Anda di halaman 1dari 16

UNDESCENDED

TESTIS

Presented
By: Teddy Prawiro Dirdjo, S.Ked
Supervisor : dr. H. Gunandar Rachmadi, Sp.BU

BAB I
PENDAHULUAN
Undescendcus testis (UDT) atau biasa disebut Kriptorkismus merupakan
kelainan bawaan genitalia yang paling sering ditemukan pada anak lakilaki.
Sepertiga kasus anak-anak dengan UDT adalah bilateral sedangkan duapertiganya adalah unilateral. Insiden UDT terkait erat dengan umur
kehamilan, dan maturasi bayi
Insidensnya 3 6% pada bayi laki-laki yang lahir cukup bulan dan
meningkat menjadi 30% pada bayi prematur.

UDT dapat kembali turun spontan ke testis sekitar 70


77% pada usia bulan. Beberapa faktor yang
mempengaruhi penurunan testis ke dalam skrotum,
antara lain:
(1) adanya tarikan dari gubernakulum testis (suatu
pemadatan mesenkim yang kaya akan matriks
ekstraseluler) dan refleks dari otot kremaster
(2) perbedaan pertumbuhan gubernakulum dengan
pertumbuhan badan
(3) dorongan dari tekanan intra abdominal.

BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
DEFINISI
Undescended testis (UDT) adalah suatu kondisi dimana testis tidak dijumpai pada
tempat yang semestinya yaitu di dalam skrotum. Dalam hal ini mungkin testis tidak
mampu mencapai skrotum tetapi masih berada pada jalurnya yang normal, keadaan
ini disebut kriptorkismus atau pada proses desensus, testis tersesat (keluar) dari
jalurnya yang normal, keadaan ini disebut sebagai testis ektopik.
EPIDEMIOLOGI

Embriologi dan Proses Penurunan Testis

Etiologi

(1)
(2)
(3)
(4)
(5)
(6)
(7)

Mekanisme terjadinya UDT berhubungan dengan banyak faktor (multifaktorial) yaitu :


Perbedaaan pertumbuhan relatif tubuh terhadap funikulus spermatikus atau gubernakulum
peningkatan tekanan abdomen
faktor hormonal: testosteron, MIS, and extrinsic estrogen
Perkembangan epididimis
Perlekatan gubernakular
Genito femoral nerve/calcitonin gene-related peptide (CGRP)
Sekunder pasca-operasi inguinal yang menyebabkan jaringan ikat.
UDT dapat merupakan kelainan tunggal yang berdiri sendiri
(isolated anomaly), ataupun bersamaan dengan kelainan
kromosom, endokrin, intersex, dan kelainan bawaan lainnya. Bila
disertai dengan kelainan bawaan lain seperti hipospadia
kemungkinan lebih tinggi disertai dengan kelainan kromosom
(sekitar 12 25 %).

Klasifikasi
UDT dikelompokkan menjadi 3 tipe:
1) UDT sesungguhnya (true undescended): testis mengalami penurunan parsial melalui
jalur yang normal, tetapi terhenti. Dibedakan menjadi teraba (palpable) dan tidak
teraba (impalpable).
2) Testis ektopik: testis mengalami penurunan di luar jalur penurunan yang normal.
3) Testis retractile: testis dapat diraba/dibawa ke-dasar skrotum tetapi akibat refleks
kremaster yang berlebihan dapat kembali segera ke-kanalis inguinalis, bukan
termasuk UDT yang sebenarnya.

DIAGNOSIS
Anamnesis
Pemeriksaan Fisik
Pemeriksaan Laboratorium
Pemeriksaan Radiologi
Laparoskopi

PATOFISIOLOGI
Suhu di dalam rongga abdomen kurang lebih 1-20C lebih tinggi daripada
suhu di dalam skrotum, sehingga testis abdominal selalu mendapatkan
suhu yang lebih tinggi daripada testis normal; hal ini mengakibatkan
kerusakan sel-sel germinal testis.
Pada usia 2 tahun, sebanyak 1/5 bagian dari sel-sel germinal testis telah
mengalami kerusakan, sedangkan pada usia 3 tahun hanya 1/3 sel-sel
germinal yang masih normal. Kerusakan ini makin lama makin progresif dan
akhirnya testis menjadi mengecil. Karena sel-sel Leydig sebagai penghasil
hormon androgen tidak ikut rusak, maka potensi-potensi seksual tidak
mengalami gangguan. Akibat lain yang ditimbulkan dari letak testis yang
tidak berada di skrotum adalah mudah terpluntir (torsio), mudah terkena
trauma, dan lebih mudah mengalami degenerasi maligna.

Diagnosis Banding
RETRAKTIL atau KRIPTORKISMUS FISIOLOGIS

PENATALAKSANAAN

Tujuan operasi pada kriptorkismus adalah:


(1)

mempertahankan fertilitas
(2) mencegah timbulnya degenerasi maligna
(3) mencegah kemungkinan terjadinya torsio testis
(4) melakukan koreksi hernia
(5) secara psikologis mencegah terjadinya rasa rendah diri karena
tidak mempunyai testis

Komplikasi Orchiopexy
Posisi testis yang tidak baik karena
diseksi retroperitoneal yang tidak
komplit (10% kasus)
Atrofi testis karena devaskularisasi saat
membuka funikulus (5% kasus)
Trauma pada vas deferens ( 12%
kasus)
Pasca-operasi torsio
Epididimoorkhitis
Pembengkakan skrotum

BAB III
PENUTUP
Undescended testis (UDT) adalah suatu kondisi dimana testis tidak dijumpai
pada tempat yang semestinya yaitu di dalam skrotum.
UDT juga dapat terjadi karena adanya kelainan pada (1) gubernakulum testis, (2)
kelainan intrinsik testis, atau (3) defisiensi hormon gonadotropin yang memacu
proses desensus testis.
Penegakkan diagnosis UDT harus dapat dilakukan lebih
awal sehingga penatalaksanaan baik hormonal atau
pembedahan dapat dilakukan lebih awal. Dengan
penatalaksanaan lebih awal, diharapkan terjadi
penurunan risiko yang terjadi pada testis terutama
risiko infertilitas.
Esensi terapi rasional yang dianut hingga saat ini adalah memperkecil terjadinya
risiko komplikasi dengan melakukan reposisi testis kedalam skrotum baik dengan
menggunakan terapi hormonal ataupun dengan cara pembedahan (orchiopexy).

FOR

NKS TION
A
H
T
TEN
T
A
YOU

Wassalamualaikum Wr.Wb

Anda mungkin juga menyukai