Oakak
Oakak
Sekretariat Jenderal
2007
KATA PENGANTAR
Tim Penyusun
Pusat Data dan Informasi
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR
DAFTAR ISI
..................................................................................
..................................................................................................
ii
BAB I PENDAHULUAN
............................................................................
.................................................................
A. Latar Belakang
1. Varietas
............................................................................
2. Kategori Kakao
.................................................................
2
3
................................
1. Tanah/lahan
.................................................................
2. Iklim ......................................................................................
D. Perkembangbiakan .................................................................
E. Panen
......................................................................................
1. Pemeraman buah
......................................................
2. Pemecahan buah
......................................................
3. Fermentasi ...........................................................................
10
5. Pengeringan
................................................................
11
6. Penyortiran/Pengelompokan ..........................................
11
7. Penyimpanan
11
................................................................
.....................................................
12
........................
14
14
.........
14
....................................................
15
16
....................................................
16
....................................................
18
18
........
20
........
21
........................................
23
...................................................
23
...................................................
24
24
........................................
25
26
27
..................................................
28
.......................................
29
33
34
BAB IV KESIMPULAN
LAMPIRAN
.............................
BAB I
PENDAHULUAN
H.
Latar Belakang
Kehidupan manusia modern saat ini tidak terlepas dari berbagai
jenis makanan yang salah satunya adalah cokelat. Cokelat dihasilkan
dari biji buah kakao yang telah mengalami serangkaian proses
pengolahan sehingga bentuk dan aromanya seperti yang terdapat di
pasaran. Biji buah kakao (cokelat) yang telah difermentasi dijadikan
serbuk yang disebut cokelat bubuk. Cokelat dalam bentuk bubuk ini
banyak dipakai sebagai bahan untuk membuat berbagai macam
produk makanan dan minuman, seperti susu, selai, roti, dan lainlain.
Buah cokelat yang tanpa biji dapat difermentasi untuk dijadikan
pakan ternak.
Kakao merupakan salah satu komoditas andalan perkebunan
yang peranannya cukup penting bagi perekonomian nasional,
khususnya sebagai penyedia lapangan kerja, sumber pendapatan
dan devisa negara. Disamping itu kakao juga berperan dalam
mendorong
pengembangan
wilayah
dan
pengembangan
perkebunan
besar
swasta.
Jenis
tanaman
kakao
yang
dimana
bila
dilakukan
fermentasi
dengan
baik
dapat
mencapai cita rasa setara dengan kakao yang berasal dari Ghana
dan kakao Indonesia mempunyai kelebihan yaitu tidak mudah
meleleh sehingga cocok bila dipakai untuk blending. Sejalan dengan
keunggulan tersebut, peluang pasar kakao Indonesia cukup terbuka
baik ekspor maupun kebutuhan dalam negeri. Dengan kata lain,
potensi untuk menggunakan industri kakao sebagai salah satu
pendorong pertumbuhan dan distribusi pendapatan cukup terbuka.
Meskipun
demikian,
agribisnis
kakao
Indonesia
masih
varietas
Criolo
mendominasi
pasar
kakao
hingga
2. Kategori Kakao
Dalam komoditas perdagangan kakao dunia dibagi menjadi dua
kategori besar biji kakao :
b. kakao mulia (fine cocoa)
Secara umum, Kakao mulia diproduksi dari varietas Criolo
c. kakao curah (bulk or ordinary cocoa)
Kakao curah berasal dari jenis Forastero
3. Pemeliharaan Tanaman Kakao
a. Pemangkasan
Pemangkasan pohon pelindung dilakukan agar dapat berfungsi
untuk jangka waktu yang lama. Pemangkasan dilakukan
terhadap cabang-cabang yang tumbuh rendah dan lemah.
Pohon dipangkas sehingga cabang terendah akan berjarak
lebih dari 1 m dari tajuk tanaman kakao. Pemangkasan ini
merupakan
usaha
mempertahankan
untuk
umur
meningkatkan
ekonomis
produksi
tanaman.
dan
Dengan
adalah
untuk
mencegah
persaingan
dalam
utama.
Penaburan
pupuk
dilakukan
dalam
alur
sedalam 10 cm.
d. Penyiraman
Penyiraman tanaman kakao yang tumbuh dengan kondisi
tanah
yang
baik
memerlukan
banyak
menyebabkan
Penyiraman
dan
kondisi
dilakukan
memiliki
air.
