Anda di halaman 1dari 12

Dalam kehidupan yang semakin lama semakin ketat kompetensi dalam bidang pekerjaan ini,

kita dituntut untuk dapat mengatur segala sesuatu dengan sistematis. Dalam menjalankan
suatu proses kerja seseorang harus mempunyai pengetahuan tentang manajemen dari
pekerjaannya tersebut. Dalam makalah ini akan dibahas tentang pengertian dan ruang lingkup
dari Manajemen pendidikan yang akan memperkaya wawasan keilmuan kita.

2.1.Pengertian Manajemen Pendidikan


2.1.1.

Definisi Manajemen

Kata Manajemen berasal dari bahasa Prancis kuno mnagement, yang memiliki arti seni
melaksanakan dan mengatur. Manajemen belum memiliki definisi yang mapan dan diterima
secara universal. Kata manajemen mungkin berasal dari bahasa Italia (1561) maneggiare
yang berarti mengendalikan, terutamanya mengendalikan kuda yang berasal dari bahasa
latin manus yang berati tangan. Kata ini mendapat pengaruh dari bahasa Perancis mange
yang berarti kepemilikan kuda (yang berasal dari Bahasa Inggris yang berarti seni
mengendalikan kuda), dimana istilah Inggris ini juga berasal dari bahasa Italia. Bahasa
Prancis lalu mengadopsi kata ini dari bahasa Inggris menjadi mnagement, yang memiliki arti
seni melaksanakan dan mengatur.
Manajemen dapat didefinisikan sebagai proses perencanaan, pengorganisasian, pengisian
staf, pemimpinan, dan pengontrolan untuk optimasi penggunaan sumber-sumber dan
pelaksanaan tugas-tugas dalam mencapai tujuan organisasi secara efektif dan efisien.
Manajemen adalah Suatu Proses dalam rangka mencapai tujuan dengan bekerja bersama
melalui orang-orang dan sumber daya organisasi lainnya.
Menurut Mary Parker Follet Manajemen Adalah sebagai seni menyelesaikan pekerjaan
melalui orang lain. Definisi ini berarti bahwa seorang manajer bertugas mengatur dan
mengarahkan orang lain untuk mencapai tujuan organisasi
Menurut Ricky W. Griffin Manajemen Adalah sebagai sebuah proses perencanaan,
pengorganisasian, pengkoordinasian, dan pengontrolan sumber daya untuk mencapai sasaran
secara efektif dan efesien. Efektif berarti bahwa tujuan dapat dicapai sesuai dengan
perencanaan, sementara efisien berarti bahwa tugas yang ada dilaksanakan secara benar,
terorganisir, dan sesuai dengan jadwal

Menurut George R. Terry Manajemen adalah proses yang khas yang terdiri dari tindakantindakan : perencanaan, pengorganisasian, menggerkan dan pengawasan yang dialkukan
untuk menentukan serta mencapai sasaran-sasaran yang telah ditetapkan melalui pemanfaatan
sumber daya manusia serta sumber-sumber lain
Menurut Prof. Eiji Ogawa Manajemen adalah Perencanaan, Pengimplementasian dan
Pengendalian kegiatan-kegiatan termasuk system pembuatan barang yang dilakukan oleh
organisasi usaha dengan terlebih dahulu telah menetapkan sasaran-sasaran untuk kerja yang
dapat disempurnakan sesuai dengan kondisi lingkungan yang berubah.
Dari beberapa definisi menurut asal kata dan definisi dari pendapat ahli, maka dapat ditarik
kesimpulan mengenai apa yang dimaksud dengan managemen. Manajemen adalah Proses
perencanaan, pengorganisasian, pelaksanaan dan pengawasan dalam mengelola sumber daya
yang berupa man, money, materials, method, machines, market, minute dan information
untuk mencapai tujuan yang efektif dan efisien.
2.1.2.

