Anda di halaman 1dari 4

Tugas

Nama : Herlina Dewi


NIM : 411415038
Prodi : Pendidikan Matematika
Kelas : C
Matkul: pengetahuan lingkungan
Beberapa Permasalahan Lingkungan Hidup di Indonesia
1. Permasalahan Air
Air merupakan hal yang sangatvital bagi kehidupan manusia. Tidak ada manusia
yang dapat hidup tanpa air. Bahkan fakta membuktikan bahwa manusia dapat menahan
lapar lebih lama daripada menahan haus.Indonesia memiliki permasalahan air yang
seringkali diakibatkan oleh penduduknya sendiri. Berikut beberapa permasalahan air
yang banyak terjadi di Indonesia.

Permasalahan Sungai
Sungai-sungai di Indonesia memiliki peranan
penting bagi kehidupan, yaitu sebagai sarana irigasi,
sumber air minum, keperluan industri, dan lain-lain. Tetapi
dalam kurun waktu lima tahun ini, kualitas air telah
mengalami penurunan. Hal itu disebabkan sebanyak 64 dari
470 Daerah Aliran Sungai (DAS) di Indonesia dalam
keadaan kritis. Pendangkalan sungai terjadi di mana-mana.
Selain itu, sungai di Indonesia banyak yang tercemar oleh
berbagai limbah di antaranya:
o Limbah domestik, yaitu limbah rumah tangga berupa detergen, tinja, dan sampah
yang sengaja dibuang ke sungai.
o Limbah Industri berupa berbagai zat kimia dan logam berat yang berbahaya dan
beracun.
o Limbah pertanian seperti sisa pestisida dan pupuk.
o Racun dari kegiatan penangkapan ikan yang terlarang.

Pencemaran Air Tanah


Perumahan di kota-kota padat di Indonesia banyak
yang menggunakan sumur tanah sebagai sumber air untuk
keperluan sehari-hari, menggantikan peran PAM. Akan
tetapi, air tanah dari sumur-sumur tersebut mengandung
bakteri Fecal coli, coliform, serta mineral-mineral seperti
besi yang melebihi baku mutu. Sumber pencemaran
tersebut berasal dari tempat penampungan tinja penduduk
(septic tank).
Akibatnya, kondisi air berwarna kuning dan berbau. Hal ini bisa saja tidak terjadi
jika jarak antara septic tank dengan sumur lebih dari 10 meter. Tapi karena kota
merupakan kawasan padat, hal ini menjadi sulit diimplementasikan dan terjadilah
pencemaran air tanah.
Selain itu, pembuangan limbah industri yang berdekatan dengan sumur penduduk
juga menyebabkan air tanah tercemar. Air tanah di kota-kota besar yang dekat pantai
(seperti Jakarta) juga tercemar oleh air asin (air laut) karena penyedotan air tanah secara
besar-besaran oleh industri dan berbagai bangunan besar. Karena air tanah sudah banyak
tersedot, akhirnya di rongga bekas air tanah tadi air laut merembes dan mengurangi
kualitas air tanah yang disedot oleh kota.
Pencemaran air memberikan dampak sebagai berikut.

1. Musnahnya berbagai jenis ikan dan terjadi kerusakan pada tumbuhan air. Dampak lebih
lanjut yang terjadi adalah terganggunya ekosistem yang pada saatnya pasti akan
merugikan manusia sendiri.
2. Air sungai yang terkontaminasi mengancam kesehatan penduduk di sepanjang DAS
karena menjadi sumber berbagai penyakit.
3. Terjadinya banjir di musim hujan.
4. Bau menyengat dari limbah pabrik.
5. Terjadinya kelangkaan air bersih.

6. Terjadinya blooming algae, suatu keadaan ketika air sungai dan danau ditutupi oleh
ganggang yang menyebabkan matinya biota bawah air. Blooming algae disebabkan oleh
banyaknya pupuk yang terlarut dalam air.
Upaya penganggulangan pencemaran air dapat dilakukan dengan langkah berikut.
1. Membatasi. Limbah harus diminimalisir dan kalau bisa didaur ulang. Jika tidak bisa
didaur ulang, limbah harus dinetralisir agar tidak mencemari lingkungan.
2. Mengawasi. Masyarakat dan lembaga-lembaga swadaya harus turut mengawasi dan
menjaga pelestarian air.
3. Mengendalikan. Pelaksanaan undang-undang lingkungan hidup harus tegas, para
pelanggar harus diganjar dengan sanksi yang sesuai.

