Anda di halaman 1dari 11

MODUL PERKULIAHAN

Mesin Arus
Searah dan
Transformat
or
Karakteristik Motor DC

Fakultas
Teknik

Program
Studi

Teknik Elektro

Tatap
Muka

08

Kode MK

Disusun Oleh

MK14025

Ir. Badaruddin, MT

Abstract

Kompetensi

Dengan melalui karakterisik dapat


diketahui sifat sifat suatu mesin dc.

Mempelajari prinsip Mesin


mesin Arus Searah dan
Transformator
Mempelajari segala
permasalahan dan aplikasi trafo
dan mesin arus searah
Di harapkan mahasiswa
mempunyai kemampuan
memahami mesin arus searah

dan transformator yang lebih


lengkap.

Karakteristik Motor DC
Karakteristik Motor DC
Untuk menentukan karakteristik karakteristik suatu motor DC perlu diingat 2 rumus pokok
yaitu :
1. Persamaan kecepatan

2. Persamaan torsi
Dengan berdasarkan persamaan persamaan diatas akan membantu dalam menduga sifat
sifat dari motor DC dengan hubungan yang berbeda (seri -, shunt, kompon).
Kita akan membicarakan 3 macam karakteristik pada masing masing jenis motor.
Karakteristik karakteristik tersebut akan banyak memberikan informasi informasi dalam
pemilihan suatu motor DC untuk penggunaan yang tepat dan sesuai.
Karakteristik karakteristik itu ialah :
1. Putaran sebagai fungsi arus jangkar
(karakteristik putaran)
, V konstan
2. Torsi sebagai fungsi arus jangkar
(karakteristik torsi)
, V konstan
3. Putaran sebagai fungsi torsi
(karakteristik mekanis)
, V konstan

Karakteristik Putaran
, V konstan
Motor shunt mempunyai karakteristik putaran yang kaku artinya bila ada perubahan
beban yang besar hanya terjadi penurunan putaran yang kecil. Penurunan putaran tersebut
sekitar 2 8%.
Dari persamaan kecepatan

dapat dilihat bahwa perubahan harga

memberikan pengaruh yang kecil terhadap n. hal ini disebabkan oleh nilai
1
3

Mesin Arus Searah dan


Transformator
Ir. Badaruddin, MT

Pusat Bahan Ajar dan eLearning


http://www.mercubuana.ac.id

akan

(tahanan

jangkar) biasanya kecil dan untuk motor shunt pada tegangan jepit (U) yang konstan maka
flux magnit

juga konstan.

Pada motor seri, arus jangkar

sama dengan arus penguat magnit

sehingga:

Oleh karena itu persamaaan kecepatan

Bentuk karakteristik adalah hyperbolic.


Motor kompon mempunyai sifat diantara motor seri dan shunt. Menurut arah lilitan penguat
magnit, motor ada 2 jenis :
1. Komutatif jika medan shunt dan seri saling memperkuat
2. Deferensial jika medan memperlemah medan shunt

Gambar 8.1 Karakteristik putaran

Karakteristik Torsi
, V konstan
Dari persamaan torsi
Pada motor shunt, jika tegangan jepit (U) konstan, maka arus penguat magnit
konstan sehingga

juga konstan sehingga untuk tegangan jepit yang konstan torsi motor

shunt hanya tergantung pada arus jangkar


1
3

juga

Mesin Arus Searah dan


Transformator
Ir. Badaruddin, MT

. T = konstan .

Pusat Bahan Ajar dan eLearning


http://www.mercubuana.ac.id

Grafiknya garis lurus (fungsi linier). Akan tetapi pada beban berat, meskipun arus
penguat

tetap

(flux magnit) berubah akibat adanya reaksi jangkar.

Pada motor seri,

sehingga

sebanding

. Kalau bebannya ringan, dimana

magnit tidak berada pada daerah jenuh flux magnit ( ) akan sebanding dengan arus jangkar
( ). Pada kondisi ini grafik cenderung akan lurus. Pada beban berat (magnit berada pada
daerah jenuh)

tidak sebanding dengan

. Penambahan harga

tidak dikuti kenaikkan

sehingga torsi akan turun.


