Jelajahi eBook
Kategori
Jelajahi Buku audio
Kategori
Jelajahi Majalah
Kategori
Jelajahi Dokumen
Kategori
SOP
No Dokumen
No. Revisi
Tanggal terbit :
Halaman
1/1
dr. Yudono, M.MKes
UPTD Puskesmas
Karangjati
1. Pengertian
2. Tujuan
3. Kebijakan
4. Referensi
5. Prosedur/
Langkah-
langkah
6. Diagram alir
7. Unit terkait
MENGHENTIKAN PERDARAHAN
SOP
No Dokumen
No. Revisi
Tanggal terbit :
Halaman
UPTD Puskesmas
Karangjati
1. Pengertian
2. Tujuan
3. Kebijakan
4. Referensi
5. Prosedur/
Langkahlangkah
1/2
INPUT / STRUKTUR :
Alat yang dipersiapkan sesuai dengan teknik yang akan
dilaksanakan untuk kasus bedah :
- Alat pelindung diri (masker, sarung tangan, scort)
- Balut tekan
- Kasa steril
- Tourniquet
- Plester
- Heacting set
- Desinfektan
- Spuit
- NaCl 0,9 %
PROSES :
1. Petugas memakai masker, sarung tangan, scort
2. Perawat I
a) Menekan pembuluh darah proximal dari luka, yang dekat
dengan permukaan kulit dengan menggunakan jari tangan.
b) Mengatur posisi dengan cara meninggikan daerah yang luka
3. Perawat II
a) Atur posisi pasien
b) pakai sarung tangan kecil
c) Letakkan kain kasa steril di atas luka, kemudian ditekan
dengan ujung-ujung jari
d) Letakkkan lagi kain kasa steril di atas kain kasa yang
pertama, kemudian tekan dengan ujung jari bila perdarahan
masih berlangsung. Tindakan ini dapat dilakukan secara
SOP
No Dokumen
No. Revisi
Tanggal terbit :
Halaman
Pemerintah Daerah
Kabupaten Ngawi
1. Pengertian
2. Tujuan
3. Kebijakan
4. Referensi
5. Prosedur/
Langkahlangkah
1) Persiapan Alat :
Spuit disposible
Obat yang di perlukan
Kapas steril
Alkohol 70%
Obat injeksi yang di perlukan (vial/ampul)
Cairan pelarut ( aquabides for injeksi )
Gergaji ampul (k/p)
Sarung tangan
Baki injeksi
Bengkok
Kontener jarum / sampah medis
Buku daftar obat injeksi
Form catatan perawat
2) Persiapan Pasien
Memberi tahu pasien maksud dan tujuan tindakan
Mengatur posisi pasien
3) Pelaksanaan :
Perawat mencuci tangan
Bawa alat alat ke dekat pasien
Siapkan obat pada spuit sesuai dosis
Cocockan nama obat dan nama pasien pada daftar injeksi
Atur posisi pasien sesuai dengan keadaan dan lokasi injeksi
Lakukan disinfeksi lokal suntikan dengan kapas alkohol 70%
(melingkar dari arah dalam ke luar), biarkan kering
UGD, Rawat Inap, Poned,,BP Umum, KIA, Poli gigi, Pustu, Polindes
SOP
No Dokumen
No. Revisi
Tanggal terbit :
Halaman
Pemerintah Daerah
Kabupaten Ngawi
1. Pengertian
2. Tujuan
3. Kebijakan
4. Referensi
5. Prosedur/
Langkahlangkah
1) Persiapan Alat :
Spuit disposible
Obat yang di perlukan
Kapas steril
Alkohol 70%
Obat injeksi yang di perlukan (vial/ampul)
Cairan pelarut ( aquabides for injeksi )
Gergaji ampul (k/p)
Sarung tangan
Baki injeksi
Bengkok
Kontener jarum / sampah medis
Buku daftar obat injeksi
Form catatan perawat
2) Persiapan Pasien
Beritahu pasien maksud dan tujuan tindakan
Atur posisi pasien
3) Pelaksanaan :
Perawat mencuci tangan
Bawa alat alat ke dekat pasien
Siapkan obat pada spuit sesuai dosis
Cocockan nama obat dan nama pasien pada daftar injeksi
Atur posisi pasien sesuai dengan keadaan dan lokasi injeksi
Lakukan disinfeksi lokal suntikan dengan kapas alkohol 70%
(melingkar dari arah dalam ke luar), biarkan kering
6. Diagram alir
7. Unit terkait
UGD, Rawat Inap, Poned, BP Umum, KIA, Poli gigi, Pustu, Polindes
SOP
No Dokumen
No. Revisi
Tanggal terbit :
Halaman
Pemerintah Daerah
Kabupaten Ngawi
1. Pengertian
2. Tujuan
3. Kebijakan
4. Referensi
5. Prosedur/
Langkahlangkah
6. Diagram alir
7. Unit terkait
SOP
No Dokumen
No. Revisi
Tanggal terbit :
Halaman
Pemerintah Daerah
Kabupaten Ngawi
1. Pengertian
2. Tujuan
3. Kebijakan
4. Referensi
5. Prosedur/
Langkahlangkah
10
diregangkan
Masukkan jarum dengan lubang jarum menghadap ke
atasdan membentuk sudut antara 15-20 dengan permukaan
kulit
Obat di masukkan perlahan lahan sampai terjadi
gelembung pada tempat tersebut
Setelah obat masuk seluruhnya jarum di cabut dengan cepat
Tidak boleh diusap dengan kapas alkohol dan tidak boleh
dilakukan massage
Pasien di rapikan dan alat alat di bereskan
Perawat mencuci tangan
