Energi Akibat Impact Proyektil. Nama Mahasiswa NRP Jurusan Abstrak
: Zahrah Lutfianisa Qurrotuain
: 2110100050 : Teknik Mesin
Komposit merupakan material yang terbuat dari dua atau
lebih material yang berbeda. Tujuan dari penggunaan komposit adalah untuk mendapatkan sifat mekanik yang lebih baik dibandingkan material penyusunnya. Pada penelitian kali ini, digunakan komposit partikel yang tersusun dari matrix epoxy dan penguat berupa Hollow Glass Microsphere (HGM). Rompi anti peluru berfungsi sebagai penghalang agar energi impact yang berasal dari proyektil tembakan senjata api tidak melukai penggunanya. Pembuatan rompi anti peluru yang ringan dan dapat menyerap energi impact dengan baik sangat diharapkan, hal ini untuk menunjang mobilitas dan keselamatan penggunanya. Penelitian kali ini akan dilakukan pengujian rompi anti peluru yang terbuat dari komposit matrix epoxy HGM dengan mensimulasikannya ke dalam software finite element. Dilakukan pembuatan model rompi anti peluru yang berbentuk rompi dan pembuatan model proyektil. Simulasi pengujian dilakukan sesuai dengan NIJ Standard 0101.03 1987. Dimana kecepatan awal proyektil sebesar 426 m/s. Apabila ketebalan rompi awal tidak mampu menyerap energy dengan baik, maka ketebalannya akan ditambah. Pada hasil simulasi didapatkan bahwa rompi dengan ketebalan 25mm sudah mampu memenuhi 2 standart kemananan. 1
Pada NIJ Standard 0101.03 1987 menyatakan bahwa deformasi
maksimum proyektil agar rompi dapat digunakan adalah sedalam 44mm. Pada rompi dengan tebal 25mm, kedalaman deformasi proyektilnya sebesar 7.8mm. Berdasarkan laporan Major General Julian S. Hatcher, a U.S. Army ordnance expert diketahui bahwa energi sebesar 170.2 joule mampu menyebabkan luka dan mampu melumpuhkan. Sehingga dengan energy kinetic sebesar 149.5 joule pada rompi dengan ketebalan 25mm. Kata kunci : rompi anti peluru, Komposit HGM, dan energy impact