Anda di halaman 1dari 24

Tentang Menghadapi Zaman Akhir

: "Dajjal Akan Muncul Saat Kita Lupa"


Umur ummat Islam tinggal beberapa tahun lagi.
Kiamat akan segera tiba. Begitu tema yang sering diceramahkan muballigh muda,
Muhammad Ihsan Arlansyah Tanjung (42). Tema Ma'rifatuz Zamaan atau Mengenal
[tanda-tanda] Zaman itu disebarluaskan terus oleh Ihsan dengan "berpegang pada AlQuran dan hadits-hadits shahih," tukasnya.
Salah satu contohnya adalah Al-Quran Surat Muhammad ayat 8, "Maka tidaklah yang
mereka tunggu-tunggu melainkan hari kiamat, (yaitu) kedatangannya kepada mereka
dengan tiba-tiba. Karena sesungguhnya telah datang syarat-syaratnya."
Sedangkan syarat atau tanda-tanda (kecil) kiamat di antaranya tercantum dalam Hadits
Riwayat Muslim dari eUmar bin Khaththab Radhiallaahu 'anhu, yang diriwayatkan pula
oleh Ahmad dari Ibnu Abbas. Bunyinya, "Apabila budak perempuan melahirkan tuannya,
dan ketika penggembala kambing yang telanjang kaki serta kekurangan pakaian tinggal
di gedung-gedung tinggi.."
Apakah fenomena di atas sudah terjadi saat ini? "Sekarang ini, anak yang kurang ajar
dan suka ngatur orangtua tidak cuma ada di Barat. Di negeri kita yang mayoritas Muslim
pun terjadi, anak menyuruh ibunya begini-begitu. Seolah-olah anak itulah tuan, dan si
ibu menjadi hamba sahaya," jelas Ihsan.
Tanda-tanda lainnya adalah imraatus sibyaan (kekuasaan di tangan anak-anak). Itu bisa
berarti bahwa penguasa di rumah tangga adalah anak-anak, bukan lagi orangtua. Atau,
yang menjadi penguasa di masyarakat adalah orang yang berkarakter kekanak-kanakan.
Selain itu, maraknya pemutusan silaturahim antar sesama Muslim. Manusia masa kini
rajin menggunakan telepon tetapi untuk urusan bisnis, bukan menelepon orangtua atau
saudara. Alasannya sibuk, cari duit. Padahal kata Rasulullah, barangsiapa yang ingin
dilapangkan rezekinya dan diperpanjang umurnya, maka bersilaturahimlah. "Lucu kan
jadinya. Kita sibuk cari duit tetapi justeru memutus silaturahim," ujar muballigh yang
setiap Senin ba'da Subuh membahas "Tafsir Fii Zhilaalil Qur'an" karya Sayyid Quthb, di
RCTI.
Apa dan bagaimana huru-hara akhir zaman itu? Kapan akan terjadinya? Ihsan Tandjung
menguraikan panjang lebar hasil bacaannya dari berbagai kitab kepada wartawan
Majalah Hidayatullah, Pambudi Utomo, dan kontributor Nuim Hidayat. Selamat
mencermati.
Melihat fenomena yang terjadi di tengah masyarakat sekarang ini, tampaknya tandatanda kiamat atau akhir zaman sudah terjadi semua ya? Belum semua. Sudah kira-kira
95 persen, jadi masih ada 5 persen yang belum terjadi.

