Anda di halaman 1dari 20

wahyu sisilia deviana

Beranda

laporan pengukuran temperature efek seeback TM2

Senin, 05 Oktober 2015


PENGUKURAN TEMPERATUR EFEK SEEBACK (TM.2)
I.
II.

III.

Tujuan percobaan
Mempelajari efek seeback pada rangkaian termokople.

1.
2.
3.
4.

1.
2.

Alat dan bahan yang digunakan


Alat yang digunakan
Satu set alat temperature measurement bench .
Rangkaian termokopel .
Thermometer merkuri .
Gelas kimia .
Bahan yang digunakan
Aquadest.
Es batu
Dasar teori
Termokopel adalah dua buah kawat logam berbeda yang ujung ujungnya disatukan .
kedua kawat tersebut diisolasi satu sama lainnya. Oleh iso;ator., biasanya berupa keramik
sehingga tidak terjadi hubungan pendek . teori dasar termokopel berdasarkan fakta bahwa
apabila dua buah logam yang ujung ujungnya berada pada bagian panas dan dingin , maka
akan terjadi gerakan electron dari ujung yang lebih panas ke bagian yang lebih dingin .
gerakan electron ini dapat diukur oleh alat ukur tegangan atau voltmeter .

Dingin

Panas
Voltase

Termokopel berasal dari kata thermo yang berarti energy panas dan couple yang
berarti pertemuan dari dua buah benda. Termokopel banyak digunakan untuk pengukuran
suhu dalam benda menjadi perubahan tegangan listrik / voltase ( mengubah perbedaan suhu
menjadi tegangan ) . dan tersusun dari pertemuan kedua logam dan titik yang lain sebagai
outputnya .
Jenis jenis termokopel :
1. Tipe K ( chromel / alumel )
Termokopel yang berbiaya murah dan umum digunakan karena popularitasnya itu
termokopel jenis ini tersedia dalam berbagai macam .
2. Tipe E ( chromel / konstan )
Tipe ini memiliki output yang tinggi yang membuatnya cocok untuk digunakan pada suhu
rendah .
3. Tipe N
Stabilitas tinggi dan ketahananya terhadap oksidasi suhu tinggi membuat tipe N cocok untuk
pengukuran suhu tinggi tanpa platinum .
Seebeck menyatakan bahwa apabila kedua ujung berada pada temperature yang
sama , maka tidak aka nada tegangan yang terukur ( voltase = 0 ) , teori ini dapat digunakan
untuk memastikan rangkaian termokopel dan pengukur tegangan terpasang dengan baik .
apabila salah satu ujung termokopel dijaga konstan pada temperature rendah , perbedaan
temperature ujung panas dan dingin ( T ) merupakan fungsi kenaikan tegangan . hubungan
antara beda temperature dengan tegangan adalah berbanding lurus sehingga dapat dibuat

suatu kurva karakteristik untuk termokopel tersebut . kurva garis lurus ini dapat digunakan
untuk mengetahui temperature pengukuran apabila ujung termokopel dingin dijaga pada
temperature 0oc.

IV.

Prosedur percobaan
1.
Menyiapkan peralatan temperature measurement bench , thermometer merkuri dan
rangkaian termokopel .
2. Mengisi ketel dengan air bersih sebanyak 2/3 penuh , mengisi juga termos dengan air dingin
dengan temperature ruang ( 25 28 oc ) .
3. Menghubungkan kedua ujung kabel penghubung termokopel kebagian soket milivolt meter ,
ujung kabel yang bersatu dimasukan ke soket putih .
4. Meletakan salah satu termokopel satunya dibagian termos air dingin
5. Mengatur power pada posisi 5
6. Meletakan thermometer merkuri pada ketel dan termos , mencatat temperature yang
ditunjukan kedua thermometer .
7. Menghidupkan power untuk ketel dan termos , mencatat milivolt yang terbaca untuk setiap
kenaikan temperature 2oc pada thermometer merkuri diketel .
8. Mematikan power bila air diketel telah mendidih .
9. Mengulangi dengan prosedur yang sama diatas untuk temperature air dingin ( 0 5oc)
10. Menganalisa hasil percobaan .