Definisi Pendidikan

Pendidikan adalah pembelajaran pengetahuan, keterampilan, dan kebiasaan sekelompok


orang yang diturunkan dari satu generasi ke generasi berikutnya melalui pengajaran,
pelatihan, atau penelitian. Pendidikan sering terjadi di bawah bimbingan orang lain, tetapi
juga memungkinkan secara otodidak. Setiap pengalaman yang memiliki efek formatif pada
cara orang berpikir, merasa, atau tindakan dapat dianggap pendidikan. Pendidikan umumnya
dibagi menjadi tahap seperti prasekolah, sekolah dasar, sekolah menengah dan kemudian
perguruan tinggi, universitas atau magang.
Sebuah hak atas pendidikan telah diakui oleh beberapa pemerintah. Pada tingkat global, Pasal
13 PBB 1966 Kovenan Internasional tentang Hak Ekonomi, Sosial dan Budaya mengakui hak
setiap orang atas pendidikan. Meskipun pendidikan adalah wajib di sebagian besar tempat
sampai usia tertentu, bentuk pendidikan dengan hadir di sekolah sering tidak dilakukan, dan
sebagian kecil orang tua memilih untuk pendidikan home-schooling, e-learning atau yang
serupa untuk anak-anak mereka.
Pendidikan biasanya berawal saat seorang bayi itu dilahirkan dan berlangsung seumur hidup.
Pendidikan bisa saja berawal dari sebelum bayi lahir seperti yang dilakukan oleh banyak
orang dengan memainkan musik dan membaca kepada bayi dalam kandungan dengan
harapan ia bisa mengajar bayi mereka sebelum kelahiran.

Bagi sebagian orang, pengalaman kehidupan sehari-hari lebih berarti daripada pendidikan
formal. Seperti kata Mark Twain, "Saya tidak pernah membiarkan sekolah mengganggu
pendidikan saya."
Anggota keluarga mempunyai peran pengajaran yang amat mendalam, sering kali lebih
mendalam dari yang disadari mereka, walaupun pengajaran anggota keluarga berjalan secara
tidak resmi.
Menurut Horton dan Hunt, lembaga pendidikan berkaitan dengan fungsi yang nyata (manifes)
berikut:

Mempersiapkan anggota masyarakat untuk mencari nafkah.

Mengembangkan bakat perseorangan demi kepuasan pribadi dan bagi kepentingan


masyarakat.

Melestarikan kebudayaan.

Menanamkan keterampilan yang perlu bagi partisipasi dalam demokrasi.

Fungsi lain dari lembaga pendidikan adalah sebagai berikut.

Mengurangi pengendalian orang tua. Melalui pendidikan, sekolah orang tua


melimpahkan tugas dan wewenangnya dalam mendidik anak kepada sekolah.

Menyediakan sarana untuk pembangkangan. Sekolah memiliki potensi untuk


menanamkan nilai pembangkangan di masyarakat. Hal ini tercermin dengan adanya
perbedaan pandangan antara sekolah dan masyarakat tentang sesuatu hal, misalnya
pendidikan seks dan sikap terbuka.

Mempertahankan sistem kelas sosial. Pendidikan sekolah diharapkan dapat


mensosialisasikan kepada para anak didiknya untuk menerima
perbedaan prestise, privilese, dan status yang ada dalam masyarakat. Sekolah juga
diharapkan menjadi saluran mobilitas siswa ke status sosial yang lebih tinggi atau paling
tidak sesuai dengan status orang tuanya.

Memperpanjang masa remaja. Pendidikan sekolah dapat pula memperlambat masa


dewasa seseorang karena siswa masih tergantung secara ekonomi pada orang tuanya.

Menurut David Popenoe, ada empat macam fungsi pendidikan yakni sebagai berikut:

Transmisi (pemindahan) kebudayaan.

Memilih dan mengajarkan peranan sosial.

Menjamin integrasi sosial.

Sekolah mengajarkan corak kepribadian.

Sumber inovasi sosial.

2.1.3.

