Anda di halaman 1dari 8

TUGAS PRAKTIKUM

MANAJEMEN TANAMAN PERKEBUNAN


Syarat Tumbuh dan Wilayah Persebaran Pare Berdasarkan Syarat Tumbuh

DISUSUN OLEH:
KELOMPOK 3 KELAS E
KHOIRUN NISA

135040100111122

YENI NURUL AINI

135040100111126

SOFIA NURAINI

135040100111132

DIMAS SETIYAWAN

135040100111144

PROGRAM STUDI AGRIBISNIS


FAKULTAS PERTANIAN
UNIVERSITAS BRAWIJAYA
MALANG
2016

A. Syarat Tumbuh Budidaya Komoditas Pare


Dalam melakukan budidaya tanaman pare hal awal yang harus
diperhatikan yaitu pemilihan atau penentuan lokasi lahan/tanah, iklim dan tempat
yang sesuai dengan persyaratan tumbuh yang cocok untuk tanaman pare.
Budidaya tanaman pare sebenarnya sangatlah mudah. Pare dapat tumbuh di
berbagai jenis tanah dengan ketinggian tempat sampai 1.500 m dpl. Tanaman pare
dapat tumbuh dan berproduksi secara optimal di daerah yang berdataran 100-700
dpl, yang memilki struktur/susunan tanah yang lempung, berpasir, tanah berat
yang subur, gembur, serta memiliki unsur hara yang cukup untuk memenuhi
kebutuhan tanaman. Jenis tanah yang paling cocok untuk yakni ditanam di tanah
jenis aluvial, andosol, grumosol, tanah liat berhumus, atau dapat pula
menggunakan media tanah liat yang sebelumnya diolah dengan mencampurkan
pupuk kandang atau kompos. Di dataran tinggi tanaman pare kurang baik hasilnya
karena menghasilkan buah yang berukuran kecil dan pertumbuhan buah yang
kurang normal. Dapat tumbuh dengan optimal pada tanah dengan pH 5-6, banyak
mengandung humus dan gembur. Jika ph tanah tidak optimal maka perlu
dilakukan pengapuran untuk menetralkanya, dengan menggunakan jenis kapur
pertanian, misal dolomid dan zeoragik. Untuk ph tanah diatas optimal maka harus
diberi belerang.
Faktor iklim yang mempengaruhi produksi dan petumbuhan adalah suhu,
sinar matahari, kelembaban dan udara, dimana persyaratan iklim yang
dikehendaki pada tanaman pare, antara lain kondisi daerah yang mempunyai suhu
antara 180-290 C dimana ditanam baik pada suhu 200-290 C, tidak banyak
memerlukan penyinaran matahari sehingga dapat tumbuh ditempat yang agak
teduh/ternaungi., kelembaban udara antara 50%-60% mm dan curah hujan relatif
rendah (60 mm-20 mm/bulan atau 800 - 1.200 mm/tahun) karena pada daerah
yang banyak mendapat hujan dapat menggagalkan pembungaan dan pembuahan
sehingga mendapatkan hasil yang rendah. Dengan pencahayaan matahari yang
cukup sepanjang hari sehingga sangat tepat jika pelaksanaan penanaman pare
pahit ini dilakukan pada lahan terbuka misalnya daerah perkebunan, ladangladang, lereng pegunungan, maupun sawah-sawah, daerah perbukitan, tegalan,
daerah miring (Priyono, 2015).

B. Daerah Persebaran Pare

Secara umum persebaran produksi pare :


Orange

: Jawa

Biru Muda

: Bali

Pink

: Madura

Ungu

: Makassar
Komoditas Pare Banyak di tanam di beberapa wilayah di Indonesia, Pare

merupakan komoditas hortikultura yang mudah ditanam di berbagai wilayah di


Indonesia hal ini karena pare dapat tumbuh di berbagai jenis tanah dengan
ketinggian tempat sampai 1.500 m dpl. Dapat tumbuh dengan optimal pada tanah
dengan pH 5-6, banyak mengandung humus dan gembur. Tanaman pare tidak
banyak memerlukan penyinaran matahari sehingga dapat tumbuh ditempat yang
agak teduh/ternaungi.
Karena hal itulah pare dapat dijumpai dengan mudah hampir disetiap kota
di Indonesia, karena hampir semua daerah khususnya di Jawa dapat digunakan
sebagai produksi pare. Menurut Rukmana (1997) daerah yang menjadi sentra
produksi dari pare adalah di sekitar pulau jawa, Bali, Madura, Makassar.

