Anda di halaman 1dari 2

1.1.

Latar Belakang Masalah


Memiliki seorang anak yang baru lahir adalah sesuatu yang sangat
menakjubkan, perubahan kebiasaan hidup karena kehadiran buah hati pun
terjadi, prioritas saat itu adalah memberikan ASI sebagai makanan bagi bayinya.
Banyak keuntungan yang dapat diperoleh terutama untuk kesehatan dan
perkembangan bayi ketika ia tetap diberi ASI sampai setidaknya berusia 4 bulan
( Howie et al. 1990 ).
Masa-masa menyusui tersebut seringkali membuat ibu mengalami pengerasan
payudara hingga berakibat mastitis. Mastitis ini tidak akan terjadi bila seorang
ibu memberikan ASInya dengan cara yang benar. Oleh karena itu, dalam
mencegah terjadinya mastitis pada stadium lanjut maka diperlukan adanya
konseling.
1.2. Sasaran
Ibu dalam masa nifas
Keluarga
Tenaga Medis
Masyarakat pada umumnya
1.3. Tujuan Konseling
Membantu klien melihat masalah ( Mastitis ) supaya lebih jelas sehingga dapat
memilih jalan keluar sendiri
Klien dapat mengetahui apa yang akan dan harus dilakukan dalam menangani
Mastitis
Klien dapat merasa lebih baik, tanpa adanya ketegangan dan tekanan
BAB II
PEMBAHASAN
2.1. Pengertian Mastitis
Mastitis adalah infeksi yang disebabkan adanya sumbatan pada duktus hingga
puting susu pun mengalami sumbatan. Dalam hal ini, mastitis merupakan salah
satu jenis peradangan payudara dimana peradangan payudara tersebut suatu
hal yang sangat biasa pada wanita yang pernah hamil (mastitis gravidarum) atau
dalam masa laktasi (mastitis puerperalis). Apabila tidak dilakukan penanganan
secara cepat dan tepat maka keadaan ibu dalam masa nifas tersebut akan
semakin memburuk bahkan dapat menyebabkan kematian.
Pada umumnya yang dianggap porte dentre dari kuman penyebab ialah puting
susu yang luka atau lecet, dan kuman perkontinuitatum menjalar ke duktulus
duktulus dan sinus. Sebagian besar yang ditemukan pada pembiakan pus ialah
stafilococus aureus.
Tingkat penyakit ini ada dua, yaitu : tingkat awal peradangan dan tingkat abses.
Pada peradangan dalam taraf permulaan penderita hanya merasa nyeri, dan
biasanya cukup diberi antibiotika. Dalam hal antibiotika dapat dikemukakan
bahwa kuman dari abses yang dibiakkan dan diperiksa resistensinya terhadap
antibiotika, ternyata banyak yang resistensi terhadap penisilin dan streptomesin.
Knight dan Nolan dari royal infirmary di Edinburgh mengemukakan bahwa
stafilococus aureus yang dibiakkan 93 % resisten terhadap penisilin dan 55 %

terhadap streptomisin, akan tetapi hampir tidak resisten terhadap linkosin dan
oksasilin. Dianjurkan pemakaian linkosin secukupnya selama 7 sampai 10 hari,
dan kalau ternyata allergis terhadap[ obat obat ini, diberi tetrasiklin.
Tingkat mastitis yang diterangkan diatas jarang kita lihat di kamar praktek,
hampir selalu orang sakit datang sudah dalam tingkat abses. Dari tingkat radang
ke abses berlangsung secara cepat karena oleh radang duktulus duktulus
menjadi edematous, air susu terbendung dan air susu yang terbendung itu
segera bercampur dengan nanah. Gejala abses ini ialah nyeri bertambah hebat
di payudara, kulit diatas abses mengkilap dan suhu tinggi sekali (39o 40 o C).
dan bayi dengan sendirinya tidak mau minum pada payudara yang sakit, seolah
olah dia tahu bahwa susu disebelah itu bercampur nanah.
2.2. Indikasi yang Menunjukan Terjadinya Mastitis
o tiba tiba muncul rasa gatal pada puting dan berkembang menjadi adanya rasa
nyeri saat bayi menyusui
o Suhu meningkat dengan cepat mencapai 39o 40 o C
o Denyut nadi meningkat
o Menggigil, malaise, sakit kepala
o Daerah payudara menjadi merah, tegang, nyeri, disertai benjolan yang keras
2.3. Cara Mengurangi Efek Mastitis
Beristirahat dengan benar ( misal : tidur, duduk lama selama beberapa jam
tanpa melakukan aktifitas )
Mengkonsumsi Echinacea dan vitamin C untuk meningkatkan system imun dan
membantu melawan infeksi
Mengompres daerah yang mengalami sumbatan duktus dengan air hangat
sambil dipijat
Mengurangi kelelahan dan stress
Memakai bra yang dapat menyokong payudara
Menggunakan pancuran air hangat (shower hangat) untuk mandi, akan sangat
membantu mempercepat menghilamgkan sumbatan
Tetap memberikan ASI kepada bayi, bila gagal coba lagi, susui terutama
panyudara yang sakit sesering dan selama mungkin sehingga sumbatan tersebut
lama-kelamaan akan menghilang. Bila gagal gunakan kompres dot
Mengurangi asupan cairan
Memberikan antibiotik :
Diclosaksilin, atau penisilin penisilinase-tahanan yang lain
Sefalusporin
Eritromisin, jika alergi terhadap penisilin

Anda mungkin juga menyukai