Anda di halaman 1dari 16

SATUAN ACARA PENYULUHAN

GLAUKOMA

PROMOSI KESEHATAN RUMAH SAKIT (PKRS)


IRNA II RSUD Dr. SAIFUL ANWAR
MALANG
2016

SATUAN ACARA PENYULUHAN GLAUKOMA


DI RUANG 21
RUMAH SAKIT DR. SAIFUL ANWAR MALANG

Oleh:
Kelompok 8A/TINGKAT IIIA
Saidatul Arifah (1301100030)
Dani Wahyu Fitrama (1301100031)
Angga Hendrik Saputra (1301100033)
Anindita nayang Safitri (1301100034)

KEMENTERIAN KESEHATAN RI
POLITEKNIK KESEHATAN KEMENKES MALANG
PROGRAM STUDI DIII KEPERAWATAN MALANG
2016

LEMBAR PENGESAHAN
SATUAN ACARA PENYULUHAN
GLAUKOMA

Oleh:
Kelompok 8A
Tingkat IIIA
Saidatul Arifah(1301100030)
Dani Wahyu Fitrama (1301100031)
Angga Hendrik Saputra (1301100033)
Anindita nayang Safitri (1301100034)

Telah dilaksanakan pada:

Pembimbing klinik

Hari

Tanggal

Pukul

Topik

: Glaukoma

Pembimbing Institusi

................................

....................................

SATUAN ACARA PENYULUHAN


GLAUKOMA
Pokok Bahasan

: GLAUKOMA

Sasaran

: Pasien, Keluarga, Pengunjung ruang 21

Tempat

: Ruang 21 IRNA II

Hari/Tanggal

: Jumat, 8 April 2016

Alokasi waktu

: 30 menit

Penceramah

: Mahasiswa Politeknik Kesehatan Kemenkes Malang

A. LATAR BELAKANG
Glaukoma merupakan penyebab kebutaan kedua terbanyak setelah setelah katarak
diseluruh dunia. Berbeda dengan katarak, kebutaan yang diakibatkan oleh glaukoma bersifat
permanen, atau tidak dapat diperbaiki (irreversible). Diperkirakan sebanyak 3,2 juta orang
mengalami kebutaan akibat glaukoma. (Pusat Data dan Informasi Kesehatan RI, 2015).
Prevalensi glaukoma hasil jakarta Urban Eye Health Study tahun 2008 adalah sebanyak
4,9 % dari seluruh populasi di Indonesia dengan rincian sebagai berikut, glaukoma primer
sudut tertutup sebesar 1,89%, glaukoma primer sudut terbuka 0,48% dan glaukoma sekunder
0,16% dan keseluruhannya 2,53%.

Menurut hasil riset kesehatan dasar tahun 2007,

responden yang pernah didiagnosis glaukoma oleh tenaga kesehatan sebesar 0,46%, Tertinggi
di provinsi DKI Jakarta (1,85%), berturut-turut di ikuti oleh provinsi Aceh (1,28%) dan
kepulauan Riau ( 1,26%). (DEPKES RI 2008).
Data penderita glaukoma di sembiln rumah sakit pendidikan bulan juli 2013 sampai
dengan tahun 2014 adalah sebagai berikut. RS. Jamil Padang 63,4 %, RSCM Jakarta 7,4 %,
RS Cicendo bandung 13 %, RS kariadi Semarang 12,7%, RS Soetomo Surabaya 2,45, RS

