Jelajahi eBook
Kategori
Jelajahi Buku audio
Kategori
Jelajahi Majalah
Kategori
Jelajahi Dokumen
Kategori
pola
dispersi
mekanis,
karena
unsur-unsurnya
yang
4.2
Tahapan Eksplorasi
target untuk
keperluan evaluasi
-
4.3
Beberapa hal yang perlu diperhatikan dalam survey geokimia antara lain:
1. Sampling geokimia
botol
4. Sangat disarankan bahwa semua sample diberi nomor urut yang unik.
Sebaiknya diberi
1. Spasi sampling yang lebih rapat dari satu atau dua media di atas
dan/atau:
2. survey stream bank (residual soil atau colluvium)
3. survey biogeokimia
4. survey soil gas atau lebih jarang lagi
5. survey geobotani
6. survey partikulet
7. survey mikroorganisme
Survey dengan teknik yang lebih eksotis seperti tisu khewan menjadi perhatian
kalangan akademisi .
4. 3.1. Survey Sedimen Sungai Fraksi Halus (Stream Sediment )
Survey sedimen sungai aktif
Metode ini telah lama digunakan di berbagai belahan dunia. Alasannya adalah
bahwa stream sediment merupakan komposit produk pelapukan dan erosi yang
mewakili sumber di daerah tangkapan air dari suatu jaringan drainage sungai.
Oleh karena itu, sampel stream sediment dianggap dapat mewakili komposisi
batuan dasar, over burden dan berbagai kandungan dari mineralisasi logam
yang terdapat pada daerah tangkapan air dari suatu sistem drainage. Faktor lain
yang dapat mempengaruhi sampel adalah:,
-
Stream sediment terdiri dari komponen klastik dan hidromorfik, termasuk butiran
detrital , lempung, koloid, material organik dan lapisan Fe dan Mn pada
permukaan, retakan atau rongga butiran klastik.
Karena keragaman komponennya, maka penting untuk menentukan fraksi
ukuran yang sesuai dengan tujuan survey, yaitu fraksi ukuran yang menunjukkan
kontras anomali paling baik (rasio peak vs background) yang menunjang dalam
identifikasi lokasi mineralsiasi.
Dalam survey regional, kerapatan sample yang diambil adalah 1.5 km 2. Lokasi
dipilih pada orde sungai yang paling rendah (sungai paling kecil) dan upstream
dari order yang lebih besar
pencampuran dari kedua aliran pada saat banjir. Pada survey follow up jarak
sample semakin rapat sesuai dengan kondisi lokal dan sifat dari target.
Pemilihan lokasi :
1. Hindari sumber kontaminasi yang jelas: sample diambil minimal 50 m
dari jalan atau dan pemukiman
2. Jika lembah sangat curam, hindari material runtuhan , lakukan sampling
dekat tengah-tengah sungai.
3. Hindari daerah sedimen endapan angin. Lebih baik ambil material halus
pada batas air
4. Hindari daerah dengan sorting gravel yang baik dan akumulasi
sedimennya sedikit
5. Sampling sebaiknya diambil konsisten dari lokasi-lokasi yang settingnya
sama dari muatan dasar sungai yang bergerak, jangan mencampur
dengan material halus dari tebing sungai
variasi di
lokasi. Dalam survey regional, duplikat umumnya diambil dari tiap lokasi
ke 100. Untuk survey yang lebih detil diambil 4-5 duplikat
tiap 100
sample.
Sampling untuk stream sediment biasanya dilakukan oleh team yang terdiri dari
2 orang .
Deskripsi lapangan perlu dilakukan pada tiap lokasi conto. Informasi harus
mencakup: material organik, sifat sungai dan endapannya, kehadiran singkapan,
apakah dijumpai endapan besi oksida atau mangan oksida sekunder.
