Anda di halaman 1dari 2

Asik dan Mudahnya Menulis

Oleh: Abah Hanshley1

Setiap orang yang bisa membaca pasti bisa menulis. Apalagi sebagian besar dari kita

telah lulus sekolah dasar (SD). Untuk lulus SD, setiap orang harus menempuh enam tingkatan

pendidikan yang disebut dengan ‘kelas’. Setiap kelas harus ditempuh minimal satu tahun.

Sejatinya, setiap orang hanya perlu menempuh enam tahun untuk menyelesaikan jenjang

pendidikan SD. Namun teman saya, Rome Bank (38), menyelesaikan SD-nya selama 9 tahun.

Walaupun demikian, sekarang dirinya telah sukses menjadi pengusaha di Jakarta. Hampir

setiap night club di ibukota membeli ineks (Inggris: ecstasy) darinya.

“Untuk mendistribusikan ineks di Jakarta, saya perlu melakukan koordinasi secara

holistik kepada berbagai pihak yang terkait, termasuk pihak keamanan, imigrasi, lembaga

sosial dan keagamaan, RT/RW setempat serta berbagai LSM dan koperasi mahasiswa,” jelas

Rome Bank yang dari kalimat panjangnya terlihat bahwa dirinya memang sering tidak naik

kelas ketika SD. Tapi ia berusaha terlihat pintar dengan menggunakan istilah-istilah serapan.

Paragraf diatas memang ngaco. Kalimat pembuka memotivasi pembaca untuk

menulis. Kalimat berikutnya berbicara mengenai sekolah dasar. Kemudian ditutup dengan

cerita mengenai pasar ineks. Tulisan apa sebenarnya ini?

Awalnya saya menulis artikel ini hanya untuk contoh atau template sebagai acuan

bagi para kontributor Mozaik Surau. Tanpa tujuan yang jelas, gagasan pun akhirnya

berkembang bebas. Lalu, bagaimanakah cara termudah untuk menulis agar lebih terstruktur?

Hal pertama yang anda lakukan adalah menyiapkan wadah menulis pada program MS

Word (atau program sejenis lainnya). Pilih ukuran halaman A4 dengan margin setiap sisi

masing-masing 1 inci. Atur jarak baris menjadi 2 spasi tanpa jarak paragraf. Gunakan jenis

huruf “Times New Roman” berukuran 12 poin. Persis seperti file yang anda buka ini.
Biarkan gagasan anda berkembang bebas tertoreh melalui ketikan tangan anda.

Lupakan dulu soal alur tulisan seperti paragraf pertama di atas yang terdapat lebih dari satu

gagasan. Dan biarkanlah demikian hingga anda puas menuangkan gagasan.

Setelah puas, baca kembali tulisan anda. Insya Allah, anda akan menyadari bahwa

tulisan anda benar-benar acak-adul. Tapi ini sebuah kemajuan yang membanggakan bagi diri

anda (atau mungkin selingkuhan anda). Anda telah menulis! Itu yang penting.

Langkah selanjutnya adalah buat diri anda rileks. Buatlah secangkir kopi. Bagi yang

merokok dan bukan warga Muhammadiyah, bersihkanlah asbak anda. Seruputlah kopi (atau

mungkin jamu) yang telah anda buat. Kemudian nyalakan rokok!

Kini lihat tataplah kembali layar komputer made in China2 anda. Disana masih

terbuka tulisan anda yang berantakan. Jika hanya terdapat sebuah gagasan, segera rapikan

tulisan anda berdasarkan alur cerita, kejadian dan pokok pikiran. Bila banyak sekali gagasan

dalam tulisan anda, pisahkan menjadi file baru. Satu kelompok gagasan, satu file.

Hal berikutnya yang harus anda lakukan adalah “membersihkan” tulisan anda.

Kecuali anda seorang wartawan senior atau guru Bahasa Indonesia, sudah hampir pasti akan

terdapat banyak pengulangan pesan dalam tulisan anda. Anda juga akan menemukan pesan

yang menurut anda tidak terlalu penting untuk disampaikan. Jangan ragu untuk meringkas

atau menghapusnya sama sekali.

Dapat pula anda “dandani” tulisan tersebut dengan italic, bold, tanda kutip, dan tanda

lainnya sesuai keperluan. Tapi jangan terlalu kuatirkan hal ini. Tim editor dari media yang

akan anda kirimi tulisan akan melakukannya untuk anda.

Hal terakhir yang harus dilakukan adalah membuat tulisan anda muat dalam 2

halaman A4. Inilah rahasia sukses para penulis yang membuat artikel mereka sering diterima

dan dimuat di media cetak nasional. Ini dia yang susah, sob!

1. Penulis adalah wartawan senior dari situs jejaring berita dan informasi “TangSel.INFO” yang berdiri sejak tahun 2010.
Itu sih bukan senior, kalee!
2. Hampir semua produk komputer saat ini dibuat di China, termasuk merek Amerika seperti Dell atau Apple. Kalo nggak di China, paling
jauh juga, buatan Taiwan. Ngapain coba saya nyampein ini?

Anda mungkin juga menyukai