Air
tanah
pada
pohon
yang
pelindung
berlebihan
tidak
akan
menjadi
sangat
lembab.
tanaman
muda,
terutama
dalam
dua
tahap.
Pertama,
bertujuan
untuk
kutu
putih
(Planoccos
lilaci),
penghisap
buah
Plant)
dengan
potensi
hasil
bervariasi
50-120
harus
memiliki
penyimpanan/ketersediaan
air
sensitif
terhadap
kadar
air.
Curah
hujan
yang
b. Temperatur
Temperatur maksimum 300-320 C, minimum 180-210 C, dan
temperatur optimum 26.60 C
c. Sinar matahari
intensitas 75% dari cahaya penuh pada tanaman dewasa, 50%
pada tanaman muda, dan 25% di pembibitan
d. Kelembaban > 80%
e. Kecepatan angin ideal 2-5 m/detik akan sangat membantu
dalam penyerbukan
K.
Perkembangbiakan
Tanaman
kakao
dikembangbiakan
dari
bibit.
Bibit
akan
L.
Panen
Buah kakao dapat dipanen apabila terjadi perubahan warna
kulit pada buah yang telah matang. Sejak fase pembuahan sampai
menjadi buah dan matang, kakao memerlukan waktu sekitar 5 bulan.
Buah matang dicirikan oleh perubahan warna kulit buah dan biji yang
lepas dari kulit bagian dalam. Bila buah diguncang, biji biasanya
berbunyi.
Keterlambatan
waktu
panen
akan
berakibat
pada
Perubahan
Kelas
Warna
Perubahan Warna
Kematangan Buah
Kuning
Kuning
M.
C
B
Kuning
Kuning tua
A+
kakao meliputi aspek fisik, cita rasa dan kebersihan serta tahapan
proses produksinya. Proses pengolahan buah kakao menentukan
mutu
produk
akhir
kakao,
karena
dalam
proses
ini
terjadi
pembentukan calon cita rasa khas kakao dan pengurangan cita rasa
yang tidak dikehendaki, misalnya rasa pahit dan sepat.
1. Pemeraman buah
Buah yang telah dipanen dikumpulkan dan dikelompokkan
berdasarkan
kelas
kematangannya.
Biasanya
dilakukan
3. Fermentasi
Tujuan fermentasi adalah untuk mematikan lembaga biji agar tidak
tumbuh sehingga perubahan-perubahan di dalam biji akan
mudah terjadi, seperti warna keping biji, peningkatan aroma dan
rasa, perbaikan konsistensi keping biji dan untuk melepaskan
selaput lendir. Selain itu untuk menghasilkan biji yang tahan
terhadap hama dan jamur. Biji kakao difermentasikan di dalam
kotak kayu berlubang, dapat terbuat dari papan atau keranjang
bambu. Fermentasi memerlukan waktu 6 hari. Dalam proses
fermentasi terjadi penurunan berat sampai 25%.
terhadap
proses
pengeringan
dan
rendemen.
5. Pengeringan
Pengeringan bertujuan untuk menurunkan kadar air dalam biji dari
60% sampai pada kondisi kadar air dalam biji tidak dapat
menurunkan kualitas biji dan biji tidak ditumbuhi cendawan.
Pengeringan dapat dilakukan dengan dengan menjemur di
bawah sinar matahari atau secara buatan dengan menggunakan
mesin pengering atau kombinasi keduanya. Dengan sinar matahari
dibutuhkan waktu 2-3 hari, tergantung kondisi cuaca, sampai
kadar air biji menjadi 7-8%. Sedangkan dengan pengeringan
buatan berlangsung pada temperatur 65 68 C.
6. Penyortiran/Pengelompokan
Biji kakao kering dibersihkan dari kotoran dan dikelompokkan
berdasarkan mutunya. Sortasi dilakukan setelah 1-2 hari dikeringkan
agar kadar air seimbang, sehingga biji tidak terlalu rapuh dan tidak
mudah rusak, sortasi dapat dilakukan dengan menggunakan
ayakan yang dapat memisahkan biji kakao dari kotoran.
