengaruhi
keempat faktornya, kemudian menerapkannya dalam gambar matrik SWOT, dimana aplikasinya
adalah bagaimana kekuatan (strengths) mampu mengambil keuntungan (advantage) dari
peluang (opportunities) yang ada, bagaimana cara mengatasi kelemahan (weaknesses) yang
mencegah keuntungan (advantage) dari peluang (opportunities)yang ada, selanjutnya
bagaimana kekuatan (strengths) mampu menghadapi ancaman (threats) yang ada, dan terakhir
adalah bagimana cara mengatasi kelemahan (weaknesses) yang mampu membuat ancaman
(threats) menjadi nyata atau menciptakan sebuah ancaman baru.
TEKNIK USAHA
PEOPLE JUDGE:
"Banyak sekali diantara kita ini yang pengen sekali memiliki usaha sampingan atau bahkan
usaha utama, tetapi masih bingung dari mana memulainya, dan apa yang harus dilakukan
selanjutnya
Penilaian Aspek Teknis
Pembahasan dan penilaian suatu proposal kredit modal kerja terhadap aspek teknis dan
produksi, penilaian umumnya dilakukan terhadap:
Produk yang dihasilkan.
Lokasi
Penilaian terhadap lokasi meliputi penilaian terhadap dekat tidaknya dengan sumber bahan
baku,sarana transportasi untuk mendisribusikan barang-barang hasil produksi, dan ketersediaan
tenaga kerja
Proses pembuatan produk atau proses penyediaan jasa. Dalam hal proses pembuatan
produk, analisa ditekankan pada pemlihan mesin dan peralatan yang digunakan.
Kapasitas Produksi,termasuk mengenai kuantitas dan kontinuitas bahan baku, jenis dan
kualitas bahan baku serta
Fasilitas/sarana dan prasarana Produksi
Berikut salah satu contoh gambaran penilaian aspek teknis terhadap usaha perdagangan:
Lokasi Usaha,yang dilihat adalah mengenai berapa luas tanahnya, bangunan, status
kepemilikannya serta interior didalamnya apakah rapi atau semrawut(tidak mencerminkan
tempat usaha)
Sarana dan prasarana yang ada meliputi peralatan kerja/peralatan kantor yang tersedia
Sarana transportasi (perlu dikaitkan dengan kegiatan usahanya)
Ketersediaan barang dagangan dan kontinuitasnya
Kesemua point tersebut diatas dapat dijadikan sebagai bahan pertimbangan bagi analis kredit
untuk menentukan layak tidaknya aspek teknis terhadap usaha calon debitur dibidang
perdagangan
Dalam panduan TEKNIK USAHA ini difokuskan pada beberapa point utama, point point itu
antara lain:
Motivasi - Banyak rekan kita yang kurang motifasi, sehingga biasanya semangat untuk memulai
usaha tidak dilanjutkan sampai terealisasi.

