METODOLOGI PENELITIAN
1. Tindakan berhasil apabila ketuntasan belajar siswa meningkat setiap siklusnya dan
dihentikan apabila 75% siswa tuntas belajar.
2. Tindakan berhasil apabila keaktifan belajar siswa meningkat setiap siklusnya dan
dihentikan apabila 75% siswa telah aktif dalam pembelajaran
3. KKM untuk kompetensi dasar mengidentifikasi sifat-sifat kubus, balok, prisma dan
limas serta bagian-bagiannya dan kompetensi dasar membuat model rangka dan
jaring-jaring kubus, balok, prisma dan limas adalah 67. Sedangkan kompetensi
dasar menghitung luas permukaan dan volume kubus, balok, prisma dan limas
adalah 64.
III.5 Prosedur Penelitian Tindakan Kelas
Prosedur penelitian tindakan yang ditetapkan menjadi tolok ukur keberhasilan pelaksanaan
pembelajaran. Pelaksanaan penelitian tindakan kelas ini direncanakan tidak kurang dari 3
siklus dengan setiap siklusnya terdiri empat tahapan berdasarkan model Kemmis dan
Tagart (Zainal Aqib, 2007:66) yaitu: perencanaan (planing); pelaksanaan (acting);
observasi (observing); refleksi (reflecting).
III.5.1 Perencanaan
Rencana merupakan serangkaian tindakan terencana untuk meningkatkan apa yang telah
terjadi dalam penilaian tindakan. Rencana tindakan harus berorientasi ke depan, disamping
itu perencanaan harus menyadari sejak awal bahwa keadaan sosial pada kondisi tertentu
tidak dapat diprediksi dan mempunyai resiko. Oleh karena itu, perencanaan harus fleksibel
untuk menghadapi pengaruh yang tidak dapat dilihat dan rintangan tersembunyi.
Langkah awal dalam menyusun rencana tindakan adalah menetapkan kompetensi dasar
yang akan dicapai dalam setiap siklusnya berdasarkan pada standar kompetensi. Dari
masing-masing kompetensi dasar dipilih materi pembelajaran dengan menerapkan model
quantum teaching serta menetapkan jumlah pertemuan untuk setiap materi pembelajaran.
Kompetensi Dasar
Mengidentifikasi sifat-
Materi
Unsur-unsur bangun
Jumlah Pertemuan
4
17
b.
c.
d.
e.
f.
g.
h.
Menetapkan cara refleksi yang akan dilakukan oleh observer dan peneliti
pada setiap akhir tindakan pada setiap siklusnya.
III.5.2 Pelaksanaan
Kegiatan ini berupa penerapan pembelajaran yang telah disusun dalam perencanaan
pelaksanaan pembelajaran. Pelaksanaan tindakan direncanakan dalam 3 siklus. Prosesnya
mengikuti urutan kegiatan dalam skenario pembelajaran yang sudah dibuat, meliputi: (1)
kegiatan pendahuluan, (2) kegiatan inti dan (3) kegiatan penutup.
18
Pelaksanaan tindakan dalam penelitian ini pada setiap siklusnya menerapkan model
quantum teaching dengan melakukan enam langkah yang tercermin melalui istilah
TANDUR yaitu:
a) Tumbuhkan, yakni menumbuhkan minat belajar siswa mengikuti proses pembelajaran
b) Alami, yakni ciptakan dan datangkan pengalaman umum yang dapat dimengerti semua
siswa.
c) Namai, untuk ini harus disediakan kata kunci, konsep, model, rumus, model yang
kemudian menjadi sebuah masukan bagi siswa
d) Demonstrasikan, yakni sediakan kesempatan bagi siswa untuk menunjukkan bahwa
mereka tahu.