V.

Data pengamatan .
No .

Wa

T T2(

Voltm

ktu

eter

( m (

(o

( mv)

enit

c)

)
2
8

c)

2
6

1,4

0,1

1,5

5
0,2

0
3

8
3

1,6

0
0,3

2
3

0
3

1,7

0
0,4

4
3

2
3

1,8

0
0,4

6
3

4
3

2,0

4
0,5

8
4

6
3

2,1

5
1,0

0
4

8
4

2,1

0
1,0

2
4

0
4

2,4

10

7
1,1

4
4

2
4

2,5

11

9
1,2

6
4

4
4

2,6

12

9
1,3

8
5

6
4

2,6

13

9
1,5

0
5

8
5

2,7

14

9
2,2

2
5

0
5

2,7

15

1
2,3

4
5

2
5

2,8

16

3
2,4

6
5

4
5

2,8

17

9
3,0

8
6

6
5

2,9

18

4
3,1

0
6

8
6

3,0

19

7
3,3

2
6

0
6

3,1

20

7
3,5

4
6

2
6

3,2

21

6
4,1

8
6

4
6

3,3

22

0
4,2

9
7

6
6

3,3

23

8
4,4

0
7

8
7

3,4

24

6
5,0

2
7

0
7

3,4

25

7
5,2

4
7

2
7

3,5

26

6
6,0

6
7

4
7

3,5

27

4
6,2

8
8

6
7

3,6

28

8
6,3

0
8

8
8

3,7

29

8
7,0

2
8

0
8

3,7

30

1
7,1

4
8

2
8

4,0

31

4
7,4

6
8

4
8

4,1

32

4
7,5

8
9

6
8

4,1

33

8
8,2

0
9

8
9

4,2

34

0
8,3

2
9

0
9

4,2

3
8,4

4
9

2
9

4,3

35

4,5

36

9,1

VI.

Analisa percobaan
Pada percobaan kali ini menggunakan termokopel . termokopel adalah alat yang mengubah
suhu menjadi tegangan listrik . alat ini buat dari dua jenis kawat logam yang berbeda ujung

yang satunya dicelupkan pada air dingin . suhu awal masing masing diukur . dan setiap
kenaikan 2oc dicatat , suhu logam pada suhu tinggi akan memuai baik muai lebar ( volume ) .
pemuaiian ini disebabkan oleh pergerakan atom atom electron dari suhu tinggi menuju suhu
yang rendah .
Suhu air mendidih naik secara cepat dikarenakan adanya energy panas dari listrik . voltmeter
yang terbaca juga berubah ubah dikarenakan ujung logam yang berada di suhu yang panas
dan dingin sehingga terjadi pergerakan electron disaat kedua thermometer menunjukan
temperature . semakin tinggi kenaikan pada temperature maka semakin besar grafik anatara
tegangan dan beda temperature yang berbanding lurus . semakin tinggi suhu semakin tinggi
pula teganganya .
VII. Kesimpulan
1. Termokopel adalah alat yang mengubah suhu menjadi tegangan listrik . alat ini terbuat dari
dua jenis kawat logam yang berbeda jenis .
2. Hubungan antara tegangan dan suhu berbanding lurus . semakin tinggi suhu semakin tinggi
pula teganganya .
3. Efek seeback dapat timbul apabila kedua ujung ada pada temperature yang tidak sama
sehingga tegangan dapat terukur .
4. Apabila salah satu ujung termokopel dijaga pada temperature yang rendah secara konstan .
maka perbedaan temperature ujung panas dan dingin merupakan fungsi kenaikan tegangan .
VIII.