Untuik motor kompon,

dan

saling berpengaruh. Karakteristik torsinya

merupakan kombinasi dari motor seri dan motor shunt. Kal;au beban motor besar, arus pada
belitan seri besar sehingga

bertambah, sedangkan arus pada belitan shunt tetap. Oleh

karena itu resultante fluks magnit ( ) nya akan memberikan torsi agak cekung diatas (antara
motor seri dan motor shunt) pada beban ringan dan pada daerah jenuh grafiknya lurus
(antara grafik motor seri dan motor shunt).
Perhatikan gambar karakteristik karakteristik torsi pada gambar

Gambar 8.2 karakteristik torsi


Dari gambar terlihat bahwa pada beban biasa dengan pertambahan

(yang sama) pada

motor shunt pertambahan torsinya lebih besar disbanding motor seri. Motor kompon
diantara motor seri dan motor shunt. Sebaliknya pada overload range dengan
bertambahnya beban, pertambahan torsi pada motor seri lebih besar disbanding motor
shunt, sedangkan motor kompon terletak diantara keduanya.

Karakteristik Mekanis
1
3

Mesin Arus Searah dan


Transformator
Ir. Badaruddin, MT

U konstan.

Pusat Bahan Ajar dan eLearning


http://www.mercubuana.ac.id

Dari

bertambah,

, dapat dilihat bahwa pada motor shunt dimana kalau torsi (

bertambah, sedangkan

tetap.

Didapatkan, dengan betambahnya torsi (T) pada motror shunt, kecepatan (n)
menurun.
Pada motor seri, dengan bertambahnya torsi (T), akan menyebabkan bertambahnya
dan flux magnit ( ), karena pada motor seri flux magnit merupakan fungsi arus jangkar
.
Dari rangkaian listrik motor seri terlihat bahwa untuk harga arus jangkar nol,

sehingga dari persamaan kecepatan

di peroleh harga n menuju tak terhingga

(lihat gambar) sedangkan untuk harga arus jangkar

yang cukup besar, harga n akan

mendekati nol.
Untuk motor kompon karakteristiknya terletak diantara karakteristik motor seri dan
motor shunt.
Perhatikan gambar

Gambar 8.3 karakteristik mekanis motor DC


dari karakteristik karakteristik gambar dapat diambil kesimpulan :
1. Kecepatan motor dhunt cenderung konstan pada pembebanan yang berubah ubah

Sambungan Teori Prinsip Penyearah Mesin DC

1
3

Mesin Arus Searah dan


Transformator
Ir. Badaruddin, MT

Pusat Bahan Ajar dan eLearning


http://www.mercubuana.ac.id

Prinsip penyearahan pada mesin arus searah dilakukan oleh komutator dan sikat
secara mekanis, dan prosesnya dapat dilihat pada penjelasan berikut :

Gambar 8.4 Proses penyearahan tegangan (komutasi)


Pada waktu t1:
Segmen komutator tepat berhimpit pada sikat, pada saat ini arus listrik dari jalur
parallel seluruhnya sebesar

, mengalir melalui segmen komutator sebelah

kanan ke sikat. Arus yang mengalir pada kumparan k adalah sebesar

kearah kanan.

Pada waktu t2:


Segmen komutator berhimpit pada sikat dengan perbandingan 1 : 3 antara segmen
komutator sebelah kiri dan kanan, sehingga arus listrik yang mengalir pada dua jalur parallel
tersebut (kiri dan kanan) juga proporsional dengan perbandingan bagian komutator yang
berhimpit dengan sikat, distribusi arusnya: segmen komutator sebelah kiri sebesar I A
dengan segmen komutator sebelah kana sebesar IA. arus yang mengalir pada kumparan
k adalah sebesar IA kearah kanan.
Pada waktu T3:
Sikat tepat berada di tengah tengah segmen komutator, sehingga arus ayng
mengalir terdistribusi menjadi dua bagian yang sama antara segmen komutator sebelah kiri
dan kanan, sehingga pada kumparan k tidak ada arus yang mengalir (nol).
Pada waktuT4:
Segmen komutator terhimpit pada sikat dengan perbandingan 3 : 1 antara segmen
komutator sebelah kiri dan kanan, sehingga arus listrik yang mengalir pada dua jalur parallel
tersebut (kiri dan kanan) juga proporsional dengan perbandingan bagian komutator yang
berhimpit dengan sikat, distribusi arusnya: segmen komutator sebelah kiri sebesar I A dan
segmen komutator sebelah kanan sebesar IA. arus yang mengalir pada kumparan k
adalah sebesar IA kea rah kiri.
Pada waktu T5:
Segmen komutator sebelah kiri tepat berhimpit pada sikat (segemn telah
meninggalkan segmen komutator sebelah kanan sama sekali ), pada saat ini arus listrik dari
1
3