e) Ulangi, yakni tunjukkan kepada para siswa tentang cara-cara mengulang materi
f) Rayakan,
yakni
pengakuan
untuk
penyelesaian,
partisipasi,
dan perolehan
19
Siklu
s
II
III
Kompetensi Dasar
Mengidentifikasi sifat-sifat
kubus, balok, prisma, limas
serta bagian-bagiannya
Membuat model rangka dan
jaring-jaring kubus, balok,
prisma dan limas
Menghitung luas permukaan
dan volume kubus, balok,
5.
prisma dan limas
Mengidentifikasi sifat-sifat
kubus, balok, prisma, limas
serta bagian-bagiannya
Membuat model rangka dan
jaring-jaring kubus, balok,
prisma dan limas
Menghitung luas permukaan
dan volume kubus, balok,
prisma dan limas
Mengidentifikasi sifat-sifat
kubus, balok, prisma, limas
serta bagian-bagiannya
Membuat model rangka dan
jaring-jaring kubus, balok,
prisma dan limas
Menghitung luas permukaan
dan volume kubus, balok,
prisma dan limas
Aspek
Pokok Bahasan
Bentuk
Jumla
Soal
h Soal
C1, C2,
Pilihan
C3
ganda
C1, C2,
Pilihan
C3
ganda
C1, C2,
Pilihan
C3
ganda
20
20
4.
5.
20
Skala Penilaian
No
1 6.
7.
Baik
Cukup
Kurang
Sangat
Kurang
Tumbuhkan
Menumbuhkan minat belajar siswa
Memotivasi siswa
21
Alami
Memancing pengetahuan awal
siswa
9. Memberikan apersepsi (contoh
kontekstual)
Namai
10.
Memberikan konsep dengan jelas
3
11. Melakukan tanya jawab
2 8.
Demonstrasikan
12.
Memberikan kesempatan kepada
4
siswa untuk menerapkan
pengetahuan yang baru diperoleh
13. Mengelola diskusi kelompok
14. Menilai hasil kerja siswa
Ulangi
5 15. Mengulang/merangkum materi
pelajaran
16. Memberikan tindak lanjut
Rayakan
17.
Memberikan reward kepada siswa
6
Nama Siswa
10
A
B
C
D
E
Keterangan:
1. Menunjukkan antusias mengikuti proses pembelajaran
2. Fokus pada pembelajaran
3. Merespon apersepsi guru
4. Menyimak penjelasan guru
5. Menyatakan pendapat
6. Mengajukan pertanyaan
7. Melakukan diskusi kelompok
8. Mengerjakan tugas dengan baik
9. Merespon kesimpulan materi guru
10. Menunjukkan rasa senang atas Reward dari guru
III.7 Teknik Analisa Data
Setelah data penelitian diperoleh, kemudian dilakukan analisis data untuk mengetahui
aktivitas dan prestasi belajar matematika siswa. Data yang diperoleh dalam penelitian ini
22
akan dianalisis dengan menggunakan teknik kualitatif deskriptif. Data yang diambil lebih
mementingkan proses dari pada hasil.
Teknik penilaian untuk menghitung aktivitas belajar matematika siswa dalam penelitian ini
adalah sebagai berikut :
1. Menentukan persentase aktivitas pembelajaran matematika siswa
A=
Na
x 100
N
Keterangan:
% A : Persentase aktivitas belajar matematika siswa.
Na
A= 100 x N
Keterangan :
A : Jumlah seluruh siswa yang aktif pada setiap pertemuan
% A : Persentase seluruh siswa aktif pada setiap pertemuan
N
Katagori presentase
Kriteria
1.
2.
3.
4.
5.
86% 100 %
71% 85 %
56% - 70 %
41% - 55 %
< 40 %
Sangat Baik
Baik
Cukup
Kurang
Sangat Kurang
23
Ns
N
Keterangan :
X
Ns
Setelah nilai rata-rata tes pada setiap akhir siklus diperoleh, selanjutnya ditentukan
persentase ketuntasan belajar seluruh siswa pada setiap siklus dengan menggunakan
rumus:
ST =
T x 100
Keterangan :
% ST : Persentasi siswa tuntas belajar
T
24