Daftar pustaka
Jobsheet . instrument dan teknik pengukuran . politeknik negri sriwijaya . Palembang . 2014
http://ramadhanpoetra.blogspot.com/2013/08/termokopel-perangkat-sensor-suhu.html
http://electric-meachnic.blogspot.com/2013/08/termokopel-perangkat-sensor-suhu.html

Pengukuran Terperatur (efek seebeck)


Senin, 31 Oktober 2011
TUJUAN
Mempelajari efek seebeck pada rangkaian termokopel
ALAT YANG DIGUNAKAN
Satu set peralatan temperatur measurement bench
Rangkaian termokopel
Termometer merkuri

Gelas kimia 2 liter


BAHAN YANG DIGUNAKAN
Aquadest
Es batu
DASAR TEORI
Termokopel adalah dua buah kawat logam berbeda yang ujung-ujungnya disatukan,yang
merupakan sensor suhu yang banyak digunakan untuk mengubah perbedaan panas dalam
benda yang diukur temperaturnya menjadi perubahan potensial/tegangan listrik (voltase).
Kedua kawat tersebut diisolasi satu sama lainnya oleh isolator, biasanya berupa keramik
sehingga tidak terjadi hubungan pendek. Teori dasar termokopel berdasarkan fakta bahwa
dua buah logam yang ujung-ujungnya berada pada bagian panas dan bagian dingin, maka
akan terjadi gesekan elektron dari ujung yang lebih panas ke bagian yang lebih dingin.
Gerakan elektron ini dapat diukur oleh alat ukur tegangan atau voltmeter.

Seebeck menyatakan bahwa apabila kedua ujung berada pada temperatur yang sama, maka
tidak akan ada tegangan yang akan terukur(voltase=0), teori dapat digunakan untuk
memastikan rangkaian termokopel dan pengukur tegangan terpasang dengan baik. Fungsi
kenaikan tegangan adalah apabila salah satu ujung panas dan dingin(T). Hubungan antara
beda temperatur dengan tegangan adalah berbanding lurus, sehingga dapat dibuat suatu kurva
karakteristik untuk termokopel tersebut. Kurva garis lurus ini dapat digunakan untuk
mengetahui temperatur pengukuran apabila kemudian ujung termokopel dingin dijaga pada
temperatur 00C. Termokopel yang sederhana dapat dipasang, dan memiliki jenis konektor
standar yang sama, serta dapat mengukur temperatur dalam jangkauan suhu yang cukup besar
dengan batas kesalahan pengukuran kurang dari 10C.
Termokopel yang paling cocok digunakan untuk mengukur rentangan suhu yang luas,
sehingga 1800 K. Sebaliknya, kurang cocok untuk pengukuran dimana perbedaan suhu yang
kecil harus diukur dengan akurasi tingkat tinggi, contohnya rentang suhu 0-1000C dengan
keakuratan 0,10C untuk aplikasi ini, termistor dan RTD lebih cocok.
Contoh penggunaan termokopel yang umumnya, antara lain;
Industri besi dan baja
Pengaman pada alat-alat pemanas
Untuk termopile sensor radiasi
Pembangkit listrik tenaga panas radioisotop, salah satu aplikasi termopile.
PRESEDUR KERJA
Siapkan peralatan temperatur measurement bench, termometer merkuri dan rangkaian
termokopel
Isi ketel dengan air bersih hingga 23 penuh, isi juga termos dengan air dingin temperatur
ruang (25-280C).
Hubungkan kedua ujung kabel penghubung termokopel ke bagian socket putih.
Letakkan salah satu termokopel satunya dibagian termos air dingin
Atur power regulator pada posisi 5.
Letakkan termometer merkuri pada pada ketel dan termos, catat temperatur yang ditunjukan
kedua termometer.
Hidupkan power regulator untuk ketel dan termos, catat milivolt yang terbaca untuk setiap

kenaikan temperatur 50C atau 100C. Pada termometer merkuri di ketel.


Matikan power apabila air ketel telah mendidih
Ulang dengan prosedur yang sama untuk temperatur di termos yang berisi air dingin (0-50C)
Analisis hasil percobaan
DATA PENGAMATAN
Tabel. 1 dengan air aquadest
NO T1 T2 T Volmeter(MV) Termokopel
1 25 31 6 O,2 28,3
2 25 36 11 0,3 33,5
3 25 41 16 0,5 36,0
4 25 46 21 0,7 39,1
5 25 51 26 0,9 64,7
6 25 56 31 1,1 67,4
7 25 61 36 1,3 69,2
8 25 66 41 1,5 72,0
9 25 71 46 1,8 74,3
10 25 76 51 2,1 77,1
11 25 81 56 2,3 79,7
12 25 86 61 2,5 83,9
13 25 91 66 2,8 88,5
14 25 96 71 3,1 93,2

Related Posts

0 0 26

Leave a Reply
Subscribe to Posts | Subscribe to Comments
Navigation

Weekly most viewed

Kumpulan soal-soal fisika


KUMPULAN SOAL SOAL 1. Sebuah bola sepak bermassa 150 gram ditendang oleh
Ronaldo dan bola tersebut bergerak lurus menuju gawang dengan laj...