Reaksi dilihat/dicatat setelah jangka waktu tertentu
Dokumentasikan tindakan pada status keperawatan pasien
(jenis, dosis, jam, reaksi dari pemberian obat)
6. Diagram alir
7. Unit terkait
SOP
No. Revisi
Tanggal terbit :
Halaman
Pemerintah Daerah
Kabupaten Ngawi
1. Pengertian
2. Tujuan
3. Kebijakan
:
:
12
4. Referensi
5. Prosedur/
Langkahlangkah
1) Persiapan Alat :
Spuit disposible
Obat yang di perlukan
Kapas steril
Alkohol 70%
Obat injeksi yang di perlukan (vial/ampul)
Cairan pelarut ( aquabides for injeksi )
Gergaji ampul (k/p)
Sarung tangan
Baki injeksi
Bengkok
Kontener jarum / sampah medis
Tourniquet
Buku daftar obat injeksi
Form catatan perawat
2) Persiapan Pasien
Beritahu pasien/keluargatentang prosedur tindakan injeksi IV
( lewat infus )
Atur posisi pasien
3) Pelaksanaan :
Perawat mencuci tangan dan memakai sarung tangan
Bawa alat alat ke dekat pasien
Siapkan obat pada spuit sesuai dosis
Cocockan nama obat dan nama pasien pada daftar injeksi
( baca minimum 3x selama menyuntikkan kepada pasien )
Atur posisi pasien sesuai dengan keadaan umum dan lokasi
injeksi
6. Diagram alir
7. Unit terkait
PEMASANGAN INFUS
SOP
No Dokumen
No. Revisi
Tanggal terbit :
Halaman
Pemerintah Daerah
Kabupaten Ngawi
1. Pengertian
2. Tujuan
3. Kebijakan
14
4. Referensi
5. Prosedur/
Langkahlangkah
1) Persiapan Alat :
Karet pembendung / tourniket
Perlak kecil
Jarum / surflo No 22,24,26
Cairan RL, D5%,dll
Spalk + verband
Micro / macro infus
Tiang infus
Plester + gunting
Jam tangan yang ada jarum detik
Sarung tangan
Alkohol 70% + kapas steril
Bengkok
2) Persiapan Pasien
Beritahu dan menjelaskan pada pasien tujuan di pasang infus
Atur posisi pasien
3) Pelaksanaan :
Bawa alat alat ke dekat pasien
Cuci tangan
Buka pakaian pada daerah yang akan di pasang infus
Pasang alas di bawah anggota badan yang akan di pasang
infus
Gantungkan botol cairan pada tiang infus
Buka dan membersihkan tutup botol dengan kapas alkohol
lalu menusukkan jarum micro / macro infus ke dalam, tutup
infus, membuka klem botol, mengalirkan cairan,
mengeluarkan udara, mengisi pipa infus sampai dari gelas
6. Diagram alir
7. Unit terkait
PERAWATAN INFUS
SOP
No Dokumen
No. Revisi
Tanggal terbit :
Halaman
Pemerintah Daerah
Kabupaten Ngawi
1. Pengertian
2. Tujuan
3. Kebijakan
4. Referensi
5. Prosedur/
Langkahlangkah
16
Rapikan pasien
Bereskan alat alat
Perawat mencuci tangan
Dokumentasikan tindakan pada status keperawatan pasien
( jam pelaksanaan )
6. Diagram alir
7. Unit terkait
SOP
No Dokumen
No. Revisi
Tanggal terbit :
Halaman
Pemerintah Daerah
Kabupaten Ngawi
1. Pengertian
2. Tujuan
3. Kebijakan
18
4. Referensi
5. Prosedur/
Langkahlangkah
1) Persiapan Alat :
Thermometer bersih pada tempatnya
Tiga botol: larutan sabun. desinfektan, air bersih
Bengkok
Potongan kertas tissue dalam tempatnya
Alat tulis
2) Persiapan Pasien
Beritahu dan menjelaskan pada pasien tindakan yang
dilakukan
Atur posisi pasien
3) Pelaksanaan :
Bebaskan axilla pasien pada lengan yang jauh
Bersihkan axilla dengan tissue
Periksa thermometer, pastikan pada skala di bawah 35C,
bila belum turunkan dengan cara mengibaskan termometer
Pasang reservoir thermometer tepat pada tengah axilla
Silangkan tangan di depan, memegang bahu
Angkat thermometer setelah 10 menit
Usap thermometer dengan tissue kering ke arah reservoir
Baca hasil pengukuran
Catat hasil pengukuran
Bersihkan thermometer: mencelupkan kedalam air sabun
kemudian usap kearah reservoar, mencelupkan kedalam
larutan desinfektan selanjutnya dibersihkan dengan air bersih
dan usap dari arah reservoir
Turunkan air raksa
Kembalikan thermometer pada tempatnya
Rapikan pasien
Bereskan alat alat
6. Diagram alir
7. Unit terkait
BP Umum, KIA, poli gigi, UGD, Rawat Inap, Poned, Polindes, Pustu
SOP
No Dokumen
No. Revisi
Tanggal terbit :
Halaman
Pemerintah Daerah
Kabupaten Ngawi
1. Pengertian
2. Tujuan
3. Kebijakan
20
4. Referensi
5. Prosedur/
Langkahlangkah
1) Persiapan Alat :
Tensimeter
Termometer
Stetoskop
Alat tulis
2) Persiapan Pasien
Beritahu dan menjelaskan pada pasien tindakan yang
dilakukan
Atur posisi pasien
3) Pelaksanaan :