Undaan Surabaya 95.5 %, RS Saiful Anwar Malang 9,5 %, RS Sardjito Yogyakarta 25,5 %,
RS Yap Yogyakarta 58 %. (Pusat Data dan Informasi Kesehatan RI, 2015).
Penderita glaukoma perlu pengobatan dan monitoring terus menerus, sehingga di
harapkan setiap pasien glaukoma rutin untuk kontrol kesehatan matanya ke rumah sakit.
Gejala dan tanda glaukoma sering tidak disadari penderita atau menyerupai gejala penyakit
lain, sehingga kebanyakan penderita kurang menyadari bahwa dirinya menderita glaukoma
dan baru terdiagnosis ketika telah lanjut bahkan telah terjadi kebutaan total.
Berdasarakan banyaknya kasus di atas, kunci dari pencegahan dari penyalit glaukoma
adalah pentingnya peningkatan edukasi terkait masalah glaukoma tersebut, oleh karena itu
kami mahasiswa Politeknik Kesehatan Kemenkes Malang tertarik untuk memberikan
penyuluhan terkait Glaukoma.
B. TUJUAN INSTRUKSIONAL
1. Tujuan Umum
Setelah dilakukan pendidikan kesehatan diharapkan peserta mengetahui dan
memahami tentang penyakit Glaukoma
2. Tujuan Khusus
Setelah dilakukan pendidikan kesehatan tentang penyakit Glaukoma peserta
mampu :
a. Mengetahui pengertian Glaukoma
b. Mengetahui penyebab Glaukoma
c. Mengetahui tanda dan gejala Glaukoma
d. Mengetahui klasifikasi Glaukoma
e. Mengetahui komplikasi Glaukoma
f. Mengetahui cara pencegahan Glaukoma
g. Mengetahui penatalaksanaan Glaukoma
C. MATERI (terlampir)
D. METODE
1. Ceramah
2. Tanya Jawab
E. MEDIA
1. LCD, PPT
F. KRITERIA EVALUASI
Kriteria evaluasi struktur :
1.

Menyusun Satuan Acara Penyuluhan Glaukoma

2.

Melakukan konsultasi Satuan Acara Penyuluhan yang telah disusun dengan


pembimbing

3.

Melakukan kontrak waktu dan tempat penyuluhan

4.

Membentuk pengorganisasian dalam pelaksanaan penyuluhan, dengan susunan


sebagai berikut .
a) Penyaji

: Saidatul Arifah

b) Moderator

: Anindita Nayang

c) Observer

: Angga Hendrik

d) Fasilitator

: Dani Wahyu

5.

Mempersiapkan sarana dan prasarana yang dibutuhkan dalam pelaksanaan


penyuluhan

G. JADWAL KEGIATAN
Tahap

Waktu

Kegiatan Penyuluhan

Orientasi

5 Menit

Pembukaan
Membuka kegiatan dengan
mengucapkan salam
Memperkenalkan diri
Menjelaskan tujuan dari
penyuluhan
Menyebutkan materi yang akan
diberikan
Menyampaikan kontrak waktu
Menjelaskan pengertian
Glaukoma
Menjelaskan penyebab
Glaukoma
Menjelaskan tanda dan gejala
Glaukoma
Menjelaskan klasifikasi
Glaukoma
Menjelaskan komplikasi
Glaukoma.
Menjelaskan cara pencegahan
Glaukoma
Menjelaskan penatalaksanaan
Glaukoma
Memberikan kesempatan untuk
bertanya
Menjawab pertanyaan
Menyimpulkan materi yang telah

1.
2.
3.
4.

Kerja

20
Menit

5.
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.

Terminasi

5 Menit

1.
2.
3.

Kegiatan Peserta
Menjawab salam
Mendengarkan
Memperhatikan
Memperhatikan

Memperhatikan

Bertanya
menjawab
pertanyaan

dan

disampaikan
4. Memberi salam penutup
Kriteria evaluasi proses :
1. Penyuluhan diharapkan berjalan dengan lancar
2. Peserta penyuluhan datang tepat waktu
3. Peserta penyuluhan antusias terhadap materi dan aktif bertanya
4. Peserta penyuluhan tidak meninggalkan tempat sebelum penyuluhan selesai
5. Penyuluhan dapat berlangsung sesuai dengan kontrak waktu
6. Struktur organisasi dapat melaksanakan tugas sesuai peran dengan baik
Kriteria evaluasi hasil :
1. Penyaji mengajukan pertanyaan secara langsung kepada peserta penyuluhan tentang
materi penyuluhan sebelum penyuluhan dilaksanakan.
2. Penyaji mengajukan pertanyaan secara langsung kepada peserta penyuluhan setelah
penyampaian materi penyuluhan.
3. Peserta menanggapi materi yang telah disampaikan penyaji.

