Anda di halaman 1dari 4

5.

a Terangkan dan Jelaskan Pengobatan NSU


1. Chlamydia Trachomatis
Penting untuk dijelaskan pada pasien dengan infeksi genital oleh C.
trachomatis, mengenai resiko penularan kepada pasangan seksualnya, Contact
tracing (pemeriksaan dan pengobatan partner seksual) diperlukan untuk
keberhasilan pengobatan.
Untuk pengobatan, Tetrasiklin adalah antibodi pilihan yang sudah
digunakan sejak lama untuk infeksi genitalia yang disebabkan oleh C.trachomatis.
Dapat diberikan dengan dosis 4 x 500 mg/h selama 7 hari atau 4 x 250 mg/hari
selama 14 hari. Analog dari tetrasiklin seperti doksisiklin dapat diberikan dengan
dosis 2 x l00 mg/h selama 7 hari. Obat ini yang paling banyak dianjurkan dan
merupakan drug of choice karena cara pemakaiannya yang lebih mudah dan
dosisnya lebih kecil.
Azithromisin merupakan suatu terobosan baru dalam pengobatan masa
sekarang. Diberikan dengan dosis tunggal l gram sekali minum. Regimen
alternatif dapat diberikan :
-

Erythromycin 4 x 500 mg/hari selama 7 hari atau 4 x 250 mg/hari selama l4

hari atau Eritromisin etilsuksinat 800 mg, per oral, 4 kali sehari, selama 7 hari
Ofloxacin 2 x 300 mg/hari selama 7 hari atau Levofloksasin 500 mg, per oral,

sekali sehari, selam 7 hari.


Regimen untuk wanita hamil : Erythromycin base 4 x 500 mg/hari selama 7
hari
Untuk meminimalkan penularan, pasien sebaiknya diinstruksikan untuk

abstinensia hubungan seks selama 7 hari setelah terapi dosis tunggal atau sampai
menyelesaikan regimen 7 hari. Pasangan seksual dua bulan terakhir seharusnya
juga dievaluasi, diperiksa, dan diterapi.
2. Trichomonas Vaginalis
Antibiotik sistemik:
Metronidazol 2 g oral per dosis tunggal atau 3x500 mg per hari hari
selama 7 hari. Nimorazol dosis tunggal 2 g, tinidazol dosis tunggal 2 g dan
omidazol dosis tunggal 1,5g.
Obat topikal yang diberikan dapat berupa(Daili, 2007):

1. Bahan cair berupa irigasi, misalnya hidrogen peroksida1-2% dan larutan


asam laktat 4%.
2. Bahan berupa supositoria, bubuk yang bersifat trikomoniasidal.
3. Jel dan krim yang bersifat trikomoniasidal
Edukasi yang dapat disampaikan pada waktu pengobatan perlu beberapa
anjuran pada penderita, seperti (Daili, 2007):
1. Pemerikaan dan pengobatan terhadap pasangan seksual untuk mencegah
jangan terjadi infeksi ping pong.
2. Jangan melakukan hubungan seksual selama pengobatan dan sebelum
dinyatakan sembuh.
3. Hindari pemakaian barang-barang yang mudah menimbulkan transmisi.
3. Herpes Simpleks Virus
Pasien dengan herpes genital harus dinasehati untuk menghindari
hubungan seksual selama gejala muncul dan selama 1 sampai 2 hari setelahnya
dan menggunakan kondom antara perjangkitan gejala. Terapi antiviral supressi
dapat menjadi pilihan untuk individu yang peduli transmisi pada pasangannya
Agen Antiviral
Pengobatan
ketidaknyamanan
serta

dapat
secara

mengurangi
cepat

yang

simptom,

mengurangi

berhubungan

dengan

nyeri

dan

perjangkitan,

dapatmempercepat waktu penyembuhan. Tiga agen oral yang akhir-akhir

ini diresepkan,yaitu Acyclovir, Famciclovir, dan Valacyclovir. Ketiga obat


ini

mencegah multiplikasi virus dan memperpendek lama erupsi. Pengobatan

peroral, dan pada kasus

berat

secara

intravena

adalah

lebih

efektif.

Pengobatan hanya untuk menurunkan durasi perjangkitan.


Acyclovir
Acyclovir menghambat aktivitas HSV 1 dan HSV-2. Pasien mengalami
rasa
sakit yang lebih kurang dan resolusi yang lebih cepat dari lesi kulit bila digunakan
dalam waktu 48 jam dari onset ruam. Mungkin dapat mencegah rekurensi.
-

Infeksi Primer

HSV: 200 mg peroral 5 kali/hari untuk 10 hari atau 5

mg/kg/hari IV setiap 8 jam.


Herpes oral atau genital rekuren : 200 mg peroral 5 kali/hari untuk 5 hari (nonFDA : 400 mg peroral 3 kali/hari untuk 5 hari)

Supresi herpes genital : 400 mg peroral 2 kali/hari


Disseminated disease: 5-10 mg/kg IV setiap 8 jam

untuk 7 hari jika >12

tahun.
Famciclovir
Herpes labialis rekuren : 1500 mg peroral dosis tunggal pada saat onset
gejala.
-

Episode primer herpes Genitalis :250 mg peroral 3 kali/hari selama10 hari


Episode primer herpes Genitalis :1000 mg peroral setiap 12 jam selama 24 jam

pada saat onst gejala (dalam 6 hari gejala pertama)


Supressi jangka panjang: 250 mg peroral 2kali/hari
HIV-positive individuals dengan infeksi HSV orolabial atau genital rekuren :

500 mg peroral 2 kali/hari untuk 7 hari

(sesuaikan dosis untuk insufisiensi

ginjal)
Supresi herpes simplex genital rekuren

(pasien terinfeksi HIV): 500 mg

peroral 2 kali/hari
Valacyclovir
-

Herpes labialis: 2000 mg peroral setiap 12 jam selama 24 jam (harus diberikan

pada gejala pertama/prodromal)


Genital herpes, episode primer: 1000 mg peroral 2kali/hari selama 10 hari.
Herpes genital rekuren: 500 mg peroral 2 kali/hari selama 3 hari.
Suppressi herpes Genital (9 atau lebih rekurensi per tahun atau HIV-positif):

500 mg peroral 1 kali/hari.


Herpes simplex genital rekuren , suppressi( pasien terinfeksi HIV): 500 mg
peroral 2kali/hari, jika >9 rekurensi pertahun : 1000 mg peroral peroral 1
kali/hari.

Foscarnet
-

HSV resisten Acyclovir: 40 mg/kg IV setiap 8-10 jam selama 10-21 hari
Mucocutaneous, resisten acyclovir: 40 mg/kg IV, selama 1 jam, setiap 8-12
jam selama 2-3 minggu atau hingga sembuh.

Topikal
Penciclovir krim 1% (tiap 2 jam selama 4 hari) atau Acyclovir krim 5% (5 kali
sehari selama 5 hari). Idealnya, krim ini digunakan 1 jam setelah munculnya
gejala, meskipun juga pemberian yang terlambat juga dilaporkan masih efektif
dalam mengurangi gejala serta membatasi perluasan daerah lesi.
4. Ureaplasma urealyticu

Penatalaksanaan dari penyakit ini diberikan antibiotik tetrasiklin atau


doksisiklin per-oral (melalui mulut), 100 mg, dua kali sehari minimal selama 7
hari atau diberikan azitromisin dosis tunggal. Tetrasiklin tidak boleh diberikan
kepada wanita hamil.

Anda mungkin juga menyukai