Anda di halaman 1dari 4

IDENTITAS PASIEN

Nama
: MJ
Jenis Kelamin : Laki-laki
Usia
: 64 tahun
Tangga Periksa : 29/2/2016

IDENTITAS MAHASISWA
PENDIDIKAN PROFESI DOKTER
(KOAS)
Nama
: Syarafina Awanis
Nim
: 20100310179
Bagian
: Ilmu Penyakit Mata
Perceptor : dr. Imam Masduki, Sp. M,
M.Sc
TUGAS TUTORIAL STASE MATA

Problem
S/
Keluhan
utama:
mata
merah
RPS: sejak
2 hari
yang lalu
pasien
mengeluhk
an kedua
matanya
merah.
Pasien juga
mengeluhk
an kedua
mata
terasa
gatal,
sehingga
pasien
sering
menggoso
k-gosok
kedua
matanya
dan keluar
air mata
bewarna
bening tapi
tidak
banyak.
Pasien
mengaku
saat
bangun
tidur

Hipotesis

Mekanisme

Diagnosi
s Kerja :
conjuncti
vitis
(viral,ba
kteri,
klamdia,
alergika)

Konjungtiviti
s
merupakan
radang
pada
konjungtiva
atau radang
selaput
lendir yang
menutupi
belakang
kelopak dan
bola mata.
Konjungtiviti
s dibedakan
akut dan
kronis.
Konjungtiviti
s dapat
disebabkan
bakteri
seperti
konjungtiviti
s dapat
disebabkan
bakteri
seperti
konjungtiviti
s
gonokokus,
virus,
klamidia,
alergi toksik
dan
molluscum
contagiosu

Data
Tambaha
n
Keadaan
umum :
Tidak
tampak
sakit
Kesadara
n : CM
Vital
signs :
BP =
147/79m
mHg
HR = 80
kpm
T=
Afebris
RR = 18
kpm
Px Fisik
Kepala :
mata
berair
(+/+),
konjungti
va
hiperemi
s (+/+),
sekret
(+/+)
Telinga
adenopat
i
preauriku
la (-/-)
Leher :

Tujuan
Belajar

Pemecahan
Masalah

1.Bagaimana
anatomi dan
fungsi
konjungtiva
2.
mekanisme
konjungtiviti
s
3. penyebab
konjungtiviti
s
4.penatalaks
anaan non
farmakologis
dan
farmakologi
5. komplikasi

1.konjungtiva
adalah lapisan
terluar dari
mata yang
terdiri dari
membran
mukosa tipis
yang melapisi
kelopak mata,
melengkung
melapisi
permukaan
bola mata dan
berakhir pada
daerah
transparan
pada mata
yaitu kornea
Fungsinya :
memproduksi
air mata,
Menyediakan
kebutuhan
oksigen ke
kornea ketika
mata sedang
terbuka dan
melindungi
mata.
2.terjadinya
trauma/ ada
agen infeksius
-> gangguan
barier ->
invasi agen ke
sel host ->

terdapat
kotoran
mata yang
cukup
banyak.
Tidak ada
keluhan
nyeri,
pandangan
mata kabur
pada
kedua
matanya
dan
keluhan
lain yang
menggang
gu
aktivitasny
a. Sebelum
berobat ke
poliklinik
mata,
pasien
telah
membeli
obat mata
tetapi
keluhan
tidak
berkurang
sehingga
pasien
berobat ke
poliklinik
mata PKU
Muhamma
diyah 1.
Tidak ada
riwayat
trauma
pada
kedua
matanya.
RPD :
menurut
ps,
penglihata
nnya
masih baik.
pasien
menyangk
al adanya
riwayat

m.
Gambaran
klinis yang
terlihat
pada
konjungtiviti
s dapat
berupa
hiperemi
konjungtiva
bulbi
(injeksi
konjungtiva)
, lakrimasi,
eksudat
dengan
secret yang
lebih nyata
di pagi hari,
psedoptosis
akibat
kelopak
membengka
k, kemosis,
hipertrofi
papil,
folikel,
membran,
pseudomem
bran,
granulasi,
flikten,
mata
merasa
seperti
adanya
benda
asing, dan
adenopati
preaurikular
.

perbesar
an
limfonodi
(-)
Px
oftalmol
ogi
(OD/OS)
Visus =
-5/5
5/5
Sekret
(+/+)
Keduduk
an (ODS)
sentral
Pergerak
an (ODS)
ke segala
arah
Palpebra
(ODS)
bentuk
normal,
oedema
(-/-)
Konjungti
va (ODS)
hiperemi
(+/+),
oedema
(-/-)
Sklera
(ODS)
putih
COA
(ODS)
dalam
Iris
shadow
(-/-)
Pupil
(ODS)
sentral,
regular,
ukuran
3mm,
reflek
cahaya
(+)
Lensa
(ODS)
jernih

terjadi
proliferasi dan
menghasilkan
toksin ->
merusak sel
host (trauma)
mediator
inflamasi ->
terjadi nyeri,
edema,
hiperemis
(agen
infeksius)
chemotactine
agen -> sel
radang dan
fibrin, mukus
menghasilkan
sekret.
4.non
farmakologis :
Tujuannya
menghindari
penyebaran
konjungtivitis
antar pasien
(menghindari
kontaminasi
mata yang
sehat) a. Tidak
menggosok
mata yang
sakit
b. mencuci
tangan setelah
memegang
mata yang
sakit
c.
menggunakan
tissue yang
terpisah dan
digunakan
secara halus
untuk
membesihkan
bagian luar
mata yang
sakit.
farmakologis :
optimalisasi :
bilas dengan
larutan
fisiologis untuk

alergi pada
dirinya dan
keluarga.
Riwayat
pernah
mengalami
sakit yang
sama
sebelumny
a juga
disangkal.
Riwayat
penyakit
HT, DM,
katarak,
riwayat
operasi
mata juga
disangkal.

menghilangka
n secret
konjungtiva
Konjungtivitis
bacteria:
-antibiotik
topikal 4-6
kali /hari
Hiperpurulen :
MRS,
penisilin/ceftria
xone IV/IM
Konjungtivitis
virus :
simtomatik,ant
ibiotik (infeksi
sekunder),
steroid topikal
(jika hebat dan
tidak ada
kecurigaan
herpes),
antivirus
(konjungtivis
herpetik)
Konjungtivitis
alergi
Ringan : air
mata artifisial,
kompres
dingin
Sedang :
antihistamin
topikal dan
atau mast cell
stabilizer,
topikal NSAID
Berat : rujuk
->
kortikosteroid
topikal,
antihistamin
topikal/oral,
mast cell
stabilizer.
A. Komplikasi
konjungtivitis
bakterial :
ulserasidan
perforasi
kornea,iritis
toksik,endoftal
mitis,
septickemia,

meningitis
B. Komplikasi
konjungtivitis
membranasea
dan
pseudomembr
anasea :
Parut
konjungtiva,
ulserasi dan
perforasi
kornea, parut
kornea,
gangguan
penglihatan,
buta
C. komplikasi
konjungtivitis
virus : menjadi
kronis (blefaro
konjungtivitis)
pseudomembr
an, parut
linear halus
atau parut
datar,
kerusakan
kornea, vesikel
pada kulit.
d.
konjungtivitis
alergika :ulkus
kornea, infeksi
sekunder

Anda mungkin juga menyukai