Anda di halaman 1dari 8

MAKALAH PENGELOLAAN/ MANAJEMEN KUALITAS DENGAN

STATISTICAL PROCESS CONTROL DAN PENGENDALIAN MUTU


TERPADU

BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Suatu perusahaan tidak lepas dari konsumen serta produk yang dihasilkannya. Konsumen
tentunya berharap barang yang dibelinya akan dapat memenuhi kebutuhan dan keinginannya
serta produk yang diinginkan memiliki kondisi yang baik dan terjamin. Oleh karena itu,
perusahaan harus melihat dan menjaga agar kualitas produk yang dihasilkan terjamin bisa
diterima konsumen dan bersaing di pasar. Pemenuhan kebutuhan konsumen seringkali hanya
berfokus pada kuantitas produk mengingat pangsa pasar semakin terus berkembang. Pada
persaingan yang semakin ketat aspek yang juga perlu diperhatikan adalah mengenai kualitas
produk.
Kualitas produk yang baik ditentukan dari pengendalian atau manajemen kualitas yang baik
pula. Pengendalian kualitas yang dilaksanakan dengan baik akan memberikan dampak terhadap
mutu produk yang dihasilkan berdasarkan pada ukuran dan karakteristik yang telah ditentukan
perusahaan. Pengendalian kualitas sangat dibutuhkan untuk menjaga agar produk yang
dihasilkan sesuai dengan standar kualitas yang berlaku. Ada beberapa metode yang bisa
digunakan dalam manajemen kualitas, untuk mengukur seberapa besar tingkat kerusakan produk
yang dapat diterima perusahaan dengan batas toleransi dari cacat produk yang dihasilkan dengan
menggunakan alat bantu statistik yaitu metode statistic proses control (SPC) dan metode statistic
quality control (SQC) dimana proses produksi dikendalikan kualitasnya mulai dari adanya bahan
baku awal produksi, pada saat proses produksi berlangsung sampai dengan produk jadi yang siap
dipasarkan.
B. Rumusan Masalah
1. Apa pengertian manajemen kualitas?
2. Bagaimana manajemen kualitas dengan statistical proses control?
3. Bagaimana manajemen kualitas dengan menggunakan statistical quality control?
BAB II
PEMBAHASAN

A. Manajemen Kualitas
1. Menetapkan Kualitas
Definisi kualitas (quality) sebagaimana yang diambil oleh American Society for Quality
adalah: Keseluruhan fitur dan karakteristik produk atau jasa yang mampu memuaskan
kebutuhan yang terlihat. Walaupun demikian, sebagian orang percaya bahwa definisi kualitas
terbagi atas beberapa kategori. Beberapa definisi adalah yang berbasis pengguna. Mereka
mengajukan bahwa kualitas bergantung pada pemirsa. Bagi manajer produksi, kualitas adalah
yang berbasis manufaktur. Mereka percaya bahwa kualitas berarti pemenuhan standar dan
membuat produk secara benar sejak dari awalnya. Pendekatan ketiga adalah yang berbasis
produk, yang memandang kualitas sebagai variabel yang tepat dan dapat dihitung.
2. Pengaruh Kualitas
Selain sebagai elemen penting dalam operasi, kualitas juga memiliki pengaruh lain. Ada
tiga alasan pentingnya kualitas :
a. Reputasi perusahaan
Suatu organisasi menyadari bahwa reputasi akan mengikuti kualitas baik atau buruk.
Kualitas akan muncul sebagai persepsi tentang produk baru perusahaan, kebiasaan karyawan,
dan hubungan pemasok.
b. Keandalan produk
Pengadilan terus menerus berusaha menangkap organisasi yang memiliki desain,
memproduksi, atau mengedarkan produk atau jasa yang penggunaannya mengakibatkan
kerusakan atau kecelakaan. Peraturan seperti Consumer Product Safety Act membuat standar
produk dan cara melarang produk yang tidak dapat memenuhi standar tersebut. Misalnya,
makanan yang tidak bersih yang menyebabkan penyakit, baju tidur yang panas, ban yang pecah,
atau tangki bahan bakar mobil yang meledak pada tekanan tertentu. Semua itu dapat
c.

