Jelajahi eBook
Kategori
Jelajahi Buku audio
Kategori
Jelajahi Majalah
Kategori
Jelajahi Dokumen
Kategori
Motor
Alat-alat di permukaan
Alat-alat bawah permukaan
Sucker Rod ( Stang )
MACAM-MACAM SRP
ALAT-ALAT DI PERMUKAAN
BEAM PUMP
Beam pump secara umum terdiri dari 5 bagian:
1.Prime mover (mesin penggerak) yang akan memberikan power kepada sistim.
2.Power tranmisi atau speed reducer
3.Peralatan pompa di permukaan yang merubah gerak berputar menjadi gerak
bolak-balik dari pompa..
4.Sucker rod string yang memindahkan gerakan yang dihasilkan di permukaan
dan juga powernya ke pompa di sub surface.
5.Sub surface sucker rod driven pump.
A.Surface Pumping Unit:
1. Gerakan berputar dari crank arm dirubah menjadi gerakan bolak balik oleh
walking beam, pitman arm menghubungkan kedua alat tersebut.
2. Fungsi horse head dan bridle adalah untuk menjaga agar penarikan sucker
rod string bergerak secara vertical sehingga tidak ada moment bending.
3. Polished rod dan stuffing box berfungsi untuk menjaga fluid seal di
permukaan.
4. Panjang stroke dapat diantara 12 240 inch. Pada sebuah unit pompa,
panjang stroke dapat dirubah menjadi beberapa macam dengan merubah
posisi pitman pada crank arm.
5. Rating dari rod dan strukturalnya digambarkan oleh maksimum polished rod
load yang dapat berkisar dari 3,000 42,000 lb.
B. Sucker Rod String
1. Pemilihan macam sucker rod tergantung pada kedalaman sumur dan kondisi
operasi. Untuk sumur yang kedalamannya > 3500 feet biasa dipakai rod
string yang berbeda ukuran panjang dan diameternya. Rod ukuran terkecil
dipasang di bagian bawah sumur dimana load stringnya minimum dan rod
ukuran besar dipasang di bagian atas sumur dimana load stringnya
maksimum.
2. Maximum Stress pada puncak dari rod string adalah Peak Polished Rod
Load yang disingkat PPRL dibagi dengan luas penampang dari rod paling
atas : max = PPRL / A Tr
API Grade C
API Grade D
Non Corrosive
1.0
1.0
Air Asin
0.65
0.90
H2S
0.50
0.70
PUMP DISPLACEMENT
Jumlah ( banyaknya ) cairan yang dipindahkan atau
dipompakan pada gerakan keatas atau gerakan kebawah
dapat dicari dengan rumus berikut :
V = 0.1484 Ap x Sp x N
di mana :
V
= theoretical pump displacement ( BBL / day )
Ap = luas penampang plunger dari pompa, inch 2
Sp = effective plunger stroke, inch
N = pump speed, spm ( stroke per menit )
Apabila besaran 0.1484 Ap kita beri tanda = k maka
rumus di atas menjadi :
V = k x Sp x N
Effective plunger stroke diperkirakan 80% dari stroke di
permukaan.
V = 0.8 k x Sp x N
Buoyancy Force Fb
c/p)
70,500
Sehingga didapatkan besaran:
PPRL = T/4 .SF. A Tr + 0.5063 SF. Wr 0.5625. SF. Wr. SN2 ( 1-/+ c/p)
70,500
Wr. N
56,400 K Ap
(a)
[ 1 + 0.5625 .SF + ( 1- 0.5625 . SF).c/p] . V
(b)
P3 = a + b V
Modifikasi ke 2 persamaan P3 :
SN2 ditulis menjadi (0.8KSN)2 / S.(0.8K)2 = V2 / ( 0.8 K)2 .S
Sehingga persamaan P3 menjadi : P3 = a + c V2
Dimana besaran C =
Wr
[ 1 + 0.5625 .SF + ( 1- 0.5625 . SF).c/p]
45,120.K2Ap.S
Analisa Persamaan P3 = a + b V
a = 1/Ap [ Wf + (0.9 0.5063. SF).Wr - + T/4 .SF. A Tr ]
Kalau dilihat dari komponen-komponennya maka besaran a adalah konstan.