Cara mencari peluang - Peluang usaha sangat banyak, tetapi tidak mungkin bisa anda jalankan
semuanya, ini berkaitan dengan pribadi masing2.
Cara memanfaatkan media informasi untuk melipatgandakan keuntungan anda -Dengan
cara ini bisa melipatkan untung hingga 200% dengan cepat.
Sistem keuangan usaha - Sebelum memulai usaha, anda harus memahami sistem keuangan
usaha yang benar, sistem ini sebenarnya simpel, tetapi wajib diterapkan, karena jika tidak maka
usaha anda akan membuat susah anda di kemudian hari.
Cara membangun tim kerja - Ini sangat penting, karena usaha anda nanti harus bisa tetap
berjalan tanpa kehadiran anda. ini meliputi cara memilih karyawan, cara menyebar lowongan
yang efektif, tentang gaji, tentang perjanjian kontrak kerja, hingga pembagian job deskripsion
masing masing karyawan.
Jenis usaha Semi khusus
berikut ini beberapa tips yang mungkin dapat dijadikan panduan untuk segera mewujudkan
cita-cita Anda memiliki usaha sendiri. Anda berminat, baca artikel ini selanjutnya :
* Hobi sebagai sumber profit
Sebagian besar orang meiliki kegemaran atau istilah bekennya hobi, dari yang dijalankan sekedar
iseng sampai yang ditekuni secara serius. Apa hobi Anda? Dan Anda termasuk jenis orang yang
seperti apa, hobi hanya sekedar untuk mengisi waktu dan lebih cenderung menguras isi kantong
Anda atau sebaliknya? Jika ya sudah saatnya untuk merubah kegiatan tersebut sebagai peluang
usaha. Untuk segmen pasarnya lebih jelas dan fokus, yakni orang-orang yang sehobi dengan
Anda. Mulai lah dari hal-hal yang ringan, semakin lama kembangkan usaha tersebut bahkan jika
mungkin menjadi ahli dalam bidang tersebut.
Pada umumnya orang melakukan kegiatan yang digemarinya dengan perasaan senang, sama
sekali tidak ada beban. Tidak sedikit wirausahawan sukses yang berhasil berangkat dari hobi, ya
hobi yang dijalankan dengan sungguh-sungguh dan serius bukan tidak mungkin dapat menjadi
sumber penghasilan.
* Profesi awal sebagai pembuka jalan
Hal-hal tersebut dapat dijadikan modal Anda untuk memulai bisnis sendiri. Dengan kemauan
yang kuat, sebagian penghasilan yang kita peroleh selama bekerja pada pihak lain dapat
dikumpulkan sedikit demi sedikit hingga pada akhirnya dapat dijadikan modal Anda mendirikan
suatu usaha, meskipun belum sepenuhnya mencukupi. Secara perlahan namun pasti Anda
dapat mengembangkan usaha tersebut sesuai kemauan Anda.
* Waralaba yang serba komplit
Anda menikmati pekerjaan yang Anda tekuni sekarang, namun demikian ada dana lebih yang
Anda ingin manfaatkan menjadi aktif income. Dan saat ini Anda tidak memiliki banyak waktu
untuk mengurus bisnis baru. Salah satu cara cepat dan memilih jenis usaha yang memiliki
tingkat risiko rendah, pilihlah jenis bisnis yang diwaralabakan.
Pebisnis tidak akan menemui kerepotan dalam berpromosi karena pebisnis menyerahkan
kepada pihak yang ahli di bidang ini. Selain itu, pihak franchisor akan memberi pelatihan tentang
konsep, sistem dan strategi usaha. Termasuk juga teknik usaha yang diwaralabakan. Sebelum
memutuskan mengambil bisnis waralaba, Anda perlu memperhatikan sistem kerja samanya.
Biasanya hubungan antara pebisnis dengan pemberi waralaba akan saling membagi hasil.
Sehingga pendapatan dari pebisnis tidak mutlak miliknya. Akan tetapi harus dibagi kepada
pemberi waralaba. Tentunya dengan proporsi yang telah ditentukan sebelumnya.
Tips Menentukan alternatif pilihan bisnis
Setelah membaca uraian di atas ternyata hobi dan kompetensi Anda belum juga dianggap
sebagai peluang bisnis, Anda membutuhkan masukan ide-ide jenis usaha lainnya. Untuk
mendapat ide-ide tersebut maka Anda perlu menyimak dan mencermati beberapa hal berikut ini.
o Cita-cita
Salah satu cara memunculkan ide kegiatan bisnis dapat Anda peroleh dari keinginan atau citacita pribadi. Berbekal kemauan yang keras untuk menjadi seorang pebisnis, Anda akan melihat
segala peluang yang terbuka. Cita-cita merupakan dorongan yang kuat yang dapat melahirkan
sesosok pebisnis andal. Selain itu, cita-cita yang dimiliki dapat diumpamakan tombol power. Jika
tombol tersebut diaktifkan maka segala peluang dapat timbul secara cepat di otak Anda.
o Underpressure
Kadang kala ide timbul pada saat seseorang dalam keadaan tertekan. Ide tentang jenis usaha
pun dapat ditimbulkan karena posisi terpojok oleh suatu keadaan. Seorang kepala keluarga akan