menyebabkan pengeluaran yang besar pada aspek legal, penyelesaian atau kerugian yang besar.
Keterlibatan global
Di masa teknologi seperti sekarang, kualitas menjadi suatu perhatian internasional,
sebagaimana halnya MO. Bagi perusahaan dan negara yang ingin bersaing secara efektif pada
ekonomi global, maka produk mereka harus memenuhi harapan kualitas, desain, dan harga
global. Produk yang rendah mutunya mengurangi keuntungan perusahaan dan neraca

pembayaran negara.
3. Biaya Kualitas
Empat kategori utama biaya dikaitkan dengan kualitas yang disebut sebagai biaya
kualitas (cost of quality-COQ), yaitu :
a. Biaya pencegahan, biaya yang terkait dengan pengurangan komponen atau jasa yang rusak.

b. Biaya penaksiran, biaya yang dikaitkan dengan proses evaluasi produk, proses komponen, dan
jasa.
c. Kegagalan internal, biaya yang diakibatkan oleh proses produksi komponen atau jasa yang rusak
sebelum diantarkan ke pelanggan.
d. Biaya eksternal, biaya yang terjadi setelah pengiriman barang atau jasa yang cacat.
Pengamat manajemen kualitas, termasuk Philip Crosby dan Genichi Taguchi percaya
bahwa secara seimbang biaya produk berkualitas hanyalah sebagian dari keuntungan. Mereka
berpendapat bahwa yang kalah adalah organisasi yang gagal bekerja secara agresif di bidang
kualitas.
4. Standar Kualitas Internasional
ISO 9000
Kualitas secara global sangat penting, sehingga dunia bersatu dalam satu standar kualitas,
yakni ISO 9000. ISO 9000 merupakan satu-satunya standar kualitas yang diakui secara
internasional. Untuk memiliki sertifikat ISO 9000, organisasi harus melalui proses selama 9
sampai 18 bulan yang mencakup pendokumentasian prosedur kualitas, penilaian lapangan dan
serangkaian audit yng terus berjalan pada produk atau jasa. ISO memperbarui standartnya pada
bulan Desember 2000 menjadi lebih pada sistem manajemen kualitas yang lebih terinci yang
disebut ISO 9001: 2000.
ISO 14000
Proses internasionalisasi kualitas yang terus menerus merupakan bukti pengembangan
ISO 14000. ISO 14000 merupakan standar manajemen lingkungan yang berisi lima elemen
pokok: (1) manajemen lingkungan, (2) pengauditan, (3) evaluasi kerja, (4) pelabelan, (5)
penilaian siklus hidup. Standar baru ini memiliki kelebihan:
a. Gambaran publik yang positif dan ekspos yang yang berkurang terhadap kewajiban.
b. Pendekatan sistematis yng baik untuk pencegahan polusi melalui minimisasi dampak ekologis
dari produk dn aktivitas.
c. Pemenuhan persyaratan peraturan dan peluang untuk mendapatkan keunggulan bersaing.
d. Pengurangan kebutuhan audit berganda.
TOTAL QUALITY MANAGEMENT (TQM)
Total quality management (TQM) merujuk pada penekanan kualitas yang meliputi
organisasi keseluruhan, mulai dari pemasok hingga pelanggan. TQM menekankan komitmen
manajemen untuk mendapatkan arahan perusahaan yang terus menerus ingin mencapai
keunggulan dalm semua aspek produk dan jasa yang kesemuanya penting bagi pelanggan.

TQM penting karena keputusan kualitas mempengaruhi setiap dari 10 keputusan yang
dibuat oleh manajer operasi. Tiap 10 keputusan berhadapan dengan beberapa aspek
pengidentifikasian

dan

pemenuhan

harapan

pelanggan.

