Huzaipi Pratama
1407101030291
BAB I
PENDAHULUAN
BAB I
PENDAHU
LUAN
Tinjauan Pustaka
pada
parenkim
paru
yang
melibatkan
bercak
berpusat
disekitar
bronkus
yang
AMERIKA
13%
dari
seluruh
penyakit
infeksi pada
anak
di
bawah umur
2 tahun.(1)
SPANYOL
Angka
kematian
akibat
pneumonia
mencapai
25%.(2)
INDONESIA
Prevalensi
pneumonia
pada
bayi di Indonesia
adalah 0,76%
Sedangkan
prevalensi
pada
anak balita (1-4
tahun)
adalah
1,00%.(3)
1.
2.
3.
WHO
WHO
RISKESDAS
2007
dan
anak
adalah
Haemophilus influenzae.
Streptococcus
pneumonia
dan
BAB I
PENDAHULUAN
BAB II
LAPORAN
KASUS
Identitas Pasien
Nama
: MD
Tanggal Lahir : 29 Januari 2008
Umur
: 8 Tahun 1 Bulan
Jenis Kelamin
: Laki-laki
Suku
: Aceh
Agama
: Islam
Alamat
: Lubok Batee, Ingin Jaya, Aceh Besar
No CM
: 1-01-95-29
Tanggal Masuk RS: 19 Maret 2016
Tanggal Keluar RS: 26 Maret 2016
Anamnesis
Riwayat
Penyakit
Dahulu
Nebule
Riwayat
Penggun
aan Obat
Riwayat
Penyakit
Keluarga
Riwayat
Kehamila
n
Ventoline
Paracetamol
Syr
Keluarga tidak ada yang mengeluhkan keluhan seperti pasien. Tidak ada
anggota keluarga yang menderita batuk lama. Tidak ada riwayat asma
dan alergi.
Ibu pasien ANC teratur ke bidan dan dokter spesialis kandungan. Saat
hamil ibu pasien mengaku tidak menderita sakit apapun.
Riwayat
Persalin
an
Pasien lahir secara sectio caesarea dan cukup bulan. Berat badan lahir
3900 gr. Pasien merupakan anak ketiga dari empat bersaudara.
Riwayat
Imunisa
si
Riwayat
Nutrisi
0 6 bulan : ASI
6 23 bulan
: ASI + MP
23 sekarang : Susu formula + Makanan
biasa
Status Gizi
U
BB
TB
BBI
:
:
:
:
8 tahun 1 bulan
18 kg
105 cm
17 Kg
: 4 tahun 5 bulan
Kebutuhan Cairan
: 1000 + 50 (8) ml/ hari
= 1400 ml/ hari
Kebutuhan Protein : 1 x 18 kg
= 18 gr/ Hari
Kebutuhan Kalori
: 70 x 18 kg
= 1260 Kkal/Hari
Vital Sign
Vital
Sign
IGD
Vital
Sign
Ruangan
110
x/menit
120
x/menit
40 x/menit
37,0 C
34 x/menit
37,0 C
Pemeriksaan
Fisik
Keadaan Umum
: Baik
Kesadaran
: Compos Mentis
Status General
Kulit
Warna: Sawo matang.
Turgor : cepat kembali.
Sianosis
: tidak ada.
Ikterus
: tidak ada.
Oedema
: tidak ada.
Kepala
Bentuk
: normocephali.
Rambut
: hitam, distribusi merata dan tidak mudah
dicabut.
Wajah : simetris, edema dan deformitas tidak dijumpai.
Pemeriksaan
Fisik
Thoraks
Inspeksi
Statis : simetris, bentuk normochest.
Dinamis
: simetris, pernafasan thorakoabdominal, retraksi
suprasternal dan retraksi interkostal tidak
dijumpai.
Paru Depan
Inspeksi
: Simetris saat statis dan dinamis, tidak ada jejas
di dada
Kanan
Kiri
Paru Belakang
Inspeksi
: Simetris saat statis dan dinamis, tidak ada jejas
di dada
Kanan
Kiri
Palpasi
Perkusi
tidak ada
Sonor
Auskultasi
Palpasi
Perkusi
tidak ada
Sonor
(-)
(-)
Auskultasi
(-)
(-)
Pemeriksaan
Fisik
Jantung
Inspeksi
Palpasi
Palpasi
: Nyeri tekan dan defans muskular tidak
dijumpai.