Mesin Arus Searah dan


Transformator
Ir. Badaruddin, MT

Pusat Bahan Ajar dan eLearning


http://www.mercubuana.ac.id

dua jalur parallel seluruhnya sebesarnya

, mengalir melalui segmen

mengalir melalui segmen komutator sebelah kiri ke sikat. Arus yang mengalir pada
kumparan k adalah sebesar IA kea rah kiri.
Perpindahan arus yang terjadi pada kumparan k(kumparan jangkar) yang berputar pada
medan magnet menyebabkan gaya gerak listrik ( tegangan induksi) membentuk gelombang
searah (terjadi pembalikan), seperti pada gambar berikut :

Gambar 8.5 Tegangan mesin arus searah hasil komutasi


sedangkan gambar arus debagi fungsi waktunya dilukiskan pada gambar berikut :

Gambar 8.6 Arus searah mesin arus searah


Prinsip penyearahan ideal terlihat sebagai garis linier. Sedangkan hasil penyearahan pada
prakteknya nernemtuk seperti gambar setengah lingkaran yang bergaris putus putus, hal
ini akibat pengaruh induktansi kumparan dan tahanan sikat. Solusi untuk menjadikannya
ideal (berupa garis linier), dapat ditempuh dengan menetralkan ggm yang timbul akibat
induktansi tersebut, salah satunya dengan menambahkan kutub bantu (kumparan
kompensasi), dimana ggmnya sama dan berlawanan dengan ggm induktansi.

Permasalahan dengan Komputasi (penyearahan) pada Mesin Arus


Searah
Dalam proses komutasi (penyearahan) mesin arus searah terdapat dua masalah utama
yang mempengaruhi kerja mesin tersebut, yaitu :
Reaksi jangkar

1
3

Mesin Arus Searah dan


Transformator
Ir. Badaruddin, MT

Pusat Bahan Ajar dan eLearning


http://www.mercubuana.ac.id

Tegangan L di/dt
Reaksi Jangkar
Jika kumparan medan (stator) mesin arus searah dihubungkan ke catu daya rotor
diputar oleh daya mekanis dari sumber eksternal, maka tegangan akan diinduksikan pada
konduktor rotor. Tegangan ini akan disearahkan ke dalam keluaran oleh komutator.
Kemudian pada saat beban dihubungkan ke terminal mesin, arus listrik akan
mengalir pada kumparan jangkarnya. Aliran listrik ini akan menghasilkan medan magnet
sendiri, yang akan mempengaruhi (distort) medan magnet yang telah ada sebelumnya dari
kutub dari kutub mesin. Distorsi fluks ini pada mesin pada saat beban dinaikkan disebut
jangkar, yang menyebabkan timbulnya 2 masalah serius.
Masalah pertama yang disebabkan oleh raeksi jangkar adalah pergeseran bidang
netral (neural plane). Bidang netral magnetis didfiniiskan sebagai bidang didalam mesin
dimana kecepatan gerak kumparan rotor benar benar parallel dengan garis fluks magnet,
sehingga gaya gerak listrik induksinya pada konduktor yang berada pada bidang tersebut
benar benar nol.
Untuk lebih jelasnya lihat gambar 8. Pada gambar 8a diperlihatkan mesin arus
searah dengan dua kutub (utara dan selatan), serta bidang netral magnetic, fluks yang
mengalir adalah serba sama (uniform). Kumparan rotor memiliki tegangan dengan arah
masuk ke halaman untuk sisi kutub selatan dan kearah luar halaman untuk tegangan pada
sisi utara. Bidang netral menetik berada tegak lurus tegangan tersebut.
Gambar 8.a memperlihatkan jalur garis fluks magnet yang ideal, sedangkan pada gambar
8.b diperlihatkan jalur garis fluks magnetic yang melengkung akibat pengaruh adanya celah
udara antara kumparan rotor dan kumparan stator.
Pada gambar 8.c diperlihatkan fluks medan yang timbul akibat terminal mesin
dihubungkan dengan beban listrik kemudian pada gambar 8.d diperlihatkan interaksi antyara
medan magnet pada gambar 8b dan medan magnet pada gambar 8c sedangkan pada
gambar 8e diperlihatkan hasil interkasi antara 2 medan magnet pada kumparan jangkar,
yang mengakibatkan pergeseran bidang netral magnetic. Hal ini dikarenakan seperti terlihat
pada gambar 8d fluks magnetic dari arus jangkar menyebabkan terjadinya pengurangan
fluks magnet utama dibeberapa titik di depan kutub medan dan pengutan pada beberapa
titik lainnya. Dengan demikian, distribusi kepadatan fluks diantara kedua muka kutub
menjadi berubah, dalam kasus ini bergeser berlawanan arah dengan jarum jam(counter
clockwise). Implikasinya adalah bidang netral magnet bergeser pada arah yang sama
seperti diperlihatkan pada gambar 8e. gambar 8c juga memperlihatkan bahwa pergeseran
bidang netral magnet ini, pada gambar 8 bekerja sebagi motor, dengan poraritas tegangan
jangkar seperti yang diperlihatkan, maka arus jangkar akan memiliki arah yang berlawanan.
Dengan demikian arah medan magnet jangkarnya juga berlawanan arah dengan apa yang
1
3