Kapan akhir zaman itu tiba? Semenjak diutusnya Muhammad bin Abdullah menjadi Nabi,
Allah Subhaanahu wa ta'ala sudah menvonis bahwa ummat beliau adalah ummat akhir
zaman. Jadi pengertian akhir zaman itu sudah sejak diutusnya Nabi Muhammad
Sallallahu eAlaihi wa Sallam (Saw) yang merupakan Nabi terakhir. Kenyataan bahwa
kita adalah ummat akhir zaman menunjukkan bahwa kita saat ini hidup di akhir zaman.
Menurut hadits shahih, masa akhir zaman ini terbagi menjadi lima. Pertama, masa
kenabian, saat Rasulullah masih hidup. Kedua, masa Khulafaur Rasyidin, mulai Abubakar,
Umar, Usman, dan Ali. Ketiga, masa raja-raja menggigit (maalikan 'adhan), yaitu masa
setelah wafatnya Ali bin Abi Thalib Radhiyallahu eAnhu sampai runtuhnya Daulah
Khilafah Utsmaniyah (1924). Keempat, masa maalikan jabariyan (penguasa diktator).
Kelima, masa kembalinya sistem khilafah.
Saat ini kita hidup di masa yang mana? Sekarang masa penguasa diktator, dan sedang
hot-hot-nya. Ummat Islam sedang kalah. Tetapi itu memang sudah sunatullah, bahwa
ada kalanya menang, ada kalanya kalah. Kita pun harus optimis, akan tiba waktunya
ummat Islam memperoleh kemenangan.
Kelak penguasa diktator itu bisa dikalahkan kaum Muslimin? Begitulah menurut hadits.
Kita akan berperang melawan Yahudi, dan Yahudi akan hancur. Yahudi akan diburu
sampai manapun, sampai-sampai pohon dan batu pun bicara, "Hai kaum Muslimin, di
belakangku ada Yahudi yang bersembunyi!" Kecuali pohon gharqad (semacam kaktus)
yang merupakan pohon Yahudi. Jangan heran, sekarang pohon gharqad itu banyak
ditanam oleh orang-orang Israel, untuk berlindung dari serangan kaum Muslimin.
Yang dimaksud Yahudi itu khusus di Israel atau juga termasuk di Amerika Serikat (AS)?
Yang pasti Yahudi Israel. Kalaupun kemudian Yahudi-Amerika pindah ke Israel, wallahu
alam. Dan Yahudi yang pindah ke Israel itu berarti menyatakan diri sebagai musuh
ummat Islam.
Dalam sebuah hadits diriwayatkan, sebelum akhir zaman tiba, kaum Muslimin akan
berdamai dengan Bangsa Rum. Siapa yang dimaksud Rum itu? Saya cenderung
menafsirkan Bangsa Rum adalah Eropa. Alasannya bersifat historis. Ummat Islam atau
Bangsa Arab diapit oleh dua peradaban besar, yaitu peradaban Barat (Romawi) dan
Timur (Persia). Peradaban Barat dipengaruhi oleh tadisi-tradisi ahli kitab (Yahudi maupun
Nasrani). Timur dipengaruhi oleh kemusyrikan dan paganisme. Memang, sekarang ada
perluasan akibat globalisasi. Pengertian Timur tidak lagi hanya Persia, tetapi juga China,
India, dan lainnya. Mereka kategorinya bukan ahli kitab tetapi disebut al-Adyaan alArdhiyah atau agama-agama bumi yang banyak sekali dan didominasi paganisme.
Apakah sekarang perdamaian itu sudah berlangsung? Sekarang sedang berjalan, meski
semu. Kenapa? Karena yang kini memimpin dunia bukan amiirul mu'miniin.
Pemimpinnya adalah kalangan Rum, yang mengandalkan tradisi yang campur aduk
dengan kebatilan sehingga muncul kezhaliman dan ketidakadilan. Jadi, perdamaian yang
sekarang terjadi lebih tepat diartikan sebagai "kesepakatan untuk tidak berperang". Ini
terjadi sejak berakhirnya penjajahan resmi oleh Bangsa Rum terhadap negeri-negeri
kaum Muslimin.
Tampaknya ada kontradiksi. Kaum Muslimin berdamai dengan Bangsa Rum, tetapi saat

