Dosen Pengampu :
Dr. Diffah Hanim, Dra., Msi
Disusun Oleh :
Rahma Fauziyah (S021508046)
KATA PENGANTAR
Puji syukur kepada Tuhan Yang Maha Esa atas rahmat dan hidayahNya
penulis dapat menyelesaikan makalah Obesitas pada Anak dengan lancar dan
tepat waktu. Penulis juga berterima kasih kepada kedua orang orang terdekat
dan teman teman seangkatan yang senantiasa mendukung, membimbing, dan
menyemangati penulis untuk menyelesaikan makalah ini. Kepada Dr. Diffah
Hanim, Dra., Msi selaku dosen mata kuliah Gizi yang selalu memberikan
petunjuk dan menuntun penulis dengan sabar agar tugas makalah ini dapat
terselesaikan dengan baik. Tak lupa kepada semua pihak yang tidak dapat kami
sebutkan satu per satu yang telah membantu serta turut ikut mendukung kami
dalam pengerjaan makalah ini.
Penulis menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari sempurna,
mengingat keterbatasan pengetahuan dan pengalaman penulis. Oleh karena itu
kritik dan saran yang membangun sangat diharapkan demi penyempurnaan
makalah ini. Dengan segala keterbatasan yang dimiliki penulis, diharapkan
makalah ini dapat bermanfaat bagi semua pihak.
DAFTAR ISI
Halaman
HALAMAN JUDUL..................................................................................
BAB 1
BAB 2
BAB 3
PENDAHULUAN
1.1
1.2
Rumusan Masalah .
1.3
Tujuan Penulisan................................................................
PEMBAHASAN
2.1
Pengertian Obesitas............................................................
2.2
Etiologi...............
2.3
Patofisologi
10
2.4
Manifestasi Klinis......
10
2.5
Penatalaksanaan ................................
11
2.6
14
PENUTUP
3.1 Kesimpulan............................................................................
19
3.2 Saran..
19
DAFTAR PUSTAKA
BAB I
PENDAHULUAN
BAB II
PEMBAHASAN
sedikit.orang tua pasti tidak menyadari bahwa di tubuh anak mereka yang
gemuk sudah mengancam kesehatan anak tersebut.
Namun tidak semua anak yang gemuk dikategorikan sebagai anak
yang memiliki obesitas.banyak juga anak yang memiliki kerangka tubuh
lebih besar dari rata-rata,selain itu juga memiliki kadar lemak yang lebih
tinggi pada masa pertunbuhanya. jadi akan kelihata seperti anak yang
memiliki obesitas.perlu diketahui obesitas pada anak tidak bisa dilihat dari
ukuran badan anak tersebut.dalam hali ini dokter berperan penting untuk
memeriksa apakah anak itu termasuk anak yang memiliki obesitas (Klein,
2010).
2.2
Etiologi
Obesitas dapat di sebabkan oleh beberapa faktor antara lain pola
makan, keturunan, aktivitas, umur, pola pikir dan konsentrasi intake makanan,
obat-obatan dan faktor kesehatan. Berikut penjelasannya :
Kebiasaan Makan yang Buruk
Anak yang tidak atau kurang suka mengkonsumsi buah, sayur dan bijibijian (grains) dan lebih memilih fast food, minuman manis maupun
makanan kemasan, memiliki kecenderungan untuk memiliki berat
berlebih karena makanan tersebut merupakan makanan yang tinggi
lemak dan kalori tetapi memiliki nilai gizi yang rendah (Gusmiati,
2011).
Faktor Keturunan
Obesitas bisa diturunkan oleh orang tua. Jadi seorang anak yang
memiliki orang tua atau keluarga yang mengalami obesitas juga
berpotensi untuk mengalami hal sama. Tetapi perlu Anda ketahui
bahwa faktor keturunan tidak lantas membuat seseorang memiliki
berat berlebih. Hal ini akan muncul jika si anak mengkonsumsi kalori
Umur
Obesitas dapat terjadi pada seluruh golongan umur, baik pada anakanak sampai pada orang dewasa Obesitas dapat terjadi pada balita
ketika dalam tubuhnya terjadi ketidakseimbangan antara konsumsi
kalori dan kebutuhan energi, dimana konsumsi kalori (energy intake)
terlalu banyak dibandingkan dengan kebutuhan atau pemakaian energi
(energy expenditure). Dalam hal ini asupan energi yang berlebihan
tanpa diimbangi aktivitas fisik rata-rata per hari yang seimbang maka
8
Faktor perkembangan.