MATERI SATUAN ACARA PENYULUHAN


A. Pengertian Glaukoma
Glukoma adalah suatu penyakit yang memberikan gambaran klinik berupa peninggian
tekanan bola mata, penggaungan papil saraf optik dengan menurunya lapang pandangan
mata.(Sidarta,Ilyas, 2000).
Menurut Singapore National Eye Centre (SNEC) (2013). Glaukoma adalah penyakit
mata dimana tekanan cairan dalam bola mata menjadi terlalu tinggi, sehingga merusak serat
lembut saraf optik yang membawa sinyal penglihatan dari mata ke otak.
Sedangkan oleh (Wordpress, 2014) pengertian glaukoma diperjelas lagi berupa salah
satu jenis penyakit mata dengan gejala yang tidak langsung, yang secara bertahap
menyebabkan penglihatan pandangan mata semakin lama akan semakin berkurang sehingga
mata akan menjadi buta.
B. Penyebab Glaukoma
Penyebab utama glaukoma adalah meningkatnya tekanan di dalam mata (tekanan
intraokular), hal ini disebabkan karena:
- Bertambahnya produksi cairan mata oleh badan ciliary / di Aqueus humor
- Berkurangnya pengeluaran cairan mata di daerah sudut bilik mata atau di celah
pupil akibat tertutupnya trabekulum oleh iris perifer.
Faktor presdiposisi
1.

Terdapat riwayat glaukoma dalam silsilah keluarga

2.

Memiliki penyakit rabun jauh (miopi)

3.

Menderita penyakit diabetes atau kencing manis

4.

Menderita tekanan darah tinggi atau hipertensi

5.

Penderita penyempitan pembuluh darah otak atau sirkulasi buruk disebut juga migrain

6.

Mengalami kecelakaan atau operasi pada mata sebelumnya

7.

Menggunakan steroid dalam jangka waktu yang cukup lama

8.

Faktor usia, yakni berusia lebih dari 45 tahun

Dari penyebab diatas kemungkinan mereka yang berusia 40 tahun keatas


beresiko tinggi bisa mengidap penyakit Glaukoma. Namun demikian, tidak dipungkiri
bisa juga menyerang semua umur dan tanpa batasan jenis kelamin. Penyakit ini timbul
pada orang-orang yang mempunyai bakat glaukoma atau diakibatkan penyakit mata lain.
C. Tanda dan Gejala
Menurut Depkes (2014), tanda gejala glaukoma tergantung pada jenis glaukoma yang di
derita, antara lain :
1. Glaukoma akut
Penderita akan merasakan sakit kepala, mata sangat pegal, mual dan bahkan
muntah. Penglihatan akan terasa buram dan melihat pelangi disekitar lampu.
Mata penderita akan terlihat merah. Namun sayangnya, karena gejala yang
dirasakan terutama adalah sakit kepala, mual dan muntah banyak penderita
glaukoma akut yang tidak menyadari bahwa sebenarnya yang menjadi penyebab
adalah glaukoma yang akut.
2. Glaukoma kronik
Glaukoma kronik tidak menimbulkan gejala. Penderita tidak merasakan apapun,
namun perlahan-lahan terjadi kerusakan saraf yang berlanjut pada penurunan
penglihatan.
D. Klasifikasi Glaukoma
Menurut Vaughan dalam Hudi 2011, gaukoma dibagi menjadi 3 yaitu:
1. Glaukoma primer
o Glaukoma sudut tertutup (akut)
Merupakan penyakit mata dengan gangguan integritas struktur dan fungsi yang
mendadak akibat peningkatan TIO yang sangat mendadak karena sudut bilik mata
depan mendadak tertutup akibat blok pupil.
o Glaukoma sudut terbuka (kronik)
merupakan penyakit mata dengan gangguan integritas struktur dan fungsi
berupa papil saraf optik dan gangguan lapang pandang sebagai akibat dari
peningkatan TIO karena hambatan pembuangan aques humor pada saluran
pembuangan. Dan terjadi kerusakan anatomi dan fungsi mata yang permanen.
2. Glaukoma sekunder
o

Karena perubahan lensa

Kelainan uvea (uveitis anterior)

