PENDAHULUAN
A. Visi Misi Sekolah
1. Visi Sekolah
SMA Negeri 1 Bontomarannu memilih visi ini untuk tujuan jangka
pendek, menengah dan panjang. Visi ini menjiwai warga sekolah, untuk
selalu mewujudkannya setiap saat dan berkelanjutan dalam mencapai
tujuan sekolah. Adapun Visi dari SMA Negeri 1 Bontomarannu adalah
Teladan dalam perilaku, cerdas dalam IPTEK, unggul dalam prestasi
berdasarkan iman dan takwa
Adapun indikator dari visi tersebut adalah :
1
2
3
4
5
jawab.
Terciptanya rasa kekeluargaan yang harmonis.
Memiliki sarana dan prasarana lengkap dalam lingkungan sekolah
B. Profil Sekolah
1. Sejarah Sekolah
Memasuki abad 21 yang penuh tantangan sekaligus peluang,
diperlukan kualitas sumber daya manusia yang mampu mengimplementasi
Ilmu Pengetahuan dan Teknologi disertai dengan Iman dan Takwa kepada
Tuhan Yang Maha Esa. Selama ini, kenyataan menunjukkan bahwa mutu
pendidikkan belum merata. Menyikapi kondisi tersebut, pada tanggal 13
Juni 2003, Pemerintah Daerah Kabupaten Gowa melakukan pembangunan
sekolah yang peletakan batu pertama oleh Bupati Gowa dan Menteri
Otoda saat itu, kemudian dibuka secara resmi oleh bapak Syahrul Yasin
Limpo selaku Bupati Kabupaten gowa pada tahun 2005.
Sebenarnya, sejak tahun sebelumnya SMA Negeri 1 Bontomarannu
telah menerima siswa, tetapi masih dititipkan di SMA Negeri 1
Sungguminasa karena sarana untuk proses belajar mengajar belum
Lapangan sekolah
Lapangan Sekolah berukuran sekitar 10 x 12 M. Lapangannya
datar dan telah dipaving. Lapangan ini dilakukan untuk berbagai
keperluan seperti upacara penaikan bendera yang dilaksanakan secara
rutin pada hari senin, kegiatan olahraga, senam dan lain-lain.
Perpustakaan
Kantin Sekolah
Kantin SMA Negeri 1 Bontomarannu terletak di sudut dalam
sekolah. Kantin tersebut dikelola oleh masyarakat sekitar dengan
pengawasan dari pihak sekolah. Terdapat sekitar 8 lapak kantin sekolah
yang cukup bersih.
WC/Toilet Sekolah
Toilet sekolah terbagi dua yaitu toilet untuk siswa dan toilet untuk
guru. Kebersihannya cukup terjaga pada toilet guru tetapi pada toilet
siswa sudah tidak layak dijadikan sebagai toilet.
Ruang Kelas
Luas masing-masing ruang kelas berukuran sekitar 4x4 m yang
cukup bersih dan rapi. Di dalam kelas terdapat bangku dan kursi
belajar untuk siswa, papan tulis putih, dan tata tertib kelas. Di SMA
Ruang Guru
Ruang guru SMA Negeri 1 Bontomarannu terletak dibagian depan
sudut kanan sekolah, berdekatan dengan pintu masuk sekolah. Pada
ruang guru ini, digunakan untuk semua guru, baik guru PNS maupun
yang masih berstatus Honorer.
Ruangan ini biasanya digunakan oleh guru pada saat jam istirahat
untuk melakukan aktivitasnya seperti memeriksa hasil ualangan,
jaringan Wi-Fi, tempat parkir guru dan siswa, pos satpam dan gudang.
4. Laboratorium
Laboratorium SMA Negeri 1 Bontomarannu yaitu :
1 Laboratorium Komputer
Pengawas : Kasmawaty, S.Si
5
pengukuran
ataupun
pelatihan
ilmiah
yang
pembelajaran
komputer.
Dimana
setiap
siswa
Laboratorium IPA
Pengawas : Dra. Hijrah S.
Laboratorium IPA adalah tempat riset ilmiah, eksperimen,
pengukuran ataupun pelatihan ilmiah dilakukan. Laboratorium
IPA biasanya
No
JK PANGKAT
Pembina
GOL./
RUANG
Dra. Hijrah S.