Penambahan ukuran atau jumlah sel-sel lemak (atau keduanya)
menyebabkan bertambahnya jumlah lemak yang disimpan dalam
tubuh. Penderita obesitas, terutama yang menjadi gemuk pada masa
kanak-kanak, bisa memiliki sel lemak sampai 5 kali lebih banyak
dibandingkan dengan orang yang berat badannya normal. Jumlah selsel lemak tidak dapat dikurangi, karena itu penurunan berat badan
hanya dapat dilakukan dengan cara mengurangi jumlah lemak di
dalam setiap sel (IH. Nurul, 2009).
Pemberian antibiotik
Tidak bisa sembarangan memberi antibiotik pada bayi yang ternyata
memiliki efek samping. Sebuah penelitian menemukan, memberi
antibiotik pada bayi yang berumur di bawah 6 bulan dapat membuat
membuat mereka menjadi anak gemuk.
Faktor kesehatan
Beberapa
penyakit
bisa
menyebabkan
obesitas,
diantaranya
2.3
Patofisologi
Manifestasi Klinis
Obesitas dapat terjadi pada semua golongan umur, akan tetapi pada
anak biasanya timbul menjelang remaja dan dalam masa remaja terutama anak
wanita, selain berat badan meningkat dengan pesat, juga pertumbuhan dan
perkembangan lebih cepat (ternyata jika periksa usia tulangnya), sehingga
pada akhirnya remaja yang cepat tumbuh dan matang itu akan mempunyai
tinggi badan yang relative rendah dibandingkan dengan anak yang sebayanya
(Klein Jd, 2010). Bentuk tubuh, penampilan dan raut muka penderita obesitas:
a. Paha tampak besar, terutama pada bagian proximal, tangan relatif kecil
dengan jari jari yang berbentuk runcing.
b. Kelainan emosi raut muka, hidung dan mulut relatif tampak kecil
dengan dagu yang berbentuk ganda.
c. Dada dan payudara membesar, bentuk payudara mirip dengan
payudara yang telah tumbuh pada anak pria keadaan demikian
menimbulkan perasaan yang kurang menyenangkan.
d. Abdomen, membuncit dan menggantung serupa dengan bentuk bandul
lonceng, kadang kadang terdapat strie putih atau ungu.
e. Lengan atas membesar, pada pembesaran lengan atas ditemukan
biasanya pada biseb dan trisebnya
Pada penderita sering ditemukan gejala gangguan emosi yang mungkin
merupakan penyebab atau keadaan dari obesitas. Penimbunan lemak yang
berlebihan dibawah diafragma dan di dalam dinding dada bisa menekan
paru paru, sehingga timbul gangguan pernafasan dan sesak nafas,
10
Penatalaksanaan
Menurut Mc Donald (2011), tujuan utama tata laksana obesitas pada anak
dan remaja adalah menyadarkan tentang pola makan yang berlebihan dan
aktivitas yang kurang serta memberikan motivasi untuk memodifikasi perilaku
anak dan orang tua. Tujuan jangka panjang adalah perubahan gaya hidup yang
menetap yaitu sebagai berikut :
1. Pengaturan Makanan
a. Pada bayi
Sebaiknya diberikan ASI eksklusif, bila menggunakan susu formula
11
Hindari coklat, permen, cake, biskuit, kue kue dan makanan lain
sejenis.
Berikan sayuran setiap makan dan buah untuk makanan selingan.
Gunakan susu rendah lemak atau tanpa lemak.
Pada usia ini (0 - 3 th) tidak perlu diberikan pengurangan kalori dari
penurunan
berat
badan
dapat
direncanakan
setiap
2. Modifikasi Perilaku
Monitor diri sendiri, anak dilatih untuk memonitor asupan makan dan
aktivitas fisik, hal ini bertujuan untuk meningkatkan kesadaran anak
12
terhadap makanan.
Perubahan perilaku, contoh: kebiasaan makan cepat dirubah perlahan
lahan, mengontrol besar porsi sehingga merasa puas dengan besar
2.6
Program Gizi
Obesitas pada anak telah menjadi salah satu masalah kesehatan paling
penting di banyak negara (AN, 2010). Dan seiring dengan meningkatnya
obesitas, meningkat pula penyakit-penyakit yang terkait dengannya. Karena
itu, peran dokter dan perawat anak dalam mendidik orang tua mengenai
obesitas, mengenali obesitas dalam praktik sehari-hari, dan menangani
obesitas beserta penyakit yang seringkali menyertainya menjadi sangat
penting.
13
14
dapat diakses pasien dan keluarga dari manapun juga dan dapat diprint out.