Hepar : Tidak teraba.
Lien : Tidak teraba.
Ginjal : Ballotement negatif
Perkusi
: Batas paru-hati relatif di ICS V, batas paru-hati
absolut di
ICS VI, suara timpani di semua lapangan
abdomen.
Pinggang: nyeri ketok kostovertebrae tidak
ada.
Genitalia : Tidak diperiksa.
Anus : Tidak diperiksa.
Tulang Belakang : Simetris, nyeri tekan (-).
Ekstremitas
: Akral hangat, pucat tidak ada, udem
tidak ada.
Pemeriksaan
Fisik
Pemeriksaan Neurologis :
Fungsi Motorik :
Tungkai
Lengan
Pemeriksaan
Kanan
Kiri
Kanan
kiri
Gerakan
Segala arah
Segala arah
Segala arah
Segala arah
Kekuatan
Tonus
Eutoni
Eutoni
Eutoni
Eutoni
Klonus
Refleks fisiologis
Refleks patologis
Fungsi sensorik
: dalam batas
normal
Fungsi nervi kraniales
: dalam batas
normal
gejala rangsang meningeal : kaku kuduk (-),
Brudzinsky I,
II (-), Kernig
sign (-)
Pemeriksaan
Laboratorium
Jenis Pemeriksaan
Hasil :
19-03-2016
Nilai Rujukan
Hematologi
Hemoglobin
12,2 g/dL
12,0-14,5 g/dL
Hematokrit
36 %
45-55 %
Eritrosit
5,1 x 106/mm3
4,7-6,1 x 106/mm3
Trombosit
304 x 103/mm3
150-450 x 103/mm3
Leukosit
15,2 x 103/mm3
4,5-10,5 x 103/mm3
Eosinofil
0%
0-6 %
Basofil
0%
0-2 %
Netrofil Segmen
0%
50-70 %
Netrofil batang
90 %
2-6 %
Limfosit
7%
20-40 %
Monosit
3%
2-8 %
Hitung Jenis
Diagnosis Kerja
Bronkopneumonia
Penatalaksanaa
n
Planning
- Foto thorax
- Kultur sputum
- Kultur darah
Prognosis
Quo ad
vitam
Quo ad
functiona
m
Quo ad
sanactiona
m
Dubia ad bonam
Dubia ad bonam
Dubia ad bonam
Follow up Harian
19/03/2016
Dokter/
Th/
Respirologi
Anak
berdahak (+)
O/
mask)
-
HR : 106 x/i
RR : 42 x/i
Paracetamol syr 3 x
cth II
Retraksi epigatrium
intercostal (+), rhonki
T : 36,50C
Thoraks:
O2 3 L/menit (face
Nebule ventolin 1
A/ Bronkopnemonia
resp/ 8 jam
-
Nebule pulmicort 1
resp/12 jam
20/03/2016
Dokter/
Respirologi
Th/
-
anak
O2 3 L/menit dengan
face mask
O/
makro
-
T: 36,70C
Thoraks:
Paracetamol syr 3 x
cth II
A/ Bronkopneumonia
Retraksi epigatrium
intercostal (-), rhonki basah
Nebule ventolin 1
resp/ 8 jam
Nebule pulmicort 1
resp/12 jam
21/03/2016
Dokter/
Respirologi
Th/
-
anak
O/
HR: 98 x/i
RR: 28 x/i
jam
T: 36,3 0C
Thoraks:
Retraksi epigatrium
jam
-
Nebule NaCl 3% 1
cc/12 jam
22/03/2016
Dokter/
Respirologi
berdahak (+)
Th/
-
Anak
O/
HR: 11A0 x/i
RR: 34 x/i
T: 36,1 0C
Thoraks:
Retraksi epigatrium intercostal
(-), rhonki basah halus (+/+),
vesikuler(+/+)
A/ Bronkopneumonia
23/03/2016
Dokter/
S/
Respirologi
Anak
Th/
-
O/
RR: 24 x/i
T: 35,5 0C
Thoraks:
Retraksi epigatrium
intercostal (-), rhonki basah
halus (+/+), vesikuler(+/+)
A/ Bronkopneumonia