19600304 198703 2 004
Pembina
IV/a
Pembina
IV/a
Pembina
IV/a
Pembina
IV/a
Pembina
IV/a
Pembina
IV/a
4
5
6
7
8
Drs. H. Muadin
19661231 199203 1 075
Dra. Hj. Rakhmawati
19670527 1992032 009
Dra. Siti Kaksum
19620315 198403 2 008
Abd. Rachman Herman, S.Pd
19580503 198103 1 022
Dra. Haerani
19680609 199303 2 007
7
Tingkat 1
Pembina
Tingkat 1
IV/b
IV/b
KET.
PNS/
tersertifikasi
PNS/
tersertifikasi
PNS/
tersertifikasi
PNS/
tersertifikasi
PNS/
tersertifikasi
PNS/
tersertifikasi
PNS/
tersertifikasi
PNS/
tersertifikasi
9
Pembina
IV/a
10
Pembina
IV/a
11
Rahman, S.Pd.,M.Si
19680917 199203 1 013
Pembina
IV/a
12
Pembina
IV/a
13
Alwi
19660202 199203 1 009
Pembina
IV/a
14
Pembina
IV/a
15
Drs. Suharto, MM
19690102 199512 1 004
Pembina
IV/a
16
Bungamawar, S.Pd
19721231 1996022 001
Pembina
IV/a
17
Pembina
IV/a
18
Pembina
IV/a
19
Hasiah, S.Pd
19710525 1994122 003
Pembina
IV/a
20
Pembina
IV/a
21
Pembina
IV/a
22
Pembina
IV/a
23
Pembina
IV/a
24
25
26
Masyita, S.E
19770217 2005022 002
P
P
Penata
Tingkat 1
Penata
Tingkat 1
Penata
PNS/
tersertifikasi
PNS/
tersertifikasi
PNS/
tersertifikasi
PNS/
tersertifikasi
PNS/
tersertifikasi
PNS/
tersertifikasi
PNS/
tersertifikasi
PNS/
tersertifikasi
PNS/
tersertifikasi
PNS/
tersertifikasi
PNS/
tersertifikasi
PNS/
tersertifikasi
PNS/
tersertifikasi
PNS/
tersertifikasi
PNS/
tersertifikasi
III/d
PNS
III/d
PNS
III/c
PNS
27
28
29
30
31
32
Kasmawaty, S.Si
19770311 2005022 004
Megawati, S.Pd
19720818 200604 2 027
Arsidah, S.Pd
19740825 200604 2004
Emy Abd. Salam, S.Pd.,M.Pd
19760223 200604 2 015
Andi Takhmi, S.Pd.,M.Pd
19820713 200701 2 010
Hasnawiyah, S.Pd
19690906 200701 2 030
Penata
III/c
Penata
III/c
Penata
III/c
Penata
III/c
Penata
III/c
Penata
Muda Tk. 1
Penata
III/b
PNS
PNS/
tersertifikasi
PNS
PNS/
tersertifikasi
PNS
PNS/
tersertifikasi
PNS/
33
34
35
36
Muliati, S.Pd
19780312201001 2 014
37
Nursyamsi, S.Pd
19860519 201001 2 043
38
39
Dra. Hasnah
40
Non PNS
41
Rahman, S.Pd.I
Non PNS
42
Non PNS
43
Rahmawati, S.Pd
Non PNS
44
Non PNS
45
Indrayani, S.Pd
Non PNS
46
Non PNS
47
Nasmirawati, S.Pd
Non PNS
48
Alqadri, S.Sos
Non PNS
Muda Tk. 1
Penata
Muda Tk. 1
PenataMud
a Tk. 1
PenataMud
a
PenataMud
a
III/b
tersertifikasi
III/b
PNS
III/b
PNS
III/a
PNS
III/a
PNS
Non PNS/
tersertifikasi
Non PNS/
tersertifikasi
49
Marhama, S.Pd
Non PNS
50
Irfayanti, S.Pd
Non PNS
51
Non PNS
52
Reski, S.Pd
Non PNS
53
Suryani, S.Pd.,S.Or
Non PNS
54
Hardianti, S.Pd
Non PNS
55
Non PNS
56
Non PNS
57
PNS/
Tambah Jam
Kegiatan
Siswa
di
SMA Negeri
10
gerakan
kepanduan
yang
berproses
pada
pendidikan
melaksanakan
pengibaran
bendera
di
Kecamatan
11
BAB II
PROSEDUR PELAKSANAAN
A. Jumlah Siswa, Tempat dan Waktu Pelaksanaan Magang 1
1. Jumlah Siswa
NO
KELAS
XI
MIPA
JUMLA
P
H
14
255
86
82
IPS
JUMLAH
TOTAL
168
112
423
3
15
283
88
80
169
452
1
96
39
167
705
63
27
77
23
140
512
307
1182
132
XII
71
TOTAL
315
0
12
awal,
menyusun
rencana
13
BAB III