Atur posisi pasien: supinasi
Tempatkan diri di sebelah kanan pasien, bila mungkin
Lengan baju dibuka/digulung keatas
Manset dipasang pada lengan atas dengan pipa karet disisi
luar lengan
Balutkan manset jangan terlalu kuat/longgar
Denyut nadi arteri brachialis diraba, lalu stetoskop diletakkan
pada daerah tersebut
Pompa balon karet, kemudian sekrup balon dibuka sehingga
air raksa turun perlahan-lahan
Sambil melihat turunnya air raksa, dengarkan denyutan
pertama (sistole)
Dengarkan terus sampai hilangnya denyutan (diastole)
Catat hasil pemeriksaan
Rapikan pasien
Bereskan alat alat
Perawat mencuci tangan
Dokumentasikan tindakan pada status keperawatan pasien
( jam pelaksanaan )
6. Diagram alir
7. Unit terkait
BP Umum, KIA, Poli gigi, UGD, Rawat Inap, Poned, Polindes, Pustu
SOP
No Dokumen
No. Revisi
Tanggal terbit :
Halaman
Pemerintah Daerah
Kabupaten Ngawi
1. Pengertian
2. Tujuan
3. Kebijakan
4. Referensi
5. Prosedur/
Langkahlangkah
22
6. Diagram alir
7. Unit terkait
SOP
No Dokumen
No. Revisi
Tanggal terbit :
Halaman
Pemerintah Daerah
Kabupaten Ngawi
1. Pengertian
2. Tujuan
3. Kebijakan
4. Referensi
5. Prosedur/
Langkahlangkah
23
Lakukan debridement
Bersihkan luka dengan cairan NaCl
Lakukan kompres desinfektan dan tutup dengan kasa
Pasang plester atau verband
Rapikanpasien
6. Diagram alir
7. Unit terkait
PENGHISAPAN LENDIR
SOP
No Dokumen
No. Revisi
Tanggal terbit :
Halaman
Pemerintah Daerah
Kabupaten Ngawi
1. Pengertian
2. Tujuan
3. Kebijakan
25
Melakukantindakanpenghisapanlendir di jalannafas
- Mengeluarkan secret/cairanpadajalannafas
- Melancarkanjalannafas
- Pasientidaksadar
- Pasien yang tidakmampumengeluarkan lender sendiri
4. Referensi
5. Prosedur/
Langkahlangkah
1) PersiapanAlat :
Bak instrument berisi: pinsetanatomi 2, kasasecukupnya
NaClatau air matang
Canule section
Perlakdanpengalas
Mesin suction
Kertas tissue
2) PersiapanPasien
Beritahudanmenjelaskanpadapasientindakan yang dilakukan
3) Pelaksanaan :
Berikanposisi yang nyamanpadapasienkepalasedikitEkstensi
BerikanOksigen 2 5 menit
Letakkanpengalas di bawahdagupasien
Pakaisarungtangan
Hidupkanmesin, mengecektekanandanbotolpenampung
Masukkankanul section denganhati-hati (hidung 5 cm,
mulut 10 cm)
Hisaplenderdenganmenutuplubangkanul, menarik
keluarperlahansambilmemutar (+ 5 detikuntukanak, + 10
detikuntukdewasa)
BilaskanuldenganNaCl, berikankesempatanpasienbernafas
Ulangiprosedurtersebut 3-5 kali suctioning
Observasikeadaanumumpasiendan status pernafasannya
Observasi secret tentangwarna, baud an volumenya
6. Diagram alir
7. Unit terkait
VULVA HYGIENE
SOP
No Dokumen
No. Revisi
Tanggal terbit :
Halaman
Pemerintah Daerah
Kabupaten Ngawi
1. Pengertian
2. Tujuan
3. Kebijakan
4. Referensi
5. Prosedur/
Langkahlangkah
27
SOP
No Dokumen
No. Revisi
Tanggal terbit :
Halaman
Pemerintah Daerah
Kabupaten Ngawi
1. Pengertian
2. Tujuan
3. Kebijakan
29
Memberikanperawatantalipusatpadabayidimulaihari 1
kelahiransampaidengantalipusatlepas (puput)
- Mencegah terjadinya infeksi
- Mulaidilakukanpadabayi barulahirsampaidengantalipusatlepas
(puput)
4. Referensi
5. Prosedur/
Langkahlangkah
1) PersiapanAlat :
Kassa steril dalam tempatnya
Air hangat pada tempatnya
Bengkok 1 buah
Perlak dan pengalas
2) PersiapanPasien
Beritahu dan menjelaskan pada keluarga tindakan yang
dilakukan
3) Pelaksanaan :
Pasang perlak dan pengalas disamping kanan bayi
Bersihkan tali pusat dengan kassa air hangat
a. Bila tali pusat masih basah, bersihkan dari arah ujung ke
pangkal
b. Bila tali pusat sudah kering, bersihkan dari arah pangkal
ke ujung
Setelah selesai, pakaian bayi dikenakan kembali. Sebaiknya
bayi tidak boleh dipakaikan gurita karena akan membuat
lembab daerah tali pusat sehingga kuman/bakteri tumbuh
subur dan akhirnya menghambat penyembuhan. Tetapi juga
harus dilihat kebiasaan orang tua/ibu (personal hygiene)
6. Diagram alir
7. Unit terkait
PENATALAKSANAAN PASIEN
APB
SOP
No Dokumen
No. Revisi
Tanggal terbit :
Halaman
Pemerintah Daerah
Kabupaten Ngawi
1. Pengertian
30
2. Tujuan
3. Kebijakan
4. Referensi
5. Prosedur/
Langkahlangkah
Alat alat
1.