ini Rum justru dekat dengan musuh abadi ummat Islam yaitu Yahudi? Bukan dekat,
tetapi pengertian tentang Bangsa Rum sendiri memang sudah campur aduk. Ada Nasrani
dan Yahudi-nya sehingga sering disebut Judeo-Christian civilization (peradaban YahudiNasrani).
Ada pula hadits yang menyatakan, di akhir zaman, Iraq akan diboikot oleh Bangsa Rum.
Itukah yang terjadi saat ini? Ya, sudah dan sedang berjalan.
Apa yang akan terjadi setelah itu? Kalau mau dirangkai secara kronologis, cukup sulit ya.
Tetapi di antara tanda-tanda menjelang batas akhir tanda kecil adalah mengeringnya
sungai Eufrat dan ditemukannya gunung emas di bawah sungai itu. Nanti akan
berduyun-duyun pasukan dari berbagai bangsa untuk memperebutkan emas itu. Setiap
seratus manusia datang, 99 di antaranya tewas karena berebut emas. Dan Rasulullah
Saw melarang kaum Muslimin ikut dalam perebutan itu.
Apakah itu berupa serangan AS dan sekutu nya terhadap Iraq, seperti yang terjadi
beberapa saat lalu? Kalau itu berebut minyak atau emas hitam.
Jadi kelak akan ditemukan emas dalam arti yang sebenarnya, bukan emas hitam? Saya
meyakini itu memang emas yang sebenarnya. Isyarat Nabi tidak cuma bersifat maknawi
tapi juga hakiki. Seperti isyarat akan munculnya Imam Mahdi, saya yakin itu bukan
kiasan. Sosok Imam Mahdi memang ada. Begitu juga hadits tentang Dajjal. Dajjal
adalah oknum atau person. Saat ini oknum Dajjal belum muncul, meskipun sistem dajjal
sudah bisa kita rasakan.
Apa sistem dajjal itu? Sistem dajjal adalah sistem kepalsuan, seperti yang berlaku
sekarang ini. Orang menyebutnya sebagai The New World Order (Tata Dunia Baru),
meskipun kenyataannya malah tidak ada tatanan. Yang disebut pejuang hak asasi
manusia justru mereka yang sebenarnya teroris. Sedangkan mereka yang dituduh
teroris justru sebenarnya orang yang mulia di mata Allah Swt.
Apakah yang Anda maksud dengan sistem dajjal itu adalah tatanan kehidupan yang kini
dikomandani oleh AS? Ya. Itu tercermin dalam lembaran uang satu dollar AS. Bagian
depan uang itu bergambar Presiden AS pertama George Washington, bagian belakang
bergambar piramid yang terpotong. Letak gambar piramid ada di belakang, sebagai
isyarat bahwa di belakang AS itu ada kekuatan lain. Di atas piramid ada segitiga
bergambar mata satu. Di atasnya ada tulisan annuit coeptis (semoga dia senang dengan
proyek ini). "Dia" yang dimaksud adalah si Mata Satu. Di bawahnya ada tulisan novus
ordo seclorum (tatanan dunia baru). Artinya, ummat seluruh dunia diharapkan masuk
dalam proyek tatanan dunia baru dan menerima kepemimpinan si Mata Satu. Orang
yang familier dengan hadits-hadits Rasulullah akan paham bahwa yang dimaksud si Mata
Satu adalah Dajjal.
Kapan sosok Dajjal akan muncul? Dajjal sudah ada sejak zaman Rasulullah Saw. Hal ini
dijelaskan dalam se buah hadits shahih yang panjang, diriwayatkan oleh Muslim dari
Fathimah binti Qais. Ada seorang pengembara Nasrani yang terdampar di sebuah pantai,
ia turun dari kapalnya kemudian bertemu dengan binatang aneh. Binatang itu
mengantarkannya ke sebuah biara.
Di biara ada seorang lelaki yang terpasung. Si terpasung langsung bertanya, "Apakah

