Anda di halaman 1dari 23

AUTISM SPECTRUM DISORDER

By Kelompok 6

Anggota Kelompok 6:

I Komang Yudhistira
Herista Novia W.
Linda Raya Br
Sri Melti Wahyuni
Vinsensius Babo

201566067
201566085
201566098
201566108
201566116

DEFINISI
AUTISM SPECTRUM DISORDER

Autisme berasal dari kata autos, artinya segala sesuatu


yang mengarah pada diri sendiri.
Istilah autisme dipergunakan untuk menunjukkan suatu
gejala psikosis pada anak-anak yang unik dan menonjol
yang sering menunjukkan ekspresi wajah yang kosong
seolah-olah sedang melamun, kehilangan pikiran dan sulit
sekali bagi orang lain untuk menarik perhatian mereka atau
mengajak mereka berkomunikasi.
Autisme, merupakan gangguan perkembangan saraf
perilaku yang tampak pada anak usia dini dan ditandai
oleh gangguan yang signifikan dalam interaksi sosial,
komunikasi dan perilaku abnormal berulang.

ETIOLOGI
AUTISM SPECTRUM
DISORDER

Penyebab autisme menurut banyak pakar yang telah


disepakati bahwa pada anak autisme dijumpai suatu
kelainan pada otaknya. Penyebab timbulnya kelainan
tersebut memang belum dapat dipastikan. Diyakini
bahwa
ganguan
tersebut
terjadi
pada
fase
pembentukan organ (organogenesis) yaitu pada usia
kehamilan antara 0 4 bulan.

Faktor lain penyebab autisme,


antara lain adalah:
1)
2)
3)
4)
5)
6)
7)

Faktor
Faktor
Faktor
Faktor
Faktor
Faktor
Faktor

psikososial
prenatal, perinatal, dan pascanatal
imunologi
infeksi
genetic
neuroanatomi
neurokimiawi atau neurotransmitter

PATOFISIOL
OGI
AUTISM SPECTRUM
DISORDER

Diketahui pertumbuhan abnormal pada penderita autis


dipicu oleh berlebihnya neurotropin dan neuropeptida otak,
yang merupakan zat kimia otak yang bertanggung jawab
untuk mengatur penambahan sel saraf, migrasi,
diferensiasi, pertumbuhan, dan perkembangan jalinan sel
saraf. Peningkatan neurokimia otak secara abnormal
menyebabkan pertumbuhan abnormal pada daerah
tertentu. Pada gangguan autisme terjadi kondisi growth
without guidance, di mana bagian-bagian otak tumbuh dan
mati secara tak beraturan. Berkurangnya sel Purkinye
merangsang pertumbuhan akson, glia (jaringan penunjang
pada sistem saraf pusat), dan myelin sehingga terjadi
pertumbuhan otak secara abnormal atau sebaliknya,
pertumbuhan akson yang abnormal mematikan sel
Purkinye

GEJALA & KARAKTERISTIK


AUTISME SPECTRUM DISORDER

USIA
0-6 Bulan

GEJALA-GEJALA
1. Bayi tampak terlalu tenang (jarang menangis)
2. Terlalu sensitif, cepat terganggu/ terusik
3. Gerakan tangan dan kaki berlebihan terutama bila
mandi
4. Tidak babbling (mengoceh)
5. Tidak ditemukan senyum sosial di atas 10 minggu
6. Tidak ada kontak mata di atas umur 3 bulan
7. Perkembangan motorik kasar/ halus sering tampak
normal

6-12 Bulan

1. Sulit bila digendong


2. Menggigit tangan dan badan orang lain secara
berlebihan

1-2 Tahun

1.
2.
3.
4.
5.

2-3 Tahun

Kaku bila digendong


Tidak mau bermain permainan sederhana (cilukba)
Tidak mengeluarkan kata
Memperhatikan tangannya sendiri
Terdapat keterlambatan perkembangan motorik kasar
dan halus
6. Mungkin tidak dapat menerima makanan cair

1. Tidak tertarik untuk bersosialisasi dengan anak lain


2. Melihat orang
sebagai benda
Tabel Gejala-Gejala
Autisme
Menurut Usia Anak
Kontak mata
Dimodifikasi dari Galih3.
Veskarisyanti,
2008.terbatas
12 Terapi Autis Paling Efektif & Hemat, Penerbit
4. Tertarik
pada
benda
Galangpress, pp. tertentu
21-23