2.
3.
4.
5.
6.
Tensi meter
Stetoskop
Doppler
Transfusi set
Abocat no. 18
Cairan infus
Prosedur
1.
2.
3.
4.
ASUHAN PERSALINAN
NORMAL
SOP
No Dokumen
No. Revisi
Tanggal terbit :
Halaman
Pemerintah Daerah
Kabupaten Ngawi
1. Pengertian
31
Asuhan pada ibu hamil aterem letak kepala mulai dari kala I
(pembukaan servik, kontraksi teratur, keluar lendir darah), kala II
(pembukaan lengkap 10 cm sampai bayi lahir), kala III (melahirkan
2. Tujuan
3. Kebijakan
4. Referensi
5. Prosedur/
Langkahlangkah
Obat obatan :
Oxytosin 2 amp
Spuit 3 cc 1
Alat alat
1.
2.
3.
4.
5.
6.
Gunting epis
Klem tali pusat
Gunting tali pusat
Pengikat tali pusat
Kassa steril
Sarung tangan
Prosedur
1
2
1
1
PENATALAKSANAAN PASIEN
HEG
SOP
No Dokumen
No. Revisi
Tanggal terbit :
Halaman
Pemerintah Daerah
Kabupaten Ngawi
1. Pengertian
2. Tujuan
3. Kebijakan
4. Referensi
5. Prosedur/
Langkahlangkah
37
Infus set
Abocath no.20
Cairan D 5%,RL
Primperan amp
Ranitidin amp
Spuit 3cc
Prosedur
Poned
PENANGANAN KPD
SOP
No Dokumen
No. Revisi
Tanggal terbit :
Halaman
Pemerintah Daerah
Kabupaten Ngawi
1. Pengertian
38
2. Tujuan
3. Kebijakan
4. Referensi
5. Prosedur/
Langkah-
1.
2.
3.
4.
langkah
Prosedur
Handscoon 1 pasang
Anti biotik injeksi
Spuit 3cc
Lakmus test
:
PENATALAKSANAAN PASIEN
ABORTUS INCOMPLET
SOP
No Dokumen
No. Revisi
Tanggal terbit :
Halaman
Pemerintah Daerah
Kabupaten Ngawi
1. Pengertian
40
2. Tujuan
3. Kebijakan
4. Referensi
5. Prosedur/
Alat alat
Langkah-
1.
2.
3.
4.
5.
langkah
:
Sarung tangan
Infus set
Cairan infus
Abocath
Obat obatan :
- Preabor
- Asam traneksamat
- Anti biotik
- Asam mefenamat
- Uterotonika (metergin)
- Spuit 3cc dan 5cc
Prosedur pelaksanaan
1. Menjelaskan pada ibu hasil pemeriksaan dan tindakan
yang akan dilakukan
2. Kolaborasi dengan dokter SPOG untuk pemberian
terapi: Infus RL,injeksi metergin 1 amp IM
3. Coba dilakukan pembersihan cavum uteri dengan cara
digital bila berhasil lakukan asuhan pasca keguguran
kalau tidak berhasil rujuk ke rumah sakit
6. Diagram alir
7. Unit terkait
Poned
PENATALAKSANAAN PASIEN
ABORTUS COMPLET
SOP
No Dokumen
No. Revisi
Tanggal terbit :
Halaman
Pemerintah Daerah
Kabupaten Ngawi
1. Pengertian
42
2. Tujuan
3. Kebijakan
abortus.