sungai Tiberia sudah mengering? Apakah sudah muncul seorang lelaki yang bernama
Muhammad yang disebut sebagai Nabi akhir zaman? Apakah lelaki itu sudah diusir oleh
penduduk di negerinya sendiri?" Pengembara Nasrani itu penasaran, kemudian dia
menelusuri Jazirah Arab untuk mencari lelaki yang dimaksud. Dia pun bertemu
Muhammad Saw. Dia bertanya kepada Nabi, "Siapa orang yang dipasung itu?"
Nabi kemudian menyatakan bahwa lelaki itu adalah Dajjal. Namun Dajjal tidak akan
muncul sebelum Imam Mahdi keluar.
Kapan Imam Mahdi keluar? Menurut Rasulullah Saw, salah satu tandanya adalah
meninggal atau terbunuhnya seorang khali fah. Namun kekhalifahan sekarang kan sudah
tidak ada. Menurut saya, khalifah yang dimaksud itu adalah seorang pemimpin negeri
Muslim yang sangat nyata. Amin Muhammad Jamaluddin, penulis buku "Umur Ummat
Islam" asal Mesir, menafsirkannya sebagai pemimpin Kerajaan Arab Saudi. Kalau
memang betul itu, berarti sudah dekat.
Anda setuju dengan pendapat itu? Tidak setuju sepenuhnya. Saya look and see aja.
Tetapi saya yakin bahwa hadits yang menyatakan wafatnya khalifah itu memang benar.
Menurut hadits itu, kelak Al-Mahdi akan muncul lalu dibaiat oleh sekelompok pemuda di
Ka'bah. Penguasa semenanjung Arab akan langsung mengirim pasukan untuk
menangkap para pemuda itu. Tetapi pasukan itu akan dibenamkan ke dalam bumi oleh
Allah Swt, kecuali dua orang saja.
Keduanya sengaja diselamatkan agar bisa menceritakan kepada publik bahwa temanteman mereka telah tenggelam ke dalam bumi. Begitu kabar ini tersiar, semua Mu'min
yang paham hadits-hadits shahih tentang munculnya Al-Mahdi akan sadar bahwa Imam
Mahdi telah muncul. Mereka akan berbondong-bondong untuk berbaiat.
Bagaimana jika dihubungkan dengan umur ummat Islam? Menurut Muhammad Amin
Jamaluddin, ketika dia menafsirkan beberapa hadits mengenai umur ummat Yahudi,
Kristen, ummat Islam, diisyaratkan umur ummat Islam itu 1500 tahun. Sekarang sudah
1424 Hijriah, jadi tinggal 76 tahun lagi. Itu belum dipotong waktu perjuangan
Muhammad ketika di Makkah, yang memakan waktu 13 tahun. Jadi umur ummat Islam
tinggal kira-kira 63 tahun.
Nah, kalau masa kekhalifahan di akhir zaman --yang menurut hadits akan berlangsung
40 tahun-- terjadi pada masa damai, maka huru-hara besar itu akan terjadi dalam kurun
waktu kurang dari 23 tahun ke depan ini. Kemunculan khilafah akan didahului oleh
terjadinya huru-hara, dimana kaum Muslimin berada di bawah komando Imam Mahdi.
Kemunculan Imam Mahdi juga akan ditandai dengan munculnya bintang berekor atau
komet. Menurut yang saya dengar dari para astronom, komet akan muncul tahun 2022.
Jadi kalau pada saat itu muncul Imam Mahdi, sebuah perhitungan yang sangat mungkin.
Bisa jadi kemunculan Imam Mahdi justru akan lebih cepat daripada itu.
Apa ciri-ciri khusus Imam Mahdi itu? Menurut Rasulullah Saw, namanya seperti nama
Rasulullah dan ayahnya pun sama dengan ayah Rasulullah. Ia juga disebut-sebut
ngomongnya kurang lancar, sehingga kalau bicara harus menepuk pahanya dulu. Apakah
itu berarti ia gagap, wallahu a'lam.