jam
-
Nebule NaCl 3% 1
cc/12 jam
24/03/2016
Dokter/
S/
Respirologi
Anak
Th/
-
O/
HR: 84 x/i
RR: 24 x/i
T: 36,4 0C
Thoraks:
Retraksi epigatrium intercostal
(-), rhonki basah halus (+/+),
vesikuler(+/+)
Ambroxol 90 3 x 1 tab
A/ Bronkopneumonia
25/03/2016
Dokter/
Respirologi
Anak
Th/
-
O/
HR: 121 x/i
RR: 22 x/i
T: 36,6 0C
Thoraks:
Retraksi epigatrium intercostal
(-), rhonki basah halus (+/+),
vesikuler(+/+)
Ambroxol 90 3 x 1 tab
BAB I
PENDAHULUAN
BAB III
ANALISA
KASUS
Defenis
i
Etiologi
Mekanisme Pertahanan
Tubuh
1. Stadium I (4 12 jam
pertama/kongesti)
Disebut hiperemia
2. Stadium II (48 jam berikutnya)
Disebut hepatisasi merah
Patofisiologi
Manifestasi Klinis
Demam
Sakit kepala
Gelisah
Malaise
Penurunan nafsu makan
Rewel
Pemeriksaan Fisik
berulang
- Dihasilkan oleh gelembung-gelembung udara yang melalui sekret jalan
napas
Penegakan
Diagnosis
Derajat Penyakit
Diagnosis Banding
1.
Bronkopneumonia
Bronkhiolitis
Bronkopneumonia
2. Bronkhiolitis
Gejala klinis :
KU : Tampak sesak
VS :
RR: Takipneu
Suhu : Meningkat
Sianosis.
Pulmo
1.
Inpeksi = simetris,retraksi, ekspirasi
memanjang
2.
(-),ketinggalan gerak (-)
3.
palpasi= VK kanan/kiri meningkat.
4.
perkusi=redup
5.
auskultasi =SD vesikuler meningkat,
RBH (+), seluruh lapangan paru
wheezing ekspiratoar (-).
Abdomen =hepar teraba tumpul
Laboratorium =leukosit meningkat.
Rontgen = infiltrate sampai konsolidasi.
Gejala klinis :
KU : tampak sesak
VS :
RR : Takipneu
Suhu : Meningkat sedikit/normal.
Sianosis
Pulmo
1.
Inpeksi = simetris,retraksi (+), ekspirasi
memanjang (+),ketinggalan gerak (+).
2.
palpasi= VK kanan/kiri menurun.
3.
perkusi=hipersonor
4.
auskultasi =SD vesikuler menurun,
RBH (+), tersebar, wheezing
ekspiratoar (+).
Abdomen =hepar teraba tajam,defleksi dinding
diafragma.
Laboratorium = tidak khas, dapat normal.
Rontgen = mungkin masih normal atau
emfisematosa.
Penatalaksana
an
Komplikasi
1. Otitis media
2. Bronkiektasis
3. Abses paru
4. Empiema
Prognosis
Dubia ad
bonam
Analisa Kasus
akumulasi
secret
pada
alveolus
hal
mengirimkan
ini
menyebabkan jaringan
sinyal
ke
otak
untuk
L
I
T
E
R
A
T
U
R
Analisa Kasus
hari.
ini
mengakibatkan
plasma
ke
dalam
perpindahan
ruang
eksudat
interstisium
yang
semakin
lama
semakin
semakin
kompensasi
diperlukan. `
sesak
kebutuhan
sebagai
oksigen
upaya
yang
L
I
T
E
R
A
T
U
R
Analisa Kasus
Pasien
juga
mengeluhkan
batuk
Pada
penderita
ditemukan
batuk
bronkopneumonia
yang
awalnya
kering
L
I
T
E
R
A
T
U
R
Analisa Kasus
minggu ini.
L
I
T
E
R
A
T
U
R
Analisa Kasus
L
I
T
E
R
A
T
U
R
TERIMAKA
SIH