Dibawah tanggung jawab dan pengawasan Dokter
Bidan yang terampil
4. Referensi
5. Prosedur/
Alat : USG
Langkah-
langkah
Asmef
Antibiotik : Amox
Prosedur :
1. Pastikan cavum uiteri bersih dengan pasien USG oleh
Dokter
2. Observasi KU, TTV, Perdarahan
3. Kolaborasi dengan Dokter untuk pamberian terapi
. Antibiotikl : Amox 3x1tab
. Asmef 3x1
4. Dokumentasi tindakan
6. Diagram alir
7. Unit terkait
Poned
PENATALAKSANAAN PASIEN
ABORTUS IMMINENS
SOP
No Dokumen
No. Revisi
Tanggal terbit :
Halaman
Pemerintah Daerah
Kabupaten Ngawi
1. Pengertian
2. Tujuan
3. Kebijakan
4. Referensi
5. Prosedur/
Langkahlangkah
43
Infus set
Abocath
Preabor
Asam traneksamat
Asam mefenamat
Pelaksanaan
Poned
KOMPRESI BIMANUAL
UTERUS
SOP
No Dokumen
No. Revisi
Tanggal terbit :
Halaman
Pemerintah Daerah
Kabupaten Ngawi
1. Pengertian
45
2. Tujuan
3. Kebijakan
4. Referensi
5. Prosedur/
Langkahlangkah
bimanual
Untuk menghentikan perdarahan dan memperbaiki kontraksi uterus
Bidan yang terampil
-
Persiapan alat
Sarung tangan DTT
Larutan anti septik
Kasa seteril
Pelaksanaan
PENGELOLAAN PREEKLAMSI
BERAT /EKLAMSIA
SOP
No Dokumen
No. Revisi
Tanggal terbit :
Halaman
Pemerintah Daerah
Kabupaten Ngawi
1. Pengertian
47
2. Tujuan
3. Kebijakan
4. Referensi
5. Prosedur/
Langkahlangkah
Persiapan
-
:
Transfusi set
Cairan infus
Abocath no. 20
MGSO4
Calsium gluconas
Oksigen
Spuit 10cc
Pengelolaan
kanula
5. Bila ibu kejang:
- Lindungi darin resiko jatuh, ikat tangan dan kaki
- Isap lendir mulut dan tenggorokan, sesuai
kebutuhan setelah kejang
6. Pasang infus intravenadengan menggunakan Ringer
Laktat atau glukosa 5%
7. Memberitahu ibu bahwa akan merasakan panas pada
saat Magnesium Sulfat diberikan
ALTERNATIF I
8. Berikan 4 gram MGSO4 (10 ml) larutan IV secara
perlahan lahan selama 5 menit
9. Segera dilanjutkan dengan 6 gram MGSO4 40% (15 ml)
dalam larutan Ringer Asetat/ Ringer Laktat selama 6 jam
10. Jika kejang berulang setelah 15 menit, berikan MGSO4
(40%) 2 gram IV selama 5 menit
11. MGSO4 1 gram/ jam
ALTERNATIF II
12. Berikan 4 gram MGSO4 40% (10 ml) melalui infus
intravena secara perlahan lahan dalam 5 menit
13. Diikuti dengan MGSO4 (40%) 5 gram IM bokong
kiri/kanan dengan 1 ml
Lignokain (dalam semprit yang sama)
14. Apabila kejang berulang SETELAH 15menit :
- Ambil 2 gram Magnesium Sulfat 40% (5 ml)
- Berikan melalui suntikan intravena secara perlahanlahan selama 5 menit
15. Rujuk pasien ke RS untuk penanganan lebih lanjut
6. Diagram alir
7. Unit terkait
PLASENTA MANUAL
SOP
No Dokumen
No. Revisi
Tanggal terbit :
Halaman
48
Pemerintah Daerah
Kabupaten Ngawi
1. Pengertian
2. Tujuan
3. Kebijakan
retensio plasenta
- Perawat/bidan yang terampil
- Tersedia alat-alat yang lengkap
4. Referensi
5. Prosedur/
Langkahlangkah
Pelaksanaan :
1. Memberitahu pasien tentang tindakan yang akan
dilakukan
2. Pasien dengan posisi litotomi, pasang kain penutup
3. Kosongkan kandung kemih
4. Lakukan pemeriksa dalam jepit tali pusat dengan
cocher, tegangkan tali pusat dengan tangan kiri sejajar
lantai
5. Tangan kanan masuk melalui introitus vagina secara
obstetrik menelusuri tali pusat hingga servik
6. Tangan kiri menahan fundus, tali pusat dipegang
asisten
7. Lanjutkan penetrasi tangan kanan ke kavum uteri,
temukan implementasi dari tepi plasenta
8. Siapkan ujung jari diantara plasenta dan dinding uterus
9. Setelah penyisipan berhasil,gerakkan tangan ke kiri
dan kanan sehingga secara bertahap, seluruh plasenta
dapat dilepaskan dengan tepi luar jari-jari tangan
dalam
10. Gunakan tangan luar atau minta asisten untuk menarik
tali pusat dan mengeluarkan plasenta, sementara
tangan masih didalam kavum uteri lakukan
pemeriksaan untuk memestikan tidak ada sisa
plasenta
PENJAHITAN PERINEUM
SOP
No Dokumen
No. Revisi
Tanggal terbit :
Halaman
50
Pemerintah Daerah
Kabupaten Ngawi
1. Pengertian
2. Tujuan
3. Kebijakan
4. Referensi
5. Prosedur/
Langkah-
langkah
Prosedur pelaksanaan :
-
6. Diagram alir
7. Unit terkait
No Dokumen
No. Revisi
Tanggal terbit :
Halaman
Pemerintah Daerah
Kabupaten Ngawi
1. Pengertian
2. Tujuan
54
1. Persiapan alat
a. Tempat resusitasi
langkah
d. Ventilasi Percobaan
Tiup pangkal tabung atau remas balon 2x dengan
tekanan 30cm air untuk mengalirkan udara ke jalan
nafas bayi >> perhatikan dinding dada.
Jika dinding dada tidak naik/mengembang cek posisi
sungkup, posisi kepala, apakah msh ada lendir pada
mulut atau hidung.
>> Lakukan koreksi ulang
e. Ventilasi Lanjutan
- Jika ventilasi percobaan berhasil >> tiup udara
pada tabung atau meremas balon dengan
tekanan 20cm air, frekuensi 20x dalam waktu 30
detik.