Saat muncul, Imam Mahdi berusia berapa? Kira-kira seusia Nabi ketika pertama kali
perang. Rasulullah pertama kali perang ketika usianya sekitar 55 tahun, Perang Badar.
Kalau begitu, saat ini sebenarnya Imam Mahdi sudah ada ya? Ya, sudah ada, tapi oleh
Allah Swt belum dimunculkan. Kalau sekarang kita tidak tahu Imam Mahdi itu siapa,
bukan hal yang aneh, karena memang ia fenomena yang akan muncul mendadak.
Bukankah sudah ada beberapa orang yang mengaku sebagai Imam Mahdi? Tidak bisa.
Imam Mahdi itu dibaiat oleh 313 pemuda di Kabah. Jumlah itu sama dengan pasukan
Perang Badar. Baiatnya bersifat terbuka, meskipun sebenarnya Imam Mahdi enggan
dijadikan pemimpin. Kalau ada yang mengaku-aku Imam Mahdi, itu omong kosong.
Apakah kelak Imam Mahdi akan memimpin kekhalifahan Islam? Ya. Sebelum itu ia akan
memimpin beberapa peperangan dalam rangka meruntuhkan Tatanan Dunia Baru ini.
Perang meruntuhkan maalikan jabariyan (penguasa diktator) ini dimaksudkan untuk
mewujudkan The Next World Order (Tatanan Dunia Kelak).
Peperangan apa saja itu? Ada empat perang besar. Pertama, perang melawan penguasa
semenanjung Arab. Kaum Muslimin menang. Kedua, perang melawan penguasa zhalim
Persia, juga menang. Ketiga, pe rang melawan Rum atau Eropa, juga menang. Terakhir
perang melawan Dajjal dan 70 ribu tentara Yahudi.
Ketika Imam Mahdi sedang berkonsolidasi di Damaskus (Suriah), waktu shalat Shubuh
tiba. Iqamat dikumandangkan, lalu Imam Mahdi hendak maju menjadi imam. Muncul
tanda besar kedua akan terjadinya hari kiamat, yaitu Isa eAlaihissallam (As) turun di
Menara Putih, masjid sebelah timur Damaskus.
Imam Mahdi memohon agar Isa yang menjadi imam shalat. Namun Isa As menolak,
"Demi Allah, inilah kelebihan ummat Muhammad, sebagian engkau menjadi pemimpin
sebagian ummat lainnya. Engkau pemimpin ummat ini, Imam Mahdi, Engkau yang
memimpin shalat. Aku menjadi ma'mum."
Sesudah shalat, mereka bertolak menuju hari bertemunya dua pasukan. Yaitu pasukan
kaum Muslimin yang dipimpin Imam Mahdi dan Nabi Isa As, melawan pasukan Yahudi
yang dipimpin Dajjal.
Perang ini terjadi dimana? Persisnya saya tidak tahu, tetapi tidak jauh dari Baitul Maqdis.
Menurut hadits, ketika melihat Isa As dari kejauhan, Dajjal "mengkerut" lalu berusaha
kabur. Ia dikejar terus oleh Nabi Isa sampai akhirnya terbunuh di pintu Lod, salah satu
pintu masuk ke Baitul Maqdis. Dajjal tewas tertusuk tombak. Nabi Isa As lalu
mengangkat tinggi-tinggi tombak itu, supaya orang-orang yang selama ini percaya pada
Dajjal dan menganggapnya sebagai Tuhan, menyadari bahwa sikap itu keliru.
Kekhalifahan nanti pusatnya dimana? Pusatnya di Baitul Maqdis.
Setelah umur ummat Islam berakhir, apa yang terjadi kemudian? Menurut hadits,
setelah khilafah berdiri, kemakmuran akan terjadi dimana-mana. Pada masa itu tetap
ada orang kafir, sampai pada masa tertentu Allah Swt mendatangkan tanda akhir zaman,
yaitu hembusan angin sepoi-sepoi dari arah Yaman (selatan). Itu terjadi setelah
wafatnya Isa Ibnu Maryam. Semua orang Islam, hatta yang hanya punya keimanan

sebiji zarah, akan menghirup udara itu dan meninggal dengan damai. Ya sudah, selesai.
Berakhi rlah umur ummat Islam.
Di dunia tinggal ummat yang kafir 24 karat. Terjadilah kekacauan dan kehancuran luar
biasa, karena tidak ada lagi amar ma'ruf nahiy munkar. Nabi menggambarkan, saat itu
manusia tak akan malu-malu bersenggama seperti keledai di jalanan. Makkah dan
Madinah dihancurkan, sehingga datanglah kiamat yang mengerikan. Alhamdulillah,
ummat Islam tidak akan mengalami fase penghancuran yang amat mengerikan itu.

