Anda di halaman 1dari 33

KONSEP DASAR

PENGANTAR INOVASI
KEPERAWATAN MEDIKAL
BEDAH

Everett M. Rogers (1983), Mendefisisikan bahwa


inovasi adalah suatu ide, gagasan, praktek atau
objek/benda yang disadari dan diterima sebagai
suatu hal yang baru oleh seseorang atau
kelompok untuk diadopsi.
Stephen Robbins (1994), Mendefinisikan, inovasi
sebagai suatu gagasan baru yang diterapkan
untuk memprakarsai atau memperbaiki suatu
produk atau proses dan jasa.

Rogers (1961) dalam Mulyana S. (2009)


mendefinisikan Inovasi sebagai, suatu bentuk
komunikasi yang bersifat khusus berkaitan
dengan penyebaran pesan-pesan yang berupa
gagasan baru
Inovasi adalah suatu penemuan baru yang
berbeda dari yang sudah ada atau yang sudah
dikenal sebelumnya.

FOKUS INOVASI
Gagasan baru yaitu suatu olah pikir dalam mengamati
suatu fenomena yang sedang terjadi, termasuk dalam
bidang keperawatan, gagasan baru ini dapat berupa
penemuan dari suatu gagasan pemikiran, Ide, sistem
sampai pada kemungkinan gagasan yang mengkristal.
Produk dan jasa yaitu hasil langkah lanjutan dari
adanya gagasan baru yang ditindak lanjuti dengan
berbagai aktivitas, kajian, penelitian dan percobaan
sehingga melahirkan konsep yang lebih konkret dalam
bentuk produk dan jasa yang siap dikembangkan dan
dimplementasikan termasuk hasil inovasi dibidang
pendidikan.
Upaya perbaikan yaitu usaha sistematis untuk
melakukan penyempurnaan dan melakukan perbaikan
(improvement) yang terus menerus sehingga inovasi itu
dapat dirasakan manfaatnya.

CIRI INOVASI
Memiliki kekhasan / khusus artinya suatu inovasi
memiliki ciri yang khas dalam arti ide, program, tatanan,
sistem, termasuk kemungkinan hasil yang diharapkan.
Memiliki ciri atau unsur kebaruan, dalam arti suatu
inovasi harus memiliki karakteristik sebagai sebuah
karya dan buah pemikiran yang memiliki kadar
Orsinalitas dan kebaruan.
Program inovasi dilaksanakan melalui program yang
terencana, dalam arti bahwa suatu inovasi dilakukan
melalui suatu proses yang yang tidak tergesa-gesa,
namun keg-inovasi dipersiapkan secara matang dengan
program yang jelas dan direncanakan terlebih dahulu.
Inovasi yang digulirkan memiliki tujuan, program
inovasi yang dilakukan harus memiliki arah yang ingin
dicapai, termasuk arah dan strategi untuk mencapai
tujuan tersebut.

SIFAT PERUBAHAN DALAM INOVASI

Penggantian (substitution)
Misalnya : Inovasi dalam penggantian jenis
sekolah, penggantian bentuk perabotan, alat-alat
atau sistem ujian yang lama diganti dengan yang
baru.
Perubahan (alternation)
Misalnya : Mengubah tugas guru yang tadinya
hanya bertugas mengajar, ditambah dengan
tugas menjadi guru pembimbing dan penyuluhan
/ mengubah kurikulum sekolah yang semula
bercorak teoretis akademis menjadi kurikulum
dan mata pelajaran yang berorientasi bernuansa
keterampilan hidup praktis.

SIFAT PERUBAHAN DALAM INOVASI

Penambahan (addition)
Misalnya : Adanya pengenalan cara penyusunan
dan analisis item tes objektif di kalangan guru
sekolah dasar dengan tidak mengganti atau
mengubah cara-cara penilaian yang sudah ada.
Penyusunan kembali (restructturing)
Misalnya : Upaya menyusun kembali susunan
peralatan, menyusun kembali komposisi serta
ukuran dan daya tampung kelas, menyusun
kembali urutan mata-mata pelajaran /
keseluruhan sistem pengajaran, sistem
kepangkatan, sistem pembinaan karier baik untuk
tenaga edukatif maupun tenaga administratif,
teknisi, dalam upaya perkembangan keseluruhan
sumber daya manusia dalam sistem pendidikan.

