PENGOBATAN TRADISIONAL
1. Perkembangan pengobatan tradisional
Pengobatan tradisional merupakan suatu hal yang tidak
asing dalam kehidupan masyarakat. Pengobatan tradisional dan
obat tradisional telah menyatu dengan masyarakat dan digunakan
dalam mengatasi berbagai masalah kesehatan baik di desa
ataupun di kota besar. Berbagai jenis pengobatan tradisional telah
dikenal sejak jaman nenek moyang dan berkembang seiring
dengan perkembangan kebudayaan suatu masyarakat.
Perkembangan
pengobatan
tradisional
yang
semakin
baik
dari
segi
manfaat
maupun
pemerintah
telah
mengatur
penyelenggaraan
pengobatan
tradisional
dengan
tentang
Keputusan
26
cara
lain
dari
ilmu
kedokteran
dan
berdasarkan
tidak,
dalam
melakukan
diagnosis,
prevensi
dan
keputusan
Seminar
Pelayanan
Pengobatan
pencegahan
penyakit,
pemulihan
dan
27
b. Usaha
yang
dilakukan
untuk
mencapai
kesembuhan,
Menteri
Kesehatan
RI
Nomor
ketrampilan
turun
temurun,
dan
atau
28
pengetahuan
dan
pengalaman
praktik
yang
Akupunktur, pengobatan
pengobatan
29
Dukun beranak
tabib,
sinshe,
homoeopathy,
aromatherapist
dan
dari
pengobat
tradisional
tenaga
dalam
(prana),
30
tradisional
berdasarkan
ketrampilan
fisik
dengan
31
Pammana
(Sulawesi
Selatan),
Sandro
Bersalin
tradisional
dengan
32
menggunakan
obat/ramuan
memberikan pelayanan
adalah
seseorang
yang
memiliki
cara
33
dengan
menggunakan
pendekatan
holistic
berdasarkan
tradisional
dengan
menggunakan
tenaga
dalam,
34
engobatan
dengan
menggunakan
kemampuan
pelayanan
pengobatan
dengan
menyalurkan,
memberikan
Pengobatan
Tradisional
ditinjau
dari
masyarakat
tidak
terlepas
dari
pengaruh
berjalan
beriringan
dengan
perkembangan
kebudayaan masyarakat.
Soemardjan dalam Agoes & Jacob (1996) membagi
perkembangan kebudayaan dalam 4 (empat) tahap, yaitu :
a. Tahap irasionalisme dini
35
tahap
perkembangan
kebudayaan
ini,
manusia
memandang dirinya sebagai suatu dari alam seperti juga pohonpohon dan binatang-binatang. Menurut paham mereka, mereka
lahir, hidup dan mati menurut kehendak alam.
Manusia sadar, dari pengalaman hidup, bahwa di dalam
lingkungan spiritual ada kekuatan-kekuatan yang tidak diketahui
wujud, asal dan tempatnya. Mereka menyadari, bahwa kekuatankekuatan gaib itu setiap waktu dapat mempengaruhi hidupnya,
terutama kesehatannya. Masyarakat percaya bahwa selain adanya
manusia, pohon-pohon dan binatang, di dunia masih ada makhlukmakhluk lain, tetapi makhluk itu tidak kelihatan. Diantara makhluk
halus yang tidak kelihatan tersebut terdapat juga nyawa manusia
yang telah meninggalkan badan fisiknya dan masih berada
disekitar manusia lain yang masih hidup.
36
menyembuhkannya
disebut
dukun.
Dukun
mempunyai
tahap
kebudayaan
ini
masyarakat
memiliki
37
38
secara
kebetulan
atau
mungkin
karena
lain
yang
tersembunyi
didalam
bahan-bahan
di
ilmiah
tersebut.
Meskipun
mereka
tidak
karena
pembuatan
dan
pemakaian
jamu
39
Masyarakat
ingin
mengetahui
lebih
jelas
dan
40
mengelompokkan
psikososial-kultural
yang
beberapa
berperan
kategori
pada
interaksi
Jumlah orang
(2)
Waktu
(3)
(4)
c. Idiom komunikasi
(1)
Modus
(2)
d. Realita klinik
(1)
(2)
Permasalahan
(3)
Intervensid
(4)
Harapan terapeutik
(5)
Letak tanggungjawab
41
faktor-faktor
pengobat
(1)
Pentahapan
(2)
Mekanisme
(3)
Ketekunan berobat
Pada
tahun
bekerjasama dengan
1979-1982
Badan
Direktorat
Kesehatan
Penelitian dan
Jiwa
Pengembangan
faktor-faktor
psikososio-kultural
dalam
pengobatan
Keadaan tempat
Hampir semua interaksi antara pengobat tradisional dan
klien terjadi di rumah pengobat tradisional. Kontak inisial dan
pengobatan antara mereka biasanya terjadi di ruang tamu dari
rumah pengobat tradisional.
keluarganya
atau
dengan
tetangganya.
Tempat
pemeriksaan biasanya terbuka, sehingga semua keluhankeluhan, penyakit, ganggan, atau masalah dapat didengar
42
semua
pengobat
mengkonsepsualisasikan
43
pengobat-klien, terdapat
hubungan
kuat
dan
tersebar
secara
homogen
di
seluruh
baik.
Di
Semarang
dimana
terdapat
konstelasi
pengaruh
kebudayaan
barat,
memperlihatkan
Realita Klinik
a. Sifat realita klinik
Realita klinik adalah semua kepercayaan, harapan,
norma-norma,
perilaku
dan
interaksi
komunikatif
yang
44
Di
mempunyai
Bali
fungsi
dimana
penting
upacara-upacara
dalam
kehidupan
keagamaan
sehari-hari
pengobat
terhadap
klien
mengadakan
yang
dapat
pemeriksaan
bersifat
hanya
45
c. Ketekunan berobat
Bila pengobat sangat cakap menggunakan factor-faktor
psikososio-kultural dalam usahanya, maka ketekunan berobat
dari klien biasanya cukup tinggi.
yang
membuka
peluang
bagi
praktik
pengobatan
tradisional tersebut.
Jenis penyakit psikofisiologis/psikosomatik, yaitu penyakit
psikis yang menimbulkan gangguan fisiologis, membuka peluang
bagi
pengobat
tradisional
untuk
ikut
berperan
dalam
penyakit ini
memungkinkan
penderita
mencari
46
pengobatan
ke
prosedur
kedoteran
memperhebat pengiklanan
47
atau
pseudo
ilmiah
dan