Karena trauma mata

Pemakaian kortikosteroid local dan lainnya

Rubeosis iridis, sering terdapat pada DM dan oklusi vena centralis retina

Akibat operasi, misalnya operasi katarak dengan prolaps retina

3. Glaukoma kongenital
Glaukoma kongenital adalah tipe yang umum pada bayi, kebanyakan dikenal
pada bulan-bulan pertama bayi dan umumnya terdapat pembesaran kornea,
kekeruhan kornea, dan fotofobia.
E. Cara Pencegahan glaukoma
Ada beberapa upaya yang bisa lakukan untuk bisa terhindar dari glaukoma. Berikut ini
adalah langkah alami yang perlu Anda lakukan sejak dini :
Pemeriksaan Mata
Pemeriksaan mata seharusnya memang sudah dilakukan sejak awal. Meskipun
glaukoma bisa terjadi pada usia lebih dari 42 tahun namun ada beberapa kasus dimana usia
muda terserang glaukoma. Karena itu pemeriksaan secara teratur harus dilakukan untuk
mengetahui gejala sejak awal. Bahkan orang yang memiliki riwayat glaukoma dalam
keluarga harus melakukan pemeriksaan secara teratur.
Melindungi Mata Dari Resiko Trauma Okuli
Biasakan untuk melindungi mata apabila sedang melakukan olahraga atau pekerjaan
yang bisa meningkatkan resikocedera mata. Anda bisa menggunakan kacamata khusus yang
memang bisa melindungi area mata agar tidak terkena zat asing maupun tekanan berlebihan.
Pada awalnya mungkin tidak nyaman tapi memang sangat diperlukan.
Konsumsi Makanan Menyehatkan Mata
Berbagai jenis kebutuhan nutrisi manusia untuk mata memang sangat penting,
terutama untuk menghindari semua jenis penyakit mata termasuk glaukoma. Berikut ini
adalah beberapa sayuran yang bisa Anda konsumsi secara teratur :

Bayam: bayam dan semua jenis sayuran lain yang berwarna hijau seperti sawi, kale,
lobak dan kangkung sangat baik untuk mata. Semua jenis sayuran ini mengandung
vitamin A, zeaxanthin dan lutein yang bisa memberikan perlindungan untuk kornea
dan lensa mata. Bahkan justru bisa meningkatkan kualitas visi mata. Cara terbaik
untuk mendapatkan manfaat ini adalah dengan membuat jus sayuran dan campuran
buah serta diminum pada pagi hari. Atau jika tidak suka jus sayuran maka tumis
dalam waktu sesingkat mungkin.

Ikan salmon : ikan salmon bisa memberikan perlindungan untuk retina dan lensa
mata. Ikan salmon melindungi mata karena mengandung omega 3 yang memang bisa
membantu mengatasi lensa mata agar tidak kering. Untuk hasil terbaik maka sangat
disarankan untuk makan ikan salmon sebanyak 100 gram per saji selama tiga kali
dalam seminggu.

Wortel : wortel adalah sayuran super untuk mengatasi glaukoma. Wortel mengandung
beta karoten yang memang bisa meningkatkan potensi vitamin A dalam buah tersebut.
Zat ini tidak hanya melindungi mata namun juga bisa menjaga agar kornea dan lensa
mata selalu tetap sehat. Selain itu, wortel juga mengandung lutein yang memang bisa
mengatasi luka pada bagian mata. Anda bisa memasak wortel sesuai dengan
keinginan.

Ubi jalar: ubi jalar memang menjadi buah yang mengandung vitamin A dimana
vitamin A ini sangat penting untuk meningkatkan kesehatan mata. Ubi jalar
mengandung kalium, makanan kaya serat dan beta karoten yang memang bisa
meningkatkan kerja syaraf mata.

Alpukat : alpukat sangat baik untuk mata karena mengandung lutein. Lutein bisa
mencegah kerusakan mata terutama karena tekanan karena pada bagian lensa mata.
Selain itu alpukat mengandung vitamin B6 yang bisa mencegah kerusakan mata
karena tekanan pada lensa mata.

Kenari : kenari jenis kacang yang mengandung asam lemak omega 3. Asam lemak
omega 3 memiliki manfaat untuk memelihara mata baik lensa, retina maupun sistem
syaraf. Selain itu, dalam kenari juga ditemukan nutrisi penting lain, yaitu sebagai
makanan yang mengandung antioksidan dan seng. Bila tidak bisa mendapatkan
kacang kenari maka bisa mengkonsumsi jenis kacang lain seperti mete, kacang tanah
maupun almond.

Brokoli : brokoli menjadi sayuran yang bisa memelihara mata dari rasa sensitiftas
terhadap cahaya, mencegah peradangan dan membuat kesehatan mata selalu fit.
Brokoli banyak mengandung vitamin B2 yang memang bisa mencegah kemunduran
fungsi lensa mata.