C. Tingkat Kesesuaian Kondisi Lahan terhadap Budidaya Pare di


Indonesia

1. Titik Hijau
Daerah Spesifiknya

: Paling Sesuai (Sesuai)


: Banten, Yogyakarta, Surabaya, Madura, Bali,

Makassar
2. Titik Kuning
Daerah Spesifiknya
3. Titik Merah
Daerah Spesifiknya

: Direkomendasikan (sedang)
: Nusa Tenggara, Kalimantan, Sulawesi, Papua
: Dimodifikasi (buruk)
: Nusa Tenggara Timur, Kalimantan Tengah,

Sulawesi Barat, Lampung


Keterangan :
Daerah Paling Sesuai
Pada umuya tanaman pare dapat ditanam di seluruh wilayah di Indonesia.
Tanaman pare merupakan tanaman yang mudah tumbuh dan menyesuaikan diri.
Tanaman pare tidak memerlukan perawatan yang rumit. Tanaman merambat ini
banyak ditanam di pekarangan rumah. Daerah yang paling bagus untuk ditanam
pare diantaranya adalah Banten, Yogyakarta, Surabaya, Madura, Bali, dan
Makassar. Sedangkan daerah yang direkomendasikan meliputi Nusa Tenggara,
Kalimantan, Sulawesi dan Papua.
Banten merupakan salah satu daerah yang paling direkomendasikan untuk
budidaya pare. Hal tersebut dikarenakan secara geografis wilayah Banten
memnuhi persyaratan tumbun tanaman pare. Topografi wilayah Banten berkisar
pada ketinggian 0-1000 mdpl, hal ini memenuhi syarat tumbuh budidaya pare
yang berada pada ketinggian 100-700 mdpl. Beberapa tipe tanah yang terdapat di

Provinsi Banten diantaranya adalah aluvial pantai dan sungai, latosol, podzolik
merah kuning, regosol, andosol, brown forest dan glei (RPJM Prov Banten 20072012). Tipe tanah Banten sesuai dengan tipe tanah untuk tumbuhan pare yakni
adanya tanah andosol di wilayah tersebut. Melihat dari beberapa kondisi geografis
provinsi Banten, maka dapat diaktakan Banten merupakan salah satu daerah yang
sangat cocok untuk budidaya pare.
Yogyakarta juga merupakan wilayah yang sangat direkomendasikan untuk
budidaya pare. Jika dilihat dari jenis tanahnya tanah di Yogyakarta berjenis
regosol atau tanah vulkanis muda, hal tersebut sesuai dengan jenis tanah untuk
tanamn pare yakni tanah aluvial. Suhu udara di Yogyakarta berkisar 27,2 0C, seusai
dengan syarat tumbuh pare yakni pada suhu 20-29 derajad celcius. Dapat
disimpulkan bahwa jika dilihat dari kondisi alam Yogyakarta sangat sesuai
ditanami pare. Selain itu lahan kosong yang masih banyak, sangat memungkinkan
unutk dilakukan pengembangan budidaya pare. Dilihat dari potensi pasarnya,
wilayah Jogja merupakan pasar potensial pare, karena Jogja merupakan kota
pelajar yang menjadikan tingkat konsumsi daerah ini juga tinggi. selain itu dari
segi tenaga kerja jga sangat berpeluang, dikarenakan mayoritas penduduk Jogja
bermata pencaharian sebagai petani.
Surabaya merupakan wilayah yang berada 3-50 mdpl. Curah hujan ratarata antara 120-190 mm. Jenis tanah antara lain alluvial dan gramosol. Suhu
berkisar 22,60C- 34,10C. Dapat dikatakan daerah ini merupakan daerha yang
sangat bagus untuk ditanam pare karena kondisi alam yang sesuai dengan syarat
tumbuh pare. Selain itu surabaya merupakan kota yang besar sehingga prospek
pasarnya besar. Beberapa tanah di Pulau Madura merupakan tanah ayng berjenis
Alluvial. Madura berada pada ketinggian 25 mdpl. Sehingga wilayah Madura
sesaui dengan kriteria lokasi tanam pare. Wilayah lain yang sangat bagus untuk
tanaman pare adalah Bali. Bali berada pada ketinggian 200-300 mdpl yang sesuai
dengan syarat tumbuh pare. Selain itu Bali meurpakan Provinsi wisata terbesar di
Indoenesia, sehingga pasar pare di Bali sangat bagus karena banyakanya turis
yang bekrunjung ke Bali.
Daerah Direkomendasikan

