Is I 3688974988771
Is I 3688974988771
KEBUTUHAN GENSET
34
35
ke
Panel
Kontrol
Genset
Kantor
(PKG-K)
dengan
Tegangan
: 400 V
Putaran
: 1500 rpm
Phasa
:3
Frekwensi
: 50 Hz
36
20
kV.
Selanjutnya
sumber
daya
listrik
tersebut
meneruskan
energi
listrik dari transformator ke beban akan membuka secara otomatis. Hal ini karena
interlocking otomatis sistem antara pemutus beban dari PLN dan genset.
Kemudian untuk pemutus beban yang terhubung dengan generator akan
menutup dan sumber daya listrik cadangan dari generator akan mencatu daya ke
seluruh jenis beban yang ada didalam / diluar gedung. Proses penggantian sumber
daya listrik dari PLN ke generator set adalah maksimal kurang lebih 15 detik, dan
pembagian beban generator set tidak boleh kurang dari 60 detik.
37
Menurut
derajat
pentingnya
beban,
seluruh
beban
listrik
dapat
38
b.
c.
d.
e.
Lift Kebakaran.
f.
Pressurized fan.
39
.(3.1)
40
S
V
Untuk arus bolak-balik fasa tiga :
(3.5)
S
3 xV
...(3.6)
dimana :
I
= Tegangan (V)
41
.... (3.8)
3.7 PENENTUAN ARUS HUBUNG SINGKAT PADA GENSET
Sub-transient reactance, reaktansi generator digunakan untuk dua
kegunaan yang berbeda. Pertama digunakan untuk menghitung aliran arus hubung
singkat simetris dalam studi koordinasi. Yang kedua digunakan untuk reaktansi
generator yang dalam spesifikasi bahwa batasan sub transient reaktansi 13% atau
lebih kecil untuk membatasi distorsi tegangan yang di sebabkan oleh beban non
linier seperti yang terjadi pada saat starting motor besar.
Arus awal digunakan untuk menentukan rating pemutus tenaga yang di
butuhkan. Arus instantaneous awal di kontrol oleh reaktansi sub-transien dan ini
dijabarkan sebagai tegangan dibagi oleh reaktansi sub transien atau dalam satuan
per unit adalah sebagai berikut:
Epu
...(3.9)
Xpu
(3.11)
Epu
= Tegangan Awal
(per unit )
Idasar
= Arus Dasar
(Amper)
= Tegangan nominal
(Volt )
Pn
(VA)
42
kA
.................(3.12)
2
2
3(
RT
XT
)
Dimana :
Isc
RT
= Resistansi (mm ).
XT
= Reaktansi (mm )
43
44
Dalam setiap kabel selalu ada tipe-tipe nama yang tercantum dalam kabel
itu sendiri baik kabel tegangan rendah maupun tegangan menengah dan semua itu
sudah diatur dalam standard dan biasanya setiap produksi kabel harus memenuhi
standard SII, SLI, SPLN, Stel-K, IEC, VDE, DIN, JIS, ICEA/NEMA dan BS.
Gambar 3.1 dibawah ini menunjukan standard pengkodean pada kabel.
45
Untuk macam jenis kabel tegangan rendah tiap produksi kabel mempunyai
spesifikasi kabel yang dikeluarkan dari isolasi sampai bagian inti pada kabel dan
dibawah ini menunjukan spesifikasi kabel tegangan rendah yang biasa digunakan
terutama pada gedung ini.seperti terlihat pada Gambar 3.2 dibawah ini