Pengelompokan kakao berdasarkan mutu :
7. Penyimpanan
Biji kakao kering dimasukkan ke dalam karung goni. Tiap karung
goni diisi 60 kg biji kakao kering kemudian karung tersebut disimpan
dalam ruangan yang bersih, kering dan memiliki lubang pergantian
udara. Antara lantai dan wadah biji kakao diberi jarak 8 cm dan
jarak dari dinding 60 cm. Biji kakao dapat disimpan selama 3
bulan.
N.
resiko
kanker.
Tapi
bagaimanapun
hal
tersebut
dari
lagi,
karena
biji
kakao
mengandung
sejumlah
besar
BAB II
POTENSI INDUSTRI KAKAO INDONESIA
besar negara
usahanya
perkebunan
kakao
Indonesia
No.
Karakteristik
Mutu
Mutu II
Sub
Standar
1.
Jumlah biji/100 gr
**
**
**
2.
7,5
7,5
>7,5
3.
>4
4.
>8
5.
>6
%(b/b) maks
6.
7.
8.
62,5
62,5
62,5
Keterangan:
* Revisi September 1992
* Ukuran biji ditentukan oleh jumlah biji per 100 gr.
AA Jumlah biji per 100 gram maksimum 85
A Jumlah biji per 100 gram maksimum 100
B Jumlah biji per 100 gram maksimum 110
C Jumlah biji per 100 gram maksimum 120
Substandar jumlah biji per 100 gram maksimum > 120.
Untuk jenis kakao mulia notasinya dengan F (Fine Cocoa)
Tahun
2006
adalah
26.412
ton
dengan
nilai
DESKRIPSI
2001
COCOA BEANS,WHOLE OR
1801 BROKEN,RAW OR ROASTED
COCOA SHELLS, HUSKS, SKINS AND
1802 OTHER COCOA WASTE
COCOA PASTE, WHETHER OR NOT
1803 DEFATTED
2002
2003
2004
2005
2006
305,416,868
581,389,679
463,600,311
413,964,503
508,820,534
676,841,385
4,256,758
584,730
217,996
380,409
451,202
1,354,725
9,333,366
15,277,984
13,682,594
9,716,380
10,816,823
12,144,319
61,153,324
89,648,810
121,185,883
108,690,368
144,494,993
179,133,440
20,505,201
45,213,135
56,768,189
45,869,616
30,913,198
28,230,712
28,620,489
35,536,024
34,461,008
20,503,035
16,350,389
17,702,057
700,000,000
2001
600,000,000
2002
500,000,000
2003
400,000,000
2004
300,000,000
2005
200,000,000
2006
100,000,000
COCOA BEANS,WHOLE OR BROKEN,RAW OR
ROASTED
US $
800,000,000
DESKRIPSI
COCOA BEANS,WHOLE OR
1801 BROKEN,RAW OR ROASTED
2001
2002
2003
2004
2005
27,611,854
40,225,649
52,618,682
50,991,355
49,222
35,702
1,167,052
40,412
1,746,354
228,273
651,465
269,593
740,243
931,043
48,777
57,681
48,765
686,928
86,694
33,354
4,731,628
6,952,806
8,470,817
10,863,666
9,338,698
10,200,688
14,359,298
19,027,745
20,816,047
26,249,026
34,999,984
29,636,535
48,006,760
2006
43,187,316
55,640
Tahun
US $
50,000,000
2001
2002
40,000,000
2003
30,000,000
2004
2006
Impor
kakao
Grafik
COCOA BEANS,WHOLE OR
BROKEN,RAW OR ROASTED
Indonesia
menunjukkan
10,000,000
2005
20,000,000
kecenderungan
BAB III
POTENSI PASAR KAKAO DUNIA
A. Produksi Biji Kakao Dunia
Tabel-5:Produksi Biji Kakao Dunia
(Sumber : www.icco.org)
Produksi Biji Kakao Dunia ( ribu ton )
2001/02
2002/03
2231
70.40%
2550
2004/05
72.10%
2379
2005/06
Afrika
1952
Kamerun
131
160
162
184
168
Pantai Gading
68.10%
2003/04
70.30%
2577
1265
1352
1407
1286
1387
Ghana
341
497
737
599
741
Nigeria
185
173
180
200
170
Lainnya
31
50
64
110
Amerika
377
Brazil
124
163
163
171
162
Ekuador
81
86
117
116
115
Lainnya
173
538
Indonesia
455
410
430
460
470
Malaysia
25
36
34
29
30
Papua Nugini
38
43
39
48
48
Lainnya
19
21
22
23
20
2867
3169
3537
3382
3592
Total Dunia
13.20%
428
13.50%
179
18.70%
510
462
13.10%
182
16.10%
525
443
112
13.10%
157
14.80%
560
71.80%
447
12.40%
170
16.60%
568
15.80%
2002/03
44.40%
1282
195
193
225
235
302
Belanda
418
450
445
460
470
Lainnya
669
677
676
680
690
Afrika
421
Pantai Gading
290
315
335
364
360
Lainnya
131
131
131
130
147
Amerika
767
Brazil
173
26.60%
814
14.50%
26.40%
196
1346
446
852
41.60%
1375
2005/06
Jerman
447
42.90%
2004/05
Eropa
14.60%
1320
2003/04
14.40%
493
26.30%
853
207
41.10%
14.80%
25.50%
209
1462
507
856
403
410
410
419
426
Lainnya
192
208
235
225
207
416
Indonesia
105
115
120
115
120
Malaysia
105
150
203
250
250
499
16.20%
575
17.70%
622
14.60%
24.60%
223
Amerika Serikat
14.40%
42.10%
18.60%
651
Lainnya
206
234
252
257
281
Total dunia
2885
3079
3238
3343
3476
18.70%
maju.