Klien dapat bertanya dan menjawab pertanyaan yang diberikan oleh dokter
anak terkait obesitas anaknya.
Program screening dan manajemen obesitas pada anak melalui
komputer sangat cocok diterapkan di Indonesia karena jumlah anak dengan
obesitas di Indonesia sama tingginya dengan jumlah anak dengan gizi buruk.
Penanganan obesitas bisa lebih cepat dilakukan, serta orang tua bisa
mengakses materi konseling dan dapat diprint. Kelemahan system ini adalah
terkait dengan pembayaran jasa konsultasi dan terapi, karena semuanya bisa
diakses di manapun dan kapanpun tanpa harus datang ke klinik, puskesmas
ataupun rumah sakit.
Selain hal tersebut diatas, ada beberapa rekomendasi Ikatan Dokter
Anak Indonesia (IDAI) tahun 2014 mengenai tata laksana dan pencegahan
obesitas pada anak dan remaja yang disesuaikan dengan usia dan
perkembangan anak, yaitu :
No.
1.
Program
Pola makan
Kelebihan
Pengaturan diet pada anak gemuk
Kekurangan
Makanan selalu dibeli oleh para
yang benar
orangtua,
diutamakan
dalam
memaksa
anak
untuk
mereka
juga
memasak
jadwal
pemberian
tua
sangat
penting
dalam
oleh anak
Prosedur
dilakukan
dengan
yang
anak-anak
meningkatkan
harian
terhadap
energi.
makan
aktivitas
penggunaan
dan
meningkatkan
laju
yang
meliputi
kombinasi
untuk
lebih
bermain
banyak
membiarkan
gadget
karena
tidak
menganggu
pekerjaan
mereka.
Dalam program latihan fisik ini orang
motorik,
latihan
keterampilan
bersepeda,
fisis
dengan
otot
seperti
berenang,
menari,
dioptimalkan
seperti
naik
dan
mengurangi
televisi
lama
atau
komputer,
turun
tangga,
menonton
bermain
dan
games
menganjurkan
3. Modifikasi
perilaku
penyakit
menganggap
lebih
selektif
dan
sehat
peran
orangtua
dalam
dan
bedah
terapi
bahwa
Dan
mereka
anak
gemuk
itu
orang
tua
meluangkan wakunya.
Orangtua
dianjurkan
harus
untuk
4. Farmakoterapi
endokrin.
diperlihatkan
anaknya,
dapat
dengan
diterapkan
17
adalah
makanan
mengurangi
atau
pengosongan
asupan
memperlambat
lambung
dan
bawah 12 tahun.
Sampai saat ini belum cukup banyak
diteliti
manfaat
serta
bahaya
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Tumbuh kembang anak dipengaruhi oleh banyak faktor dimulai dari
faktor internal (genetik), prenatal, sampai postnatal. Untuk mendapatkan
tumbuh kembang anak yang optimal maka petugas kesehatan maupun
orangtua anak diharapkan mengetahui faktor-faktor tersebut.
Penanggulangan obesitas pada anak lebih sulit dibandingkan obesitas
dewasa, karena penyebab obesitas yang multifaktorial dan anak yang masih
dalam taraf tumbuh kembang. Penurunan berat badan bukanlah tujuan yang
utama dalam penanganan obesitas anak. Perubahan pola makan dan peri laku
18
DAFTAR PUSTAKA
AN,
2010,
Menyingkap
Fenomena
Anak
Obesitas,
dari
http://kesehatan.kompas.com/read/2010/05/25/10374224/ diakses tanggal
24 Mei 2016
Barlow Se. 2007. Expert Committee Recommendations Regarding the
Prevention, Assesment, and Treatment of Child and Adolescent overweight
and Obesity: Summary Report. US: Pediatrics
de Onis M, Blssner M, Borghi E. 2010. Global prevalence and trends of
overweight and obesity among preschool children. Am J Clin
Nutr;92:1257-64.
Dewi MR, Sidiartha IGL. 2013. Prevalensi dan faktor risiko obesitas anak sekolah
dasar di daerah urban dan rural. Medicina.;44:15-21
Fadilah. 2011 .Obesitas dan Penyakit Jantung Koroner.Artikel Ilmu Penyakit
Dalam dari http://dokternetworkangk97.blogspot.com/2011/01/obesitasdan-penyakit-jantung-koroner.html, diakses 14 Mei 2016
Freedman DS et al. 2010. Relationship of Childhood Obesity to Coronary Heart
Disease Risk Factors in Adulthood: The Bogalusa Heart Study. Pediatrics
108:712.
19
20