Fungsi Etik
Kemanfaatan
Kepastian
Keadilan
Fenomena
Fallacy erat dengan like / dislike
Groupthink
Kaitan peristiwa konkrit dg norma hukum
Penafsiran hukum
Undang undang yang khusus mengesampingkan
undang undang yang umum.
Pembuktian berdasarkan alat bukti dan
rasionalitas
Praduga tak bersalah
SUMBER
HUKUM
Custom
Traktat
Perjanjian
Keputusan
Penetapan
Per-UU-an
Perundang undangan
Undang Undang Ketenagakerjaan (UUKK)
UU No. 13 tahun 2003 tentang Ketenagakerjaan
UU No. 2 tahun 2004 tentang Penyelesaian
Perselisihan Hubungan Industrial
Dll
Pembuktian
pekerja/buruh tertangkap tangan;
ada pengakuan dari pekerja/buruh yang
bersangkutan;
atau bukti lain berupa laporan kejadian
yang dibuat oleh pihak yang berwenang
di perusahaan yang bersangkutan dan
didukung oleh sekurang-kurangnya 2
(dua) orang saksi
PHK Oleh
Perushn,,
Pengusaha
PHK Oleh
TENAKER
JENIS
PHK
PHK
Demi Hukum
PHK Oleh
Pengadilan
PHK karena mangkir yang dikualifikasi mengundurkan diri (Pasal 168 ayat 3
UUKK);
Mahkamah Konstitusi
No 012/PUU-1/2003
PHK
oleh
pengusaha
terhadap
pekerja karena melakukan kesalahan
berat sebagaimana dimaksud pada
pasal 158 tersebut hanya boleh
dilakukan setelah adanya putusan
yang berkekuatan hukum tetap dari
pengadilan bahwa pekerja tersebut
telah melakukan kesalahan berat.
Mahkamah konstitusi
Tidak dapat di PHK
Pekerja berhalangan masuk kerja karena sakit menurut
keterangan dokter selama waktu tidak melampaui 12 (dua
belas) bulan secara terus-menerus;
Pekerja berhalangan menjalankan pekerjaannya karena
memenuhi kewajiban terhadap negara sesuai dengan
ketentuan peraturan perundangundangan yang berlaku;
Pekerja menjalankan ibadah yang diperintahkan agamanya;
Pekerja menikah;
Pekerja perempuan hamil, melahirkan, gugur kandungan,
atau menyusui bayinya;
Pekerja mempunyai pertalian darah dan/atau ikatan
perkawinan dengan pekerja/buruh lainnya di dalam satu
perusahaan, kecuali telah diatur dalam perjanjian kerja,
peraturan perusahan, atau perjanjian kerja bersama;
Mahkamah konstitusi
Pekerja mendirikan, menjadi anggota dan/atau pengurus
serikat pekerja, pekerja melakukan kegiatan serikat pekerja
di luar jam kerja, atau di dalam jam kerja atas kesepakatan
pengusaha, atau berdasarkan ketentuan yang diatur dalam
perjanjian kerja, peraturan perusahaan, atau perjanjian kerja
bersama;
Pekerja yang mengadukan pengusaha kepada yang berwajib
mengenai perbuatan pengusaha yang melakukan tindak
pidana kejahatan;
Karena perbedaan paham, agama, aliran politik, suku, warna
kulit, golongan, jenis kelamin, kondisi fisik, atau status
perkawinan;
Pekerja/buruh dalam keadaan cacat tetap, sakit akibat
kecelakaan kerja, atau sakit karena hubungan kerja yang
menurut surat keterangan dokter yang jangka waktu
penyembuhannya belum dapat dipastikan.
Perselisihan
HAK
Perselisihan
KEPENTINGAN
Perselisihan
PHK
Perselisihan
Antar
Serikat Pekerja
Tingkat-tingkat konflik
Konflik
Konflik
Konflik
Konflik
intra perorangan
antar perorangan
antar kelompok
antar keorganisasian
18
19
20
21
TERIMAKASIH
LEMBAGA
PENYELESAI
PERSELISIHAN
BIPARTIT
MEDIASI
KONSILIASI
ARBITRASE
PENGADILAN
Upaya
I
sebelum
perselisihan diajukan pada
lembaga
penyelesai
perselisihan
Bwenang
untuk
menjadi
penengah
pada: Perselisihan
Kepentingan, PHK
dan Antar Serikat
Pekerja
Bwenang
menjadi
wasit pada: Pselisihan
Kepentingan & Antar
Serikat Pekerja
musyawarah
antara
pekerja dan pengusaha
diselesaikan dlm waktu
paling lama 30 (tiga puluh
hari)
Jika
tidak
mencapai
kesepakatan, maka salah
satu atau kedua belah
pihak harus mencatatkan
perselisihannya ke disnaker
Konsiliator
adlh
orang
yang
memenuhi syarat-2
sesuai
ketetapan
menteri
&
wajib
mberikan
anjuran
tertulis kpd para
pihak yg berselisih
serikat
pekerja
dan
organisasi pengusaha dapat
bertindak sebagai kuasa
hukum mewakili anggotanya
pengadilan
HI
dibentuk
pada setiap PN yg berada di
tiap ibu kota provinsi yang
daerah hukumnya meliputi
provinsi ybs
25
26
27
28
Sebab-sebab Konflik
Persaingan terhadap sumber-sumber
daya yg langka
Ketergantungan tugas
(interdependence)
Kekaburan batas-batas bidang kerja
Kriteria kinerja yg tidak sesuai
Perbedaan-perbedaan Tujuan &
Prioritas
29
30
Ketergantungan
tugas/interdependence
Dalam organisasi dapat dipastikan ada
ketergantungan antara dua individu
atau kelompok untuk mencapai
kesuksesan dalam tugas-tugasnya.
Apabila antara dua pihak itu ada
perbedaan prioritas, kemungkinan
muncul konflik akan semakin besar.
Semakin perbedaan dipertahankan,
kemungkinan konflik juga akan lebih
besar bahlan lebih lama.
31
32
33
35
Fase-fase Konflik
FASE KLASIK, konflik bisa muncul tapi
bersifat sementara & hrs diselesaikan
fihak manajemen.
FASE HUB. ANTAR MANUSIA, konflik itu
ada tapi bisa dihindari & perlu di atasi
FASE KONTEMPORER, konflik adl hal yg
tak dpt dihindari dari kehidupan
organisasi. Konflik mrp kenyataan hidup
yg hrs dipahami & bukan ditentang.
37
MANAJEMEN KONFLIK
MENGELOLA KONFLIK BERARTI KITA HRS
MEYAKINI BAHWA KONFLIK MEMILIKI
PERAN DLM RANGKA PENCAPAIAN
SASARAN SECARA EFEKTIF & EFISIEN.
MENGELOLA KONFLIK PERLU SKALA
PRIORITAS, AGAR TIDAK MENIMBULKAN
KEKACAUAN DLM KOORDINASI &
INTEGRASI ANTAR FUNGSI/DIVISI DLM
ORGANISASI
38