Negara
konsumen
kakao
terbesar
masih
Eropa,
mutu
kakao
Indonesia
dinilai
rendah
karena
Tahun
2001
1088.7
2002
1778.0
2003
1754.9
2004
1548.4
2005
1538.1
2006
1590.7
2007
1934.6
DESKRIPSI
2001
2002
2003
2004
2005
7,616,059
8,133,014
2,487,482
3,452,719
4,370,127
4,197,725
4,268,487
1,117,857
1,403,208
1,815,129
2,088,624
2,635,511
547,831
865,383
1,397,410
1,356,508
980,043
582,867
879,626
1,283,809
978,058
947,216
16,899
20,688
38,383
112,400
99,669
Tahun
2001
20,000,000
15,000,000
2003
2004
10,000,000
2005
5,000,000
0
All industries in sector 18
US $
2002
DESKRIPSI
2001
2002
2003
2004
2005
7,333,645
8,009,193
2,593,339
3,481,792
5,041,891
4,484,876
4,738,517
2,768,839
1,160,242
1,451,895
1,965,433
2,176,059
552,524
872,993
1,367,755
1,338,778
1,052,043
594,439
948,808
1,270,857
1,193,652
1,121,174
17,602
27,739
33,021
40,466
34,910
Tahun
20,000,000
2001
2002
15,000,000
2003
2004
2005
5,000,000
0
All industries in sector 18
US $
10,000,000
HS
Trend
DESKRIPSI
EKSPOR
Pertumbuhan
(%)
1.153
1.136
IMPOR
Pertumbuhan
Trend
(2004-2005)
4.614
(%)
1.163
(2004-2005)
6.273
1.686
1.149
6.962
1.114
1.235
1.175
-11.327
-3.153
26.184
-27.753
1.157
1.239
1.187
1.162
5.655
27.241
-21.418
-6.072
1.145
6.156
1.191
-13.730
1.689
30.000
30.000
Trend
Trend
Pertumbuhan
Pertumbuhan
20.000
20.000
10.000
10.000
-30.000
-20.000
-10.000
0.000
Cocoa shells, husks, skins and other cocoa
waste
-40.000
-30.000
-20.000
-10.000
0.000
perhitungan
bahwa
pertumbuhan
kebutuhan
akan
biji
kakao
Indonesia
telah
mencapai
pasar
ini
merupakan
peluang
bagi
Indonesia
untuk
dapat
biji
kakao
Indonesia
karena
biji
kakao
Indonesia
tidak
terfermentasi.