Beberapa masalah perkembangan


yang terganggu, antara lain:
1. Gangguan Komunikasi, munculnya kualitas komunikasi
yang tidak normal
2. Timbulnya gangguan kualitas interaksi sosial
3. Gangguan Perilaku Aktivitas, perilaku dan ketertarikan
anak terlihat sangat terbatas. Banyak penggulangan
terus-menerus
4. Gangguan Sensoris
5. Gangguan Pola Bermain
6. Gangguan Emosi

Gambar
tingkah laku
anak autis
yang umum di
temukan

KLASIFIKAS
I
AUTISM SPECTRUM
DISORDER

BERDASARKAN PERILAKU
1. Aloof, adalah anak autis yang berusaha menarik
diri dari kontak sosial dengan orang lain dan lebih
suka menyendiri
2. Passive, adalah anak autis yang hanya menerima
kontak sosial tapi tidak berudaha untuk
menanggapinya
3. Active but odd, adalah anak autis yang
melakukan pendekatan tapi hanya bersifat satu sisi
saja dan bersifat aneh

BERDASARKAN
TINGKAT KECERDASAN
1. Low functioning (IQ rendah), tidak dapat
mengenal huruf dan membaca. Tuntutan yang
paling penting adalah kemandirian yang bersifat
basic life skills.
2. High functioning (IQ tinggi), memiliki komunikasi
yang baik, pintar, sangat senang dan berminat
pada satu bidang, tetapi kurang berinteraksi
sosial.

BERDASARKAN
MUNCULNYA GANGGUAN
1. Autisme klasik, adalah autisme yang disebabkan
kerusakan saraf sejak lahir. Kerusakan saraf
disebabkan oleh virus rubella (dalam kandungan)
atau terkena logam berat (merkuri dan timbal).
2. Autisme regresif, adalah autisme yang muncul saat
anak berusia antara 12-24 bulan. Perkembangan
anak sebelumnya relatif normal, namun setelah usia
dua tahun kemampuan anak menjadi merosot.

PENANGANAN
AUTISME SPECTRUM DISORDER

TUJUAN PENANGANAN AUTIS


Autisme merupakan gangguan neurobiologis yang
menetap, yang tidak bisa disembuhkan (not curable),
namun bisa diterapkan (treatable). Maka tujuan
pemberian terapi pada autis yaitu untuk memperbaiki dan
mengurangi gejala semaksimal mungkin.
Prognosis yang baik ditentukan oleh berat ringannya
gejala atau berat ringannya kelainan otak, usia,
kecerdasan, kemampuan bicara dan bahasa, serta terapi
yang intensif dan terpadu.

JENIS-JENIS TERAPI
1. Applied Behavioral
Analysis (ABA)
2. Terapi Wicara
3. Terapi Okupasi
4. Terapi Fisik
5. Terapi Sosial
6. Terapi Integrasi Sensori
7. Play Therapy
8. Terapi Perilaku
9. Terapi Perkembangan

10. Terapi Visual


11. Terapi Biomedik
12. Terapi Musik
13. Terapi Medikamentosa
14. Diet Therapy
15. Dolphin Therapy
16. Terapi Kuda Poni
17. Terapi Air atau
Hydrotherapy
18. Terapi Kasih Sayang

Bentuk-bentuk manajemen
AFR untuk penyandang
Autism:
1.
2.
3.

Aktivitas Permainan dan Rekreasi


Latihan ADL (Activity Daily Living)
Edukasi kepada Care Giver

SEKIAN
TERIMA KASIH

REFERENSI
Anonymous. 2010. Tinjauan dan Terapi Autisme di Pusat Terapi Anak
Autis. Autism Care. Yogyakarta
Bhat, Anjana., dkk. 2011. Current Perspectives on Motor Functioning
in Infant, Children and Adult with Autism Spectrum Disorders.
APTA.
Pleban, Francis & David Barney. 2014. Physical Activity in Children
with Autism Spectrum Disorders: Considerations for Educational
Program. Central European Journal of Sport Science and Medicine.
Vol 5, No 1/2014: 15-26
Srinivasan, Sudha., dkk. 2014. Current Perspectivs on Physical
Activity and Exercise Recommendations for Children and
Adolescents with Autism Spectrum Disorders. APTA.
http://fitrihadiwijaya8.blogspot.co.id/2015/11/penanganan-autisme.h
tml
, Diakses pada tanggal 06 April 2016

Anda mungkin juga menyukai