Penetapan Kadar Karbohidrat Metode Luff Schoorl
yang ingin mengunduh file Laporan Praktikum disini 1.
percobaan adalah : Mahas...

Tujuan Percobaan Tujuan

PENETAPAN KADAR PROTEIN DENGAN METODE KJELDAHL


Download file ms.word I.
TUJUAN PERCOBAAN
analisa kadar protein dalam suatu bahan pangan ...

Dapat melakukan

PENETAPAN KADAR SERAT KASAR


Download file ms.word I.
TUJUAN PERCOBAAN
pengertian dari serat kasar dan serat makanan. ...

Untuk mengetahui

Alat -alat Industri Kimia


PENGENALAN ALAT INDUSTRI KIMIA INDUSTRI KIMIA Industri dapat
diartikan sebagai suatu kegiatan yang menghasilkan produk dari proses pen...

PENGOLAHAN LIMBAH CAIR DENGAN LUMPUR AKTIF


1.
Tujuan
lumpur aktif

Menentukan efisiensi pengolahan limbah cair dengan proses


Memahami proses pengolahan...

PEMBUATAN METIL ESTER


#Silahkan Mendownload file Word nya DISINI
I.
Mahasiswa dapat memahami pembuatan metil ester ...

Tujuan Percobaan

Teknologi Pemrosesan atau Pengolahan Air Limbah


Tujuan utama pengolahan air limbah ialah untuk mengurai kandungan bahan
pencemar di dalam air terutama senyawa organik, padatan tersuspens...

Followers
- Copyright 2013 Namikaze's art - Namikaze-art - Powered by Blogger - Designed by
Johanes Djogan - Redesign by Namikaze-art
- See more at: http://namikazewand.blogspot.co.id/2011/10/pengukuran-terperatur-efekseebeck.html#sthash.GZvTRN5y.dpuf

raktikum Pengaruh SuhuTerhadap Arus Listrik

A. Tujuan Praktikum :
Untuk mengetahui pengaruh suhu terhadap hambatan rangkaian listrik

B.

Konsep dasar :

Arus listrik merupakan gerakan kelompok partikel bermuatan listrik dalam


arah tertentu. Arah arus listrik yang mengalir dalam suatu konduktor adalah dari
potensial tinggi ke potensial rendah. Selain dipengaruhi oleh jenis konduktornya,
besar dari arus listrik jiga di pengaruhi oleh suhu pada medium penghantarnya.
Hal tersebut dapat di lihat dari persamaan di bawah ini :

Jadi, semakin besar suhu suatu tegangan maka hambatan yang terjadi akan
semakin besar,

dan jika hambatan semakin bear maka akan memepengaruhi

besar arus listri yang masuk dalam rangkaian, karena :

Semakin besar hambatan (R) maka arus yang mengalir akan semakin kecil.
Grafik hubungan hambatan (R ) dengan suhu (T) adalah sebagai berikut :

C. Alat dan bahan :


1. Lilin satu buah

2. Bohlam kecil satu buah


3. Baterai 1,5 V 2 buah
4. Korek satu buah
5. tempat barterai satu buah
6. gunting satu buah
7. isolatip satu buah
8. kabel serabut 1 meter
9. kabel kawat 50 cm
10. saklar kecil satu buah
11. multimeter satu buah
12. thermometer
13.statif satu buah

D. Langkah Percobaan :
1. Rangkailah alat percobaan sesuai dengan gambar di atas;
2. Pasanglah baterai pada kotak baterai. Pastikan semua komponen rangkaian
listrik terpasang secara benar;
3. Pasangkanlah multimeter secara parallel dengan rangkaian.
4.
Pasanglah thermometer pada rangkaian sehingga ujung
5.
6.

thermometer

menempel pada kawat yang terbuka.