PELAKSANAAN DAN PEMBAHASAN
A. HASIL PELAKSANAAN
A.1. Deskripsi Hasil Pengamatan Lansung Kultur Sekolah
SMA Negeri 1 Bontomarannu memiliki Rencana Kegiatan
Sekolah (RKS) dan Rencana Kegiatan dan Anggaran Sekolah (RKAS)
yang kerangkanya tersusun secara sistematis olehn kepala sekolah
14
yang
sekolah dengan
sesuai
dengan
anggaran dan
kebutuhan
kegiatan
sekolah
yang
aktif
dalam
kegiatan
rutin
Kelompok
Kerja
Guru
15
terarah dan berkesinambungan sesuai dengan visi dan misi yang telah
disepakati bersama. Penyusunan program kerja ini melibatkan kepala
sekoah, komite dan sejumlah pemangku kepentingan sekolah lainnya,
yang tertuang dalam rencana kerja jangka panjang, jangka menengah
dan jangka pendek.
Maksud penyusunan program kerja ini adalah : 1) memberikan
gambaran yang jelas tentang hasil-hasil yang telah dicapai, programprogram yang akan dilaksanakan serta masalah-masalah yang dihadapi
sekolah untuk waktu 8 tahun (jangka panjang), 4 tahun (jangka
menengah), dan tahun pelajaran 2014/2015 (jangka pendek), dan 2)
sebagai pedoman kerja semua personil sekolah dalam melaksanakan
tugas mengajar, mengelola dan membina kegiatan pembelajaran tahun
pelajaran 2014/2015.
Tujuan dari penyusunan
program
kerja
SMA Negeri
16
dan
penguasaan
guru
ketertiban,
keindahan,
kekeluargaan,
pembinaan
keorganisasian.
17
pengurus
OSIS
dalam
keluhan,
18
kerusakan
dan
segera
mengadakan
19
melalui
pengadministrasian
meliputi
peningkatan
langkah-langkah
kegiatan
sebagai
berikut :
1. Penyusunan program Tata Usaha sekolah,
2. Menyusun administrasi keuangan sekolah,
3. Pembinaan dan pengembangan karir Tata Usaha
sekolah,
4. Menyusun administrasi sekolah,
5. Penyajian data/statistik sekolah, dan
6. Menyususn laporan dan pelaksanaan kegiatan pengurus
ketata usahaan sekolah secara berkala.
g) Wali Kelas
Wali kelas mempunyai tugas membantu Kepala
Sekolah dalam kegiatan kegiatan sebagai berikut :
1. Pengelolaan kelas.
2. Penyelenggaraan administrasi kelas meliputi :
Denah temoat duduk siswa
Papan Absensi siswa
Daftar pelajaran Siswa
Daftar piket kelas
Buku absensi siswa
Buku kegiatan belajar mengajar
3. Pembuatan catatan khusus tentang siswa.
4. Pengisian buku laporan pendidikan (raport).
5. Pembagian buku pendidikan (raport).
6. Mengadakan pengawasan dan pembinaan siswa.
7. Melakukan pengawasan dan bertanggung jawab
terhadap pelaksanaan 7K di kelas dan di lingkungannya.
8. Membuat laporan secara berkala tentang perkembangan
kelasnya (jurnal kelas dan daftar hadir siswa) kepada
Kepala Urusan Kurikulum / kesiswaan.
20
9. Melakukan
kunjungan
rumah
atau
mengadakan
memperoleh
gambaran
tentang
lanjutan
21
melalui
komputerisasi data.
b. Sitem Pengelolaan Keuangan Sekolah
Pengelolaan keuangan sekolah adalah keseluruhan kegiatan yang
meliputi
perencanaan,
pelaksanaan,
penatausahaan,
pelaporan,
didukung
dengan
bukti-bukti
administrasi
yang
dapat
dipertanggungjawabkan.
