Ny. N Usia 56 tahun klien datang kerumah sakit dengan keluhan nyeri ulu
hati,mual,muntah,ada luka dikaki kanan . setelah pulang dari umroh _+ 1 bulan
yang lalu klien melakukan massage/urut setelah diurut kakinya ditarik-tarik
sehingga jari kaki mengalami lecet, sudah diobati tidak sembuh-sembuh.
Klien ,mengeluh sering kencing ,sering merasa haus, dan merasa laper, berat
badan dirasakan semakin menurun, mukosa mulut kering, tugor kulit >3 detik.
Pemeriksaan gula darah sewakta 300 mg/dl, TD: 140/90 mmHg, N: 86x/menit,
kuat dan teratur, RR: 24x/menit,ABI dextra 0,9.
1. Uraikan patomekanisme lukany tidak sembuh-sembuh?
Karena:
Kekurangan nutrisi:pembentukan kologen yaitu sel pembentuk jaringan
kulit baru membutuhnya nutrisi tersebut,dengan demikian,kekurangan
nutrisi dapat menghambat proses penyembuhhan luka
Penanganan Edema: edema atau pembengkakan sering mengiringi
terjadinya luka.edema dapat menghambatan proses penyembuhan luka
karena semakin bengkak, jaraknya semakin tebal sehingga oksigen
semakin sulit menembus jaringan di bawah kulit
Kelebihan kadar gula dan lipid: kadar gula yang tinggi dapat menyebabkan
luka menjadi semakin kronis sehingga semakin sulit sembuh
2. Uraikan patomeknisme sering kencing?
Poliuri atau sering buang air kencing merupakan gejala yang paling umum
ditemui pada penderita diabetes. Poliuri terjadi akibat ginjal sudah tidak
mampu lagi menahan kelebihan gula darah akibat tidak terkontrolnya
pelepasan gula ke dalam aliran darah. Terkait dengan hal ini, ginjal
memiliki nilai batas ambang ginjal , yaitu 180 mg/dl . Jika kadar darah
melebihi nilai tersebut maka nantinya kelebihan gula dalam darah akan
diserap oleh ginjal untuk dibuang bersama dengan urin.
Dengan dibuangnya kelebihan gula ke dalam urin,maka seharusnya urin
menjadi lebih pekat.Namun tubuh punya cara guna mengurangi kepekatan
urin yang akan dikeluarkan,yaitu dengan menarik lebih banyak cairan
tubuh ke dalam urin. Dengan banyaknya cairan tubuh yang ditarik ke
dalam urin maka akan meningkatan intensitas penderita dalam jal buang
air kencing.
3. Uraikan patomeknisme merasa sering haus?
Polidipsi atau banyak minum juga merupakan efek dari meningkatnya
kadar gula darah yang berujung pada terbuangnya banyak cairan
tubuh.Banyaknya cariran tubuh yang terbuang ini harus segera
mendapatkan cairan pengganti .Hal inilah yang mengakibatkan timbulnya
rasa huas yang dirasakan penderita.Dan sebagai salah satu bentuk
pemunuhan terdapat rasa haus yang dirasakan maka penderita akan
cenderung minum dalam jumlah yang banyak dan sering
4. Uraikan patomeknisme merasa sering laper?
Polifagi atau bayak makan merupakan efek dari kurang tersuplainya tubuh
dengan nutrisi. Perlu diketahui bahwa gula yang dibuang bersama dengan
urin seharusnya dapat diserap dan dimanfaatkan oleh sel.Namun akibat
gangguan produksi insulin maupun gangguan fungsi insulin gula tidak
dapat dimanfaatkan dengan baik sehingga tubuh pun harus kehilangan
bayak nutrisi yang bias didapat dari gula tersebut.
Akibat kurangnya nutrisi maka tubuh pun segera mengirim sinyal ke otak
yang laper .Otak kemudian meneruskan pesan tersebut sehingga penderita
nantinya akan sering merasa laper.Guna memenuhi rasa lapar yang muncul
penderita umumnya akan banyak makan.
5. Uraikan patomeknisme berat badanya menurun?
Oleh karena terjadi defek sekresi insulin (insulin kurang) maupun adanya
gangguan kerja insulin (resistensi insulin) mengakibatkan glukosa darah
tidak dapat masuk kedalam sel otot dan jaringan lemak. Akibatnya untuk
memperoleh sumber energi untuk kelangsungan hidup dan menjalankan
fungsinya, maka otot dan jaringan lemak akan memecahkan cadangan
energi yang terdapat dalam dirinya sendiri melalui proses glikogenolisis
dan lipolisis. Proses glikogenolisis dan lipolisis yang berlangsung terus
menerus pada akhirnya menyebabkan massa otot dan jaringan lemak akan
berkurang dan terjadilah penurunan berat badan.