berusaha mencari ide untuk mendapatkan penghasilan agar keluarganya dapat terus lestari dan
hidup makmur. Misalnya, seorang ibu rumah tangga yang hanya mengandalkan pendapatan dari
suami berpikir untuk mencari tambahan. Dari ketertekanan tersebut akan timbul ide untuk
menjalankan bisnis tertentu. Tentunya usaha yang menambah penghasilan keluarga.
o Pengembangan produk yang sudah ada
Menciptakan produk baru berdasarkan pengembangan dari produk yang sudah ada merupakan
ide bagus untuk dijadikan sebagai lahan bisnis. Dengan karakteristik seperti itu produk Anda
akan menjadi incaran para konsumen. Karena secara otomatis produk yang Anda hasilkan
merupakan perbaikan serta pengembangan dari produk sebelumnya. Anda akan mendapat
penghasilan yang berlimpah. Sebab, perusahaan Anda merupakan leader dalam produk
tersebut. Namun, jangan terlena dengan kondisi tersebut. Para pesaing bersiap mengekor
kesuksesan Anda dengan meniru produk laris tersebut. Sebelum terjadi hal seperti itu maka
Anda perlu melakukan tindakan antisipasi. Di mana antispiasi tersebut terkait dengan
perlindungan hukum agar karya Anda tidak bisa ditiru seenaknya.
o Prospek pasar
Melihat suatu gaya hidup yang sedang menggejala dapat pula dijadikan sebagai ide bisnis.
Dengan begitu usaha bisnis Anda akan banyak menarik minat pembeli, sebab produk yang Anda
tawarkan merupakan sesuatu yang sedang diminati. Misalnya, saat ini pengguna telepon
genggam sangat banyak jumlah, mulai dari anak usia sekolah dasar hingga orang tua.
Permintaan akan pulsa sangat tinggi. Dengan demikian berbisnis pulsa pun dapat dijadikan
sebagai alternatif berbisnis. Setelah itu carilah tempat yang strategis untuk memulai bisnis
tersebut.
Setelah Anda membaca artikel di atas, mudah-mudahan Anda mendapat gambaran serta dapat
memperkirakan jenis usaha apa yang paling cocok dengan kondisi Anda saat ini.
PEMASARAN
PENGERTlAN PEMASARAN
Sebagaiman kita ketahui bahwa kegiatan pemasaran adalah berbeda dengan penjualan,
transaksi ataupun perdagangan.
American Marketing Association 1960, mengartikan pemasaran sebagai berikut: Pemsaran
adalah pelaksanaan dunia usaha yang mengarahkan arus barang-barang dan jasa-jasa dari
produsen ke konsumen atau pihak pemakai. Defenisi ini hanya menekankan aspek distribusi
ketimbang kegiatan pemasaran. Sedangkan fungsi-fungsi lain tidak diperlihatkan, sehingga kita
tidak memperoleh gambaran yang jelas dan lengkap tentang pemasaran.
Sedangkan definisi lain, dikemukakan oleh Philip Kotler dalam bukunya Marketing Management
Analysis, Planning, and Control, mengartikan pemasaran secara lebih luas, yaitu: Pemasaran
adalah: Suatu proses sosial, dimana individu dan kelompok mendapatkan apa yang mereka
butuhkan, dan mereka inginkan dengan menciptakan dan mempertahankan produk dan nilai
dengan individu dan kelompok lainnya.
Pemasaran adalah salah satu kegiatan dalam perekonomian yang membantu dalam menciptakan
nilai ekonomi. Nilai ekonomi itu sendiri menentukan harga barang dan jasa. Faktor penting
dalam menciptakan nilai tersebut adalah produksi, pemasaran dan konsumsi. Pemasaran
menjadi penghubung antara kegiatan produksi dan konsumsi.
PEMASARAN YANG EFEKTIF
Untuk melakukan pemasaran yang efektif, Anda bisa langsung membidik segmen pasar tertentu
yang memiliki prospek bisnis yang bagus, misalnya sekolahan.Lakukan promosi ke sekolah sekolah tersebut, sebarkan brosur, lakukan presentasi dan jadilah sponsor pada kegiatan kegiatan yang diadakan sekolah dan asosiasi sekolah.