Sambungkan saklar untuk menghidupkan lampu;
Nyalakanlah lilin yang terdapat pada rangkaian untuk memanaskan kawat;

7. Amati dan catatlah hasil yang diperoleh.

E. Analisis Data
Adapun analisis yang dilakukan adalah dengan mengukur berapa tegangan yang
dihasilkan oleh pemanasan pada kawat tersebut. kemudian mengukur arus yang
mengalir pada kawat tersebut. kemudian membandingkan dan akan didapatkan
hasil besar hambatan (R) pada kawat yang dipanaskan.
*SELAMAT BEREKSPERIMEN*
Posted by Azharudin Alfarisi at 3:00 PM
Email ThisBlogThis!Share to TwitterShare to FacebookShare to Pinterest

2 comments:

1.
yunita nur hasanahSeptember 29, 2015 at 5:23 PM

Adakah laporan hasil eksperimen ini? Atau post lanjutan yg menyangkut eksperimen
ini? Sy butuh referensi krn sedang ber'eksperimen yg sama. Bls cepat. Terima kasih
Reply
2.
Shally RahMarch 27, 2016 at 11:45 PM

Bagaimana selanjutnya langkah2 pengambilan datanya? Bagaimana penempatan


multimeternya, krn pd gambar rangkaian tdk terlihat hal tsb. Dan juga laporan hasil
analisisnya. Mohon dijawab.. trimakasih sebelumnya
Reply
Load more...
Newer Post Home
Subscribe to: Post Comments (Atom)
Profilku

Azharudin Alfarisi
View my complete profile
Blog Archive

2013 (2)
o

January (2)

Miniatur Pembangkit Listrik Tenaga Air

Praktikum Pengaruh SuhuTerhadap Arus Listrik

LAPORAN TETAP INSTRUMENTASI DAN TEKNIK PENGUKURAN PENGUKURAN


TEMPERATUR EFEK SEEBECK (TM 2) Disusun Oleh: Kelompok 1 Kelas 2 KD
Nama: 1.
Ariyo Dwisaputra (061330401008) 2.
Jannahtul Fitri (061330401011) 3.
Maria Ulfa Srisundari (061330401014) 4.
Mega Silvia (061330401016) 5.
Muhammad Dody Afrilyana (061330401018) 6.
Rifa Nurjihanty (061330401021) 7.
Siti Nurjanah (061330401025)
Instruktur: Ir.A.Husaini,M.T
JURUSAN TEKNIK KIMIA 2014

PENGUKURAN TEMPERATUR

EFEK SEEBECK (TM2)


1.
TUJUAN Mempelajari efek seebeck pada rangkaian termokopel 2.
ALAT YANG DIGUNAKAN - Satu set peralatan temperatur measurement bench Rangkaian termokopel - Termometer merkuri - Gelas kimia 2 liter 3.
BAHAN YANG DIGUNAKAN - Aquadest - Es batu 4.
DASAR TEORI Termokopel adalah dua buah kawat logam berbeda yang ujung-ujungnya
disatukan. Kedua kawat tersebut diisolasi satu sama lainnya oleh isolator, biasanya berupa
keramik sehingga tidak terjadi hubungan pendek. Teori dasar termokopel
berdasarkan fakta bahwa dua buah loga
m yang ujung-ujungnya berada pada bagian panas dan bagian dingin, maka akan terjadi
gesekan elektron dari ujung yang lebih
panas ke bagian yang lebih dingin. Gerakan elektron ini dapat diukur oleh alat ukur
tegangan atau voltmeter. Hubungan termo Hubungan Termo Dingin Panas
Seebeck menyatakan bahwa apabila kedua ujung berada pada temperatur yang sama,
maka tidak akan ada tegangan yang akan terukur(voltase=0), teori dapat digunakan untuk
memastikan rangkaian termokopel dan pengukur tegangan terpasang dengan baik. Fungsi
kenai
kan tegangan adalah apabila salah satu ujung panas dan dingin(T).
Hubungan antara beda temperatur dengan tegangan adalah berbanding lurus, sehingga dapat
dibuat suatu kurva karakteristik untuk termokopel tersebut. Kurva garis lurus ini dapat
digunakan untuk mengetahui temperatur pengukuran apabila kemudian ujung termokopel
dingin dijaga pada temperatur 0
C.