Pengukuran pH air sungai akan sangat berguna. Berikut ini adalah contoh
lembar pengamatan lapangan.
sungai yang ada di daerah penyelidikan dan mengeplot nomor conto dan
nilainya. Setelah dilakukan pengolahan data secara statistik dapat dilakukan
pemilihan background dan threshold. Lokasi conto dapat ditandai dengan titik
hitam, yang ukurannya menunjukkan kandungan logamnya atau dengan
menebalkan sungai yang kandungannya logamnya lebih tinggi.
Dalam eksplorasi mineral, data sedimen sungai aktif biasanya tidak harus
disajikan dalam bentuk peta kontur, tetapi dalam survey regional bentuk peta
kontur lebih praktis untuk melihat kecenderungan geologi regional, kemungkinan
daerah mineralisasi dan mendala geokimia
Pekerjaan lanjut (Follow-up work ) biasa dilakukan dengan interval conto yang
lebih rapat. Jika pada survey pendahuluan kerapatan conto cukup tinggi, maka
survey dapat dilanjutkan dengan pengambilan conto tanah. Sebagai tahap awal
dari survey tanah detil dapat dilakukan penyontoan tebing sungai dari kedua tepi
sungai yang menunjukkan anomali, sehingga dapat terlihat arah asal dari
anomali. Jika singkapannya bagus, pemetaan geologi dan prospeksi mungkin
tentang mineralisasi dan geologi batuan dasar, melengkapi informasi dari fraksi
halus stream sediment.
untuk prospeksi
logam mulia, gem, kromit, kasiterit, emas, platina, mineral tanah jarang, rutil,
zirkon, turmalin, garnet, silimanit dan
secara
visual
dalam
konsentrat
kianit
dulang
lapangan.
Namun
dalam
Perencanaan Survey:
1. Kerapatan sample ditentukan sebelumnya
2. ukuran target dan dispersi yang diharapkan ke arah hilir yang mungkin
less predictable daripada SS
3. Beberapa jenis mineral seperti emas, kromit, stibnit dan scheelite dan
survive sampai beberapa kilometer, sedangkan sulfida lain hanya sampai
1 km saja.
proses
pendulangan
dengan
menggoyangkan
dulang
mendefinisikan
kondisi
anomali
(yang
menunjukkan
adanya
mineralisasi) dapat terjadi jika conto tidak berhasil menembus zona pelindian. Ini
sering terjadi pada pengambilan conto yang tergesa-gesa, sehingga bukti
mineralisasi tidak terlihat.
Unsur jejak yang dikandung conto tanah umumnya mewakili daerah terbatas.
Oleh karena itu diperlukan sejumlah conto yang diambil secara sistematis untuk
mengevaluasi
sifat-sifat
mineralisasi.
Perencanaan
penyontoan
biasanya
Conto tambahan
diambil dari lingkungan yang berasosiasi dengan akumulasi unsur jejak, seperti
zona depresi atau rembesan untuk menguji dispersi hidromorfik dari badan
mineral yang tertimbun.
Survey tanah terdiri dari sampling conto tanah yang biasanya diambil dari
horizon tanah tertentu, kemudian diayak untuk mendapatkan ukuran fraksi yang
diinginkan. Sample tanah umumnya diambil dengan pola kisi (grid) yang
beraturan. Di daerah yang terisolir dengan medan yang sulit, akan sulit pula
untuk membuat grid pengambilan sample yang baik.
Metode alternatif yang dapat digunakan adalah penyontoan ridge dan spur.
Metode ini sangat baik dikombinasikan dengan survey sedimen sungai untuk
medan yang sulit. Metode pengambilan conto yang paling ideal adalah dengan
grid yang teratur. Prosedur yang normal adalah menentukan garis dasar
kemudian buat lintasan yang tegak lurus terhadap garis dasar. Penentuan garis
dapat dilakukan dengan theodolit atau kompas.
