Jelajahi eBook
Kategori
Jelajahi Buku audio
Kategori
Jelajahi Majalah
Kategori
Jelajahi Dokumen
Kategori
JUDUL PENELITIAN
B.
Nusa
Halmahera
Minerals
merupakan
perusahaan
yang
pusat
di
Jakarta.
PT.
Nusa
Halmahera
Minerals
(NHM)
pemerintah
ditandatangani
Indonesia
pada
tanggal
dan
28
PT.
Nusa
April
1997.
Halmahera
Minerals
Perjanjian
tersebut
tubuh
bijih
K1
telah
menghasilkan
0,79
Juta
oz
emas. Underhand cut and fill telah dipilih sebagai metode penambangan
bawah tanah yang sesuai dengan tanah dan fill telah dipilih sebagai
1
untuk
melaksanakan
pekerjaan
yang
dibutuhkan.
NHM
C.
TUJUAN
Adapun tujuan dari penelitian ini adalah:
1)
Menganalisa
ppenambangan
tingkat
bawah
pencemaran
tanah
Kencana
debu
PT.
pada
Nusa
daerah
Halmahera
Minerals.
2)
3)
terbaik
pada
daerah
D.
LANDASAN TEORI
1. Debu
Dalam tambang bawah tanah, fungsi ventilasi sangatlah penting
yakni menyediakan udara yang cukup dalam hal kuantitas dan kualitas
guna mendilusi kontaminan / pengotor udara pada konsentrasi yang
aman di semua fasilitas tambang bawah tanah dimana pekerja bekerja
maupun melintas atau dengan kata lain mengganti oksigen yang telah
digunakan dan untuk membuang gas, asap dan debu. Debu adalah
partikel zat halus yang berdiameter 0.1 50 mikron atau lebih yang
dihasilkan oleh proses mekanis. Proses mekanis ini dapat menimbulkan
debu yang halus yang melayang di udara dan debu yang kasar
mengandap di permukaan. Partikel-partikel debu yang dapat dilihat oleh
mata adalah yang berukuran lebih dari 50 mikron, sedangkan yang
berukuran kurang dari 10 mikron sulit atau tidak dapat untuk dideteksi
oleh mata, dan hanya dideteksi oleh mata apabila terdapat pantulan
cahaya yang kuat dari partikel-partikel debu tersebut atau dengan
menggunakan mikroskop (Siswanto, 1998).
Menurut Departemen Kesehatan RI (2003) debu adalah partikelpartikel kecil yang dihasilkan oleh proses mekanis sedangkan menurut
The Mine Safety and Health Administration (MSHA) debu adalah zat padat
yang terbagi secara halus dimana dapat naik ke udara dari keadaan
semula tanpa adanya bahan kimia dan perubahan fisik lainnya. Dari segi
kesehatan, berdasarkan ukurannya debu digolongkan sebagai berikut :
a. Respirable Dust Respirable dust yaitu partikel-partikel debu kecil yang
dapat menembus hidung dan sistem pernafasan dan masuk ke dalam
paru-paru.
b. Inhalable Dust Inhalable Dust yaitu debu yang memasuki tubuh tetapi
terperangkap dalam hidung, tenggorokan dan sistem pernafasan atas.
Rata-rata diameter dari debu ini adalah 10 m.
c. Total Dust Total Dust termasuk seluruh partikel-partikel yang naik ke
udara dengan mengabaikan ukuran atau susunannya.
1.1
Klasifikasi debu
Secara fisik debu diklasifikasikan ke dalam kategori aerosol yaitu
hamburan partikel padat dan atau cair di dalam medium gas/udara. Pada
tambang bawah tanah, debu ini dihasilkan oleh aktifitas penambangan
seperti
pemboran,
peledakan,
pemuatan,
pengangkutan
dan
Faktor-Faktor
yang
menentukan
bahaya
Debu
Kepada
Manusia
Tingkat bahaya debu pada kesehatan dipengaruhi oleh beberapa
faktor antara lain, komposisi debu, konsentrasi, ukuran partikel, lamanya
waktu terpapar dan kemampuan individual.
a) Komposisi Debu Ditinjau dari tingkat bahaya yang dapat
ditimbulkan komposisi mineralogi debu lebih penting dibandingkan
komposisi kimiawi atau sifat fisiknya. Sebagai contoh silika bebas
memiliki aktifitas kimia yang lebih besar di dalam paru-paru dibandingkan
silika campuran. Namun pada kasus asbestos, efek mekanik lebih penting
sedangkan untuk debu beracun, kelarutan merupakan faktor penting.
b) Konsentrasi Penurunan konsentrasi rata-rata debu berarti
menurunkan peluang untuk terjadinya penyakit paru-paru, sehingga perlu
5
suatu
jangka
waktu
yang
cukup
lama.
Waktu
rata-rata
adalah salah satu tujuan utama dari ahli ventilasi karena hubungannya
dengan kesehatan dan keselamatan para pekerja. Terdapat banyak cara
untuk mengotrol debu tambang, beberapa strategi yang dikembangkan
untuk mengotrol partikel debu. Metode yang ada ditulis berdasarkan
biaya dan efisiensi. Beberapa metoda Pengotrolan debu yang efektif
dalam dunia tambang adalah:
a. Kontrol dengan menggunakan bahan dasar air Metoda ini adalah
metoda
yang
paling
banyak
digunakan
dan
paling
efektif
untuk
deposit
mineral
agar
menjadi
basah
dan
mengurangi
termasuk
pertambangan
dan
mineral
processing,
selama
E.
Mulai
Studi Literatur
Data Primer
Data Sekunder
1. Tingkat Konsentrasi
Debu
Peneliti Terdahulu
(Pencemaran Debu pada
tambang bawah tanah)
Software Stella
Model Dinamik
Pengelolaan Debu
F.
No.
Kegiatan
1.
Persiapan
Studi Literatur dan
Diskusi
Pengambilan Data
Lapangan
Pengolahan dan Analisis
Data (Software Stella)
2.
3.
4.
10
G.
5.
Penyusunan Laporan
6.
Seminar
PENUTUP
Demikian proposal tugas akhir ini sebagai salah satu pertimbangan
H.
DAFTAR PUSTAKA
11