SIFAT PERUBAHAN DALAM INOVASI

Penghapusan (elimination)
Contohnya : Upaya menghapus mata-mata
pelajaran tertentu seperti mata pelajaran
menulis halus, atau menghapus kebiasaan untuk
senantiasa berpakaian seragam
Penguatan (reinforcement)
Misalnya : Upaya peningkatan atau pemantapan
kemampuan tenaga dan fasilitas sehingga
berfungsi secara optimal dalam permudahan
tercapainya tujuan pendidikan secara efektif dan
efisien.

FAKTOR-FAKTOR DITERIMANYA INOVASI

Keuntungan relative (relative advantage),


menguntungkan secara ekonomis atau dapat
meningkatkan prestise/status sosial serta
kenyamanan dan kepuasan
Kesesuaian (compatibility),
konsisten dengan nilai nilai yang berlaku,
pengalaman yang telah dimiliki, kesesuaian
dengan tradisi dan kebutuhan mereka yang
melakukan adopsi.

FAKTOR-FAKTOR DITERIMANYA INOVASI

Kerumitan (complexity),
Mudah dimengerti dan
dipergunakan.Kompleksitas inovasi yang
diterima oleh anggota dalam sistem sosial.
Kemungkinan di coba (trialability),
Dapat di eksperimentasikan pada landasan
yang, dapat diujicobakan, sehingga dapat
dilanjutkan/tidak, tergantung dari persepsi
sasaran terhadap inovasi tersebut.
Kemungkinan diamati (observability),
dapat disaksikan oleh orang lain atau dapat
dilihat/tampak, dapat dikomunikasikan dan
dapat dideskripsikan.

PDA (PERSONAL DIGITAL


ASSISTANCE)
Perkembangan teknologi informasi
menyentuh dunia keperawatan.
layanan
kesehatan
termasuk
keperawatan yang cepat, efisien
merupakan tuntutan masyarakat
ini

sudah mulai
Kebutuhan
pelayanan
dan efektif
modern saat

PERAN PERAWAT
Perawat sebagai salah satu tenaga medis yang
mempunyai
peranan
penting
untuk
meningkatkan mutu pelayanan kesehatan.
Dalam upaya meningkatkan mutu pelayanan
kesehatan, perawat harus mampu melaksanakan
asuhan keperawatan sesuai standar, yaitu dari
mulai pengkajian sampai dengan evaluasi dan
yang sangat penting adalah disertai dengan
sistem pendokumentasian yang baik. Dengan
adanya
teknologi,
sangat
memungkinkan
perawat memiliki sistem pendokumentasian
asuhan keperawatan yang lebih baik.

PDA (PERSONAL DIGITAL ASSISTANTS)

sebuah alat komputer genggam portable, dan


dapat dipegang tangan yang didesain sebagai
organizer individu, namun terus berkembang
sepanjang masa. PDA memiliki fungsi antara
lain sebagai kalkulator, jam, kalender, games,
internet akses, mengirim dan menerima email,
radio, merekam gambar/video, membuat catatan,
sebagai address book, dan juga spreadsheet.

Apabila pasien dan perawat memiliki PDA,


aplikasi
komunikasi
keperawatan
tingkat
mutahir dapat diterapkan, yang tidak lagi
menonjolkan peran tatap muka hubungan
interaksi perawat-pasien (telenursing). PDA
dapat menunjang pengumpulan data base pasien
dan RS, yang berguna untuk kepentingan riset
dalam bidang keperawatan

Dengan adanya komputer dan PDA di tempat


kerja
perawat,
dapat
meningkatkan
produktivitas, mengurangi kesalahan serta
kelalaian/negligence,
meningkatkan
mutu
perawatan kepada pasien, dan meningkatkan
juga kepuasan kerja perawat

Salah satu contoh pengaplikasian dunia IT di


dunia kesehatan adalah penggunaan alat-alat
kedokteran yang mempergunakan aplikasi
komputer, salah satunya adalah USG (Ultra
sonografi). USG adalah suatu alat dalam dunia
kedokteran yang memanfaatkan gelombang
ultrasonik, yaitu gelombang suara yang memiliki
frekuensi yang tinggi (250 kHz - 2000 kHz) yang
kemudian hasilnya ditampilkan dalam layar
monitor.