5.
PROSEDUR KERJA Menyiapkan peralatan temperatur measurement bench, termometer merkuri dan rangkaian
termokopel Mengisi ketel dengan air bersih
hingga 23 penuh, isi juga termos dengan air ding
in temperatur ruang (25-280C). Menghubungkan kedua ujung kabel penghubung termokopel ke bagian socket putih. Meletakkan salah satu termokopel satunya dibagian termos air dingin Mengatur power regulator pada posisi 5. -

Meletakkan termometer merkuri pada pada ketel dan termos, catat temperatur yang
ditunjukan kedua termometer. Menghidupkan power regulator untuk ketel dan termos, catat milivolt yang terbaca untuk
setiap kenaikan temperatur 50C atau 100C. Pada termometer merkuri di ketel. Mematikan power apabila air ketel telah mendidih Mengulang dengan prosedur yang sama untuk temperatur di termos yang berisi air dingin (050C) Menganalisis percobaan

T
1
T
2
T
Voltmeter (mV) 30 25 5 0,1 32 25 7 0,2 34 25 9 0,3 36 25 11 0,4 38 25 13 0,5 40 25 15 0,6
42 25 17 0,7 44 25 19 0,8 46 25 21 0,9 48 25 23 1 50 25 25 1,1 52 25 27 1,1 54 25 29 1,2 56
25 31 1,3 58 25 33 1,4 60 25 35 1,5 62 25 37 1,6 64 25 39 1,7 66 25 41 1,8 68 25 43 1,9 70
25 45 2 72 25 47 2,1 74 25 49 2,2 76 25 51 2,3 78 25 53 2,4 80 25 55 2,5 82 25 57 2,6 84 25
59 2,7 86 25 61 2,8 88 25 63 2,9 90 25 65 3 92 25 67 3,1 94 25 69 3,2 96 25 71 3,3 98 25 73
3,4 100 25 75 3,5

7.
ANALISA PERCOBAAN Pada percobaan Pengukuran Temperatur Efek Seebeck (TM 2) ini,
kami mengukur temperatur dari termometer merkuri dan termokopel.Termokopel adalah dua
buah kawat logam berbeda yang ujung-ujungnya disatukan. Langkah pertama yang dilakukan
adalah mengisi termos dengan air 2/3 bagian. Lalu mengubungkan kedua ujung kabel
penghubung termokople ke bagian socket milivolt meter. Milivolt
terbaca untuk setiap kenaikan temperatur 2C pada termometer merkuri sampai 100C.
Milivoltmeter yang terbaca berubah-ubah. Di karenakan ujung logam yang berada di suhu
yang panas dan dingin sehingga terjadi pergerakan elektron di saat kedua termometer
menujukan temperature yang sama, tegangan tidak terbaca (voituse = 0). Semakin tinggi
kenaikan pada temperature, maka semakin besar tegangan yang dihasilkan. Pengaruh
Seebeck pada termokopel ini adalah dua kawat logam berbeda yang elektrik dihubungkan
pada salah satu ujungnya. Ketika persimpangan dipanaskan atau didinginkan, voltase yang
dihasilkan sebanding dengan suhu. 8.
KESIMPULAN Berdasarkan hasil percobaan dapat disimpulkan bahwa:

Setiap tinggi kenaikan temperatur, maka semakin besar tegangan yang dihasilkan dari
milivoltmeter.

Pengaruh Seebeck pada termokopel ini adalah dua kawat logam berbeda yang elektrik
dihubungkan pada salah satu ujungnya. Ketika persimpangan dipanaskan atau didinginkan,
voltase yang dihasilkan sebanding dengan suhu. 9.
DAFTAR PUSTAKA
Jobsheet Penuntun Praktikum. Instrumentasi dan Teknik Pengukuran. Politeknik
Negeri Sriwijaya.2014

Anda mungkin juga menyukai