Buat Mata Santai

Buat mata berkedip lebih sering. Berkedip akan membantu mata untuk berlatih dan
memberikan cairan yang lebih banyak ke dalam mata. Karena mata tidak kekeringan
maka penurunan tekanan lensa menjadi lebih mudah.Tutup mata sesekali selama satu
menit ketika bekerja di depan komputer. Menutup mata selama satu menit akan
membuat mata menjadi sangat rileks. Anda bisa melakukan langkah ini ketika merasa
mata sudah lelah

Bersihkan mata dengan menggunakan air dingin. Lakukan cara ini setiap pagi setelah
bangun tidur dan malam hari sebelum tidur. Cara ini akan membantu mata agar tetap
nyaman.

Jika terus menerus bekerja di depan komputer maka luangkan waktu selama 5 menit
setiap jamnya untuk tidak melihat komputer. Anda bisa berdiri mengambil minuman
atau melihat ke sekitar yang jauh dari komputer.

Buat mata menjadi lebih santai dengan menerapkan irisan mentimun dan letakkan
pada mata. Timun memiliki rasa dingin yang menyegarkan sehingga akan membuat
mata Anda menjadi lebih santai.

Atur layar komputer Anda dengan jarak sekitar 30 cm dari mata. Cara ini akan tetap
menjaga kesehatan mata sehingga mata tidak terlalu kering.

Gunakan pelindung layar antiradiasi pada layar komputer. Untuk Anda yang harus
bekerja berlama-lama di depan komputer maka pelindung layar akan mencegah agar
mata tidak terlalu lelah.

Pada penderita Diabetes Militus dan Hipertensi


1. Mengontrol Kadar Gula Darah
Kadar gula darah sangat penting untuk melindungi mata dari tekanan pada lensa yang
berlebihan. Tekanan lensa inilah yang akan menyebabkan glaukoma dan umumnya memang

jarang disadari. Karena itu hal penting yang harus Anda lakukan adalah memiliki pola
kebiasaan makan makan yang baik. Hindari terlalu sering mengkonsumsi makanan yang
mengandung karbohidrat komplek, gula berlebihan dan biji-bijian. Beberapa makanan yang
harus dikonsumsi dalam jumlah terbatas misalnya seperti nasi, pasta, sereal, kentang dan roti
putih.

2. Olahraga
Melakukan berbagai jenis olahraga akan membantu menurunkan resiko tekanan pada
mata berlebihan. Terlebih bagi yang selalu bekerja di depan layar komputer. Latihan atau
olahraga juga bisa melindungi tubuh dari penyakit glaukoma akibat kondisi metabolisme
yang buruk seperti tekanan darah tinggi dan diabetes.
3. Hindari Makanan Mengandung Lemak
Kebiasaan mengkonsumsi berbagai jenis makanan yang mengandung lemak akan
membuat kesehatan mata Anda beresiko tinggi terkena glaukoma. Lemak akan membuat
sistem lensa mata menjadi lebih buruk terutama jenis lemak yang didapatkan dengan cara
dibakar dan digoreng. Karena itu hindari semua jenis makanan yang mengandung lemak atau
makan dalam jumlah yang sangat terbatas saja.
4. Kurangi Karbohidrat dan Gula
Cara lain yang bisa dilakukan adalah mengurangi semua jenis asupan makanan yang
mengandung karbohidrat dan gula tinggi. Karbohidrat dan gula berperan penting dalam
meningkatkan kadar gula dalam darah sehingga, membuat kebutuhan insulin sangat tinggi.
Jika kondisi ini terus terjadi maka bisa menyebabkan diabetes. Bahaya diabetes akan
membuat kesehatan mata menurun karena meningkatkan penumpukan kadar gula dalam lensa
mata.
5. Hindari Stres
Stres ternyata juga bisa berpengaruh terhadap kesehatan mata. Stress akan membuat
tekanan lensa mata jauh lebih kuat dan besar. Akibatnya maka lensa dan retina mata tidak
bisa bekerja dengan baik. Tekanan mata juga membuat tekanan pada lensa mata mengalami
perubahan. Jika kondisi ini terus terjadi maka bisa menyebabkan glaukoma. Untuk cara
mengatasi stres maka bisa mencoba untuk yoga, olahraga atau rekreasi.
Penatalaksanaan glaukoma
Penatalaksanaan pada pasien glaukoma dilakukan melalui :
1. Anamnese

