Anda di halaman 1dari 9

III.

METODOLOGI PENELITIAN

III.1 Metode Penelitian


Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian tindakan kelas atau
classroom action research (CAR) yaitu penelitian yang dilakukan oleh guru di kelas atau
di sekolah tempat ia mengajar dengan penekanan pada penyempurnaan atau peningkatan
proses dan praktik pembelajaran (Arikunto, 2006: 96). Dalam penelitian ini peneliti
menggunakan model penelitian tindakan yang dikembangkan oleh Kemmis dan Taggart
meliputi empat tahapan yaitu perencanaan, pelaksanaan, observasi/evaluasi dan refleksi.
Penelitian akan berakhir apabila indikator yang telah ditentukan dapat tercapai atau sudah
mencapai tingkat kejenuhan dimana hasil hanya bergeser sedikit atau berubah samasekali.
III.2 Objek Penelitian
Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (1989: 622), objek penelitian adalah hal yang
menjadi sasaran penelitian. Hal yang dimaksud disini adalah dapat berupa orang,
organisasi atau barang yang hendak diteliti untuk mendapatkan data secara lebih terarah.
Adapun objek penelitian dalam tulisan ini meliputi: (1) Model Quantum Teaching; (2)
prestasi belajar matematika siswa kelas VIII; (3) Aktivitas belajar matematika siswa kelas
VIII.
III.3 Lokasi dan Waktu Penelitian
Penelitian tindakan kelas ini dilaksanakan di SMPN 2 Tegineneng pada saat semesteer
genap tahun pelajaran 2015/2016. Pemilihan lokasi ini karena peneliti sebagai guru di
sekolah tersebut.
Waktu pelaksanaan penelitian direncanakan selama kurang lebih 2 bulan, dimulai Bulan
April s.d Mei 2016. Penentuan waktu penelitian mengacu pada kalender akademik sekolah.

III.4 Indikator Keberhasilan


Indikator keberhasilan dalam penelitian tindakan kelas ini adalah:

1. Tindakan berhasil apabila ketuntasan belajar siswa meningkat setiap siklusnya dan
dihentikan apabila 75% siswa tuntas belajar.
2. Tindakan berhasil apabila keaktifan belajar siswa meningkat setiap siklusnya dan
dihentikan apabila 75% siswa telah aktif dalam pembelajaran
3. KKM untuk kompetensi dasar mengidentifikasi sifat-sifat kubus, balok, prisma dan
limas serta bagian-bagiannya dan kompetensi dasar membuat model rangka dan
jaring-jaring kubus, balok, prisma dan limas adalah 67. Sedangkan kompetensi
dasar menghitung luas permukaan dan volume kubus, balok, prisma dan limas
adalah 64.
III.5 Prosedur Penelitian Tindakan Kelas
Prosedur penelitian tindakan yang ditetapkan menjadi tolok ukur keberhasilan pelaksanaan
pembelajaran. Pelaksanaan penelitian tindakan kelas ini direncanakan tidak kurang dari 3
siklus dengan setiap siklusnya terdiri empat tahapan berdasarkan model Kemmis dan
Tagart (Zainal Aqib, 2007:66) yaitu: perencanaan (planing); pelaksanaan (acting);
observasi (observing); refleksi (reflecting).
III.5.1 Perencanaan
Rencana merupakan serangkaian tindakan terencana untuk meningkatkan apa yang telah
terjadi dalam penilaian tindakan. Rencana tindakan harus berorientasi ke depan, disamping
itu perencanaan harus menyadari sejak awal bahwa keadaan sosial pada kondisi tertentu
tidak dapat diprediksi dan mempunyai resiko. Oleh karena itu, perencanaan harus fleksibel
untuk menghadapi pengaruh yang tidak dapat dilihat dan rintangan tersembunyi.
Langkah awal dalam menyusun rencana tindakan adalah menetapkan kompetensi dasar
yang akan dicapai dalam setiap siklusnya berdasarkan pada standar kompetensi. Dari
masing-masing kompetensi dasar dipilih materi pembelajaran dengan menerapkan model
quantum teaching serta menetapkan jumlah pertemuan untuk setiap materi pembelajaran.