Adapun yang bertanggung jawab terhadap pengelolaan keuangan
di SMA Negeri 1 Bontomarannu adalah Tasim SE sebagai kepala
22
sekolah
lainnya,
yang
dilaksanakan
dan
untuk
keperluan
pengadaan
dan
pemeliharaan
sekolah
dan
ketua
komite
SMA
Negeri
Bontomarannu.
5. Pertanggung Jawaban
Pertanggung jawaban anggaran dan penggunaan keuangan
sekolah dilakukan setiap akhir semester didepan para guru.
c. Sistem Pembelajaran
Kegiatan pembelajaran di SMA Negeri 1 Bontomarannu
dilakukan secara in door (kelas) Melalui berbagai metode belajar yang
mengajak siswa untuk lebih aktif, partisipatif, dan belajar secara
menyenangkan. Aktivitas belajar in door ini didukung oleh teknik
mind mapping untuk menulis, mencatat, dan meringkas, serta media
dan fasilitas belajar..
23
24
Untuk
menampung
dan
menyalurkan
partisipassi
25
26
Dalam
menjalankan
tugasnya,
komite
SMA
Negeri
tersebut
adlah
kompetensi
pedagogik,
kompetensi
27
28
menunjukkan bahwa
guru
telah
memahami
dan
materi
pelajaran,
sesuai
dengan
tingkat
29
30
Bergaul
secara
santun
dengan
masyarakat
sekitar
dengan
prinsip-prinsip
persaudaraan
sejati
dan
semangat
kebersamaan.
Sebagai seorang makhluk sosial, tentu saja guru tidak pernah
terlepas dari kehidupan sosial yang ada di masyarakat dan lingkungan
sekitar. Kompetensi sosial tersebut dangat berguna untuk bertanggung
jawab, berdisiplin, berwibawa dan mandiri.
31
32
Pendahuluan
Mempersiapkan
kelas
dalam
pembelajaran
(absensi,
dan baik.
Kegiatan Inti
Karena pertemuan pertama guru dengan peserta didik, guru
hanya memperkenalkan diri dan menjelaskan sistem penilaian
berikutnya.
2. Pertemuan II (Sabtu, 09 Agustus 2014)
Pendahuluan
Mempersiapkan kelas dalam
pembelajaran
pertemuan
(absensi,
diajarkan,
Menginformasikan kompetensi dan tujuan pembelajaran yang
hendak dicapai.
Kegiatan Inti
Dalam kegiatan inti, yang dilakukan guru adalah adalah:
33
baik
dengan
bertanya
maupun
dengan
telah diberikan,
Peserta didik tampil di depan kelas untuk menyajikan hasil
kerjanya di papan tulis lalu menjelaskannya kepada teman-
pertanyaan/masalah
tentang
materi
yang
sebelumnya,
Guru memberi kesempatan kepada muri untuk bertanya jika
(absensi,
pertanyaan/masalah
tentang
materi
yang
diajarkan,
Menginformasikan kompetensi dan tujuan pembelajaran yang
akan dicapai.
Kegiatan Inti
Dalam kegiatan inti, yang dilakukan guru adalah adalah:
Guru menjelaskan materi sampai jam pembelajaran selesai.
Kegiatan Penutup
Dalam kegiatan penutup, yang dilakukan guru adalah :
Guru selesai menjelaskan dan menyampaikan kepada peserta
didik untuk terus mengingat pelajaran yang telah diberikan.
5. Pertemuan V (Kamis, 21 Agustus 2014)
Pendahuluan
35
Guru
mempersiapkan
kelas
dalam
pembelajaran
(absensi,
pertanyaan/masalah
tentang
materi
yang
sebelumnya,
Guru memberi kesempatan kepada muri untuk bertanya jika
diajarkan,
Kegiatan Penutup
Dalam kegiatan penutup, yang dilakukan guru adalah :
Tugas yang belum selesai dijadikan pekerjaan rumah,
Menyampaikan pion-poin materi yang akan diajarkan pada
pertemuan berikutnya.
Berdasarkan hasil pengamatan dan wawancara mengenai proses
pembelajaran, hasilnya adalah guru mengawali mengawali materi
pelajaran dengan memberikan sebuah masalah/soal baik itu tentang
materi yang telah diajarkan maupun materi yang akan diajarkan. Hal itu
dilakukan
untuk
memancing
siswa
berpikir
lebih
aktif
dan
36
memanfaatkannya
untuk
kegiatan
tindak
lanjut.
