Anda di halaman 1dari 8

ARSITEKTUR

Architecture architecture [rki tkchr]


noun
1. building design
Seni dan sains dalam mendesain & konstruksi gedung
2. building style
Gaya/fashion bangunan khususnya di periode/tempat
tertentu
3. structure of computer system
Desain, struktur , cara kerja system computer,
microprocessor, system termasuk komponen dan interaksinya
: network architecture
1. building designer
mendesain dan sebagai penasehat konstruksi
2. creator
menciptakan/menemukan
the architect of her own fortune
3. computer system designer
pengembang struktur system computer/program
Mid-16th century
Directly or via
French and Italian < Latin architectus < Greek arkhitektn "chief
builder" < tektn "builder"
Vitruvius, a 1st-century bc Roman
menulis ensiklopedi arsitektur
penyair Inggris Sir Henry Wotton mengutip:
Well building hath three conditions: Commoditie,
Firmenes(kokoh), and Delight.
architecture seharusnya memenuhi:
> penggunaan yang diharapkan
> technically sound
> estetis
Architecture mendesain dan menghasilkan produk, yang di dalamnya
sangat dipengaruhi budaya.

Architecture is to building as literature is to the printed word.


aldous adela | sappk

Bangunan yang terbaik juga well constructed bisa digunakan dgn


waktu lama.
Tak hanya cantik, juga bukti sejarah budaya.
Prestasi dari kelompok penciptanya.
Prestasi ini tak pernah dicapai seorang diri. Architecture is a social
art.
Arsitektur sebagai Profesi
Profesi: merancang bangunan, kota, interior, dll
Arsitektur sebagai Disiplin
Keilmuan lingkungan binaan, termasuk:
Bangunan;
kota;
taman;
tentang langgam;
sejarah arsitektur;
ilmu konstruksi bangunan;
perilaku meruang;
antropologi bangunan;
psikologi ruang;
estetika, dll
Arsitektur sebagai Produk
Arsitektur (Bangunan)
Arsitektur Kota (Urban Design)
Arsitektur Landskap / pertamanan
Arsitektur Interior
Arsitektur Perkapalan (naval architecture)
Arsitektur sebagai built-environment
1. Bangunan Gedung
Rumah
Kantor
Toko
Terminal, stasiun
Bangunan Ibadah

2.

Bangunan non Gedung (civil works)


Jalan
Jembatan
Dam
Turap

aldous adela | sappk

Menara Air
Bunker
Benteng
3. Bangunan Utilitarian

Gudang

Gardu listrik, dll


PERANCANGAN BANGUNAN

Peranan Arsitek
-merancang
masa bangunan,
tata letak masa & ruang,
wajah
mengkoordinasikan disiplin lain,
konstruksi
Spesifikasi bahan arsitektural
-membuat presentasi

Ahli
-

lain
Struktur (Sipil), struktur tanah
Mekanikal: AC, Plumbing, lift, eskalator
Elektrikal (daya, penerangan, penangkal petir, data, tata suara,
keamanan,
Fisika Bangunan (akustik, kenyamanan termal)
Interior (furnitur, finishing)
Seniman pematung
Lanskap, pertamanan
Estimasi harga

Lingkup pekerjaan Arsitek

Menyusun program
Menyusun konsep
Menyusun siteplan
Menyusun pra-rancangan/rancangan skematik
Mengembangkan rancangan
Menyusun gambar kerja
Membantu pelelangan, memilih kontraktor
Mengawasi pelaksanaan pembangunan

