Anda di halaman 1dari 1

Mahasiswa secara sederhana adalah mereka yang menuntut ilmu di Perguruan

Tinggi, baik itu Negeri maupun Swasta. Karena itulah orang yang menuntut ilmu di
perguruan tinggi adalah mahasiswa. Berarti perbedaan antara mahasiswa dan siswa
hanya terletak pada tempat dimana dia menimba ilmu. Namun apakah hanya itu saja
perbedaan mahasiswa dan siswa? Terkadang kita bertanya-tanya siapa mahasiswa?
Pertanyaan tersebut hanya bisa terjawab ketika kita sadar akan peran, jati diri dan
karakteristik mahasiswa.
Selama kita berada di perguruan tinggi banyak yang sudah kita pelajari, sudah
banyak waktu yang kita korbankan di sini. Namun terkadang kita lupa akan
keberadaan kita di mana. Mahasiswa seharusnya sadar akan jati dirinya, tahu akan
perannya, dan paham tentang karakteristiknya. Mahasiswa tak tahu harus apa dan
bagaimana. Sehingga mahasiswa hanya sekedar nama dan pajangan belaka. Lalu apa
guna mahasiswa berada di perguruan tinggi yang katanya tempat menuntut ilmu
mereka.
Dalam hal ini mahasiswa di tuntut agar melakukan evaluasi terhadap dirinya dan
sekitarnya. Sehingga mereka mengerti apa yang harus merekalakukan. Jangan
sampai mahasiswa dianggap sebagai siswa yang betransformasi hanya status saja.
Namun mahasiswa harus mengerti apa perbedaan mereka dengan siswa. Sebab
proses belajar mereka sudah berbeda. Mahasiswa tidak hanya dituntut untuk
menerima saja, tapi mahasiswa juga dituntut untuk mencari. Mencari segala hal
yang dibutuhkan oleh mereka.
Sang filosof Rene Descartes pernah mengatakan aku berpikir maka aku ada.
Sederhana, namun memiliki arti yang fundamental. Seharusnya mahasiswa berpikir
akan keberadaannya saat ini. Mereka bukan lagi seorang siswa. Tapi mereka adalah
mahasiswa yang harus memikirkan peran mereka yang sudah terhapus oleh
derasnya hujan modernisme yang selalu mengguyur setiap derap langkah
mahasiswa. Sehingga mahasiswa hanya menjadi status bagi mereka yang tidak bisa
apa-apa di tempat mereka.
Pola pikir mahasiswa saat ini terkonstruk pada segala sesuatu yang instan. Mereka
tidak mau berpikir panjang. Hal ini yang melahirkan budaya baru di kalangan
mahasiswa. Budaya yang harusnya tidak menjadi kebiasaan mahasiswa saat ini.
Sebab perubahan budaya berawal dari hal yang kecil dan akan membesar seiring
bertambahnya usia Sang Waktu.
Realita saat ini sudah cukup membuktikan bahwa mahasiswa sudah kehilangan daya
berpikir dan tak mau lagi bergerak untuk membangun perubahan. Mereka sudah
tidak lagi menjadi sebuah agenakan tetapi mereka sendiri yang menjadi tumbal
perubahan. Namun setiap kali kita memikirkan hal itu, semakin pula kita sadar apa
yang harus kita lakukan dan mengerti apa kesalahan kita sebagai mahasiswa.
Sepertinya hal ini menjadi motivasi tersendiri bagi kita sebagai mahasiswa. Motivasi
yang harus selalu kita simpan dalam memory kita. Sehingga kita tidak akan pernah
lupa status kita dan harus seperti apa kita menjalani jalan sebagai MAHASISWA
yang sebenarnya. Jangan sampai mahasiswa tidak berfungsi ditengah zaman yang
serba modern ini. Sebab mahasiswa adalah harga mati bagi Negeri ini.
Refleksikan kembali jati diri kalian, bentuklah karakter kalian dan
jalankan peran kalian, karena kalian bukan berada di Peternakan!

Anda mungkin juga menyukai