Data pada tabel di bawah ini menunjukkan posisi beberapa
negara sebagai eksportir maupun importir kakao yang ditinjau dari
komoditi kakao secara keseluruhan baik kakao mentah maupun produk
olahan kakao. Pada tahun 2005 Belanda menduduki peringkat
pertama
sebagai
negara
pengekspor
kakao/cokelat
di
dunia,
2002
Negara
Nilai
Total Dunia
12,369,102
Belanda
1,439,454
Jerman
Belgia
Perancis
859,176
Rank
2003
Negara
Nilai
Total Dunia
14,754,800
Belanda
1,640,443
1,193,422
Jerman
1,112,130
Belgia
Perancis
Rank
2004
Negara
Nilai
Total Dunia
18,849,953
Belanda
2,166,507
1,332,271
Jerman
1,258,930
Belgia
1,027,725
Perancis
Rank
2005
Negara
Nilai
Rank
Negara
Total Dunia
20,486,892
Nilai
Total Dunia
21,432,148
Belanda
2,414,972
Belanda
2,536,644
1,661,940
Pantai Gading
2,181,938
1,576,960
Jerman
2,053,501
Jerman
2,069,936
Pantai Gading
1,354,060
Belgia
1,892,655
2,060,325
Belgia
1,942,065
Amerika Serikat
731,698
Indonesia
701,034
Ghana
839,680
Perancis
1,484,579
Perancis
1,287,120
Inggris
484,017
Amerika Serikat
654,848
Kanada
732,696
Ghana
1,071,124
Ghana
1,032,621
Kanada
482,646
Kanada
553,120
Amerika Serikat
723,693
Amerika Serikat
790,877
Amerika Serikat
823,228
Indonesia
391,086
Inggris
537,258
Indonesia
623,933
Kanada
759,169
Kanada
748,233
Italia
324,018
Italia
384,007
Inggris
580,075
Inggris
612,139
Indonesia
667,993
10
Swiss
311,703
10
Swiss
292,763
10
Italia
498,425
10
Italia
594,899
10
Italia
648,258
11
Indonesia
549,348
Keterangan:
Peringkat negara ini dilihat dari nilai ekspor kakao secara keseluruhan baik itu kakao maupun produk cokelat lainnya
2002
2003
2004
2005
Negara
Nilai
Rank
Negara
Nilai
Rank
Negara
Nilai
Rank
Negara
Nilai
Rank
Negara
Nilai
Total Dunia
12,252,036
Total Dunia
14,794,008
Total Dunia
19,474,903
Total Dunia
20,733,182
Total Dunia
22,033,874
Amerika Serikat
1,626,927
Amerika Serikat
1,840,373
Amerika Serikat
2,524,286
Amerika Serikat
2,611,408
Amerika Serikat
2,906,429
Jerman
1,278,866
Perancis
1,504,550
Perancis
1,960,194
Jerman
2,180,114
Jerman
2,077,893
Perancis
1,174,652
Jerman
1,458,872
Jerman
1,923,994
Perancis
2,054,198
Perancis
1,908,009
Belanda
953,691
Belanda
1,167,062
Belanda
1,795,202
Belanda
1,615,653
Belanda
1,742,888
Inggris
857,204
Inggris
1,056,331
Inggris
1,205,640
Inggris
1,377,886
Inggris
1,565,419
Belgia
544,918
Belgia
703,834
Belgia
968,200
Belgia
1,008,351
Belgia
1,115,022
Kanada
475,230
Kanada
546,287
Kanada
685,759
Kanada
796,783
Kanada
757,693
Jepang
436,108
Jepang
474,623
Italia
623,572
Italia
622,297
Italia
677,056
Italia
333,642
Italia
423,094
Jepang
611,641
Jepang
617,769
Jepang
630,771
10
Spanyol
269,147
10
Federasi Rusia
403,347
10
Spanyol
485,634
10
Spanyol
542,883
10
Federasi Rusia
568,652
43
Indonesia
45,909
37
Indonesia
63,974
37
Indonesia
81,070
38
Indonesia
86,003
38
Indonesia
85,455
Keterangan:
Peringkat negara ini dilihat dari nilai ekspor kakao secara keseluruhan baik itu kakao maupun produk cokelat lainnya
Negara
Dunia
Amerika Serikat
Malaysia
Singapura
Brasil
Perancis
2001
391,086
153,535
75,854
36,727
12,800
0
2002
2003
2004
2005
701,034 623,933 549,348 667,993
203,019 137,245 165,771 198,376
115,629 210,295 169,193 195,804
60,402
64,307
48,394
43,273
103,549
34,238
21,741
36,291
0
0
25,032
30,423
Biji kakao Indonesia memiliki keunggulan melting point Cocoa Butter yang
tinggi, serta tidak mengandung pestisida dibanding biji kakao dari Ghana
maupun Pantai Gading.