Tabel 3.1 Rencana Jumlah Pertemuan Untuk Setiap Materi Pembelajaran


Standar Kompetensi
Memahami sifat-sifat

Kompetensi Dasar
Mengidentifikasi sifat-

Materi
Unsur-unsur bangun

Jumlah Pertemuan
4
17

kubus, balok, prisma,


limas dan bagianbagiannya serta
menentukan
ukurannya

sifat kubus, balok,


prisma, limas serta
bagian-bagiannya
Membuat model
rangka dan jaringjaring kubus, balok,
prisma dan limas
Menghitung luas
permukaan dan
volume kubus, balok,
prisma dan limas

ruang sisi datar


Model rangka dan
jaring-jaring bangun
ruang sisi datar

Luas permukaan dan


volume bangun ruang
sisi datar

Kegiatan selanjutnya dalam tahap perencanaan meliputi:


a.

Menetapkan dan mendiskusikan rancangan pembelajaran yang akan diterapkan di kelas.

b.

Membuat skenario pembelajaran yang akan dilakukan.

c.

Menyusun soal-soal latihan yang akan dikerjakan siswa saat pembelajaran.

d.

Menyiapkan lembar pengamatan.

e.

Menyiapkan perangkat tes hasil tindakan

f.

Menetapkan cara pengamatan terhadap pelaksanaan kegiatan pembelajaran


dengan lembar observasi.

g.

Menetapkan jenis data yang dikumpulkan yang sesuai dengan respon


terhadap.tindakan yang akan dilakukan, baik data kuantitatif maupun data
kualitatif.

h.

Menetapkan cara refleksi yang akan dilakukan oleh observer dan peneliti
pada setiap akhir tindakan pada setiap siklusnya.

III.5.2 Pelaksanaan
Kegiatan ini berupa penerapan pembelajaran yang telah disusun dalam perencanaan
pelaksanaan pembelajaran. Pelaksanaan tindakan direncanakan dalam 3 siklus. Prosesnya
mengikuti urutan kegiatan dalam skenario pembelajaran yang sudah dibuat, meliputi: (1)
kegiatan pendahuluan, (2) kegiatan inti dan (3) kegiatan penutup.

18

Pelaksanaan tindakan dalam penelitian ini pada setiap siklusnya menerapkan model
quantum teaching dengan melakukan enam langkah yang tercermin melalui istilah
TANDUR yaitu:
a) Tumbuhkan, yakni menumbuhkan minat belajar siswa mengikuti proses pembelajaran
b) Alami, yakni ciptakan dan datangkan pengalaman umum yang dapat dimengerti semua
siswa.
c) Namai, untuk ini harus disediakan kata kunci, konsep, model, rumus, model yang
kemudian menjadi sebuah masukan bagi siswa
d) Demonstrasikan, yakni sediakan kesempatan bagi siswa untuk menunjukkan bahwa
mereka tahu.
e) Ulangi, yakni tunjukkan kepada para siswa tentang cara-cara mengulang materi
f) Rayakan,

yakni

pengakuan

untuk

penyelesaian,

partisipasi,

dan perolehan

keterampilan dan ilmu pengetahuan


Pelaksanaan pada siklus pertama penerapan model quantum teaching menggunakan
metode diskusi kelompok dan lembar kerja siswa. Sedangkan pada siklus berikutnya
penggunaan strategi, metode atau yang lainnya dalam penerapan model quantum teaching
akan disesuaikan dengan hasil refleksi pada siklus sebelumnya
III.5.3 Observasi dan Evaluasi
Observasi adalah kegiatan mendokumentasikan segala sesuatu yang berkaitan dengan
pelaksanaan pembelajaran. Pengamatan dilakukan oleh supervisor 2 (observer) dengan
menggunakan lembar pengamatan yang telah dipersiapkan. Objek pengamatannya adalah
siswa dan guru. Lembar observasi yang digunakan meliputi lembar observasi aktivitas
siswa dan lembar observasi aktivitas guru pada saat proses pembelajaran berlangsung.
Evaluasi terhadap keberhasilan tindakan dilakukan melalui tes formatif, untuk mengukur
tingkat pemahaman siswa terhadap materi yang telah dipelajari pada setiap siklusnya.
III.5.4 Refleksi