Lanjutkan penilaian hasil ventilasi
Jika bayi bernafas normal dan atau menangis
>> hentikan ventilasi
Jika bayi megap-megap atau tidak bernafas >>
lanjutkan ventilasi
Jika bayi megap-megap atau tidak bernafas lanjutkan ventilasi 20x
dalam 30 detik.
- Jika bayi megap-megap atau tidak beranafas
dan resusitasi telah dilakukan lebih dari 2 menit
>> nilai denyut jnatung, siapkan rujukan.
- Jika bayi tidak bernafas dan tidak ada denyut
jantung, ventilasi tetap dilanjutkan. Tetapi jika
hingga 10 menit kemudian bayi tetap tidak
bernafas dan denyut jantung tetap tidak ada,
maka pertimbangkan untuk menghentikan
resusitasi.
f. Tindakan Pasca Resusitasi
Jika Resusitasi berhasil, lakuakan :
a) Pemantauan tanda bahaya
b) Perawatan tali pusat
c) Inisiasi Menyusui Dini
d) Pencegahan hipotermi
e) Pemberian vit K
f) Pencegahan Infeksi ( salp mata, imunisasi
Hep B)
g) Pemerikasaan fisik
h) Pencatatan dan pelaporan
No Dokumen
No. Revisi
Tanggal terbit :
Halaman
Pemerintah Daerah
Kabupaten Ngawi
57
1. Pengertian
suatu prosedur pembersiahan alat alt bekas pakai hingga siap untuk
2. Tujuan
digunakan kembali
sebagai acuan dalam proses pembersihan alat alat sehingga siap
digunakan kembali secara aman dan terhindar dari kontaminasi
3. Kebijakan
kuman
dilakukan oleh semua tenaga kesehatan sebagai upaya
pencegahan infeksi
4. Referensi
5. Prosedur/
Langkahlangkah
1. Melakukan dekontaminasi:
Rendam alat- alat dalam larutan Klorin 0,5% selama 10 menit
Lakukan cuci dan bilas
Gunakan detergen dan sikat. Pakai sarung tangan tebal untuk
menjaga agar tidak terluka oleh benda- benda tajam
3. Melakukan sterilisasi / DTT
a. Sterilisasi : - Otoklaf : tekanan 106 kpa suhu
121 C lama 30 menit jika terbungkus, 20
menit jika tidak terbungkus
- Panas kering: suhu 170 C lama 60 menit
Desinfeksi Tingkat Tinggi
- Rebus / Kukus : Panci tertutup selama 20
-
20 menit
4. Dinginkan dan kemudian siap digunakan
5. Peralatan yang sudah diproses bisa di simpan dalam wadah
tertutup yang di DTT samai 1 minggu
6. Diagram alir
7. Unit terkait
BP Umum, KIA, poli gigi, Poned, UGD, Rawat Inap, Pustu, Polindes
PEMERIKSAAN BBL
( Bayi Baru Lahir )
SOP
No Dokumen
No. Revisi
Tanggal terbit :
Halaman
Pemerintah Daerah
Kabupaten Ngawi
1. Pengertian
2. Tujuan
59
3. Kebijakan
4. Referensi
5. Prosedur/
Langkahlangkah
1. Menyiapkan
Lampu yang berfungsi untuk penerangan dan memberikan
kehangatan
Air bersih, sabun dan handuk kering
Sarung tangan bersih
APD
Kain bersih
Stetoskop
Jam dengan jarum detik
Termometer
Timbangan bayi
Pengukur panjang bayi
Pengukur lingkar kepala
Tempat yang datar, rata, bersih, kering, hangat dan terang
2. Mencuci tangan dengan sabun dan air mengalir, keringkan
dengan kain bersih atau biarkan mengering sendiri. Kenakan
sarung tangan yang bersih.
PEMERIKSAAN
3. Amati bayi dan ibu sebelum menyentuh bayi. Jelaskan pada
ibu bahwa sebaiknya dia melakukan kontak mata dengan
bayinya dan membelai bayinya dengan seluruh bagian
tangan ( bukan hanya dengan jari- jarinya ). Mintalah ibu
untuk membuka baju bayinya.
4. Lihat postur, tonus dan aktivitas bayi. Bayi sehat akan
bergerak aktif.
5. Lihat kulit bayi. Jelaskan pada ibunya bahwa wajah, bibir dan
selaput lendir, dada harus berwarna merah muda, tanpa
bintik- bintik kemerahan atau bisul.
6. Hitung pernafasan dan lihat tarikan dinding dada bahwa
ketika bayi sedang tidak menangis. Jelaskan pada ibunya
bahwa frekuensi nafas normal 40- 60 kali per menit.
Lihat pergerakan pernafasan di dada dan di perut :
Jelaskan bahwa seharusnya tidak ada tarikan dinding dada
bawah yang dalam.