Negara
Dunia
Pantai Gading
Malaysia
Papua Nugini
Singapura
Nigeria
2001
45,909
11,512
10,119
7,990
2,266
0
37
2002
63,974
12,278
14,016
11,685
2,554
0
2003
81,070
25,029
18,079
14,424
0
0
2004
86,003
33,543
21,622
10,411
3,097
0
2005
85,455
26,985
18,625
13,643
7,717
3,526
BAB IV
KESIMPULAN
telah
ada
seharusnya
dapat
memberikan
peluang
untuk
hilir kakao
39
LAMPIRAN
NO
NAMA
PERUSAHAAN
TENAGA
KERJA
ALAMAT
PROVINSI
KABUPATEN
MILK CARAMELS, TK
SUMBER
PANGESTU, PT
MILK
CARAMELS
KOPI OSE &
KAKAO KERING
45
JL. CHINCONA 2 - 4
JAWA
BARAT
BANDUNG
47
Jawa Timur
BANYUWANGI
GANPANI TRADING,
PT
PENGERINGAN
KAKAO
20
SUMATERA
UTARA
DELI
SERDANG
BUANA ESTATE, PT
PENGERINGAN
BIJI KAKAO
28
SUMATERA
UTARA
LANGKAT
CARGIL INDO
COCOA, PT
PENGOLAHAN
COKLAT
100
JL KIMA 9
SULAWESI
SELATAN
MAKASAR
CARGIL INDONESIA,
PT
BIJI KAKAO
209
SULAWESI
SELATAN
MAKASAR
COMEXTRA
MAYORA, PT
COKLAT
KERING
189
JL SALODONG NO 66
SULAWESI
SELATAN
MAKASAR
COCOA BUTTER
151
SULAWESI
SELATAN
MAKASAR
COKLAT
KERING
83
TEGALHARJO, DESA
Jawa Timur
BANYUWANGI
8
9
EFFEM
INDONESIA,PT
GLEN-FALLOCH,
NV.PP
PRODUKSI
10
KALISEPANJANGPURWOJOYO, PTPN
XII(PERSER
KAKAO &
KARET
1347
KALISEPANJANG/PURWOJOYO,
DSN
Jawa Timur
BANYUWANGI
11
PAMOR GANDA,PT
KAKAO
101
KETAHUN JL KENANGA 23 NO
2A
BENGKU
LU
BENGKULU
UTARA
12
13
14
15
16
17
18
19
20
21
22
23
PERK. NUSANTARA
IX/PESERO, PT
PP LONDON
SUMATERA
INDONESIA BAHLIAS
PTP NUSANTARA II
KEBUN MARIKE
KAKAO
159
JAWA
TENGAH
SEMARANG
BIJI KAKAO
KERING
20
SUMATERA
UTARA
SIMALUNGUN
KAKAO
577
MARIKE SALAPIAN
SUMATERA
UTARA
LANGKAT
PTP NUSANTARA IV
TINJOWAN-KAKAU
BIJI KAKAO
KIRING
662
SUMATERA
UTARA
SIMALUNGUN
BIJI KAKAU
KERING
57
PENATARAN, DS
Jawa Timur
BLITAR
KOPI, KAKAO,
CENGKEH
1650
RINGINKEMBAR, DS
Jawa Timur
MALANG
KAKAO
1321
Jawa Timur
BANYUWANGI
COKLAT BIJI
94
JAWA
BARAT
GARUT
COKLAT BIJI
34
DS KARYAMANDALA KEC
SALOPA TASIKMALAYA
JAWA
BARAT
TASIKMALAYA
KAKAO
1893
KALIKEMPIT/BENDOKEREP,
DSN ;DS TULUNGREJO
Jawa Timur
BANYUWANGI
KAKAO
113
Jawa Timur
BANYUWANGI
CACAO/COKLAT
28
DESA PASINDANGAN
BANTEN
LEBAK
40
NO
24
NAMA
PERUSAHAAN
TREBLASALA
ESTATE(PTPP
LONSUM IND), PTPP
PRODUKSI
TENAGA
KERJA
ALAMAT
PROVINSI
KABUPATEN
KAKAO
269
Jawa Timur
BANYUWANGI
25
UESI JAYA, CV
KAKAO
20
SULAWESI
TENGGARA
KONAWE
26
UNICOM MAKMUR
PENGOLAHAN
