Pneumonia
Pneumonia
BRONKOPNEUMONIA
MAHDY ALIEF ADHIGUNA 130112140514
I. KETERANGAN UMUM
Nama
: An. S
Tgl lahir
: 26-07-2013
Umur
: 2 tahun
Jenis Kelamin : Perempuan
Alamat
: Suci, Bandung
Agama
: Islam
Suku
: Sunda
PENANGGUNG JAWAB
PASIEN
Nama Ibu
Usia
: Ny. A
: 28 thn
Pekerjaan
: IRT
II. ANAMNESIS
Keluhan Utama : Batuk
Sejak 3 hari yang lalu, penderita mengalami keluhan
batuk terus menerus. Keluhan batuk diakui terdengar
berdahak oleh ibu. Keluhan batuk disertai dengan pilek
dan demam yang diakui oleh ibu sekitar 38-39 C yang
muncul bersamaan dengan batuk. Ibu mengakui
penderita merasa sesak atau sulit bernafas.
Keluhan tidak disertai dengan mengorok, muntah,
kejang, penurunan kesadaran, dan kebiruan pada bibir
penderita.
Ibu
penderita
mengaku
anaknya
mengalami penurunan jumlah makan dan
minum.
Riwayat lahir cukup bulan ditolong bidan
dengan
BBL
3000
gram.
Riwayat
pertumbuhan dan perkembangan diakui
sesuai dengan anak sebayanya. Riwayat
imunisasi dasar diakui sudah lengkap.
Status Gizi
Berat badan : 11,0 kg
Tinggi badan: 87 cm
BMI
: 14,5
Gizi
:PB/U median
BB/U median
BB/PB median
BMI/U median
KEPALA
Mata
Mulut
: perioral sianosis ( - )
Gusi
Faring
: sulit dilakukan
Tonsil
: sulit dilakukan
Leher
Retraksi suprasternal ( - )
KGB tidak membesar
THORAX
Bentuk dan gerak simetris
Paru
Anterior
Inspeksi
retraksi intercostal ( + / + )
Auskultasi :
VBS kiri = kanan; Crackles ( +/
+ ) Wheezing (+ /+)
Palpasi : vocal fremitus ki = ka
Perkusi : sonor kiri = kanan
Jantung
Inspeksi
Auskultasi
murmur (-)
Palpasi
ABDOMEN
Inspeksi
Auskultasi
Palpasi
: lembut
Hepar
: tidak teraba
Lien
: tidak teraba
Alat Genital
Perempuan
Ekstremitas
Akral hangat, Clubbing ( - )
Capillary refill < 2 detik
V. DIAGNOSIS KERJA
Bronkopneumonia
VI. PENATALAKSANAAN
Umum :
Istirahat cukup
Meningkatkan asupan makanan dengan
kuantitas dan nilai gizi seimbang
Perbanyak minum
VI. PENATALAKSANAAN
Khusus :
Paracetamol syr 15-20 mg/kgBB; 4.d.d cth 1
Amoxicillin syr 12 mg/5mL; 3.d.d. cth 1
CTM 4 mg ; 3.d.d
VIII. PROGNOSIS
Quo ad vitam
: dubia ad bonam
PEMBAHASAN
PNEUMONIA
EPIDEMIOLOGI
Penyebab utama morbiditas dan mortalitas pada anak
usia < 5 th di seluruh dunia
Morbiditas terbanyak terjadi pada negara berkembang
ETIOLOGI
Virus :
RSV (15-40%), Influenza virus A dan B, Parainfluenza
virus, Human metapneumovirus, adenovirus
Bakteri :
Streptococcus pneumonia (30-50%), Hib, S. aureus,
Klebsiella pneumonia
Fungi
Non Infeksi : Aspirasi
PATOGENESIS
Inhalasi mikroorganisme mencapai alveoli
Hiperemia, eksudasi cairan intraalveolar, deposisi fibrin, infiltrasi netrofil
Red Hepatization
Konsolidasi Eksudatif (Lobar / Lobuler / Interstitial)
Peningkatan aliran darah ke daerah yang terkena mismatch
Hipoksemia
Komplians dan kapasitas vital paru menurun meningkatkan kerja jantung
Deposisi fibrin dan disintegrasi sel inflamasi (grey hepatization)
Resolusi setelah 8-10 hari
Digesti eksudatif secara enzimatik reabsorpsi dan pengeluaran oleh mekanisme batuk
MANIFESTASI KLINIS
Anamnesis
Umum : demam, batuk, gelisah, rewel, nafsu makan turun, mual muntah diare
Respiratori: batuk, sesak napas, retraksi dinding dada, takipnea, pernapasan
cuping hidung, air hunger, merintih, sianosis
Pemeriksaan fisik
Neonatus : sering dijumpai takipnea, grunting, PCH +, retraksi dinding dada,
sianosis, malas menetek
Bayi lebih besar : grunting jarang ditemui, batuk, panas, iritabel
Prasekolah : gejala diatas, dapat ditemukan batuk produktif/ nonproduktif, dan
dispnea
Sekolah dan remaja : gejala diatas, dapat ditemukan nyeri dada, nyeri kepala,
dehidrasi, dan letargi
Auskultasi
Fine crackles (khas pada anak besar)
Takipnea
Usia <2 bln
: 60x/mnt
: 50x/mnt
Usia 1 5 tahun
: 40x/mnt
KLASIFIKASI
GAMBARAN KLINIS
BERAT PENYAKIT
Pneumonia berat
Pneumonia
PEMERIKSAAN PENUNJANG
Foto Rontgen Thorax proyeksi Posterior-Anterior (PA) /
Lateral (jarang dilakukan)
Laboratorium
CBC leukosit >15.000
C-reactive protein pada pneumonia dgn komplikasi dan
melihat respons antibiotic
Pulse oxymetri
KOMPLIKASI
Empiema
Perikarditis Purulen
Pneumothoraks
Infeksi Ekstrapulmoner Meningitis Purulen
TATALAKSANA
Umum
Sebagian besar tidak perlu dirawat inap, neonatus dan
bayi kecil harus dirawat inap
Khusus
1.Analgetik Antipiretik untuk nyeri dan demam
2.Terapi Cairan untuk yang tidak mampu
mempertahankan asupan cairan dan muntah-muntah
3.Antibiotik
1.
2.
KRITERIA RUJUK
Pneumonia berat
Pneumonia rawat inap
TERIMA KASIH