Definisi Manajemen Pendidikan


Istilah yang akrab dengan pengelolaan pendidikan sebelumnya adalah Administrasi

Pendidikan, namun saat ini istilah tersebut seolah menyempit, hal ini seakan akan
merupakan kegiatan ketatausahaan sekolah semata. Untuk merevitalisasi makna yang
terkandung pada Administrasi Pendidikan, trend terakhir di Indonesia kini lebih banyak
menggunakan istilah Manajemen Pendidikan.
Batasan manajemen pendidikan dapat diambil berdasarkan 3 pendekatan. Pendekatan
pertama menganggap manajemen pendidikan sebagai cabang ilmu manajemen, sehingga
batasannnya adalah seni dan ilmu mengelola sumber daya pendidikan untuk mewujudkan
suasana belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif mengembangkan
potensi dirnya untuk memiliki kekuatan spiritual keagamaan, pengendalian diri, kepribadian,
kecerdasan, akhlak mulia, serta keterampilan yang diperlukan dirinya, masyarakat, bangsa
dan negara. Adapun secara proses, manajemen pendidikan didefinisikan sebagai proses
perencanaan, pengorganisasian, pelaksanaan, dan pengendalian sumber daya pendidikan
untuk mencapai tujuan pendidikan secara efektif dan efisien. Bila dikaji dengan pendekatan
struktur atau tugasnya, maka manajemen pendidikan diartikan sebagai manajemen peserta
didik, kurikulum, tenaga pendidik, dan kependidikan, keuangan, fasilitas, hubungan lembaga
dengan masyarakat, pengorganisasian, ketatalaksanaan, dan supervise pendidikan (Husaini
Usma, 2004 : 12).
2.2.Objek Kajian Manajemen pendidikan
Objek atau sumber daya yang menjadi kajian dalam manajemen pendidikan ada tujuh , yaitu :

1.

Man

Man atau manusia adalah unsur terpenting yang perlu dikelola dalam manajemen pendidikan,
pengelolaan yang biasa dilakukan misalnya dengan mengorganisasikan manusia dengan
melihat apa yang menjadi keahlian orang tersebut.
1.

Money

Money atau uang dimaksudkan untuk mengelola pemdanaan atau pembiayaan secara efisien
sehingga tidak terjadi pemborosan dalam suatu lembaga pendidikan.
1.

Materials

Materials atau bahan materi merupakan aspek yang tidak kalah penting dalam manajemen
pendidikan, melalui pengelolaan material maka bisa terbentuk kurikulum yang berisi panduan
dasar untuk mentranfer ilmu dari guru ke siswa.
1.

Method

Pengelolaan metode juga harus dilakukan dengan baik, metode yang digunakan untuk
mengajar guru di sekolah satu dengan guru di sekolah lain tidak sama karena tergantung pada
kesiapan siswa yang diajar.
1.

Machines

Pengelolaan mesin bertujuan untuk dapat mengelola mesin yang digunakan untuk
mendukung proses belajar mengajar supaya dapat digunakan sebaik mungkin dan tidak cepat
mengalami kerusakan, untuk orang yang mengelola mesin biasanya harus orang yang benarbenar tau cara merawat mesin tersebut dengan baik.
1.

Market

Market atau pasar adalah salah satu kunci yang menentukan sekolah atau lembaga pendidikan
tersebut menjadi lembaga pendidikan yang besar atau kecil, pasar yang dimaksud adalah
masyarakat secara luas, sasaran yang dituju adalah masyarakat yang berniat menyekolahkan
putra putri mereka.
1.

Minutes

Minutes atau waktu perlu dikelola dengan baik karena waktu belajar peserta didik di sekolah
sangat terbatas, sehingga perlu pengelolaan yang baik supaya waktu belajar mengajar
menjadi lebih efisien.

2.3.Tujuan Belajar Manajemen Pendidikan

Efisien dalam menggunakan sumber daya.

Dengan mempelajari manajemen pendidikan dengan baik, diharapkan seseorang dapat


mengelola sumber daya secara efisien, misalnya sumber daya yang berupa pembiayaan,
waktu dan lain sebagainya.

Efektif dalam pencapaian tujuan.

Dengan mempelajari manajemen pendidikan secara berkesinambungan dan secara sungguhsungguh, diharapkan seseorang dapat mengefektifkanproses dan sumber daya yang dikelola
untuk mencapai tujuan dengan optimal.

Bermuara pada tujuan pendidikan.

Tujuan manajemen pendidikan tidak akan lepas dari tujuan pendidikan nasional, yaitu
bertujuan untuk mengembangkan kemampuan dan membentuk watak serta peradaban bangsa
yang bermartabat dalam rangka mencerdaskan kehidupan bangsa, bertujuan untuk
berkembangnya potensi peserta didik agar menjadi manusia yang beriman dan bertakwa
kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri, dan
menjadi warga negara yang demokratis serta bertanggung jawab.