COKLAT
100
JL KIMA 4 P NO 3B
SULAWESI
SELATAN
MAKASAR
BIJI COKLAT
29
SUMATERA
UTARA
MEDAN
KARET , KOPI,
KAKAO, KELAPA
419
JATIROTO, DS
Jawa Timur
JEMBER
BUTTER,
POWDER, CAKE
121
Jawa Timur
SURABAYA
MESIS
40
COKELAT 1, JL
Jawa Timur
GRESIK
27
28
29
30
WINTRANACO
INDOTAMA,PT
(SINAR MURNI,CV)
YUNAWATI
KALIDUREN, PT
TEJA SEKAWAN
COCOA
INDUSTRIES, PT
ARES KUSUMA
RAYA, PT
31
COKLAT RANSIKI,PT
COKELAT
776
IRIAN JAYA
BARAT
MANOKWARI
32
DAVOMAS ABADI, PT
COKLAT
383
BANTEN
TANGERANG
COKLAT
140
JAWA
BARAT
BEKASI
56
BANTEN
TANGERANG
136
JL.DESA SUKADAMAIRT.06/01
BANTEN
TANGERANG
33
34
COKLAT
POWDER
PENGOLAHAN
COKLAT
35
36
METCO INDONESIA,
PT
COKLAT
KERING
21
SUMATERA
UTARA
DELI
SERDANG
37
TORA NUSANTARA,
PT
COKLAT
466
JL RAYA PERANCIS NO 3
RT.021/5
BANTEN
TANGERANG
38
JAYA MAKMUR
HASTA, PT
COCOA
POWDER
129
JL INDUSTRI 6 BLOK L NO 3
DESA PASIRJAYA
BANTEN
TANGERANG
39
TOP STAR
COKLAT
BUTIRAN
28
Jawa Timur
PASURUAN
BUMI TANGERANG
COKLAT UTAMA, PT
CACAO WANGI
MURNI,PT
CADBURY
INDONESIA, PT.
COKLAT
OLAHAN
COKLAT
OLAHAN
COKLATPERMEN
404
JL DIPATI YUNUS 27
BANTEN
TANGERANG
95
BANTEN
TANGERANG
292
JL PULO GADUNG NO 20
KOTAK POS274
DKI
JAKARTA
JAKARTA
TIMUR
43
CERES,PT
KEMBANG
GULA
1325
JAWA
BARAT
BANDUNG
44
COCOA VENTURES
INDONESIA,PT
COCOA BUTTER
94
MEDAN-BELAWAN KM.10,5, JL
45
COKLAT HENDRIK
COKLAT
21
JL INDUSTRI CIMAREME
46
FAJAR MATARAM
SEDAYU, PT
COKLAT
BUTIRAN
269
JAWA
BARAT
BANDUNG
47
FREYA BADI
INDOTAMA, PT
PENGOLAHAN
COKLAT
236
JAWA
BARAT
KARAWANG
48
GIZITATAPANGAN
SEJAHTERA
COKLAT
140
JL.PARALON I NO.22
GIZITAS@BDG.CENTRIN.NET.ID
JAWA
BARAT
BANDUNG
49
HARUM MANIS
COKLAT &
KEMBANG
GULA
25
DKI
JAKARTA
JAKARTA
SELATAN
50
MARBIKA SARI
KURNIA
COKLAT
20
DKI
JAKARTA
JAKARTA
UTARA
40
41
42
41
SUMATERA
UTARA
JAWA
BARAT
MEDAN
BANDUNG
NO
51
52
NAMA
PERUSAHAAN
MULTI ANEKA
PANGAN
NUSANTARA
MULTI SARANA
RASA AGUNG, PT
53
MUSTIKA MANIS
UTAMA, PT
54
SANITAS MURNI
UTAMA, PT
55
56
SOPONYONO
TRI DAYA
INTERNUSA
PRODUKSI
TENAGA
KERJA
ALAMAT
PROVINSI
KABUPATEN
COKLAT
62
DS. CANGKIR
Jawa Timur
GRESIK
97
BANTEN
TANGERANG
190
BANTEN
TANGERANG
112
DKI
JAKARTA
JAKARTA
UTARA
Jawa Timur
JAWA
BARAT
SURABAYA
COKLAT
BATANGAN
KEMBANG
GULA DAN
COKLAT
MAKANAN DARI
COKLAT
COKLAT JELLY
83
JL KENJERAN NO 303
COKLAT WAFEL
62
JL TERUSAN SURYANI 24
42
BANDUNG