Menurut Anda, kenapa tema tentang akhir zaman kurang disukai oleh masyarakat? Tidak
aneh, sebab itu sudah diisyaratkan Nabi sejak berabad-abad yang lalu. Kata Rasulullah
Saw, "Dajjal tidak akan muncul sebelum ummat manusia lupa membicarakan Dajjal dan
imam-imam di mimbar pun tidak menerangkan lagi tentang Dajjal."
Rasulullah juga sudah menganjurkan agar kita berdoa usai membaca tahiyat akhir di
setiap shalat, seperti diriwayatkan Imam Bukhari. Isi doa itu adalah permohonan agar
kita terhindar dari fitnah jahanam, fitnah dunia, dan fitnah Dajjal. Sayang, ummat Islam
sering mengabaika n masalah ini.
Kenapa Anda concern bicara tentang tema ini? Huru-hara akhir zaman itu sudah sangat
dekat. Ummat harus diingatkan. Kalau tidak, saya khawatir mereka tidak sanggup
mengantisipasi huru-hara atau munculnya Imam Mahdi itu. Misalnya, bila nanti Imam
Mahdi muncul, mereka tidak bergabung tetapi malah mencaci maki. Bisa saja nanti CNN
akan memberitakan bahwa Imam Mahdi itu seorang teroris. Kalau kita ikut-ikutan, kan
repot.
Selama ini, tema akhir zaman biasanya cuma menjadi serpihan-serpihan lepas dari tema
yang lain. Padahal Nabi telah menjelaskan kepada kita akan adanya grand design dari
Allah. Mestinya ummat berlomba-lomba untuk menyesuaikan diri dengan grand design
itu, yang pasti akan tetap berjalan terlepas apakah kita setuju atau tidak.
Kita jangan cuma mengandalkan otak sendiri dalam merancang perjuangan. Kekalahan
ummat Islam saat ini sudah amat parah, bagaimana otak kita akan mengalahkan
musuh? Kalau kita di suruh membuat pesawat F-16, belum tentu dalam waktu 100 tahun
bisa. Tentu saja kita tidak boleh menjadi fatalis. Kita harus berbuat semaksimal
mungkin. Dan ada satu momentum yang harus diantisipasi. Begitu momentum itu
datang, namun kita tolak, maka berarti kita kehilangan peluang untuk menjemput
kemenangan. Kita harus terlibat di dalamnya.
Ada sebagian orang berpendapat, hadits-hadits tentang akhir zaman itu derajatnya tidak
sampai mutawatir. Bagaimana menurut Anda? Saya ini bukan ahli hadits ya. Tetapi
tanda-tanda akhir zaman yang ditulis para ulama rasa-rasanya tidak pernah luput
membahas tentang Imam Mahdi.
Apa yang seharusnya dilakukan ulama, berkaitan dengan huru-hara akhir zaman?
Mestinya para ulama banyak berbicara tentang ini, harus bisa menjadi sumber ilmu bagi

kita. Anehnya, justru orang yang menulis buku-buku akhir zaman berasal dari orang
teknik. Misalnya Amin Muhammad Jamaluddin, penulis buku "Umur Ummat Islam",
berlatar belakang insinyur. Belakangan ia baru menempuh S-2 di Fakultas Da'wah
Universitas Al-Azhar, Kairo. Bukunya itu betul-betul spektakuler dan menjadi best-seller.
Kenapa bukan ulama yang menulis itu? Jangan-jangan ini sebuah isyarat bahwa kelak
ketika Imam Mahdi datang, beberapa ulama akan menolak sebagaimana pendetapendeta Yahudi-Nasrani menolak Nabi Muhammad. Tidak mustahil pula ada aktivis
harakah yang akan menolak kedatangan Imam Mahdi itu. Dan sebaliknya, orang Islam
yang saat ini masih bergelimang kemaksiatan tidak mustahil bisa menjadi prajuritprajurit yang bergabung dalam barisan Imam Mahdi. Beragama itu bukan urusan ilmu
semata, tapi juga amal.
Anda pernah mendiskusikan dengan para ulama tentang kekhawatiran di atas? Secara
formal belum.
Anda berencana melakukannya suatu saat? Pasti. Tapi tunggu dulu lah, sebab sebagian
mereka sekarang sedang sibuk menyongsong 2004 (sambil tersenyum). Nanti kalau
suasananya sudah adem.
Dengan tema ceramah futuristik tentang akhir zaman, apakah pernah ada orang yang
menilai Anda sebagai ustadz yang suka menjadi pengkhayal? Alhamdulillah belum ada.
Tetapi banyak yang bertanya, misalnya tentang kemunculan Isa Al-Masih. Bukankah ini
bertentangan dengan dalil Al-Quran yang menyatakan bahwa Muhammad adalah Nabi
terakhir? Tidak, karena Isa As nanti datang tidak menjadi Nabi yang membawa kitab
baru. Ia menyempurnakan tugas yang belum sempat dikerjakan dulu, yaitu mengajak
kembali ahli kitab (Yahudi dan Nasrani) untuk masuk Islam.
Ada pula sunnah yang belum dikerjakan Isa As, yaitu menikah. Padahal beliau kan
pengikut syariat Muhammad. Ada beberapa hadits shahih yang berisi tentang Isa as
akan menikah.
Isa As akan turun dalam usia 33 tahun, persis seperti usia ketika dia dulu diangkat Allah
Swt ribuan tahun lalu. Ibarat tape recorder, Isa as sekarang ini sedang "pause", nanti
turun akan "play" lagi. Kelak, menurut hadits, Isa As akan wafat dan dimakamkan di
dekat pemakaman Rasulullah, Abu Bakar, dan Umar di Masjid Nabawi. Saat ini tempat
itu masih kosong, dan memang disediakan untuk Nabi Isa As.