19

Refleksi adalah kegiatan menganalisis, memahami dan membuat kesimpulan berdasarkan


hasil pengamatan. Refleksi dilakukan oleh supervisor dan peneliti untuk merinci dan
menganalisa kendala-kendala yang dihadapi siswa dan guru pada saat pembelajaran
berlangsung serta mencari alternatif dan solusi terbaik untuk mengatasi kekurangan dan
kelemahan yang terjadi sebagai dasar tindakan perbaikan perencanaan dan tindakan pada
siklus berikutnya. Analisis dilakukan dengan cara membandingkan hasil yang telah dicapai
dengan kriteria keberhasilan yang telah ditetapkan sebelumnya (indikator keberhasilan).
Pada kegiatan refleksi akan ada beberapa pertanyaan yang akan dijadikan acuan
keberhasilan misalnya, apakah proses pembelajaran sudah berjalan dengan baik yang
berarti sudah sesuai dengan kerangka model quantum teaching , bagaimana dengan teknik
bertanya, pemberian motivasi, pengelolaan kelas dan sebagainya, apakah dalam proses
pembelajaran tersebut tujuan dan kompetensi dasar sudah tercapai, bagaimana hasil dari
proses pembelajaran secara kuantitatif (ditinjau dari ketuntasan belajar siswa sesuai dengan
yang telah ditetapkan), bagaimana respon siswa terhadap proses pembelajaran tersebut, dan
sebagainya. Hasil analisis ini akan digunakan sebagai bahan untuk membuat rencana
tindakan baru pada siklus berikutnya.
III.6 Kisi-kisi Instrumen
Data hasil suatu penelitian akan memiliki akurasi yang baik jika didukung dengan
instrumen yang baik pula. Berdasarkan tujuan penelitian, maka instrumen yang digunakan
harus dipetakan untuk mempermudah penyusunan kisi-kisi instrumen dan instrumen yang
digunakan. Pengukuran prestasi belajar meliputi aspek kognitif, jadi peneliti akan membuat
instrumen sesuai dengan aspek tersebut untuk mendapatkan data yang dibutuhkan.
3.6.1 Kisi-kisi Instrumen Tes Prestasi Belajar
Instrumen tes prestasi belajar dikembangkan berdasarkan materi pelajaran, materi tersebut
kemudian dibuat indikator dan ranah tujuan pembelajaran yang akan dicapai.

Tabel 3.2 Kisi-kisi Instrumen Prestasi Belajar


20

Siklu
s

II

III

Kompetensi Dasar
Mengidentifikasi sifat-sifat
kubus, balok, prisma, limas
serta bagian-bagiannya
Membuat model rangka dan
jaring-jaring kubus, balok,
prisma dan limas
Menghitung luas permukaan
dan volume kubus, balok,
5.
prisma dan limas
Mengidentifikasi sifat-sifat
kubus, balok, prisma, limas
serta bagian-bagiannya
Membuat model rangka dan
jaring-jaring kubus, balok,
prisma dan limas
Menghitung luas permukaan
dan volume kubus, balok,
prisma dan limas
Mengidentifikasi sifat-sifat
kubus, balok, prisma, limas
serta bagian-bagiannya
Membuat model rangka dan
jaring-jaring kubus, balok,
prisma dan limas
Menghitung luas permukaan
dan volume kubus, balok,
prisma dan limas

Aspek

Pokok Bahasan

Bentuk

Jumla

Soal

h Soal

Kubus dan Balok


1.
2.
3.
4.

Mengenal Bangun Ruang


Unsur-unsur Kubus dan Balok
Model Kerangka dan Jaringjaring Kubus dan Balok
Luas Permukaan dan Volume
Kubus dan Balok

C1, C2,

Pilihan

C3

ganda

C1, C2,

Pilihan

C3

ganda

C1, C2,

Pilihan

C3

ganda

20

Limas dan Prisma


1.
2.

Bangun Ruang Limas dan


Prisma
Diagonal bidang, diagonal
ruang dan bidang diagonal
limas dan prisma

20

Limas dan Prisma


3.

Jaring-jaring limas dan prisma

4.

Luas Permukaan limas dan


prisma

5.

Volume limas dan prisma

20

3.6.2 Kisi-kisi Instrumen Pengamatan (Observasi) Model Quantum Teaching


Instrument pengamatan dikembangkan berdasarkan data yang dibutuhkan peneliti untuk
melengkapi data penelitian. Kisi-kisi instrument pengamatan model Quantum Teaching
adalah sebagai berikut:
Tabel 3.3 Kisi-kisi Intrumen Pengamatan Aktivitas Pembelajaran Guru

Skala Penilaian
No

Aspek yang di Amati


Sangat
Baik

1 6.
7.