Pemenuhan

harapan

tersebut

membutuhkan penekanan TQM saat suatu perusahaan bersaing untuk menjadi pemimpin pasar
dunia.1[1]
B. Manajemen Kualitas dengan Statistical Prosess Control
Statistical process control (SPC) adalah sebuah teknik statistik yang digunakan secara luas
untuk memastikan bahawa proses memenuhi standar. Semua proses tidak pernah luput dari hasil
yang bervariasi. Warter Shewhart dari bell laboratories ditahun 1920 mempelajari data proses
dan membedakan antara penyebab variasi yang umum dan khusus. Banyak orang sekarang
merujuk pada variasi ini sebagai penyebab yang alamiah dan buatan. Shewhart membuat alat
yang sederhana tetapi ampuh untuk memisahkan kedua jenis tadi yang disebut bagan kendali
(control chart).
SPC digunakan untuk mengukur kinerja sebuah proses. Sebuah proses dikatakan beroprasi
dalam kendali statistik bila sumber variasi berasal hanya dari sumber yang alamiah. Pertama kali
proses harus dibawa kedalam kendali statistik dengan mendeteksi dan menghilangkan sumber
variasi buatan (assignable). Setelah itu, barulah kinerja proses dapat diramalkan, dan
kemampuannya untuk memenuhi harapan konsumen dapat diperkirakan. Tujuan sebuah sistem
pengendalian proses adalah untuk memberikan peringatan statistik bila terdapat penyebab variasi
buatan. Peringatan ini dapat mempercepat pengambil keputusan mengambil tindakan yang sesuai
untuk menghilangkan penyebab buatan.
Variasi alamiah variasi alamiah mempengaruhi hampir setiap proses produksi dan memang
selalu ada. Variasi alamiah (natural variations) adalah sumber variasi yang terjadi dalam sebuah
proses yang berada dalam kendali statistik. Variasi alamiah berperilaku bagaikan sistem konstan.
Walaupun semua nilai produk berbeda, tetapi sebagai sebuah kelompok, mereka membentuk
sebuah pola yang dapat digambarkan sebagai sebuah distribusi. Pada saat kelompok ini
berdistribusi normal, maka karakter mereka dapat ditentukan oleh dua parameter. Parameter ini
adalah :
-

Rata- rata (mean), ( ukuran kecendurungan terpusat)


Standar deviasi (standard deviation), (ukuran penyebaran)
1

Selama distribusi (pengukuran output) berada dalam batas tertentu, proses dikatakan
berada dalam kendali,dan variasi alamiah dapat dibiarkan.
Variasi buatan variasi buatan (assignable variation) dalam sebuah proses dapat ditelusuri
penyebabnya. Faktor-faktor seperti penggunaan mesin, peralatan yang penyetelannya salah,
karyawan yang lelah atau tidak terlatih, atau bahan baku yang baru, semuanya merupakan
sumber variasi buatan yang potensial.
Variasi alamiah dan buatan membedakan dua tugas untuk manajer operasi.Yang pertama
adalah untuk memastikan bahwa proses mampu beroperasi dalam kendali dan hanya memiliki
variasi alamiah.Yang kedua adalah,tentu saja,

untuk mengenali dan menghilangkan variasi

buatan, sehingga proses akan tetap berada dalam kendali. 2[2]


Rumus :
Rata- rata (Mean) = . xi/n

Standart Deviasi = akar (xi- x bar)/n-1


C. Manajemen Kualitas dengan Statistical Quality Control
1. Sejarah Analisis Mutu Secara Periodik
Analisis statistik di bidang pengendalian mutu dikenal sejak tahun 1924 yang dikemukakan
oleh Dr. Wolter Stewhart dari perusahaan Bell Telephone Laboratories, yang diterbitkan dalam
buku berjudul Economic Control of Quality Manufactured Product yang merupakan konsep
dasar dari pengendalian mutu suatu barang di pabrik manufaktur. Dasarnya yaitu untuk
mengetahui produk yang dapat diterima (accepted) atau produk yang ditolak karena rusak.
Tujuannya agar produk yang rusak tidak dijual kepada konsumen tetapi harus dimusnahkan.
Dengan demikian konsumen hanya akan memperoleh produk yang mempunyai mutu sesuai
dengan rencana perusahaan.
Secara komprehensif definisi mutu suatu produk merupakan suatu kondisi fisik, sifat dan
kegunaan barang atau jasa yang dapat memberi kepuasan konsumen secara fisik maupun
psikologisnya sesuai dengan nilai uang yang dikeluarkan.
2. Teknik Kendali Mutu
Peranan kendali mutu barang atau jasa semakin bertambah besar dan penting seiring
perkembangan
2