Pada awalnya penemuan alat USG diawali dengan


penemuan gelombang ultrasonik kemudian bertahuntahun setelah itu, tepatnya sekira tahun 1920-an,
prinsip kerja gelombang ultrasonik mulai diterapkan
dalam bidang kedokteran.
pertama kali diaplikasikan untuk kepentingan terapi
bukan untuk mendiagnosis suatu penyakit. Dalam hal
ini yang dimanfaatkan adalah kemampuan gelombang
ultrasonik dalam menghancurkan sel-sel atau jaringan
berbahaya kemudian secara luas diterapkan untuk
penyembuhan penyakit-penyakit lainnya. Misalnya,
terapi untuk penderita arthritis, haemorrhoids, asma,
thyrotoxicosis, ulcus pepticum (tukak lambung),
elephanthiasis (kaki gajah), dan bahkan terapi untuk
penderita angina pectoris (nyeri dada).

Baru pada awal tahun 1940, gelombang


ultrasonik
dinilai
memungkinkan
untuk
digunakan sebagai alat mendiagnosis suatu
penyakit, bukan lagi hanya untuk terapi.
Bersama dengan saudaranya, Freiderich, seorang
ahli fisika, berhasil menemukan lokasi sebuah
tumor otak dan pembuluh darah pada otak besar
dengan mengukur transmisi pantulan gelombang
ultrasonik melalui tulang tengkorak.

Beberapa hasil penelitian lanjutan yang cukup


penting dalam bidang obstetri ginekologi antara
lain ditemukannya metode penentuan ukuran
janin (fetal biometry), teknologi transduser/alat
pemindai digital, transduser dua dimensi dan
tiga dimensi modern penghasil tampilan gambar
jaringan yang lebih fokus, dan penentuan jenis
kelamin janin dalam kandungan

USG portabel yang disebut BladderScan


menyediakan informasi yang sangat penting
untuk
pelayanan
perawatan
profesional,
sehingga perawat dengan mudah menilai adanya
disfungsi kandung kemih
Perawat dapat melakukan pengkajian secara
maksimal dalam mengamati dan menilai pola
berkemih klien. Sehingga berdasarkan hasil
penggunaan bladderscan maka perawat dapat
berkolaborasi dengan tim kesehatan lainnya
dalam revisi program sesuai kebutuhan klien
untuk mengatasi masalah disfungsi kandung
kemih

Pemanfaatan PDA dan tehnologi pada akhirnya


berpulang kepada perawat itu sendiri.
Setiap kegiatan rapat, pengambilan keputusan,
penggunaan analisa data dan teori keperawatan
dapat diakses segera melalui PDA

Setiap data yang ada di RS dapat bermanfaat


untuk bahan analisa riset keperawatan,
masukkan untuk perumusan kebijakan/policy.
Sehingga bukan tidak mungkin akan tercipta
nursing network (jaringan keperawatan online)
yang dapat memberikan pertukaran informasi
data dan program kesehatan secara online tanpa
mengenal batas geografis

pada pasien jantung koroner/MI, yang dimonitor


untuk melihat irama dan patologi, sistem data
base pasien, dan bahkan telah dikembangkan
alat pengukuran suhu pasien dengan dimonitor
melalui komputer - menjadi terobosan baru yang
perawat perlu ketahui. Hingga teknologi
informatika dapat membantu mengurangi beban
kerja perawat, dan meningkatkan akurasi hasil
asuhan keperawatan

Namun setelah terbiasa terasa sangat membantu


perawat sehingga mengurangi administrasi
kertas kerja dalam asuhan keperawatan. Seperti
contohnya, perawat tidak perlu lagi mengisi
format tanda vital/vital signs pasien (dengan
pulpen warna biru, merah, hitam, hijau dsb),
cukup dengan langsung entry ke komputer.
Sehingga yang semula ada sekitar 6 lembar
kertas kerja yang perlu diisikan, sekarang cukup
1 saja yaitu nurses notes (catatan keperawatan)

Pengambilan dan pengolahan data menggunakan


PDA oleh dokter, perawat dan tenaga kesehatan
lainnya,
akan
berdampak
terhadap
meningkatnya
perawatan
pasien
dan
meningkatkan efisiensi dengan mengurangi
kesalahan
medis,
meningkatkan
kualitas
perawatan pasien dan keselamatan. PDA dapat
dihubungkan dengan informasi di Internet dan
mampu menerima program-program penting
untuk praktek keperawatan, yang dapat
disinkronkan dengan komputer pribadi.