Baik

Cukup

Kurang

Sangat
Kurang

Tumbuhkan
Menumbuhkan minat belajar siswa
Memotivasi siswa

21

Alami
Memancing pengetahuan awal
siswa
9. Memberikan apersepsi (contoh
kontekstual)
Namai
10.
Memberikan konsep dengan jelas
3
11. Melakukan tanya jawab
2 8.

Demonstrasikan
12.
Memberikan kesempatan kepada
4
siswa untuk menerapkan
pengetahuan yang baru diperoleh
13. Mengelola diskusi kelompok
14. Menilai hasil kerja siswa

Ulangi
5 15. Mengulang/merangkum materi
pelajaran
16. Memberikan tindak lanjut
Rayakan
17.
Memberikan reward kepada siswa
6

Tabel 3.4 Kisi-kisi Instrumen Pengamatan Aktivitas Siswa


No
1
2
3
4
5

Nama Siswa

Aspek yang diamati


5
6
7

10

A
B
C
D
E

Keterangan:
1. Menunjukkan antusias mengikuti proses pembelajaran
2. Fokus pada pembelajaran
3. Merespon apersepsi guru
4. Menyimak penjelasan guru
5. Menyatakan pendapat
6. Mengajukan pertanyaan
7. Melakukan diskusi kelompok
8. Mengerjakan tugas dengan baik
9. Merespon kesimpulan materi guru
10. Menunjukkan rasa senang atas Reward dari guru
III.7 Teknik Analisa Data
Setelah data penelitian diperoleh, kemudian dilakukan analisis data untuk mengetahui
aktivitas dan prestasi belajar matematika siswa. Data yang diperoleh dalam penelitian ini

22

akan dianalisis dengan menggunakan teknik kualitatif deskriptif. Data yang diambil lebih
mementingkan proses dari pada hasil.
Teknik penilaian untuk menghitung aktivitas belajar matematika siswa dalam penelitian ini
adalah sebagai berikut :
1. Menentukan persentase aktivitas pembelajaran matematika siswa
A=

Na
x 100
N

Keterangan:
% A : Persentase aktivitas belajar matematika siswa.
Na

: Banyaknya indikator aktivitas belajar matematika yang dilakukan siswa.

: Banyaknya keseluruhan indikator aktivitas yang telah ditentukan.

2. Menentukan jumlah seluruh siswa yang aktif pada setiap pertemuan


A

A= 100 x N
Keterangan :
A : Jumlah seluruh siswa yang aktif pada setiap pertemuan
% A : Persentase seluruh siswa aktif pada setiap pertemuan
N

: Jumlah seluruh siswa

Hasil perhitungan dikonsultasikan dengan tabel kriteria deskriptif presentase, yang


dikelompokkan dalam 5 kategori, yaitu baik sekali, baik, cukup, kurang, dan sangat kurang
sebagai berikut:
Tabel 3.5 Tabel Kriteria Deskriptif Presentasi
No

Katagori presentase

Kriteria

1.
2.
3.
4.
5.

86% 100 %
71% 85 %
56% - 70 %
41% - 55 %
< 40 %

Sangat Baik
Baik
Cukup
Kurang
Sangat Kurang

23

(Departemen Pendidikan dan Kebudayaan, 2002:4)

3. Prestasi Belajar Matematika Siswa


Untuk mengetahui prestasi belajar matematika siswa setelah diterapkannya model
Quantum Teaching maka setiap akhir siklus diadakan tes evaluasi. Data prestasi belajar
matematika siswa diambil berdasarkan nilai rata-rata tes dengan menggunakan rumus:
X=

Ns
N

Keterangan :
X

: Nilai rata-rata kelas

Ns

: Jumlah nilai seluruh siswa

: Jumlah seluruh siswa

Setelah nilai rata-rata tes pada setiap akhir siklus diperoleh, selanjutnya ditentukan
persentase ketuntasan belajar seluruh siswa pada setiap siklus dengan menggunakan
rumus:
ST =

T x 100

Keterangan :
% ST : Persentasi siswa tuntas belajar
T

: Jumlah seluruh siswa yang tuntas belajar

: Jumlah seluruh siswa

24

Anda mungkin juga menyukai