Suhu udara rata-rata Sulawesi adalah 25,20C, dengan ketinggian antara


100-500 mdpl. Jenis tanah yang ada di Sulawesi adalah tanah ponzolik, latosol,
organosol, aluvial dan grumosol. Jka dilihat dari kondisi topografi dan
geografisnya Sulawesi cocok untuk ditanam pare. Maka dari itu itu Sulawesi
sangat direkomendasikan untuk ditanamin pare, mengingat bahwa lahan kosong di
Sulawesi masih luas dan potensial untuk dikembangkan pare di Sulawesi.
Tanah Kalimantan adalah tanah yang sangat miskin, sangat rentan dan
sangat sukar dikembangkan untuk pertanian. Lahan daratan memerlukan
konservasi yang sangat luas karena terdiri dari lahan rawa gambut, lahan bertanah
asam, berpasir, dan lahan yang memiliki kelerengan curam. Kalimantan dapat
dikembangkan, tetapi hanya dalam batas-batas ekologis yang agak ketat dan
dengan kewaspadaan tinggi. Pare dapat tumbuh pada pH 5,7-7, sehingga
kemasaman tanah yang berada di Kalimantan dapat ditolerir dengan penamabahan
dolomit. Selin itu karena wilayah Kalimantan masih sangat luas maka sangat
potensial untuk ditanami pare.
Daerah lain yang direkomendasikan adalah Papua. Secara umum kondisi
lahan di Papua sangat memungkinkan untuk perkebunan dan pertanian. Jenis
tanah di Papua antara lain adalah orgnosol, aluvial, litosol, hidromorf, medeteran
merah kuning, latosol, dan tanah ponzolik. Suhu udara di Papua berkisar 19,4-28
derajad celcius, suhu tersebut cocok untuk pare namun dibeberapa wilayah kurang
cocok karena suhu terlalu rendah. Wilayah Papua yang masih sangat luas juga
memungkinkan untuk dilakukan budidaya pare. Untuk itu Papua merupakan salah
satu wilayah yang direkomendasikan untuk budidaya pare.
Daerah Yang Memerlukan Modifikasi
Daerah-daerah tersebut ditandai dengan tanda merah. Daerah tersebut
memiliki faktor pembatas yang berbeda untuk pertumbuhan pare. Maka dari itu
masing masing faktor pembatas tersebut diperlukan perlakuan (modifikasi) agar
bisa digunakan sebagai tempat budidaya yang optimal untuk tanaman pare.
Beberapa faktor pembatas tersebut antara lain ketinggian tempat, adanya
perbedaan curah hujan yang cukup tinggi , tingkat kemiringan lahan dan tingkat
kemasaman maupun kesuburan tanah.

Daerah daerah yang perlu dilakukan modifikasi khususnya di pulau jawa


adalah daerah dengan curah hujan yang terlalu tinggi, daerah ini jika pada musim
hujan mengalami hujan yang cukup tinggi sehingga menghambat pembungaan
yang berakibat tidak optimalnya produksi pare. Hal ini dapat disikapi dengan
memberikan naungan terhadap pare itu sendiri selain akan mengurangi intensitas
hujan yang berkenaan langsung dengan tanaman pare, tanaman naungan dapat
mengatur jumlah cahaya yang diterima oleh tanaman pare.
Faktor pembatas berikutnya adalah tingkat kemiringan dari lahan itu
sendiri, semakin miring suatu lahan akan mengakibatkan sering terjadi erosi,
modifikasi yang dapat dilakukan adalah dengan membuat teras bangku untuk
masing masing lahan, hal ini dapat mengatasi masalah tentang tingkat lereng dari
suatu bukit/gunung.
Fakor pembatas berikutnya adalah kondisi keasaman tanah, beberapa
daerah di pulau sumatera memilik masalah tentang kemasaman tanah, Rata rata
Ph tanah di sebagian besar pulau sumatera berada di bawah 5. Hal ini akan
menjadi penghambat serius bagi pertumbuhan pare, salah satu untuk
menanggulangi hal tersebut adalah dengan mencampur tanah dengan dolomit.
Penggunaan 2 ton dolomit untuk tanah seluas 1 Ha diharapkan dapat
meningkatkan Ph tanah sehingga lebih sesuai dengan syarat tumbuh tanaman pare
Dari masing masing faktor pembatas di atas, beberapa daerah yang
berkemungkinan untuk dilakukan modifikasi untuk mendapatkan kondisi yang
sesuai dengan syarat tumbuh pare adalah daerah yang memiliki tanah terlalu
masam seperti di Sumatera dan Nusa Tenggara, tanahnya terlalu miring seperti
hampir semua lahan di kaki gunung berapi di pulau jawa memiliki pembatas yaitu
tingkat kemiringan.

DAFTAR PUSTAKA
Anonymous. 2015.

Cara Menanam Pare yang Baik dan Benar. (online).

http://www.materipertanian.com/cara-menanam-pare-yang-baik-dan-benar/
diakses pada 27 April 2016.
Anto, Astri. 2014. Kiat Budidaya Tanaman Pare. Badan Litbang Pertanian, BPTP
Kalimantan Tengah.
Priyono, Wahid. 2015. Cara Budidaya Pare Pahit Agar Cepat Berbuah Lebat dan
Menguntungkan

Bagi

Petani

Holtikultura.

Online,

http://guruilmuan.blogspot.co.id/2015/10/cara-budidaya-pare-pahit-agarcepat.html. Diakses pada 27 April 2016


RPJM

Prov

Banten

2007-2012.

Geografis

Banten.

Online.

http://www.bpkp.go.id/dki2/konten/1092/GEOGRAFIS. Diakses pada 27


April 2016

Anda mungkin juga menyukai