PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Keselamatan pasien (Patient Safety) adalah isu global dan nasional bagi
rumah sakit, komponen penting dari mutu layanan kesehatan, prinsip dasar dari
pelayanan pasien dan komponen kritis dari manajemen mutu (WHO, 2004 dalam
Depkes RI 2011). Patient safety adalah suatu upaya dari petugas kesehatan dalam
memberikan pelayanan kesehatan yang aman untuk pasien. Standar Akreditasi
Rumah Sakit tahun 2011 dan
Risiko infeksi di rumah sakit atau yang biasa dikenal dengan infeksi
nosokomial merupakan masalah penting di seluruh dunia. Kasus infeksi
nosokomial di dunia 9% dari 1,4 juta pasien rawat inap di dunia. Infeksi ini terus
meningkat dari 1% di beberapa negara Eropa dan Amerika, sampai lebih dari 40%
di Asia, Amerika Latin dan Afrika (Kemenkes RI, 2011). Hasil survey pada
beberapa negara terutama di Amerika Serikat dan Eropa menunjukkan bahwa
infeksi nosokomial yang prevalensinya tinggi adalah infeksi saluran kemih 42%,
infeksi luka operasi 24%, dan infeksi saluran nafas 11% (Nasronudin, dkk., 2007).
Jeyamohan (2010) di RSUP Haji Adam Malik, memaparkan dari 534 pasien
pasca operasi diperoleh prevalensi sebanyak 5,6% pasien mengalami infeksi
nosokomial luka operasi kelas bersih. Data ini menunjukkan bahwa angka
kejadian infeksi nosokomial sangat memprihatinkan. Infeksi nosokomial
berdampak menambahkan ketidakberdayaan fungsional, tekanan emosional, dan
ada beberapa kasus yang mengakibatkan kecacatan sehingga menurunkan kualitas
hidup (Tietjen, dkk, 2004). Infeksi nosokomial juga menyebabkan peningkatan
biaya pelayanan kesehatan karena meningkatnya lama rawat inap di rumah sakit
dan terapi dengan obat-obat mahal (Tietjen, dkk, 2004). Menurut Ponce-de-Leon
yang dikutip dalam Tietjen (2004) infeksi nosokomial sekarang juga merupakan
salah satu penyebab kematian.
Salah
satu
cara
mencegah
infeksi
nosokomial
adalah
dengan
sterilisasi. Teknik dasar yang paling penting dalam mencegah dan penularan
infeksi adalah dengan mencuci tangan (Potter & Perry, 2005). Bakteri yang
mungkin
ada
pada
tangan
epidermidis,Enterobacter
petugas
kesehatan
aerogenes,Klebsiella
adalah
Staphylococcus
pneumoniae,
Salmonella
sumber
penyebab
terjadinya
infeksi.
Petugas
kesehatan
yang
Pada tahun
2009,WHO mencetuskan
global patient safety challenge dengan clean care is safe care, yaitu merumuskan
inovasi strategi penerapan hand hygiene untuk petugas kesehatan dengan five
moments for hand hygiene.Five Moments for Hand Hygiene adalah 5 momen
krusial mencuci tangan pada petugas kesehatan untuk mengoptimalkan kebersihan
tangan dengan mencuci tangan disaat: sebelum kontak/ bersentuhan dengan
pasien, sebelum melakukan prosedur bersih/ steril, setelah bersentuhan dengan
cairan tubuh pasien dan setelah melepas sarung tangan, setelah kontak/
bersentuhan dengan pasien, dan setelah kontak/ bersentuhan dengan benda dan
lingkungan pasien (WHO, 2006).
Dari pemaparan di atas, maka perlu dilakukan penelitian tentang
kepatuhan cuci tangan pada petugas kesehatan di ruang rawat inap RSUP Haji
Adam Malik Medan.
1.2 Rumusan Masalah
Bagaimana kepatuhan cuci tangan pada petugas kesehatan sesuai prinsip 5
momen 6 langkah di ruang rawat inap RSUP Haji Adam Malik Medan?