Setelah Anda mendapatkan pelanggan, berikan pelayanan maksimal sehingga pelanggan


tersebut merasa puas. Dengan sendirinya jika pelanggan Anda merasa puas, mereka secara
sukarela akan menceritakan ke teman - temannya di sekolah lain (word of mouth marketing).
Pasar sasaran (Target Market) adalah: Sekelompok konsumen atau pelanggan yang secara
khusus menjadi sasaran usaha pemasaran bagi sebuah perusahaan.
Dalam menerapkan pasar sasaran, terdapat tiga langkah pokok yang harus diperhatikan, yaitu:
1. Segmentasi Pasar

2. Penetapan Pasar Sasaran


3. Penempatan Produk
1. Segmentasi Pasar
Segmentasi Pasar adalah kegiatan membagi-bagi pasar yang bersifat heterogen dari suatu
produk kedalam satuan-satuan pasar (segmen pasar) yang bersifat homogen. Berdasarkan
definisi diatas diketahui bahwa pasar suatu produk tidaklah homogen, akan tetapi pada
kenyataannya adalah heterogen. Pada dasarnya segmentasi pasar adalah suatu strategi yang
didasarkan pada falsafah manajemen pemasaran yang orientasinya adalah konsumen. Dengan
melaksanakan segmentasi pasar, kegiatan pemasaran dapat dilakukan lebih terarah dan sumber
daya yang dimiliki perusahaan dapat digunakan secara lebih efektif dan efisien dalam rangka
memberikan kepuasan bagi konsumen.
Ada empat ktiteria yang harus dipenuhi segmen pasar agar proses segmentasi pasar dapat
dijalankan dengan efektif dan bermanfaat bagi perusahaan, yaitu:
Terukur (Measurable), artinya segmen pasar tesebut
dapat diukur, baik besarnya, maupun luasnya serta
daya beli segmen pasar tersebut.
Terjangkau (Accessible), artinya segmen pasar
tersebut dapat dicapai sehingga dapat dilayani secara
efektif.
Cukup luas (Substantial), sehingga dapat
menguntungkan bila dilayani.
Dapat dilaksanakan (Actjonable), sehingga semua
program yang telah disusun untuk menarik dan
melayani segmen pasar itu dapat efektif.
2. Penetapan Pasar
3. Penempatan Produk
Marketing Mix (Bauran Pemasaran)

MARKETING MIX (BAURAN PEMASARAN)


Salah satu unsur dalam strategi pemasaran terpadu adalah Bauran Pemasaran, yang merupakan
strategi yang dijalankan perusahaan, yang berkaitan dengan penentuan, bagaimana perusahaan
menyajikan penawaran produk pada satu segmen pasar tertentu, yang merupakan sasaran
pasarannya. Marketing mix merupakan kombinasi variabel atau kegiatan yang merupakan inti
dari sistem pemasaran, variabel mana dapat dikendalikan oleh perusahaan untuk
mempengaruhi tanggapan konsumen dalam pasar sasarannya. Variabel atau kegiatan tersebut
perlu dikombinasikan dan dikoordinasikan oleh perusahaan seefektif mungkin, dalam melakukan
kegiatan pemasarannya. Dengan demikian perusahaan tidak hanya sekedar memiliki kombinasi
kegiatan yang terbaik saja, akan tetapi dapat mengkoordinasikan berbagai variabel marketing
mix tersebut, untuk melaksanakan program pemasaran secara efektif. Menurut William J.Stanton
pengertian marketing mix sccara umum adalah sebagai berikut: marketing mix adalah istilah
yang dipakai untuk menjelaskan kombinasi empat besar pembentuk inti sistem pemasaran
sebuah organisasi. Keempat unsur tersebut adlah penawaran produk/jasa, struktur harga,
kegiatan promosi, dan sistem distribusi.
Keempat unsur atau variabel bauran pemasaran (Marketing mix) tersebut atau yang disebut 4S
(four S) adalah sebagai berikut:
1. Strategi Produk
2. Strategi Harga
3. Strategi Penyaluran / Distribusi
4. Strategi Promosi
Marketing mix yang dijalankan harus disesuaikan dengan situasi dan kondisi perusahaan.
Disamping itu marketing mix merupakan perpaduan dari faktor-faktor yang dapat dikendalikan
perusahaan untuk mempermudah buying decision, maka variabel-variabel marketing mix diatas
tadi dapat dijelaskan sedikit lebih mendalam sebagai berikut:
Produk (Jasa)
Kebijaksanaan mengenai produk atau jasa meliputi jumlah barang/jasa yang akan ditawarkan
perusahaan, pelayanan khusus yang ditawarkan perusahaan guna mendukung penjualan
barang dan jasa, dan bentuk barang ataupun jasa yang ditawarkan. Produk merupakan elemen
yang paling penting. sebab dengan inilah perusahaan berusaha untuk memenuhi "kebutuhan