7. Stetoskop diletakkan di dada kiri bayi setinggi apeks kordis.
Hitung detak jantung dengan stetoskop. Frekuensi detak
PENATALAKSAAN
PERSALINAN
SUNGSANG
SOP
No Dokumen
No. Revisi
Tanggal terbit :
Halaman
Pemerintah Daerah
Kabupaten Ngawi
1. Pengertian
63
2. Tujuan
3. Kebijakan
4. Referensi
5. Prosedur/
Langkah-
langkah
Melahirkan Lengan
Lengan berada di dada bayi
berikan bantuan
Jika lengan pertama lahir, angkat bokong ke arah perut ibu
Melahirkan Kepala
fleksi
Dengan koordinasi tangan kiri dan kanan secara hati-hati
tariklah kepala dengan gerakana memutar sesuai dengan
jalan lahir
Catatan : minta seorang asisten menekan atas tulang pubis
memegangnya
Pasang cunam bipareteral dan lahirkan kepala dalam
keadaan fleksi
Jika cunam tidak ada, tekan suprasimpisis agar kepala
fleksi lahir
EKSTENSI BOKONG
Dikerjakan pada presentasi bokong murni dan bokong sudah turun
didasar panggul, kala II tidak maju, atau keadaan janin/ibu yang
mengharuskan bayi segera dilahirkan.
kepala
Berikan antibiotik profilaksis dosis tunggal setelah
bayi lahir
- Ampisilin 2g/I.V. DENGAN metronidazol 500 mg
-
I.V
ATAU sefazolin 1 g I.V. DENGAN metronidazol
500 mg I.V.
Perawatan Pascapersalinan
6. Diagram alir
7. Unit terkait
Poned
POLIMYALGIA REUMATIK
SOP
No Dokumen
No. Revisi
Tanggal terbit :
Halaman
Pemerintah Daerah
Kabupaten Ngawi
1. Pengertian
66
Penyakit ini merupakan suatu sindrom yang terdiri dari rasa nyeri
dan kekakuan yang terutama mengenai otot ekstremitas
2. Tujuan
3. Kebijakan
4. Referensi
5. Prosedur/
Langkahlangkah
6. Diagram alir
7. Unit terkait
BP Umum
ASMA BRONKIALE
SOP
No Dokumen
No. Revisi
Tanggal terbit :
Halaman
Pemerintah Daerah
Kabupaten Ngawi
1. Pengertian
67
2. Tujuan
3. Kebijakan
4. Referensi
5. Prosedur/
Langkahlangkah
BP Umum
INFLUENSA
SOP
No Dokumen
No. Revisi
Tanggal terbit :
Halaman
Pemerintah Daerah
Kabupaten Ngawi
1. Pengertian
69
4. Referensi
5. Prosedur/
Langkahlangkah
6. Diagram alir
7. Unit terkait
BP Umum, UGD
No Dokumen
No. Revisi
Tanggal terbit :
Halaman
Pemerintah Daerah
Kabupaten Ngawi
1. Pengertian
71
2. Tujuan
3. Kebijakan
4. Referensi
5. Prosedur/
Langkahlangkah
6. Diagram alir
7. Unit terkait
KONTRASEPSI PIL
PROGESTIN
SOP
No Dokumen
No. Revisi
:
Tanggal terbit :
Halaman
Pemerintah Daerah
Kabupaten Ngawi
1. Pengertian
2. Tujuan
3. Kebijakan
4. Referensi
5. Prosedur/
Langkahlangkah
74
Jenis kontrasepsi oral bagi wanita usia reproduksi yang sangat efekif
1. sebagai pedoman dalam melaksanakan pelayanan kontrasepsi pil
2. mencegah atau menunda kehamilan
Wanita usia reproduksi
Sangat efektif bila digunakan secara benar
Tidak mempengaruhi ASI
Kesubursn cepat kembali
Nyaman dan mudah digunakan
Sedikit efek samping
Dapat dihentikan setiap saat
Buku Panduan praktis Pelayanan Kontrasepsi
1) Persiapan Alat :
APBK
Buku daftar obat KB
Form catatan
2) Persiapan Pasien
Beritahu pasien tentang KB pil progestin, cara kerja,
efektivitas, keuntungan dan keterbatasan, yang boleh dan
tidak boleh menggunakan kb pil progestin
3) Pelaksanaan :
Mulai hari pertama sampai hari ke-5 siklus haid. Tidak perlu
pencegahan dengan kontrasepsi lain.
Jangan sampai ada tablet yang lupa.
Tablet digunakan pada jam yang sama (malam hari)
Dapat digunakan setiap saat, asal saja tidak terjadi
kehamilan. Bila menggunakan setelah hari ke-5 siklus haid,
jangan melakukan hubungan seksual selama 2 hari atau
menggunakan metode kontrasepsi lain untuk 2 hari saja.
Bila klien tidak haid (amenorea), pil kb dapat digunakan
setiap saat, asal saja diyakini tidak hamil. Jangan melakukan
hubungan seksual selama 2 hari saja atau menggunakan
metode kontrasepsi lain untuk 2 hari saja.
Bila menyusui antara 6 minggu dan 6 bulan pascapersalinan
dan tidak haid, minipil dapat dimulai setiap saat. Bila
menyusui penuh, tidak memerlukan metode kontrasepsi
tambahan.
Bila lebih dari 6 minggu pascapersalinan dan klien telah
mendapat haid, pil kb dapat dimulai pada hari 1-5 siklus haid
Pil kb dapat diberikan segera pascakeguguran
Bila klien sebelumnya menggunakan kontrasepsi hormonal
lain dan ingin menggantinya dengan pil kb, pil kb dapat
segera diberikan, bila saja kontrasepsi sebelumnya
digunakan dengan benaratau ibu tersebut sedang tidak hamil.
