I.
Tujuan Percobaan
II.
III.
Dasar Teori
3.1 Bahan Baku
95,62
4
0,2
0,0702
0,0351
0,0747
Komponen penyusun trigliserida terdiri dari asam lemak jenuh dan asam
lemak tidak jenuh. Komposisi asam lemak penyusun trigliserida pada
minyak sawit ditampilkan pada Tabel 2.
Tabel 2. Komposisi Asam Lemak Minyak Sawit
Jenis Asam Lemak
Komposisi (%)
Laurat
0,3
Miristat
1,1
Palmitat
44,3
Stearat
4,6
Oleat
39,2
Linoleat
10,5
(Ketaren S., 2005)
Bilangan Iodin
: 13,5
Bilangan Penyabunan
: 247
Specific gravity
: 0,8980 0,9010
Titik didih
: 707,215 oC
Titik leleh
: 36 40 oC
b. Metanol
Rumus Molekul
: CH3OH
Berat Molekul
: 32 gr/gmol
: -97,65 oC
: 64,7 oC
Densitas (25 C)
o
Viskositas (25 C)
: 0,7866 gr/ml
: 0,541 cP
hayati yang berupa minyak lemak nabati atau lemak hewani. Senyawa utamanya
adalah ester. Ester mempunyai rumus bangun sebagai berikut :
Nama Indonesia
Elaeis guineensis
Kelapa sawit
Ricinus communis
Jarak (kastroli)
Jatropha curcas
Jarak pagar
Ceiba pentandra
Kapok
Chalopyllum inophyllum
Nyamplung
Nyamplung
Ximena americana
Bidaro
Bidaro
Agar dapat digunakan sebagai bahan bakar pengganti solar, biodiesel harus
mempunyai kemiripan sifat fisik dan kimia dengan minyak solar. Salah satu sifat
fisik yang penting adalah viskositas. Sebenarnya, minyak lemak nabati sendiri
dapat dijadikan bahan bakar, namun, viskositasnya terlalu tinggi sehingga tidak
memenuhi persyaratan untuk dijadikan bahan bakar mesin diesel. Perbandingan
sifat fisik dan kimia biodiesel dengan minyak solar disajikan pada Tabel 4.
Tabel 4. Perbandingan Sifat Fisik dan Kimia Baik Biodiesel Maupun Solar
Sifat fisik / kimia
Biodiesel
Solar
Komposisi
Ester alkil
Hidrokarbon
Densitas, g/ml
0,8624
0,8750
Viskositas, cSt
5,55
4,6
o
Titik Nyala, C
172
98
Cetane Number
62,4
53
Energi (LHV)
40,1 MJ/kg
45,3 MJ/kg
(Sumber : Hanif, 2009)
Partikulat, mg/Nm3
Benzen, mg/Nm3
Toluen, mg/Nm3
Xilen, mg/Nm3
Etil benzen, mg/Nm3
0,25
0,3
0,57
0,73
0,3
5,6
5,01
2,31
1,57
0,73
Biodiesel merupakan salah satu energi alternatif yang terbuat dari minyak
nabati dan lemak hewani. Minyak nabati mengandung 90 98 % trigliserida dan
sejumlah kecil mono dan digliserida. Trigliserida adalah ester dari tiga asam
lemak rantai panjang yang terikat pada satu gugus gliserol. Dalam minyak nabati
pada umumnya terdapat lima jenis asam lemak, yaitu: asam stearat, asam palmitat,
asam oleat, asam linoleat, dan asam linolenat. Asam stearat dan asam palmitat
termasuk jenis asam lemak jenuh, sedangkan asam oleat, asam linoleat, asam
linolenat termasuk asam lemak tak jenuh, jika asam lemak terlepas dari
trigliseridanya maka akan menjadi lemak asam bebas (free fatty acids / FFA).
Melihat sumber daya energi baru, seperti biodiesel menjadi arti penting pada
tahun sekarang ini. Biodiesel yang terbuat dari minyak jelantah digunakan sebagai
pengganti untuk petroleum-based diesel, karena biodiesel adalah sumber daya
energi yang dapat diperbahurui dan sumber energi yang ramah energi. Biodiesel
atau metil ester dengan rumus bangunnya R COOCH 3 merupakan senyawa alkil
ester, yang mempunyai sifat fisiknya berbentuk cairan pada suhu kamar dan
berwarna kuning.
pengotor lainnya. Asam lemak bebas merupakan pengotor yang tidak boleh ada
dalam reaksi transesterifikasi. Asam lemak bebas bereaksi dengan basa (katalis
reaksi
transesterifikasi)
membentuk
sabun
dan
air. Selain
itu,
reaksi
Reaksi Esterifikasi
Reaksi esterifikasi merupakan reaksi antara asam lemak bebas dengan
alkohol membentuk ester dan air. Reaksi yang terjadi merupakan reaksi endoterm,
sehingga memerlukan pasokan kalor dari luar. Temperatur untuk pemanasan tidak
terlalu tinggi yaitu 55-60 oC. Secara umum reaksi esterifikasi adalah sebagai
berikut :
alkohol
ester alkil
air
Reaksi Transesterifikasi
Reaksi Transesterifikasi sering disebut reaksi alkoholisis, yaitu reaksi
antara trigliserida dengan alkohol menghasilkan ester dan gliserin. Alkohol yang
sering digunakan adalah metanol, etanol, dan isopropanol. Berikut ini adalah
tahap-tahap reaksi transesterifikasi :
trigliserida
alkohol
digliserida
alkohol
monogliserida
alkohol
digliserida
ester
monogliserida
ester
gliserin
ester
Trigliserida
3 (alkohol)
gliserin
3 (ester)
IV.
Langkah Kerja
Minyak Curah,
liter
6
Metanol, liter
2.3
2.3
4.6
4.6
4,6
Sodium Methoxide
NaOH, gram
Metanol, ml
53.8
50
57,6
898,5
50
53,8
18) Menganalisa kualitas biiodiesel hasil produksi : densitas, viskositas, dan titik
nyala.
19) Percobaan akan diulangi untuk rasio jumlah bahan baku yang berbeda-beda.
20) Menganalisis kelayakan ekonomi terhadap produksi bioedisel pada alat
BIOTRON CT-500 tersebut.
Reaktor
Etanol Murni
Separator
Katalis
V.
Data Pengamatan
Perlakuan
Pengamatan
Keterangan
VI.
Parameter
pH
Densitas
Viskositas
Kadar Asam
Titik Nyala
Nilai
Satuan
PERTANYAAN
1. Tuliskan Fungsi Biodiesel
2. Tuliskan Faktor-faktor yang mempengaruhi pembuatan
biodiesel
3. Bandingkan hasil biodiesel yang diperoleh antara hasil
secara konvensional dan alat biodiesel CT-500