dan keinginan" dari konsumen. namun keputusan itu tidak berdiri sebab produk/jasa sangat erat
hubungannya dengan target market yang dipilih.
Harga ( Price)
Setiap perusahaan selalu mengejar keuntungan guna kesinambungan produksi. Keuntungan
yang diperoleh ditentukan pada penetapan harga yang ditawarkan. Harga suatu produk atau
jasa ditentukan pula dari besarnya pengorbanan yang dilakukan untuk menghasilkan jasa
tersebut dan laba atau keuntungan yang diharapkan. Oleh karena itu, penetuan harga produk
dari suatu perusahaan merupakan masalah yang cukup penting, karena dapat mempengaruhi
hidup matinya serta laba dari perusahaan.
Hendaknya setiap perusahaan dapat menetapkan harga yang peling tepat, dalam arti yang dapat
memberikan keuntungan yang paling baik, baik untuk jangka pendek maupun unluk jangka
panjang.
3. Saluran Distribusi ( Place )
Yang tidak boleh diabaikan dalam langkah kegiatan memperlancar arus barang/jasa adalah
memilih saluran distribusi (Channel Of Distribution). Masalah pemilihan saluran distribusi adalah
masalah yang berpengaruh bagi marketing, karena kesalahan dalam memilih dapat
menghambat bahkan memacetkan usaha penyaluran produk/jasa dari produsen ke konsumen.
Saluran distribusi jasa biasanya menggunakan agen travel untuk menyalurkan jasanya kepada
konsumen. Jadi salah satu hal yang penting untuk diperhatikan dalam kebijaksanaan saluran
distribusi itu sendiri dengan memperhitungkan adanya perubahan pada masyarakat serta pola
distribusi perlu mengikuti dinamika para konsumen tadi.
4. Promosi ( Promotion)
Aspek ini berhubungan dengan berbagai usaha untuk memberikan informasi pada pasar tentang
produk/jasa yang dijual, tempat dan saatnya. Ada beberapa cara menyebarkan informasi ini,
antara lain periklanan (advertising), penjualan pribadi (Personal Selling), Promosi penjualan
(Sales Promotion) dan Publisitas (Publicity)
Periklanan (Advertising): Merupakan alat utama bagi pengusaha untuk mempengaruhi
konsumennya. Periklanan ini dapat dilakukan oleh pengusaha lewat surat kabar, radio, majalah,
bioskop, televisi, ataupun dalam bentuk poster-poster yang dipasang dipinggir jalan atau tempattempat yang strategis.
Penjualan Pribadi (Personal selling): Merupakan kegiatan perusahaan untuk melakukan
kontak langsung dengan calon konsumennya. Dengan kontak langsung ini diharapkan akan
terjadi hubungan atau interaksi yang positif antara pengusaha dengan calon konsumennya itu.
Yang termasuk dalam personal selling adalah: door to door selling, mail order, telephone selling,
dan direct selling.
Promosi Penjualan (Sales Promotion): Merupakan kegiatan perusahaan untuk menjajakan
produk yang dipasarkarlnya sedemikian rupa sehingga konsumen akan mudah untuk melihatnya
dan bahkan dengan cara penempatan dan pengaturan tertentu, maka produk tersebut akan
menarik perhatian konsumen.
Publsitas (Pubilicity): Meripakan cara yang biasa digunakan juga oleh perusahaan untuk
membentuk pengaruh secara tidak langsung kepada konsumen, agar mereka menjadi tahu, dan
menyenangi produk yang dipasarkannya, hal ini berbeda dengan promosi, dimana didalam
melakukan publisitas perusahaan tidak melakukan hal yang bersifat komersial. Publisitas
merupakan suatu alat promosi yang mampu membentuk opini masyarakat secara tepat,
sehingga sering disebut sebagai usaha untuk "mensosialisasikan" atau "memasyarakatkan ".
Dalam hal ini yang harus diperhatikan adalah tercapainya keseimbangan yang efektif, dengan
mengkombinasikan komponen-komponen tersebut kedalam suatu strategi promosi yang terpadu
untuk berkomunikasi dengan para pembeli dan para pembuat keputusan pembelian.
ANALISIS RASIO
Tujuan analisis rasio keuangan :
a.
Membandingkan rasio-rasio keuangan suatu perusahaan antar beberapa
periode waktu ( time series
comparison ).
b.
Membandingkan antara rasio - rasio keuangan suatu perusahaan pada suatu periode
tertentu dengan
perusahaan lain di industri yang sama dan dalam periode yang
sama ( cross sectional comparison ).
c.
Membandingkan rasio-rasio keuangan perusahaan dengan rasio yang dinilai baik
secara umum. Misalnya rasio likuiditas yang baik biasanya > 100%