Mendukung kegiatan pendidikan dalam upaya mencapai tujuan pendidikan.

Manajemen pendidikan juga mendukung dan memfasilitasi kegiatan pendidikan baik secara
langsung maupun tidak langsung. Kegiatan pendidikan yang didukung dengan manajemen
pendidikan yang baik, akan mendapatkan hasil yang baik sehingga tujuan pendidikan yang
ditargetkan dapat tercapai.
2.4. Fungsi Manajemen Pendidikan
Ada banyak pendapat mengenai fungsi fungsi manajemen, diantaranya Terry yang
menyatakan fungsi manajemen sbb :

2.4.1. Perencanaan
Planning (perencanaan), yakni menentukan garis garis besar untuk dapat memulai usaha
yang terdiri atas apa yang akan dicapai, bagaimana mencapainya, kapan, dan lain sebagainya
Pengertian Perencanaan Pendidikan menurut Suryosubroto adalah Mengarahkan proses
kegiatan pada tujuan yg hendak dicapai. Sedangkan secara umum Perencanaan Pendidikan
dapat diartikan sebagai pedoman proses kegiatan pendididkan agar sesuai dengan tujuan yang
ditetapkan.
Tujuan perencanaan pendidikan:
1. Standar Pengawasan : Mengetahui kapan akan memulai pelaksanaan dan selesai serta
mengetahui siapa saja yang terlibat.
2. Sistematis biaya dan kualitas kegiatan : Hemat biaya, waktu, tenaga. Memberi gambaran
komprehensif.
3. Memadukan beberapa subkegiatan. Mendeteksi hambatan. Mengarahkan pencapaian
tujuan
Manfaat Perencanaan Pendidikan:
1.

Standar Pelaksanaan & Pengawasan

2.

Pemilihan berbagai alternatif terbaik

3.

Penyusunan skala prioritas

4.

Hemat pemanfaatan resources

5.

Penyesuaian terhadap lingkungan

6.

Memudahkan koordinasi dengan pihak terkait

7.

Meminimalisir pekerjaan yang tidak pasti

Ruang Lingkup Perencanaan Pendidikan:


1.

Waktu : Jangka Panjang, Menengah, Pendek

2.

Spasial : Nasional, Regional, Tata Ruang

Model Perencanaan Pendidikan

1.

Komprehensif

: Menganalisis perubahan-perubahan dalam sistem pendidikan

secara menyeluruh
2.

Keefektifan Biaya

: Menganalisis proyek dengan kriteria efisiensi dan efektivitas

3.

PPBS

: Planning, Programming, Budgeting systemBanyak digunakan

di pendidikan tinggi negeri


4.

Target Setting

: Untuk memproyeksi tingkat perkembangan dalam kurun waktu

tertentu
2.4.2. Pengorganisasian
Organizing (menyusun), yakni rangkaian kegiatan yang diperlukan untuk mencapai
tujuan sebagaimana telah ditetapkan dalam perencanaan. Hal hal yang dilakukan antara lain
pembagian tugas, pendelegasian kekuasaan dan wewenang dan lain lain. Pengertian
Organisasi menurut Weber dalam Stoner & Freeman (1955) adalah Struktur birokrasi
sedangkan menurut Usman, 2009 Organisasi adalah Proses kerjasama antara dua orang atau
lebih untuk mencapai tujuan secara efektif dan efisien (Usman, 2009).
Tujuan dan Manfaat Organisasi:
1.

Mengatasi keterbatasan kemampuan dari perseorangan dan Resources.

2.

Mencapai tujuan secara efektif dan efisien, wadah SDM dan Teknologi, hal ini
dilakukan secara terorganisir.

3.

Mengembangkan potensi dan pembagian pekerjaan : hal ini dapat dilakukan dengan
mencari dan menggali potensi pada organisasi.

4.

Mengelola lingkungan dan mencari keuntungan bersama : pencarian keuntungan pada


organisasi dapat dicari dengan memperoleh sponsor untuk membantu mendanai
kegiatan yang dilaksanakan oleh organisasi.