2. Permasalahan Sampah
Sampah adalah suatu bahan yang terbuang atau dibuang dari sumber hasil
aktifitas manusia maupun alam yang belum memiliki nilai ekonomis. Sampah berasal
dari rumah tangga, pertanian, perkantoran, perusahaan, rumah sakit, pasar, dan
sebagainya. Dengan kata lain, semakin bertambah jumlah populasi manusia, maka akan
semakin banyak sampah yang dihasilkan dan lahan untuk membuang sampah sampah
tersebut tentunya harus semakin diperluas. Itulah yang menjadi permasalahn bangsa ini.
Pengelolaan pembuangan sampah belum terurus dengan baik. Masih banyak kita lihat
sampah sampah yang menumpuk tanpa ada tindakan lebih lanjut untuk menangani
masalah tersebut.
Beberapa langkah untuk menanggulangi permasalahan sampah di Indonesia di
antaranya berikut ini.

Pembuatan Tempat Pembuangan Sampah Terpadu (TPST) untuk mengelola sampah.


Lokasinya harus jauh dari permukiman penduduk.

Penerapan prinsip 4R: replace (mengganti), reduce (mengurangi), reuse (menggunakan


kembali), dan recycle (mendaur ulang).

Penempatan bak sampah yang terpisah antara oraganik dan anorganik sehingga
mempermudah pengelolaannya.

Memproduksi dan memasyarakatkan peralatan untuk mendaur ulang sampah.

Mengadakan kerja bakti secara berkala.

3. Permasalahan Hutan

Penebangan Liar
Hutan merupakan salah satu aspek yang paling
penting dalam menjaga kestabilan ekosistem dan kehidupan
di bumi. Hutan merupakan sumber penghasil oksigen
terbesar dan merupakan habitat bagi banyak makhluk hidup
di bimi ini.

Namun Indonesia, negara yang memiliki luas hutan tropis terbesar ketiga di
dunia, merupakan salah satu negara dengan kasus illegal logging terbesar. Menurut data
dari Dinas Kehutanan, Indonesia telah kehilangan 3,8 juta hektar hutan setiap tahunnya
dan sebagian besar disebabkan oleh praktek illegal logging. Selain itu, kondisi
mengenaskan lainnya adalah terdapat 59 juta hektar hutan yang rusak dari total 120 juta
hektar wilayah hutan di Indonesia. Berarti hanya 50% hutan di Indonesia yang dapat
dikatakan berfungsi secara optimal.
Praktek pembalakan liar dan eksploitasi hutan yang tidak bertanggung jawab ini
telah mengakibatkan kehancuran sumber daya hutan yang tidak ternilai harganya,
kehancuran kehidupan masyarakat dan kehilangan kayu senilai US$ 5 milyar, diantaranya
berupa pendapatan negara kurang lebih US$1.4 milyar setiap tahun. Kerugian tersebut
belum menghitung hilangnya nilai keanekaragaman hayati serta jasa-jasa lingkungan
yang dapat dihasilkan dari sumber daya hutan. Badan Penelitian Departemen Kehutanan
menunjukan angka Rp. 83 milyar perhari sebagai kerugian finansial akibat penebangan
liar
Selain kerugian finansial, kerugian lingkungan pun sangatlah besar akibat dari
pembalakan hutan secara liar tersebut. Hutan merupakan penyedia oksigen bagi bumi ini.
Apabila luas hutan berkurang sementara populasi manusia terus bertambah, tentu saja
akan terjadi krisis oksigen di bumi ini dan kita tidak akan mau haseperti itu terjadi. Selain
itu, hutan juga berfungsi untuk menjaga tanah dari erosi yang dapat menghilangkan
kesuburan tanah dan untuk mencegah terjadinya tanah longsor.

Anda mungkin juga menyukai