Guru
juga
Dari
ulangan
harian
inilah,
guru
dapat
melihat
38
yang
mendidik
yang
meliputi
perencanaan
dan
39
tersebut
dapat
berupa
kontribusi
material
maupun
Bontomarannu
bahwa
partisipasi
masyarakat
dapat
40
aspirasi
masyarakat
dan
menyalurkannya
untuk
sekolah
yang
bersangkutan.
Dalam
MBS,
sekolah
41
visi,
misi,
dan
tujuan
sekolah
dengan
berbagai
42
harapan akhir yang selama ini selalu menjadi pembicaran banyak orang,
bahwa pendidikan kita pada masa yang akan datang akan setara dengan
pendidikan yang diselenggarakan oleh negara lain, dan memberikan
sumbangan yang berarti bagi peningkatan kehidupan kebangsaan
Indonesia.
2. SBM (School Based Management) for High Performance School
Manajemen mengandung arti optimalisasi sumber-sumber daya
atau pengelolaan dan pengendalian. Persoalannya adalah pengelolaan
dan pengendalian seperti apa yang kini dibutuhkan oleh sekolah ?
Beberapa alasan pokok yang menuntut terjadinya perubahan kebijakan
dalam pengelolaan sekolah, antara lain ; tuntutan kebutuhan masyarakat
terhadap hasil pendidikan yang disebabkan adanya perubahan
perkembangan kebijakan sosial politik, ekonomi, dan budaya.
Semakin tingginya kehidupan sosial masyarakat sejalan dengan
perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi, telah semakin
meningkatkan tuntutan kebutuhan kehidupan sosial masyarakat. Pada
akhirnya tuntutan tersebut bermuara kepada pndidikan, karena
masyarakat meyakini bahwa pendidikan mampu menjawab dan
mengantisipasi berbagai tantangan tersebut. Pendidikan merupakan
salah satu upaya yang dapat dilakukan oleh sekolah sebagai institusi
tempat masyarakat berharap tentang kehidupan yang lebih baik di masa
yang akan datang. Pendidikan perlu perubahan yang dapat dilakukan
melalui perubahan dan peningkatan dalam pengelolaan atau manajemen
pendidikan di sekolah.
Perubahan suasana politik di Indonesia yang muncul dari adanya
krisis ekonomi kemudian berkembang menjadi krisis sosial politik
43
Pada
pelaksanannya
disadari
bahwa
44
45
dengan
kepada
elemen
memadai
merupakan
elemenelemen
yang
sangat
kewenangan
dan
46
kekuasaan
yang
luas
unuk
dalam
pengambilan
keputusan
bersama
daan
47
48
saling menunjukan kuasa atau paling bejasa, tetapi masingmasing berkontribusi terhadap upaya peningkatan mutu kinerja
sekolah secara keseluruhan. Pada pelaksanaan program sekolah,
misalnya, pihak-pihak yang terlibat dalam program sekolah
bekerjasama secara profesional untuk mencapai tujuan-tujuan
atau target dari adanya team-work yang tinggi dan profesional
dari berbagai pihak yang terlibat dalam proses pendidikan anak.
BAB IV
SIMPULAN DAN SARAN
A. SIMPULAN
B. SARAN
49
Daftar Pustaka
Arikunto, Suharsimi. 1996. Pengelolaan Kelas dan Siswa. Jakarta :Rajawali Pers
http://dityaairawansport.wordpress.com/pembelajaran-yang-menyenangkan-danmemberdayakan.html (diakse pada tanggal 20 Agustus 2014)
http://ibnufajar75.wordpress.com/empat-kompetensi-yang-harus-dimiliki-seorangguru-profesional.html (diakse pada tanggal 20 Agustus 2014)
Trianti M.Pd. 2012. Mendesain Pembelajaran Inovatif, Progresif:Konsep,
Landasan dan Implementasinya pada Kurikulum Tingkat Satuan
Pendidikan. Jakarta :Kencana Prenada Media Group
Yaumi, Muhammad. 2013. Prinsip-prinsip Desain Pembelajaran. Jakarta:
Kencana Prenadamedia Group
http://www.lpmpjateng.go.id/web/index.php/arsip/artikel/846-draerwinroosilawati-mpd (diakses tanggal 4 September 2014)
widyastudi, Farida. 2012. Strategi Meraih Score Tinggi Lolos Sertifikasi Guru.
Yogyakarta: Media Pressindo
Supardi. 2013. Kinerja Guru. Jakarta : Rajagrafindo Persada
50