Anda di halaman 1dari 6

Nama : Arief Maulana

Nim

: 1305108010028

Tugas : Teknologi Spatial

1. Bandara Sultan Iskandar Muda


Bandar Udara Internasional Sultan Iskandar Muda, dikenal juga dengan Bandara
Sultan Iskandar Muda (IATA: BTJ, ICAO:WITT) adalah sebuah bandar udara yang
melayani Kota Banda Aceh dan sekitarnya, yang terletak di wilayah KecamatanBlang
Bintang, Aceh Besar, Provinsi Aceh. Bandara ini dikelola oleh PT Angkasa Pura II,
untuk melayani rute domestik dan internasional. Saat ini sudah ada dua penerbangan
internasional, yaitu Air Asia ke Kuala Lumpur dan Firefly ke Penang. Bandara ini
juga pernah difungsikan sebagai basis pengiriman obat-obatan sesudah Gempa bumi
Samudera Hindia 2004, yang hilir mudik dari berbagai wilayah di Dunia, kepada para
pengungsi yang terisolir di berbagai wilayah yang dihantam Tsunami diAceh. Setelah
dilanda Tsunami pada 26 Desember 2004, bandara ini telah direnovasi dan memiliki
landasan pacu sepanjang 3.000 meter yang mampu menampung pesawat berbadan
lebar. Pada 9 Oktober 2011 sebuah Boeing 747-400 berhasil melakukan take off dan
landing, yang membuktikan bahwa bandara ini bisa dijadikan tempat transit bagi
perusahaan penerbangan internasional.
Panjang run way = 3000 meter

Lebar run way = 45 meter

2. Bandara Malikus Saleh


Bandar udara ini dibangun oleh PT Arun NGL untuk memudahkan transportasi dari
Lhokseumawe dan sekitarnya ke kota Medan. Bandara ini pernah dilayani
maskapai Jatayu Air karena sedikitnya penumpang angkutan darat antara Banda
Aceh dan Medan. Hal itu disebabkan oleh konflik yang pecah antara TNI dan GAM
sehingga mengancam jalur transportasi darat di Aceh. PT Arun awalnya menggunakan
pesawat
milik Pelita
Air
Service untuk
penerbangan
harian
dengan
rute Lhokseumawe-Medan. Setelah beberapa tahun, operasi penerbangan diambil alih
oleh Beechcraft 1900D Airliner milik Travira Air. Menjelang tutupnya PT Arun,
operasi dan kepemilikan bandara ini diserahkan kepada Pemerintah Kota
Lhokseumawe.
Panjang Run way = 1850 meter

Lebar Run Way = 30 meter

3. Bandara Cut Nyak Dhien


Bandar Udara Cut Nyak Dhien Nagan Raya adalah bandar udara yang terletak
di Nagan Raya, Aceh. Bandar udara ini memiliki ukuran landasan pacu 2.400 x 23 m
meter menjadi 4,290 by 85 metre (14,075 279 ft) bulan Agustus 2014. Jarak dari
kota Nagan Raya sekitar 26 km, sedangkan jarak dari kota Meulaboh sekitar 45 km.
Akses untuk mencapai kota ada Angkutan Kabupaten Nagan Raya dan BUS Shantika
dan BUS Harapan Jaya pilihan yang ada juga mobil travel atau ojek. Nama bandara
ini diambil dariCut Nyak Dhien, seorang pahlawan nasional Indonesia dari Aceh.
Sejak Agustus 2014, Bandara ini diserahkan pengelolaannya kepada sebuah BUMN

yang membidangi pengelolaan beberapa bandara di wilayah barat Indonesia, yaitu PT.
Angkasa Pura 1 (Persero) dan Pemerintah Kabupaten Nagan Raya.

Panjang run way = 2400 meter

Lebar run way = 23 meter

4. Bandara Rembele
Bandar Udara Rembele atau Bandar Udara Simpang Tiga Redelong adalah bandar
udara yang terletak di Gampong Bale Atu,Kecamatan Bukit, Kabupaten Bener
Meriah, Aceh, Indonesia. Adapun jenis pesawat yang bisa mendarat di bandar udara
ini adalah Foker 50 / CN-235. Bandar udara ini terletak 193 km dari Banda
Aceh[2] dan 20 km dari Takengon.
5. Bandar udara ini mulai dibangun pada tahun 2000, selesai dibangun tahun 2003 dan
mulai beroperasi sejak tahun 2004. Dan saat ini sedang dikembangkan sehingga bisa
menampung pesawat sejenis Boeing 737 Series dan Hercules
Panjang run way = 2250 meter

Lebar run way = 30 meter

Anda mungkin juga menyukai