Jelajahi eBook
Kategori
Jelajahi Buku audio
Kategori
Jelajahi Majalah
Kategori
Jelajahi Dokumen
Kategori
Pengertian bahaya dari berbagai tipe makanan dan kondisi pencegahan pertumbuhan bakteri/kuman yg dapat
menimbulkan keracunan makanan
Cina
Food safety sudah menjadi kepedulian pertanian di Cina.
Pemerintah Cina mengawasi produk pertanian, juga kemasan makanan, bahan kimia tambahan,
serta aturan bisnisnya.
Beberapa tahun terakhir ini pemerintah Cina sedang menyusun State Food and Drug
Administration dimulai sejak 2003.
Uni Eropa
Parlemen Uni Eropa (EU) membuat legislasi dlm bentuk arahan dan aturan European Food Safety
Authority, yg mewajibkan setiap negara anggotanya yg cukup banyak sehingga terlihat sbg aturan
yg sangat umum. Namun tetap harus diatur secara detail didalam aturan negara masing-masing.
Namun, tetap perlindungan thd food safety tetap dpt dilihat cukup ketat utk melindungi
konsumennya
Amerika Serikat
Sistem makanan di AS diatur oleh badan lokal, negara bagian dan negara federal.
Sistem di AS dianggap yg terbaik saat ini
Food and Drug Administration (FDA) menerbitkan Food Code, yg berupa guidelines dan
prosedur yg membantu badan pengawas makanan.
Ada bbrp badan yg bertanggung jawab thd sistem keamanan pangan, tetapia ada 3 yg dominan yi
Departmen Pertanian (USDA) dan Food Safety and Inspection Service (FSIS), yg bertanggung
jawab thd keamanan daging, unggas, dan produk telur, dan Food and Drug
Administration (FDA), yg bertanggung jawab thd makanan jenis lainnya.
Food safety berhubungan dg adanya bahaya (hazard) dalam makanan pada saat akan dikonsumsi
Food safety hazard dapat hadir dalam tiap tahap dalam rantai makanan .
Sehingga perlu dilakukan kontrol, dan usaha bersama dari semua pihak dalam rantai makanan.
Kasus Penolakan Produk Ekspor Tuna dalam Kaleng yang Telah Disterilisasi (Sterilized Canned Tuna) oleh
penolakan tuna dalam kaleng yang telah disterilisasi (sterilized canned tuna) oleh FDA (Food and Drug
Administration) di Amerika Serikat. Produk tuna dalam kaleng sterilisasi diproduksi dan diekspor oleh PT
Bancar Makmur Indah yang berdomisili di Medan, Sumatera Utara. Produk ini ditolak pada tanggal 6 Juli
2009 akibat terdeteksinya Salmonella sp. dalam produk (FDA 2009).
Kasus penolakan produk ekspor dari Indonesia merupakan masalah yang harus dicermati lebih lanjut.
Menurut Syamsir (2008), Sekitar 80 persen produk makanan Indonesia yang ditolak di pasar internasional
disebabkan oleh faktor kebersihan. Jenis produk yang ditolak beragam mulai dari udang beku hingga sambal
dalam botol.
Berdasarkan data dari FDA (Food and Drug Administration) Amerika Serikat, pada tahun 2009 terjadi
sekitar 239 kasus penolakan terhadap produk pangan ekspor Indonesia. Alasan penolakan pun beragam,
mulai dari filthy (kotor) hingga mengandung mikroorganisme dan bahan kimia berbahaya. Salah satu produk
yang banyak ditolak adalah produk perikanan yang ternyata mengandung Salmonella sp.
Pengenalan HACCP
Sejarah HACCP
Perusahaan Pillsbury bergabung dalam proyek antariksa dg NASA th 1959 dg Howard E.
Baumann sbg peneliti inti .
Tujuan utamanya adl membuat makanan yg tidak menggumpal dlm kondisi tanpa gravitasi, tapi
juga aman utk dikonsumsi.
Lachance, salah satu ahli dari NASA, menetapkan persyaratan mikrobiologi yg ketat thd
pathogen termasuk E. coli,Salmonella, dan Clostridium botulinum bagi semua makanan utk
perjalanan luar angkasa.
Inspeksi quality control biasa dirasa tidak cukup krn memakan waktu lama.
Persyaratan NASA sendiri thd Critical Control Points (CCP) dlm engineering management lalu
digunakan dalam food safety.
NASA dan Pillbury meminta kontraktor nya utk mengidentifikasi "critical failure areas" dan
menghilangkan dari sistemnya
Kemudian, Pillsbury dihadapkan pd issue food safety dg kasus ditemukannya pecahan kaca pada
makanan bayi Farina.