Mesin Arus Searah dan


Transformator
Ir. Badaruddin, MT

Pusat Bahan Ajar dan eLearning


http://www.mercubuana.ac.id

diperlihatkan pada gambar 8c, sehingga pada akhirnya bidang netral magnetic akan
bergeser berlawanan arah dengan arah putaran jangkar (rotor)

Gambar 8.7 Pergeseran bidang netral magnetic akibat reaksi jangkar


Masalah kedua akibat reaksi jangkar adalah pelemahan fluks. Hal ini dapat
dijelaskan sebagai berikut (lihat gambar). Kebanyak mesin listrik bekerja pada kerapatan
fluks yang dekat dengan titik jenuhnya. Karena itu pada lokasi di permukaan kutub dimana
gaya gerak magnet (ggm) rotor menambahkan ggm kutub, terjadi sedikit peningkatan
kerapatan fluks (

). Tetapi pada lokasi permukaan kutub dimana ggm rotor mengurangi

ggm kutub, terdapat penurunan kerapatan fluks (

) yang lebih besar. Karena

maka penjumlahan rata rata kerapatan fluks yang terjadi adalah kerapatan fluks kutub
yang semakin berkurang (pelemahan fluks flux weakening)
Akibat pelemahan fluks ini pada generator arus searah adalah pengurangan nilai pasokan
tegangan oleh generator ke beban (

). Pada motor arus searah efek yang

ditimbulkan menjadi lebih serius, dimana pelemahan fluks akan menyebabkan motor arus
searah, khusunya motor arus searah parallel akan berputar demikian cepatnya hingga tak
terkendali (runaway)

1
3

Mesin Arus Searah dan


Transformator
Ir. Badaruddin, MT

Pusat Bahan Ajar dan eLearning


http://www.mercubuana.ac.id

Gambar 8.8 pelemahan fluks (fluks weaking)


Tegangan

Masalah utama kedua tegangan

yang terjadi pada segmen komutator yang terhubung

singkat oleh sikat sikat (inductive kick). Misalkan arus pada sikat (IA) sebesar 400 A, arus
tiap jalur IA sebesar 200 A. pada saat segmen komutator terhubung singkat, arus yang
melalui segmen komutator terbalik arahnya. Apabila mesin berputar dengan kecepatan 800
putaran permenit, dan mesin memiliki 50 segmen komutator, maka tiap segmen komutator
berpindah pada sikat elemen 1 = 0,0015 detik. Sedangkan rentan /kisar perubahan arus
terhadap waktu pada rangkaian terhubung singkat rata rata sebesar di/dt 400/0,0015 =
266,667 Ampere /detik. Dengan induktansi yang kecil pada rangkaian, tegangan V = Ldi/dt
yang signifikan akan diinduksikan pada segmen komutator. Tegangan tinggi ini secara alami
menyebabkan adanya percikan bunga api pada sikat sikat mesin.

1
3

10

Mesin Arus Searah dan


Transformator
Ir. Badaruddin, MT

Pusat Bahan Ajar dan eLearning


http://www.mercubuana.ac.id

Daftar Pustaka
1. Principles of direct current machines, alexander S. lansdrorf
2. Mesin arus searah sumarno
3. Electric machinery 4 th edision AE fitzgerald
4. Teknik Tenaga listrik Zuhal

1
3

11

Mesin Arus Searah dan


Transformator
Ir. Badaruddin, MT

Pusat Bahan Ajar dan eLearning


http://www.mercubuana.ac.id

Anda mungkin juga menyukai