6. Uraikan patomeknisme mukosa mulut kering?
Data objektif
glokosuria
Kerusakan sel
beta
Batas melebihi
ambang ginjal
Ketidaksimbanga
n produksi insulin
hiperglikemia
Anabolisme
protein menurun
Dieresis osmotik
Vikositas darah
meningkat
Syok
hiperglikemik
Kerusakan pada
antibodi
Poliuri
retensi
urine
Aliran darah
lambat
Koma diabetes
Kekebalan tubuh
menurun
Kehilangan elektrolit
dalam sel
dehidrasi
Merangsang
hipotalamus
Pusat laper
dan haus
Polydipsia
polipagia
Iskemik jaringan
Resiko infeksi
Neuropati sesori
perifer
Nekrosis luka
Klien tidak
merasa sakit
Kehilangan kalori
gangrene
Kerusakan
integris kulit
Bb menurun
Katabolisme
lemak
Pemecahan
protein
kelelahan
Asam lemak
keton
ureum
Ketidakefektifan
perfusi jaringan perifer
Ketidakseimbanga
1. kurang
Ketidakseimbangan keteasidosis
nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh
n nutrisi
dari kebutuhan
keseimbangan insulin,makanan dan aktivitas jasmani
tubuh
b.d gangguan
keperifer,proses penyakit(DM)
6. Kelelahan b.d pisikologis
13. Tentukan intervensi keperawatan
INTERVENSI
Rencana keperawatan
Diagnosa
Tujuan
Keperawatan/
Hasil
dan
Kriteria Intervensi
Masalah
Kolaborasi
1.Ketidakseim
bangan nutrisi
kurang
dari
kebutuhan
tubuh
b.d
gangguan
keseimbangan
insulin,makana
n dan aktivitas
jasmani
NOC:
NIC:
aNutritional status:
b
Adequacy of nutrient -
Nutritional Status :
untuk
menentukan
kalori
dan
cWeight Control
jumlah
nutrisi
yang
dibutuhkan pasien
mengandung
indikator:
Ajarkan
Albumin serum
membuat
harian.
Hematokrit
iron
capacity
pasien
serat
bagaimana
catatan
makanan
Hemoglobin
Total
tinggi
binding
Monitor
lingkungan
selama
makan
-
Jumlah limfosit
Jadwalkan pengobatan
dan
tindakan
jam
tidak
selama
makan
-
Monitor
kekeringan,
rambut
jaringan
konjungtiva
-
Kolaborasi
dengan
dokter
2.Kerusakan
intergritas b.d
nekrosis
jaringan(nekro
gangrene)
NOC :
NIC :
luka
selama..
teratasi
dengan
kriteria hasil:
Integritas kulit yang
baik
bisa
dipertahankan
(sensasi,
temperatur,
pigmentasi)
pasien
untuk
longgar
-
Oleskan
lotion
atau
elastisitas,
hidrasi,
Anjurkan
Mucous Membranes
kerusakan
sis
yang tertekan
-
Monitor
aktivitas
dan
Tidak
ada
luka/lesi
mobilisasi pasien
-
pada kulit
Menunjukkan
pemahaman
dan
terjadinya
sedera
luka
lokasi,
kedalaman
karakteristik,warna
berulang
Mampu
cairan,
melindungi
kulit
luka,
tanda-tanda
dan
infeksi
lokal,
mempertahankan
formasi traktus
perawatan alami
Menunjukkan
terjadinya
proses
penyembuhan luka
Lakukan
tehnik
perawatan
Berikan
posisi
yang
NOC :
infeksi
b.d
trauma
pada
jaringan,proses
penyakit(diabe
tes mellitus)
NIC :
Immune Status
Knowledge : Infection
control
Risk control
Setelah dilakukan tindakan
keperawatan
selama
sesudah
tindakan
keperawatan
-
infeksi
dressing
dengan
kriteria
petunjuk umum
timbulnya -
infeksi
Menunjukkan perilaku -
batas normal
hidup sehat
b.d
inkomplit Status
imun,
pengosongan
gastrointestinal,
kandung
genitourinaria dalam kemih,sfingter
batas normal
dan
panas, drainase
Monitor adanya luka
Dorong masukan cairan
Dorong istirahat
poliuri
NOC :
Urinary elimination
Urinary Contiunence
Setelah dilakukan tindakan
keperawatan selama .
retensi urin
pasien teratasi dengan
5.Ketidakefekt
ifan
jaringan
infeksi
untuk -
kemampuan
mencegah
menurunkan
kandung kencing
Menunjukkan
kuat
dengan
hasil:
dan gejala infeksi
4.Retensi urine
sesuai
kriteria hasil:
NIC :
Urinary Retention Care
-
derajat
distensi
bladder
-
Monitor
keluarga
untuk
Sediakan
privacy
untuk
perifer
penurunan
>100-200 cc
eliminasi
-
Stimulasi
reflek
bladder
kompres
dingin
dengan
keperifer,
pada abdomen.
rentang normal
proses
penyakit(DM)
bladder
(panas,
perubahan
Balance cairan
hematuria,
bau
dan
konsistensi urine)
seimbang
NIC :
NOC :
6.Kelelahan
Circulation status
b.d pisikologis
Tissue
perfusion:cerebral
Kriteria hasil:
Peripheral
management
-
adanya
daerah
keluarga
untuk
yang diharapkan
Tidak ada ortostatik
Monitor
tertan
(manajemen
sensari perifer)
Mendemonstrasikan
ditandai denfan
sensation
hipertensi
Tidak ada tanda tanda
peningkatan tekanan
intrakrantal(tidak lebih
dari 15 mmHG)
NIC :
Energy Management
NOC :
Monitor
respon
kardiorespirasi
terhadap
Activity Tollerance
Energy Conservation
Nutritional Status:
Energy
Setelah dilakukan tindakan
keperawatan selama .
kelelahan pasien teratasi
jumlah respirasi)
-
adekuat
Mempertahankan
nutrisi adekuat
Keseimbangan
energi konservasi
pasien
Ajarkan
tehnik
dan
Jelaskan
pada
pasien
proses penyakit
-
menyebabkan
kelelahan
Mempertahankan
pada
Mengidentifikasi
psikologis yang
Instruksikan
Mempertahankan
interaksi sosial
lokasi
Monitor
kemampuan untuk
mengekspresikan
konsentrasi
perasaannya
-
mendengarkan
musik)
-
Tingkatkan
pembatasan
stimulasi
lingkungan