Pemilihan grid yang digunakan tergantung pada tipe target yang dicari. Jika
diketahui bahwa mineralisasi di daerah itu memiliki dimensi panjang searah
dengan jurus, seperti mineralisasi vein atau unit stratigrafi, maka garis dasar
harus diletakan paralel terhadap jurus. Conto diambil sepanjang garis lintang
yang tegak lurus pada garis dasar. Dalam kasus ini interval antar garis bisa lebih
besar dari interval conto sepanjang garis dasar. Jika jurusnya tidak dikenal dan
targetnya diduga equidimensional, maka pengambilan conto dilakukan dengan
grid yang berbentuk bujur sangkar.
Untuk
praktisnya
sering
digunakan
grid
segi
empat
panjang,
karena
Survey lanjut (follow-up) dilakukan dengan spasi grid yang lebih rapat.
Contohnya: pada suatu anomali yang terdapat pada grid penyelidikan
pendahuluan 500x200 m dapat dilakukan follow up dengan grid 250x100 m
atau lebih rapat lagi, tapi grid yang lebih rapat dari 25x25 m umumnya kurang
menguntungkan, kecuali jika target yang diharapkan berupa vein yang sangat
kecil atau pegmatit. Jika hasil survey lanjut menjanjikan, maka pada daerah
anomali dapat dilnjutkan dengan survey geofisika sebelum diputuskan dilakukan
pemboran. Integrasi dari hasil
geofiska dapat
3.3
Survey Batuan
Spasi sample
dbandingkan dengan spasi sampling tanah, kecuali jika singkapannya betulbetul bagus
Seperti dengan tipe suvey geokimia yang lain, prosedur sampling dan material
sample yang dikoleksi dalam survey batuan geokimia sedapat mungkin harus
distandarkan. Namun dalam survey batuan terdapat sejumlah besar variabel
akibat dari proses pelapukan dan oksidasi. Geologis atau eksplorasionis yang
melakukan survey harus dapat meyakinkan bahwa individu sample dari semua
lokasi pada dasranya komparabel dan bahwa variasi yang teramati dalam
intensitas
interpretasi.
pelapukan
telah
dicatat
dengan
layak/baik
untuk
keperluan
akan memfokuskan
pada sampling sistematik dari patahan atau zona fracture dan mungkin struktur
bedding. Sebaliknya material sample batuan untuk mendeteksi diffusion haloes
diambil batuan yang tidak hancur dengan skala sampling yang lebih detail.
diayak.
3.4
Survey Air
Analisis air dari sungai, mata air, danau, rawa sumur, dan sumur bor, dapat
dilakukan dalam prospeksi, tetapi kesulitan analisis sehubungan dengan
rendahnya konsentrasi, ditambah lagi fluktuasi yang cepat akibat variasi musim
menghambat meluasnya penggunaan metode ini.
Airtanah bisa kontak dengan batuan dan melarutkan unsur-unsur dan terjadi
kesetimbangan kimia yang erat kaitannya dengan kimia yang dikandung oleh
akifer. Airtanah mengandung padatan terlarut yang bervariasi dari satu tempat ke
tempat lainnya. Contohnya air dari ladang minyak dengan endapan halit dapat
mengandung padatan terlarut yang lebih banyak dari air laut atau airtanah biasa.
Namun airtanah digunakan juga dalam eksplorasi mineral, umumnya dari
sumber yang dangkal.
Air sungai dan danau umumnya berasal dari air permukaan, tapi air tanah dapat
memberi kontribusi melalui mata air dan sungai bawah tanah. Air danau dan
sungai memperlihatkan kandungan padatan terlarut yang lebih bervariasi, karena
adanya variasi penambahan air permukaan yang besar dan tiba-tiba, yang akan
merubah pH, Eh, dan lingkungan kimia dalam jarak yang sangat pendek.
Sample diambil di lapangan dengan botol plastik yang bersih (250 500 ml)
yang telah dicuci dua sampai tiga kali. Agar bebas kontaminasi botol harus
dibersihkan dengan asam yang bebas logam sebelum dibawa ke lapangan.