UKURAN SUKSES SEBUAH USAHA


NPL
: < 10 %
LDR
: min 80 %
CAR
: 12 %
PRODUKTIFITAS : 35 %
Pertama kali yang harus dianalisis dari suatu perusahaan adalah apakah
perusahaan mampu bertahan dan tumbuh ( sustainable growth ). Perusahaan yang dinilai
kurang mampu disarankan untuk tidak melakukan
pengembangan. Pengukuran kemampuan perusahaan untuk bertahan & tumbuh tersebut a
dalah dengan Sustainable Growth Rate , yang diformulasikan sbb :
ROE x ( 1 Deviden Payout Ratio )

ROE ( Return On Equity ) digunakan untuk menilai kinerja & kemampuan para manajer
perusahaan dalam mengelola dana setoran modal para pemegang saham. ROE diformulasikan
sbb :
( 1 DPO ), merupakan proporsi dana hasil keuntungan yang tidak digunakan untuk
pembayaran devidend. Proporsi dana ini dapat digunakan perusahaan untuk
pengembangan ( pertumbuhan ) usaha
Aspek Keuangan
Tujuan umum pendirian sebuah usaha adalah untukmenghasilkan benefit dan profit. Benefit
dan profit tersebut merupakan imbalan atassejumlah dana yang diinvestasikan dalam
sebuah usaha. Dengan demikian, sebuah usaha akan membutuhkan sejumlah uang sebagai
modal yang akan digunakan pada tahap pra operasi, tahap pembangunan dan tahap
operasional.
Benefit dan profit usaha berasal dari selisih nilai jual produk (susu, telur, ternak, daging,
dll) dengan seluruh biaya yang dikeluarkan pada periode waktu tertentu. Tingkat benefit
dan profit yang dihasilkan dari usaha sangat tergantung dari kemampuan usaha dalam
mengefisienkan biaya usaha. Berdasarkan hal itu, maka pembiayaan usaha harus direncanakan
dengan baik dan cermat dalam bentuk rencana anggaran biaya (RAB).
Aspek keuangan dalam studi kelayakan biasanya mempelajari kebutuhan dana untuk aktiva
tetap, aktiva lancar, modal kerja, sumber pendanaan, dan sumber penerimaan, analisis biaya
dan manfaat, serta arus kas. Biasanya aspek keuangan dalam studi kelayakan didasarkan atas
angka proyeksi seperti proyeksi kebutuhan investasi, proyeksi biaya dan manfaat/keuntungan,
dan proyeksi arus kas. Semua proyeksi tersebut pada analisi lebih lanjut menjadi dasar bagi
penilaian kelayakan sebuah usaha menurut kriteria investasi (NPV, IRR, dan B/C,) dan menilai
kemampuan usaha dalam membayar seluruh biaya yang harus
ditanggung. Disamping itu, salah satu dari proyeksi tersebut dapat digunakan untuk mengukur
rentang waktu yang dibutuhkan untuk mengembalikan seluruh modal/ investasi yang tanamkan,
atau yang lebih dikenal dengan pay back periode (PBP).
ASPEK LEGAL
Aspek hukum dalam Studi Kelayakan Bisnis
Dalam memulai studi kelayakan bisnis pada umumnya dimulai dari aspek hukum, walaupun
banyak juga yang memulai dari aspek lainnya. Hal ini sangat tergantung dari kesiapan masingmasing penilai studi kelayakan tersebut. Penilaian atas aspek hukum sangat penting meningat
sebelum usaha tersebut dijalankan, segala prosedur yang berkaitan dengan izin atau berbagai
persyaratan lain harus terlebih dahulu dipenuhi. Bagi penilai studi kelayakan bisnis, dokumen
yang perlu diteliti keabsahan, kesempurnaan dan keasliannya meliputi badan hukum, perizinan
yang dimiliki, sertifikat tanah maupun dokumen pendukung lainnya.
Masalah yang timbul kadang kala sangat vital, sehingga usaha yang semula dinyatakan layak
dari semua aspek, ternyata menjadi sebaliknya. Hal tersebut dapat terjadi karena kurangnya
ketelitian dalam penilaian di bidang hukum sebelum usaha tersebut dijalankan
Berkaitan dengan keberadaan secara legal dimana memulai suatu usaha yang meliputi ketentuan
hukum yang berlaku termasuk :
Perijinan :
i) Izin lokasi :