b=
Wr. N
[ 1 + 0.5625 .SF + ( 1- 0.5625 . SF).c/p]
56,400 K Ap
Analisa Persamaan P3 = a + c V2
C =
Wr
[ 1 + 0.5625 .SF + ( 1- 0.5625 . SF).c/p]
45,120.K2Ap.S
Apabila harga S tertentu maka besaran C akan konstan sehingga P3 akan
merupakan fungsi kwadrat dari N.
Minimum allowable dari P3 atau max. allowable production rate dapat
ditentukan dari kondisi bahwa :
PPRL <
a A Tr
>
Tanda (-) untuk conventional unit, tanda (+) untuk Mark II unit.
Dengan didapatnya harga min. SN2 yang diperbolehkan maka akan
DYNAMOMETER
Dynamometer adalah alat yang dapat mencatat
(merecord) beban pada polished rod selama gerakan
rod ke atas maupun ke bawah. Lihat gambar 25 yang
menunjukkan bentuk alat tersebut. Gambar 26 yang
menggambarkan prinsip kerja dynamometer dan
gambar 27 contoh dari dynamograph. Dari gambar
dynamograph dapat dibaca performance kerja dari
pompa.
DYNAMOMETER
( SKEMA GAMBAR ALAT )
DYNAMOMETER
( SKEMA CARA KERJA ALAT )
DYNAMOMETER
( CONTOH DYNAMOGRAPH )
Wr
[ 1 + 0.5625 .SF + ( 1- 0.5625 . SF).c/p]
2
45,120.K Ap.S
c = 17,940 [ 1 + 0.5625.0.9 + (1-0.5625.0.9)(0.33) = 0.972 /S
(45,120) (0.4662)2 . (3.1416).S
19. V = 0.8 K S N
Dari perpotongan curva pump intake dan curva IPR di atas dapat dicari
besarnya laju alir pemompaan untuk masing-masing besaran N atau S.
Sebagai contoh untuk N= 30 spm maka dari titik potong didapatkan q =
228 BOPD, dengan rumus di atas dapat dicari besaran S = 228/ (0.8.0.4662.30) =
20.38 inch.
20.Kita hitung panjang stroke S untuk besaran N yang lain.
N (spm)
qp (BOPD)
S (inch)
25
272
29.17
20
338
45.31
15
448
80.07
10
8
665
818
178.28
274.13
21. Dari tabel di atas dapat ditarik kesimpulan bahwa panjang stroke (S)
dan kecepatan pompa (N) adalah tidak praktis untuk laju alir yang
tinggi. Kita batasi S = 180 inch dengan laju alir 668 BBL/day.
Perhitungan parameter pompa lainnya:
N = 668 / (0.8) (0.4662) (180) = 10 spm
1 = SN2 ( 1 + c/p) = (180) (10)2 (1+ 0.33) = 0.3396 ft /sec.2
70,500
70,500
70,500
PPRL = T/4 .SF. A Tr + 0.5063 SF. Wr 0.5625. SF. Wr. SN2 ( 1 - c/p)
= T/4 .SF. A Tr + Wr.SF [0.5063 0.5625 SN2
70,500
( 1 - c/p)]
70,500
= (115,000/4)(0.9)(0.7854) + 17,940 .0.9 [0.5063 0.5625 (18000)(1- 0.33) ] =
70,500
= 20,322 + 16146 (0.5063 0.096) = 20,322 + 6624 = 26,946 lb
Besaran PPRL juga dapat dicari dengan rumus lain:
PPRL = Wf + 0.9.Wr + 1.Wr P3. Ap
= 10,468 + 0.9.17,940 + 0.3396.17,940 1834.(3.1416) = 26,945 lb.
haruslah <
allowable