Baumann's mempromosikan HACCP di Pillsbury utk produksi makanan secara komersial, dan
setelah kasus botulism awal th 70, FDA meminta Pillsbury menyelenggarakan training dlm
menginspeksi makanan kaleng bagi inspector FDA
Program pelatihan utk FDA th 71 berjudul "Food Safety through the Hazard Analysis and Critical
Control Point System", merupakan pertama kali HACCP digunakan.
HACCP berkembang pesat di dunia industri makanan, mulai dari daging, unggas, sea food,
ternak, dan menyebar dari ladang sampai ke sendok
HACCP
7 Prinsip HACCP
Principle 1: Melakukan hazard analysis.
Menentukan hazard/bahaya food safety dan menentukan tindakan preventif utk mengendalikan
bahaya ini. Food safety hazard dpt berupa sifat biologi, kimia, dan fisika yg dapat membuat
makanan tidak aman bagi manusia.
Principle 2: Identifikasi critical control points.
Critical Control Point (CCP) adl titik, langkah atau prosedur dlm pembuatan makanan dimana
control/kendali dapat dilakukan, shg food safety hazard dapat dicegah, dihilangkan, atau dikurangi
ke tingkat yg aman.
Principle 3: Menentukan batas kritis dari tiap CCP
Limit kritis adl nilai maximum atau minimum dimana hazard fisika, biologi, dan kimia harus
dikendalikan pd CCP utk mencegah, mengeliminasi, atau mengurangi ke tingkat aman.
Verifikasi memastikan rencana HACCP sudah cukup efektif sesuai tujuan. Prosedur verifikasi bisa
meliputi aktivitas spt peninjauan rencana HACCP, catatan CCP( records), limit kritis/critical limits
dan sampling mikrobiologi dan analysis.
Principle 7: Membuat prosedur penyimpanan dokumen (record keeping)
HACCP mensyaratkan semua pabrik menyimpan dokumen tertentu, termasuk analisa hazard dan
rencana tertulis HACCP, dan rekaman dokumentasi atas monitoring CCP, critical limit, aktivitas
verifikasi, dan penanganan penyimpangan proses.
Tujuh prinsip HACCP termasuk dalam standard internasional ISO 22000 FSMS 2005.
3. Menentukan
Critical Limit
2. Identifikasi Critical
Control Point
1. Melakukan
analisa Hazard
4. Monitoring
Prosedur
7 Prinsip
HACCP
5. Melakukan
Corrective Action
6. Melakukan
Verifikasi
7. Dokumentasi &
Record
Berbagai referensi standar GMP pada prinsip dasarnya sama yakni bertujuan untuk menghasilkan produk yang
bermutu tinggi dan aman.
Pilihan referensi GMP yang akan digunakan oleh industri mempertimbankan berbagai hal:
Penerapan GMP apakah akan dilakukan sertifikasi? Bila ya, lembaga sertifikasi mana yang digunakan? Sertifikasi
GMP di Indonesia dapat dilakukan oleh BPOM, atau lembaga sertifikasi independen lainnya.
Kemana produk yang dihasilkan akan di jual ( lokal atau ekspor), maka standar GMP yang digunakan sebagai
referensi mempertimbangkan standar GMP di negara dimana produk tersebut di jual.
Penerapan GMP sebagai standar tunggal, atau merupakan bagian dari penerapan standar yang lain dan sertifikasi
yang dilakukan merupakan sertifikasi dari standar yang lainya tersebut seperti: ISO 22000;2005, HACCP, BRC, SQF,
IFS dan lain-lain.
Prinsip dasar GMP adalah mutu dan keamanan produk tidak dapat dihasilkan hanya dengan pengujian (
Inspection/ testing), namun harus menjadi satu kesatuan dari proses produksi. Oleh karena itu cakupan
secara umum dari penerapan standar GMP adalah:
Desain dan fasilitas
Produksi (Pengendalian Operasional)
Jaminan mutu
Penyimpanan
Pengendalian hama
Hygiene personil
Pemeliharan, Pembersihan dan perawatan
Pengaturan Penanganan limbah
Pelatihan
Consumer Information (education)
Sanitasi
Definisi Sanitasi
adalah serangkaian proses yang dilakukan untuk menjaga kebersihan
Dokumentasi GMP
Kunci dari GMP adl prosedur yg ditulis dg baik .
Prosedur harus jelas, lengkap, lugas, dan mudah diikuti oleh karyawan
Prosedur yg baik tidak menimbulkan salah pengertian, shg harus ditulis agar orang yg
sudah di training dan berpengalaman di bidang tersebut dapat mengikuti sesuai yg tertulis