sertifikat (akte tanah),


bukti pembayaran PBB yang terakhir,
rekomendasi dari RT / RW / Kecamatan
ii) Izin usaha :
Akte pendirian perusahaan dari notaris setempat PT/CV atau berbentuk badan hukum lainnya.
NPWP (nomor pokok wajib pajak)
Surat tanda daftar perusahaan
Surat izin tempat usaha dari pemda setempat
Surat tanda rekanan dari pemda setempat
SIUP setempat
Surat tanda terbit yang dikeluarkan oleh Kanwil Departemen Penerangan
Aspek Lingkungan
Aspek Lingkungan
Keberadaan usaha peternakan yang baru akan memberi pengaruh terhadap lingkungan baik
positif maupun negatif. Pengaruh positif biasanya terjadi pada lingkungan sosial-ekonomi
karena adanya penyerapan tenaga kerja lokal, pemanfaatan kotoran ternak menjadi kompos
atau dimanfaatkan langsung akan meningkatkan kesuburan tanah. Pengaruh negatif timbul
akibat adanya limbah yang dihasilkan oleh usaha tersebut. Limbah yang dihasilkan
umumnya menjadi sumber polutan bagi air dan udara di lingkungan sekitarnya.
Dalam studi kelayakan kajian terhadap aspek lingkungan tidak mendetil, baru sampai pada tahap
pendugaan dampak usaha terhadap lingkungan. Kajian yang lebih mendetil mengenai
lingkungan dilakukan pada kajian lain yaitu upaya pemantauan lingkungan (UPL) dan upaya
pengelolaan lingkungan (UKL) yang diperlukan untuk menentukan lokasi usaha
sebelum feasibility study dan kegiatan usaha setelah feasibility study, serta analisis mengenai
dampak lingkungan (AMDAL). Kedua kajian tersebut didasarkan atas hasil studi kelayakan
(feasibility study) selesai. Jadi UPL-UKL dan AMDAL dilakukan setelah studi kelayakan
usahanya ada/ selesai.
Analisis Lingkungan:
a. Ekonomi (business cycle, inflasi dan deflasi, kebijakan moneter, neraca
pembayaran.
b. Pemerintah/perundang-undangan (pusat dan daerah, pemerintah pembeli terbesar,
subsidi, perlindungan industri, kebijakan pemerintah).
c. Pasar/saingan (perubahan struktur kependudukan, distribusi pendapatan, alur
hidup produk/layanan, kemudahan akses masuk, rintangan masuk).
d. Teknologi (bahan baku dan perubahan teknologi).
e. Geographies (lokasi, nusantara)
f. Sosial budaya
ANALISIS ASPEK LINGKUNGAN
Analisis aspek lingkungan dalam SKB mengacu pada Analisis Mengenai Dampak
Lingkungan ( AMDAL ) yang disusun oleh konsultan AMDAL. Di Indonesia AMDAL dikenal
sejak 1985-an. AMDAL adalah analisis mengenai dampak suatu proyek ( kegiatan ) terhadap
lingkungan hidup.
Tujuan dilakukan AMDA terutama adalah agar kualitas lingkungan dapat terjaga
dengan baik dan tidak mengalami kerusakan dengan berdirinya proyek. Contoh pencemaran
lingkungan :
- Tercemarnya kali Surabaya akibat pembuangan limbah industri;
- Hutan gundul akibat penebangan kayu secara liar, maupun adanya illegal logging;
- Udara di Gresik tercemar oleh zat Amonia akibat bocornya saluran PT. Petro Kimia.
Bidang usaha yang membutuhkan AMDAL dalam pendiriannya sesuai Keputusan Menteri
Lingkungan Hidup
No. KEP-11/MENLH/3/94 tanggal 19 Maret 1994, adalah usaha dalam :
> industri pertambangan & enerji ( a.l. batu bara, PLTA, PLTD );
> Kesehatan ( RS, industri farmasi );
> PU ( waduk, Irigasi, jalan raya / tol );
> Agribisnis ( tambak > 59 ha, pertanian > 5.000 ha, perkebunan
> 10.000 ha );