Untuk praktisnya, sample diasamkan dengan dua atau tiga tetes asam nitrit
bebas logam untuk mencegah pengendapan logam yang ada. Jika diperlukan
pengukuran pH dan Eh atau penentuan substansi yang mungkin dipengaruhi
oleh asam, maka perlu diambil sample duplikat atau melakukan pengukuran
ditempat. Jika sample mengandung padatan suspensi, maka perlu dilakukna
filtrasi, tapi biasanya dilakukan di laboratorium sebelum analisis.
3.5
Survey Biogeokimia
Filosofinya adalah, bahwa akar tanaman menunjam jauh ke dalam tanah dan
mengambil makanan dari batuan dasar yang lapuk. Contohnya tanaman teh
telah memperlihatkan batas-batas anomali Ni di Australia Barat. Keuntungan
metode ini dibandingkan dengan metode lainnya, yaitu dapat dilakukan untuk:
Prospeksi di daerah yang tanah penutupnya tertranspor
Prospeksi di daerah berawa
Prospeksi di daerah yang vegetasinya sangat rapat
Tanaman
mengambil
makanan
dari
tanah
melalui
akarnya.
Dengan
Ni tinggi, pertumbuhan
vegetasi terhambat atau terbatas pada jenis tertentu. Ada tanaman yang toleran
terhadap konsentrasi toksik yang tinggi, adapula yang seolah-olah membutuhkan
unsur toksik untuk dapat mulai tumbuh. Tanaman yang demikian disebut
tanaman indikator. Yang paling dikenal adalah bunga tembaga di Zambia dan
tanaman Selenium di Amerika. Kehadiran bunga tembaga menjadi indikasi
konsentrasi Cu ratusan sampai ribuan ppm. Tanaman selenium menjadi indikator
yang baik untuk mineralisasi uranium karena Se sering menyertai U. Daun yang
menguning (chlorosis) dapat disebabkan oleh konsentrasi unsur Cu, Zn, Mn dan
Ni. Penelitian biogeokimia dalam prospeksi dilakukan sejah tahun 1930. Material
tanaman yang dikumpulkan dijadikan abu, untuk menghilangkan unsur biogenik
penyusun jaringan, unsur yang dicari akan dijumpai dalam residu (abu). Abu
umumnya mencapai 1-3% berat, sehingga unsur yang dicari akan terkonsentrasi
sampai 100 kalinya dari unsur asal dalam jaringan.
Keuntungan lain survey biogeokimia dibandingkan dengan survey tanah adalah
anomalinya di dalam abu akan lebih mudah dideteksi karena konsentrasinya
tinggi. Namun dalam hal pekerjaan, survey biogeokimia melibatkan pekerjaan
yang lebih banyak.
Untuk melakukan survey biogeokimia, sedikitnya diperlukan 300 gram material
dari tiap tanaman. Tanaman muda dan kurus umumnya memberikan hasil yang
paling baik. Sample dapat divariasikan dengan spesies yang berbeda, tapi
menggunakan satu spesies lebih praktis. Pengambilan conto
harus sedekat
3.6
Survey Gas
Suatu teknik yang masih sedang dikembangkan adalah pengambilan sample gas
untuk mencari anomali unsur volatil di sekitar bijih. Saat ini perhatian difokuskan
pada pendeteksian gas Hg di sekitar berbagai endapan bijih. Sejumlah volume
udara dilewatkan melalui suatui filter yang dapat menangkap uap Hg untuk
dianalisis kemudian. Pengambilan sample dapat dilakukan dekat permukaan
(misalnya melalui satu unit perangkat yang dipasang pada kendaraan beroda
empat), dalam tanah, atau dengan pesawat yang terbang rendah. Keterbatasan
metode ini adalah:
Konsentrasi gas yang diukur umumnya rendah
Sulit menentukan lokasi anomali yang akurat
Peka terhadap kondisi cuaca
Memelukan endapan bijih yang mengandung Hg yang cukup