PEMBANGUNAN GEDUNG
- PENYANDANG DANA
- PEMILIK PROYEK (KLIEN)
- PENGGUNA GEDUNG (PENGHUNI, MASYARAKAT)
- KONSULTAN (PLANNERS, ARSITEK, STRUKTUR, M/E, DLL)
- KONTRAKTOR
- MANAJER KONSTRUKSI
- PEMERINTAH KOTA (PEMBERI IJIN BANGUNAN

aldous adela | sappk

PROSES & PRINSIP PERANCANGAN


GAGASAN UNTUK MEMBANGUN
Didorong oleh kebutuhan atau
keinginan (memanfaatkan nilai lahan)
Kadang didahului oleh studi kelayakan (teknis, ekonomi dan
lingkungan)
BRIEF
merupakan perintah dari pemilik proyek kepada arsitek berupa:
gagasan yang sudah ditentukan secara lengkap,
komprehensif dalam bentuk program kebutuhan
gagasan yang belum lengkap benar, dilengkapi sambil proses
perancangan berjalan
gagasan belum ditentukan, ditentukan sambil proses
merancang mengalir
PROGRAM KEBUTUHAN
Disusun klien atau dengan bantuan konsultan (tdr dr: arsitek; arsitek
struktur; perencana) berisi:
- Apa yang harus dibangun?
- Berapa banyak?
- Berapa besar?
- Persyaratan yang diinginkan: kedekatan ruangan, kualitas, harga,
dsb.
Lebih baik dibuat secara partisipatif: melibatkan calon pengguna,
pemilik
ANALISA
Analisa program, diminta oleh klien
Studi banding proyek, fasilitas sejenis
Standar dari literature
ANALISA LAHAN
Daya dukung lahan untuk dibangun, iklim, cuaca
Kondisi topografi lahan: kemiringan, arah aliran air permukaan,
dsb.
Permasalahan (riwayat bencana, konflik, polusi) dan potensi
(pemandangan, nilai sejarah) yang dimiliki lahan
Bangunan dan pohon eksisting
Infrastruktur yang tersedia di sekitar lokasi (air bersih, drainase,
jaringan listrik, telepon, dsb.)
Lalu lintas keluar, masuk, dan di sekitar lahan

Peraturan bangunan setempat (kepadatan, ketinggian bangunan,


peraturan khusus)
Ketersediaan dan harga bahan bangunan, ketersediaan tukang di
lokasi,
KONSEP RANCANGAN
Disusun oleh arsitek melaui proses trial-error
biasanya dengan sketsa & maket

merupakan perujudan dari:


solusi pragmatik atas permasalahan desain
analogi dari suatu gejala alam
Kemiripan dengan bangunan lain yang sudah standar/mapan
Pada kasus tertentu perlu melibatkan calon pengguna secara
partisipatif
RANCANGAN SKEMATIK / PRARANCANGAN
Gagasan rancangan menyeluruh, komprehensif, belum detail
Disajikan dalam gambar-gambar proyeksi ortogonal, perspektif,
dan maket
Didiskusikan dengan klien,
Dimintakan ijin prinsip pembangunan ke pemerintah kota/daerah
setempat
Dikoordinasikan dengan konsultan/tenaga ahli pendukung
(struktur, mekanikal, elektrikal, dsb.)

Gbr proyeksi ortogonal

PENGEMBANGAN RANCANGAN
Dilakukan setelah ada persetujuan rancangan oleh klien

Perincian secara teknis dan ekonomis dari hasil


prarancangan/rancangan skematik, terukur
terkoordinasi dengan konsultan struktur, lanskap, mekanikal,
elektrikal,dsb.
Dilakukan penghitungan2
Gambar-gambar teknis, terukur, untuk internal konsultan
PENYUSUNAN DOKUMEN KONSTRUKSI /
GAMBAR KERJA atau DED (detailed engineering drawing)
untuk:
permohonan Ijin Mendirikan Bangunan ke Pemerintah
Kota/Daerah
Mengadakan pelelangan guna mendapatkan kontraktor dengan
harga tawaran paling dapat diterima
untuk digunakan seagai panduan dalam pembangunan oleh
kontraktor, tukang bangunan

Produk berupa:
Dokumen Pelelangan pekerjaan arsitektur, interior, struktur,
mekanikal, elektrikal, pekerjaan lahan, dll terdiri atas:
Gambar kerja sangat rinci
Spesifikasi teknis dan administrasi rinci
Rencana Anggaran Biaya rinci