Glaukoma akut
Penderita akan merasakan sakit kepala, mata sangat pegal, mual dan bahkan muntah.
Penglihatan akan terasa buram dan melihat pelangi disekitar lampu. Mata penderita
akan terlihat merah.
Glaukoma kronik
Glaukoma kronik tidak menimbulkan gejala. Penderita tidak merasakan apapun,
namun perlahan-lahan terjadi kerusakan saraf yang berlanjut pada penurunan
penglihatan.
2. Pemeriksaan keperawatan
a. Pemeriksaan tanda tanda vital.
Mengetahui keadaan umum pasien , terutama pemeriksaan tekanan darah.
b.Tonometri
Alat untuk mengukur tekanan inta okuler, nilai yang mencurigakan apabila berkisar
antara 21-25 mmHg dan di anggap patologi bila melebihi 25 mmHg
3. Pemeriksaan penunjang :
a) pemeriksaan laboratorium
pemeriksaan darah lengkap dan pemeriksaan GDS
b) Oftalmoskopi
Melihat fpndus mata bagian dalam yaitu retina, diskus optikus macula dan
pembuluh darah retina
c) Perimetri
Kerusakan nervus optikus memberikan gangguan lapang pandang yang khas pada
glaukoma. Secara sederhana, lapang pandang dapat di periksa dengan tes
konfrontasi
d) Pemeriksaan Ultrasonotrapi
Gelombang suara yang dapat digunakan untuk mengukur dimensi dan struktur
okuler
4. Pemberian terapi :
Pengobatan glaukoma sangat tergantung pada jenis glaukoma yang di derita.
Secara umum pengobatan glaukoma dapat dibedakan menjadi terapi obat, laser dan
operasi filtrasi. Pada tahap awal biasanya diberikan obat-obatan berupa obat tetes dan
obat minum. Obat tetes yang diberikan harus terus dipakai untuk mengontrol tekanan
mata. Apabila dengan obat, glaukoma belum teratasi maka dapat dilakukan tindakan
laser/operasi.

Komplikasi
Komplikasi yang munculpada glaukoma yang tidak ditangani adalah kebutaan, namun
komplikasi juga dapatmuncul pada pasien yang dilakukan tindakan operasi. Komplikasi ini
dapat dibagimenjadi dua:
a.

Early Complications
Early complications merupakan komplikasi yang terjadi pada waktu dua minggu setelah
operasi.

b. Delayed Complications
Delayed complications merupakan komplikasi yang terjadi pada beberapa bulan hingga tahun
setelahoperasi.

DAFTAR PUSTAKA
SNEC,2013. http://www.snec.com.sg/about/international/menuutama/kondismataandperawa
tan/common-problems/Pages/Glaucoma.aspx. diakses tanggal 4 april 2014 jam
20:00.
DEPKES RI,2014. http://www.depkes.go.id/resources/download/pusdatin/infodatin/infoda
tin-glaukoma.pdf. diakses tanggal 4 april 2016 jam 20:00
DINKES, 2010. http://www.dinkesjatengprov.go.id/v2010/dokumen/2014/SDK/Mibangkes/
perundangan/BinaGizidanKIA/2006/KMKNo.428ttgManajemenKesehatanInder
aPenglihatandanPendengaran.pdf. diakses tanggal 4 april 2016 jam 20:00.
Ratna, 2014. https://masalahglaukoma.wordpress.com/2014/01/16/pengertian-glaukoma-serta
-pengobatannya/, diakses tanggal 4 April 2016 pukul 22:00
Hudy, 2011. https://marsenorhudy.wordpress.com/2011/01/05/glaukoma/, diakses tanggal 4
April 2016 pukul 22:00
Alimir, 2016. http://halosehat.com/penyakit/glaukoma/pencegahan-glaukoma, diakses
tanggal 4 April 2016 pukul 22:00
Sidarta Ilyas. 2000 Ilmu Penyakit Mata, Jakarta : FKUI.
Long C Barbara.1992. Medical surgical Nursing. Jakarta:EGC.

Anda mungkin juga menyukai