5.

Wadah menggunakan kewenangan dan mendapatkan penghargaan : dalam kegiatan


berorganisasi individu dapat mengoptimalkan potensi yang ada pada dirinya dan
menggunakan wewenangnya serta dapat memperoleh sertifikat dari setiap kegiatan.

6.

Wadah pemenuhan kebutuhan manusia yang semakin banyak.

7.

Wadah menambah pergaulan dan memanfaatkan waktu luang : individu yang berlatih
berorganisasi dapat lebih mampu beradaptasi dengan baik terhadap partner kerjanya
serta waktu luang tidak terbuang percuma karena dapat dimanfaatkan dengan kegiatan
yang positif di organisasi.

Arah Pengembangan Organisasi


1.

Humanistik : memaksimalkan setiap potensi yang ada pada diri individu atau SDM.

2.

Orientasi Sistem : setiap anggota organisasi harus mampu mengenal dan memahami
tempat serta asal usul dan manfaat yang ia dapatkan dalam organisasi yang ia ikuti.

3.

Agen Perubahan : cenderung dimiliki oleh orang yang mempunyai gagasan baru untuk
mengembangkan dan memajukan organisasi.

4.

Problem Solving : mengatasi masalah/ pemecahan masalah.

5.

Tahap :

6.

a.

Perumusan pemecahan masalah

b.

Perolehan data

c.

Analisis

Pembelajaran Experiensial : pelatihan-pelatihan yang mendukung ke arah organisasi


yang berupa pelatihan pengalaman.

7.

Balikan :

Sesuatu yang didapatkan oleh individu dalam organisasi yang berupa


manfaat dari pelatihan setiap kegiatan yang dilakukan.

Dalam organisasi terdapat evaluasi yaitu dengan mengevaluasi apa yang


telah kita keluarkan untuk kebaikan organisasi.

8.

Orientasi Kontingensi : kepemimpinan, seorang pemimpin harus mampu memberikan


perhatian yang luas dan situasional terhadap organisasi yang dipimpinnya.

9.

Bina Tim : Mampu membentuk sebuah team work yang efektif dan solid serta
kerjasama sosial yang kuat.

Tahap Pengenmbangan Organisasi


1. Kreativitas dan Inovasi

: mengembangkan penemuan-penemuan yang

bermanfaat bagi organisasi dan mampu menciptakan penemuan baru yang juga
berguna demi kebaikan organisasi.
2. Kepemimpinan Baru
3. Pendelegasian
4. Koordinasi, Kolaborasi

: pembuatan kebijakan baru


: membagi tugas dan wewenang setiap anggota
: setiap ada kegiatan semuanya telah dikoordinasi

dengan baik dan semua anggota mampu bekerja sama dengan anggota lainnya.
5. Organitational Development : organisasi berkembang
2.4.3. Aktualisasi (Kurikulum)

Actuating (menggerakkan untuk bekerja/pelaksanaan), untuk melaksanakan kegiatan atau


aktivitas pencapaian tujuan, diperlukan tindakan tindakan seperti kepemimpinan, perintah,
instruksi, komunikasi, dan lain lain.
Komponen Dasar:
1. Tujuan

: tujuan dalam komponen kurikulum disusun untuk membuat

keteraturan dalam pembuatan jadwal.


2. Isi/ Materi

: mata kuliah atau mata pelajaran yang diajarkan.

3. Proses

: pelaksanaan kegiatan belajar mengajar dalam kelas.

4. Media

: media digunakan untuk memperlancar proses belajar mengajar.

5. Evaluasi

: evaluasi diadakan untuk mengevaluasi kurikulum apakah sudah tepat

atau belum pelaksanaannya.


Arah Pengembangan:
1.

IPTEKS

2.

Perubahan Sosial dan Kebutuhan Stakeholders

3.

Pemenuhan Kebutuhan Siswa

4.

Kemajuan Pendidikan

5.