PENGAWASAN LAPANGAN selama konstruksi

Mengecek kesesuaian pekerjaan kontraktor/tukang di lapangan


dengan rancangan bangunan
Mengoreksi rancangan untuk mengatasi persoalan yang baru
ditemui di lapangan
Para tukang dapat berpartisipasi dalam menyelesaikan masalah
teknis rancangan di lapangan, misalnya dlm rancangan detail

PRINSIP RANCANGAN ARSITEKTUR


FUNGSIONAL
KOKOH
ESTETIS
KESELAMATAN
KESEHATAN
ASESIBELITAS
BERKELANJUTAN SECARA LINGKUNGAN
BERKELANJUTAN SECARA EKONOMI
BERKELANJUTAN SECARA SOSIAL
PELESTARIAN BENDA BERSEJARAH
PRINSIP FUNGSIONAL
Bangunan dapat menampung lebih dari sekedar fungsi (fisik)
dengan baik. Pengertian fungsi diperluas lagi menyangkut
kualitas.
Rumah tinggal memberikan ketenteraman, kebetahan bagi
penghuni,
Rumah ibadah memberikan kekhusukan.
Toko, restoran memberi kesan mengundang, laku, banyak
pengunjung.
Bangunan dituntut untuk menampung kecenderungan
pergantian/perkembangan fungsi di masa depan.
PRINSIP ESTETIS
Semula terbatas pada estetika visual formal: komposisi,
harmony, sekuen, hirarki, proporsi, dsb.
Berkembang menjadi : suasana, karakter, kepantasan visual,
komunikasi, dsb
Berkembang lagi ke estetika non visual: estetika audial / akustik,
tektonik, heptik (rabaan).
PRINSIP KESELAMATAN (SAFETY)
Bangunan memiliki sarana penyelamatan dari kemungkinan
bahaya (kebakaran) berupa fasilitas statis (tangga kebakaran,

alarm, pintu darurat, dsb), dinamis (hidran, springkler,


pemadam kebakaran portabel, dsb)
Tidak menggunakan bahan yang mudah terbakar, menimbulkan
asap berbahaya,dll
PRINSIP AKSESIBEL (universal design)
Bangunan memiliki sarana yang memudahkan bagi pengunjung
dengan kebutuhan khusus (tidak hanya penyandang cacat),
termasuk
- Orang tua
- Wanita hamil
- Pengguna kursi roda
PRINSIP KESEHATAN
Tidak memiliki komponen bangunan yang mengandung unsur
berbahaya bagi kesehatan penghuni dan tetangga, dan tidak
memiliki kualitas ruangan yang membuat penghuni sakit
PRINSIP BERKELANJUTAN SECARA EKONOMI (Economically Sustainable)
Perawatan & pengelolaan bangunan tidak membebani pemilik,
pengguna bangunan masa sekarang dan di masa datang secara
ekonomi.
Pembangunan menguntungkan tetangga bangunan/lingkungan
secara ekonomis, melibatkan kegiatan ekonomi tetangga.
PRINSIP BERKELANJUTAN SECARA LINGKUNGAN (Environmentally
Sustainable)
Menghemat pemakaian energi yang tak terbarukan (energi fosil)
Tidak merusak pelestarian lingkungan
Mempertahankan, tidak menghabiskan, menghilangkan,
menurunkan kualitas sumber-sumber yang tidak terbarukan yang
diperlukan oleh masyarakat sekitar dan generasi mendatang
PRINSIP BERKELANJUTAN SOSIAL (Socially Sustainable)
Tidak menimbulkan potensi konflik sosial, masa kini maupun
masa mendatang
Membantu menjaga kerukunan sosial antar warga yang berbeda
latar belakang
Menyediakan fasilitas yang dapat digunakan bersama oleh warga
yang berbeda latar belakang
Menguntungkan warga yang kurang beruntung/minoritas

Anda mungkin juga menyukai