PDA terbaru bahkan memiliki tampilan layar


berwarna dan kemampuan audio, dapat
berfungsi sebagai telepon bergerak, HP/ponsel,
browser internet dan media players. Saat ini
banyak PDA dapat langsung mengakses internet,
intranet dan ekstranet melalui Wi-Fi, atau
WWAN (Wireless Wide-Area Networks). Dan
terutama PDA memiliki kelebihan hanya
menggunakan
sentuhan
layar
dengan
pulpen/touch screen

Bahkan sebuah PDA dengan pemindai bar


code/gelang data, saat ini sudah tersedia. PDA
semacam ini memungkinkan tenaga kesehatan
untuk memindai gelang bar code/gelang data
pasien guna mengakses rekam medis mereka,
seperti obat yang tengah dikonsumsi, riwayat
medis, dan lain-lain

Informasi medis tersebut dapat pula diakses


secara virtual di mana pun kapan pun, dengan
bandwidth ponsel yang diperluas atau jaringan
institusional internet nirkabel kecepatan tinggi
yang ada di rumah sakit. Di samping itu data
pasien atau gambar kondisi/penyakit pasien
dapat
didokumentasikan,
untuk
tujuan
pengajaran atau riset, demi meningkatkan
kualitas pelayanan kesehatan. Meski demikian,
PDA
tidak
akan
dapat
menggantikan
komputer/dekstop/laptop. Tetapi setidaknya, alat
ini akan memberikan kemudahan tenaga
kesehatan untuk mengakses informasi di mana
saja

Fungsi bantuan PDA untuk kita sebagai perawat


adalah perawat dapat mengakses secara cepat
informasi
tentang
obat,
penyakit,
dan
perhitungan kalkulasi obat atau perhitungan
cairan IV fluid/infus; perawat dapat menyimpan
data
pasien,
membuat
grafik/table,
mengefisiensikan data dan menyebarluaskan.
Perawat
dapat
mengorganisasikan
data,
mendokumentasikan intervensi keperawatan
dan membuat rencana asuhan keperawatan

MEDICAL FINGERS PRINT

merupakan salah satu alat kesehatan yang dibuat


sebagai inovasi teknologi dalam dunia medis yang
berfungsi untuk mendeteksi adanya
keabnormalan pada berbagai sistem manusia,
sehingga dengan mudah dapat diketahui
beberapa diagnosa medis yang sedang terjadi.
Alat ini memanfaatkan sebuah pendeteksi yang
berbentuk seperti check lock yang nantinya akan
mengeluarkan cahaya inframerah ketika jari
pasien ditempelkan pada alat tersebut. Alat ini
dirancang dengan kecanggihan kelengkapan
tentang data kesehatan manusia secara normal
dari beberapa sistem, sehingga dengan mudah
alat ini akan mengidentifikasi kelainan yang
sedang dialami pasien.

Alat ini telah memiliki berbagai data normalitas


pasien yang terdiri dari beberapa sistem
manusia meliputi Sistem Persyarafan, Sistem
Endokrin, Sistem Pencernaan, Sistem
Perkemihan, Sistem Reproduksi, Sistem
Muskuloskeletal, Sistem Integumen, Sistem
Kardiovaskuler, Sistem Pernafasan, dan Sistem
Penginderaan.

Prinsip dasar alat ini adalah merencanakan


suatu alat untuk mengambil data kondisi system
tubuh pada manusia untuk menegakkan
diagnose medis dan signosa pembanding. Alat ini
sebelumnya telah diatur sistemnya dengan
memasukkan setiap diagnose medis yang ada
beserta tanda dan gejala dari sebuah penyakit,
sehingga ketika didapatkan keabnormalan akan
muncul dengan sendirinya beberapa diagnosa
medis dan diagnosa pembanding dari tanda dan
gejala yang muncul.

INOVASI TIDAK SELALU RUMIT DAN SULIT

inovasi Safety Nasogastric Tube.

Alat
itu
menjaga
keselamatan
pasien
dalam
pemasangan
slang dari hidung ke
lambung.

Anda mungkin juga menyukai