Perubahan Sistem Pendidikan

Manajemen Kurikulum:
1. Perencanaan kurikulum harus memperhatikan karakteristik kurikulum yang baik,
baik dari segi isi, pengorganisasian maupun peluang-peluang untuk menciptakan
pembelajaran yang baik akan mudah diwujudkan oleh pelaksana kurikulum
2. Pelaksanaan kurikulum merupakan tahap pelaksanaan pembelajaran
3. Penilaian kurikulum dimaksudkan untuk melihat atau menaksir keefektifitasan
kurikulum yang digunakan oleh guru yang mengaplikasikan kurikulum tersebut
2.4.4. Pengawasan
Controlling (pengawasan), yakni kegiatan dalam rangka memeriksa hal hal apa yang telah
dilakukan memastikan apakah pekerjaan telah berjalan sebagaimana mestinya, serta
mengetahui hambatan hambatan yang menghalangi tercapcainya tujuan.

Fayol merumuskan fungsi manajemen sebagai to plan, to organize, to command, to


coordinate, dan to control. Adapula pendapat dari Gullick yang merumuskan fungsi
manajemen secara lebih detil lagi, yakni dengan planning, organizing, staffing, directing,
coordinating, reporting, budgeting (Hartati Sukirman, 1999 : 5). Namun demikian, pada
prinsipnya fungsi fungsi yang dipaparkan para pakar tersebut memiliki benang merah yang
sama. Hanya saja, masing- masing dari mereka memiliki pengembangan yang sedikit berbeda
yang tujuannya mempermudah pengimplementasian ilmu manajemen di dunia nyata.
2.5.Ruang Lingkup manajemen
Ruang lingkup dari manajemen pendidikan dibagi menjadi tiga kelompok, yaitu : Menurut
Wilayah Kerja, Menurut Objek garapan, dan Menurut Fungsi Kegiatan.
1.

Menurut Wilayah kerja, ruang lingkupnya meliputi : Manajemen seluruh negara,


manajemen satu propinsi, manajemen satu unit kerja, dan manajemen kelas.

2.

Menurut Objek garapan, ruang lingkupnya meliputi : Manajemen siswa, manajemen


ketenaga pendidikan, manajemen sarana-prasarana, manajemen tata laksana pendidikan,
mqanajemen pembiayaan dan manajemen humas.

3.

Menurut Fungsi Kegiatan, ruang lingkupnya meliputi : Merencanakan,


mengorganisasikan, mengarahkan, mengkoordinasikan, mengko-munikasikan, mengawasi
atau mengevaluasi.
BAB III
PENUTUP

2.1

Kesimpulan

Dari pembahasan tentang Definisi dan ruang lingkup Manajemen dan Manajemen
Pendidikan, maka dapat kita ambil kesimpulan bahwa Manajemen Pendidikan adalah Proses
perencanaan, pengorganisasian, pelaksanaan dan pengawasan dalam mengelola sumber daya
yang berupa man, money, materials, method, machines, market, minute dan information
untuk mencapai tujuan yang efektif dan efisien dalam bidang pendidikan.

Objek atau sumber daya yang menjadi kajian dalam manajemen pendidikan ada tujuh , yaitu :
Man, Money, Materials, Method, Machines, Market, dan Minutes. Tujuan belajar manajemen
pendidikan adalah untuk berlaku efisien dalam menggunakan sumber daya, efektif dalam
pencapaian tujuan, bermuara pada tujuan pendidikan dan mendukung kegiatan pendidikan
dalam upaya mencapai tujuan pendidikan.
Fungsi dari manajemen pendidikan adalah fungsi perencanaan (planning), fungsi
pengorganisasian (organizing), fungsi pelaksanaan (actuating) , dan funsi pengawasan
(controling).
Ruang lingkup manajemen pendidikan menjadi tiga kelompok, yaitu : Menurut Wilayah
Kerja, Menurut Objek garapan, dan Menurut Fungsi Kegiatan.
2.2

Saran

Sebagai mahasiswa yang tidak terlepas dari segala sesuatu yang berkaitan dengan pendidikan
dan bidang keilmuan. Kita seharusnya dapat mempelajari Ilmu Manajemen dengan baik. Hal
ini bertujuan supaya kita dapat mengatur, mengorganisasikan, mengarahkan dan
mengendalikan segala sesuatu yang kita pimpin.

Anda mungkin juga menyukai