> Parpostel ( Hotel, Padang Golf, tempat rekreasi / hiburan );


> Lahan Transmigrasi ( . 3.000 ha );
> Industri berat ( semen, kimia, baja, baterai, kayu, galangan
kapal, pesawat terbang, dll );
> Perhubungan ( ( pelabuhan );
> Perdagangan ( > 5. Ha );
> Hankam ( Pangkalan laut / udara, Pusat Latihan Tembak ),
Nuklir;
> Kehutanan ( Taman Safari, HPH ).
ASPEK SOSIAL DAN EKONOMI
Aspek Sosial dan Ekonomi
Aspek ekonomi dan sosial biasanya dikaji dalam studi kelayakan yang memfokuskan pada
analisis ekonomi. Umumnya digunakan dalam proyek-proyek yang direncanakan oleh
pemerintah atau proyek-proyek besar. Beberapa hal yang harus dikaji dalam aspek sosial
ekonomi ini adalah :
1. Pengaruh proyek tersebut terhadap peningkatan penghasilan
negara.
2. Pegaruh proyek tersebut terhadap devisa yang bisa dihemat
dan yang bisa diperoleh.
3. Penambahan kesempatan kerja.
4. Pemerataan kesempatan kerja.
5. Bagaimana pengaruh proyek tersebut terhadap industri lain?
Sebagai supply bahan bagi industri lain, dan pasar bagi hasil
industri lain.
6. Aspek yang bersifat sosial: menjadi semakin ramainya
daerah tersebut, lalu lintas yang semakin lancar, adanya
penerangan listrik, dan lain sebagainya
Aspek sosial ini merupakan manfaat dan pengorbanan sosial yang mungkin dialami oleh
masyarakat, tetapi sulit dikuantifikasikan yang disepakati secara bersama. Tetapi manfaat dan
pengorbanan tersebut dirasakan ada.
Sebenarnya kesemua aspek tersebut perlu dipelajari, tetapi tergantung pada besar kecilnya dana
yang tertanam pada investasi/proyek tersebut, maka banyak sedikitnya aspek yang perlu
dipelajari dan kedalaman studi tersebut mungkin berbeda. Untuk proyek-proyek besar, semua
aspek tersebut perlu dipelajari secara mendalam, tetapi untuk proyek-proyek yang kecil mungkin
tidak semua aspek perlu diteliti. Umumnya aspek sosial ekonomi tidak begitu diperhatikan bagi
proyek-proyek kecil.
ASPEK SYARIAH
Seorang Pengusaha harus terhindar dari hal-hal berikut ini:
Semua aktifitas investasi dan perdagangan atas barang dan jasa yang diharamkan Allah
Transaksi yang mengandung ketidakpastian (Gharar)
Riba
Penipuan
Perjudian
Penimbunan Barang (Ihtikar)
Monopoli
Rekayasa Permintaan (Bai An-najsy)
Suap (Risywah)
Taalluq
Talaqqi al-Rukban

Anda mungkin juga menyukai