Tidak perlu menunggu sampai datangnya haid berikutnya.
6. Diagram alir
7. Unit terkait
SOP
No Dokumen
No. Revisi
:
Tanggal terbit :
Halaman
Pemerintah Daerah
Kabupaten Ngawi
8. Pengertian
9. Tujuan
10. Kebijakan
11. Referensi
12. Prosedur/
76
12.
Langkahlangkah
13. Diagram alir
14. Unit terkait
SOP
No Dokumen
No. Revisi
Tanggal terbit :
Halaman
Pemerintah Daerah
Kabupaten Ngawi
15. Pengertian
16. Tujuan
17. Kebijakan
18. Referensi
19. Prosedur/
76
13.
Langkahlangkah
20. Diagram alir
21. Unit terkait
SOP
No Dokumen
No. Revisi
Tanggal terbit :
Halaman
76
Pemerintah Daerah
Kabupaten Ngawi
22. Pengertian
23. Tujuan
24. Kebijakan
25. Referensi
26. Prosedur/
14.
Langkahlangkah
27. Diagram alir
28. Unit terkait
SOP
No Dokumen
No. Revisi
Tanggal terbit :
Halaman
Pemerintah Daerah
Kabupaten Ngawi
29. Pengertian
30. Tujuan
31. Kebijakan
32. Referensi
33. Prosedur/
77
15.
Langkahlangkah
34. Diagram alir
35. Unit terkait
SOP
No Dokumen
No. Revisi
Tanggal terbit :
Halaman
Pemerintah Daerah
Kabupaten Ngawi
77
36. Pengertian
37. Tujuan
38. Kebijakan
39. Referensi
40. Prosedur/
16.
Langkahlangkah
41. Diagram alir
42. Unit terkait
SOP
No Dokumen
No. Revisi
Tanggal terbit :
Halaman
Pemerintah Daerah
Kabupaten Ngawi
43. Pengertian
44. Tujuan
45. Kebijakan
46. Referensi
47. Prosedur/
78
17.
Langkahlangkah
48. Diagram alir
49. Unit terkait
SOP
No Dokumen
No. Revisi
Tanggal terbit :
Halaman
Pemerintah Daerah
Kabupaten Ngawi
50. Pengertian
51. Tujuan
52. Kebijakan
78
53. Referensi
54. Prosedur/
18.
Langkahlangkah
55. Diagram alir
56. Unit terkait
SOP
No Dokumen
No. Revisi
Tanggal terbit :
Halaman
Pemerintah Daerah
Kabupaten Ngawi
57. Pengertian
58. Tujuan
59. Kebijakan
60. Referensi
61. Prosedur/
79
19.
Langkahlangkah
62. Diagram alir
63. Unit terkait
SOP
No Dokumen
No. Revisi
Tanggal terbit :
Halaman
Pemerintah Daerah
Kabupaten Ngawi
64. Pengertian
65. Tujuan
66. Kebijakan
67. Referensi
79
68. Prosedur/
20.
Langkahlangkah
69. Diagram alir
70. Unit terkait
SOP
No Dokumen
No. Revisi
Tanggal terbit :
Halaman
Pemerintah Daerah
Kabupaten Ngawi
71. Pengertian
72. Tujuan
73. Kebijakan
74. Referensi
75. Prosedur/
80
21.
Langkahlangkah
76. Diagram alir
77. Unit terkait
SOP
No Dokumen
No. Revisi
Tanggal terbit :
Halaman
Pemerintah Daerah
Kabupaten Ngawi
78. Pengertian
79. Tujuan
80. Kebijakan
81. Referensi
82. Prosedur/
Langkah-
80
22.
langkah
83. Diagram alir
84. Unit terkait
SOP
No Dokumen
No. Revisi
Tanggal terbit :
Halaman
Pemerintah Daerah
Kabupaten Ngawi
85. Pengertian
86. Tujuan
87. Kebijakan
88. Referensi
89. Prosedur/
81
23.
Langkahlangkah
90. Diagram alir
91. Unit terkait
SOP
No Dokumen
No. Revisi
Tanggal terbit :
Halaman
Pemerintah Daerah
Kabupaten Ngawi
92. Pengertian
93. Tujuan
94. Kebijakan
95. Referensi
96. Prosedur/
Langkahlangkah
81
24.
SOP
No Dokumen
No. Revisi
Tanggal terbit :
Halaman
Pemerintah Daerah
Kabupaten Ngawi
99. Pengertian
100. Tujuan
101. Kebijakan
102. Referensi
103. Prosedur/
82
25.
Langkahlangkah
104. Diagram alir
105.
Unit
terkait
SOP
No Dokumen
No. Revisi
Tanggal terbit :
Halaman
Pemerintah Daerah
Kabupaten Ngawi
106. Pengertian
107. Tujuan
108. Kebijakan
109. Referensi
110. Prosedur/
Langkahlangkah
111. Diagram alir
82
26.
112.
Unit
terkait
SOP
No Dokumen
No. Revisi
Tanggal terbit :
Halaman
Pemerintah Daerah
Kabupaten Ngawi
113. Pengertian
114. Tujuan
115. Kebijakan
83
116. Referensi
117. Prosedur/
Langkah-
langkah
118.
Diagram alir
119.
Unit
terkait