Anda di halaman 1dari 3

Laporan Praktikum Kimia

Penyebab Korosi

Oleh:
Ayu Wandari Putri
Bunga Mawardani
Kirana Pinastika
Maulana Dyandi
XII MIA 5

(05)
(07)
(15)
(18)

SMA N 1 Magelang
2015
I.

Tujuan

Mengetahui faktor-faktor yang menyebabkan korosi

II.

Dasar Teori
Korosi adalah reaksi redoks antara suatu logam dengan berbagai
zat di linkungannya yang menghasilkan senyawa-senyawa yang tak
dikehendaki. Contoh korosi adalah perkaratan besi.
Pada peristiwa korosi, loga mengalami oksidasi, sedangkan
oksigen (udara) mengalami reduksi. Karat logam umumnya berupa
oksida atau karbonat. Rumus kimia karat besi adalah Fe2O3.xH2O, suatu
zat padat yang berwarna coklat-merah.
Korosi merupakan proses elektrokimia. Pada korosi besi, bagian
tertentu dari besi itu berlaku sebagai anode, di mana besi mengalami
oksidasi.
Fe(s) <--> Fe2+(aq) + 2e
Elektron yang dibebaskan di anode mengalir ke bagian lain dari
besi itu yang bertindak sebagai katode, di mana oksigen tereduksi.
O2(g) + 4H+(aq) + 4e <--> 2H2O(l)
Atau
O2(g) + 2H2O(l) + 4e <--> 4OH-(aq)
Ion besi(II) yang terbentuk pada anode selanjutnya teroksidasi
membentuk ion besi(III) yang kemudian membentuk senyawa oksida
terhidrasi, yaitu karat besi. Mengenai bagian mana dari besi itu yang
bertindak sebagai anode dan bagian mana yang bertindak sebagai
katode, bergantung pada berbagai faktor, misalnya zat pengotor, atau
perbedaan rapatan logam itu.

III.

Alat dan Bahan


1. Tabung reaksi atau botol bekas
2. Paku besi
(5)
3. Air
4. Air mendidih
5. Solar
6. Larutan cuka
7. Detergen

(5)

IV.

Cara Kerja
1. Siapkan semua alat dan bahan
2. Tambahkan air ke dalam botol 1 dan biarkan terbuka
3. Tambahkan air mendidih ke dalam botol 2 dan tutup
4. Tambahkan solar ke dalam botol 3 dan biarkan terbuka
5. Tambahkan cuka ke dalam botol 4 dan biarkan terbuka
6. Tambahkan campuran detergen dengan air ke dalam botol 5 dan
biarkan terbuka
7. Ampaslah 5 paku hingga bersih
8. Masukkan masing masing satu paku ke dalam botol
9. Simpanlah botol-botol tersebut selama 2 hari

V.

Hasil Penelitian

N
o
1

Air

Perubahan
Hari ke 1
Hari ke 2
Paku berubah warna
Paku berubah warna dan
menjadi merah-coklat
air menguning

Air mendidih

Solar

Larutan cuka

Larutan
detergen

Paku sedikit berubah


warna menjadi merahcoklat
Tidak ada perubahan
pada paku dan solar
Tidak ada perubahan
pada paku dan larutan
cuka
Tidak ada perubahan
pada paku dan
detergen

Paku berubah warna dan


air sedikit menguning
Tidak ada perubahan
pada paku dan solar
Paku berubah warna
menjadi hitam
Tidak ada perubahan
pada paku dan detergen

VI.

Pembahasan
Paku menjadi berkarat pada air, air mendidih, larutan cuka, dan larutan
detergen.
Dalam air mendidih yang tertutup, paku lebih lama dalam proses
perkaratan karena air yang dipanaskan akan melarutkan oksigen
sehingga oksigen dalam air panas menjadi sedikit. Botol yang berisi air
panas ini ditutup sehingga oksigen dari udara luar tidak masuk ke
dalam botol.
Air juga berubah warna menjadi kuning karena korosi terjadi oleh
oksidasi oksigen
Pada larutan cuka, paku berubah warna menjadi hitam. Korosi pada
larutan ini disebabkan oleh asam pada cuka.
Dalam solar, paku tidak mengalami korosi karena tidak adanya air dan
oksigen yang bercampur dengan solar.
Pada larutan detergen, tidak terjadi korosi.

VII.

Kesimpulan
1. Korosi besi lebih cepat dalam air dengan botol terbuka
2. Korosi besi disebabkan oleh air dan oksigen

VIII.

Lampiran
Perbedaan paku sebelum direaksikan dengan paku setelah dicampur
dengan berbagai larutan.
Air biasa
Solar
Air mendidih

Air detergen
Cuka

Anda mungkin juga menyukai