selera

akibat

perubahan

peradaban

manusia

yang

didukung

dengan

perkembangan teknologi baru yang semakin canggih. Perubahan selera tersebut mendorong
konsumen untuk mencari produk yang nilai gunanya lebih baik dan sempurna, sehingga
konsumen cenderung untuk memperbaiki selera dalam meninkatkan kebutuhan hidupnya. Jadi,
terdapat hubungan timbal balik antara perkembangan teknologi dan perubahan gaya hidup
konsumen. Hal tersebut juga mengakibatkan para produsen harus melakukan antisipasi terus
menerus, agar dapat mempertahankan kelangsungan bisnisnya, salah satu cara yang bisa
dilakukan dengan menjaga mutu barang melalui penggunaan teknologi dan alat-alat (mesin)
yang digunakan dalam proses produksi.
Metode statistical quality control sangat bermanfaat sebagai alat untuk mengendalikan
mutu, karena pengendalian mutu juga berguna untuk pengawasan pemakaian bahan-bahan,
berarti secara tidak langsung statistical quality control bermanfaat pula untuk mengawasi tingkat
efisiensi. Jadi, SQC digunakan sebagai alat untuk mencegah kerusakan dengan cara menolak
(reject) dan menerima (accept) berbagai produk yang dihasilkan perusahaan. Dengan kata lain
SQC adalah alat untuk mengawasi proses produksi sekaligus mutu produk. Adapun tujuan
pengendalian mutu antara lain:
a. Mengawasi pelaksanaan proses produksi agar sesuai dengan rencana
b. Mengawasi bahan baku sejak diterima, disimpan, dan dikeluarkan dari gudang bahan baku
Control Charts (Peta kendali)
Peta kendali adalah peta yang dijadikan pedoman dalam pengendalian mutu. Peta ini
dikemukakan oleh Dr. Shewhart yang berguna untuk mengetahui apakah sampel hasil observasi
termasuk daerah yang diterima (accepted area) atau daerah yang ditolak (reject area). Tiap
sampel yang diambil bisa berbeda spesifikasi dan ukurannya dari waktu ke waktu. Setelah itu
data observasi ditabulasikan untuk dipetakan sehingga diperoleh suatu peta kendali mutu dalam
rangka pengendalian mutu.
Secara umum dapat dikatakan bahwa peta kendali (control charts) digunakan untuk
memperoleh informasi mengenai kemampuan proses produksi, artinya apakah mesin-mesin
masih berjalan baik sesuai rencana atau tidak, serta pengendalian mutu dari produk akhir agar
mutu produk akhir tetap baik sesuai standar. Jadi, kegunaan peta kendali adalah untuk membatasi
toleransi penyimpangan (variasi) produk yang masih dapat diterima akibat kelemahan tenaga
kerja, mesin dan lain-lain.

Variasiyang dapat diawasi

BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Kualitas adalah Keseluruhan fitur dan karakteristik produk atau jasa yang mampu
memuaskan kebutuhan yang terlihat. Alasan penting adanya kualitas adalah karena reputasi
perusahaan, keandalan produk dan keterlibatan global. Empat kategori utama biaya dikaitkan

dengan kualitas yang disebut sebagai biaya kualitas (cost of quality-COQ), yaitu : Biaya
pencegahan, Biaya penaksiran, Kegagalan internal, dan Biaya eksternal.
Statistical process control (SPC) adalah sebuah teknik statistik yang digunakan secara luas
untuk memastikan bahawa proses memenuhi standar. Tujuannya untuk mengukur kinerja sebuah
proses. Economic Control of Quality Manufactured Product yang merupakan konsep dasar dari
pengendalian mutu suatu barang di pabrik manufaktur. Dasarnya yaitu untuk mengetahui produk
yang dapat diterima (accepted) atau produk yang ditolak karena rusak. Tujuannya agar produk
yang rusak tidak dijual kepada konsumen tetapi harus dimusnahkan.
DAFTAR PUSTAKA
Dwianoegrahwati Setyoningsih dan Indra Almahdy, Manajemen Operasi, Jakarta : Salemba Empat,
2005
Suyadi Prawirosentono, Manajemen Operasi, Analisis dan Studi Kasus, Jakarta : Bumi Aksara,
2000

Anda mungkin juga menyukai