Jamaah Jum'at yang dimuliakan Allah,


Pada kesempatan yang berbahagia ini, khatib mengingatkan utamanya kepada diri saya
pribadi dan juga kepada jama'ah pada umumnya, untuk senantiasa meningkatkan taqwa
kepada Allah, dengan sebenar-benarnya takwa yaitu ikhlas menjalankan apa yang telah
diperintahkan-Nya dan meninggalkan apa yang telah dilarang. Kemudian marilah kita

senantiasa mengungkapkan rasa syukur kepada Allah SWT semata. Allah telah
melimpahkan kepada kita sedemikian banyak ni'mat. Jauh lebih banyak nikmat yang
telah kita terima dibandingkan kesadaran dan kesanggupan kita untuk bersyukur.
Sebagaimana telah Allah firmankan dalam QS Ibrahim: 34:

"Dan jika kalian menghitung-hitung nikmat Allah, niscaya kalian tak dapat menentukan
jumlahnya."
Selanjutnya khatib mengajak jamaah sekalian untuk senantiasa berdoa kepada Allah
agar melimpahkan setinggi-tingginya penghargaan dan penghormatan, yang biasa kita
kenal dengan istilah sholawat dan salam-sejahtera kepada pemimpin kita bersama,
teladan kita bersama... imamul muttaqin pemimpin orang-orang bertaqwa dan qaa-idil
mujahidin panglima para mujahid yang sebenar-benarnya nabiyullah Muhammad
Sallalahu 'alaihi wa sallam, keluarganya, para shohabatnya dan para pengikutnya yang
setia hingga akhir zaman. Dan kita berdo'a kepada Allah, semoga kita yang hadir di
tempat yang baik ini dipandang Allah layak dihimpun bersama mereka dalam kafilah
panjang yang penuh berkah. Amien, amien ya rabbal 'aalaamien.
Jamaah yang dimuliakan Allah,
Pada kesempatan yang berbahagia ini, khatib akan membahas tentang topik yang
sedang hangat-hangatnya dibahas akhir-akhir ini yaitu tentang akhir zaman.
Kesadaran bahwa kita merupakan Ummat Akhir Zaman atau The Last of Mankind Living
in the End of Time merupakan perkara penting. Sebab hal ini akan membawa kita pada
keyakinan bahwa Hari Akhir telah dekat kedatangannya. Bahkan Allah Ta'ala berfirman
dalam QS Al-Ahzab: 63 sebagai berikut:

"Manusia bertanya kepadamu tentang hari akhir. Katakanlah, "Sesungguhnya


pengetahuan tentang hari akhir itu hanya di sisi Allah." Dan tahukah kamu, boleh jadi
hari akhir itu sudah dekat waktunya."
Dan Rasulullah saw sendiri bersabda:
"Aku diutus sebelum kedatangan Hari Akhir sebagaimana jari telunjuk ini mendahului
jari tengahku. " (HR Muslim)
Rasulullah juga telah menjelaskan kepada kita sejak 15 abad yang lalu bahwa Ummat
Islam yang hidup di Era Akhir Zaman ini akan mengalami perjalanan sejarah yang

mengandung lima episode.


"(1) Masa Kenabian akan berlangsung di tengah kalian selama masa yang Allah
kehendaki kemudian Allah mencabutnya jika Allah menghendaki untuk mencabutnya.
(2) Masa keKhalifahan yang mengikuti manhaj Kenabian berlangsung di tengah kalian
selama masa yang Allah kehendaki kemudian Allah mencabutnya jika Allah menghendaki
untuk mencabutnya.
(3) Masa Raja-raja yang menggigit berlangsung di tengah kalian selama masa yang Allah
kehendaki kemudian Allah mencabutnya jika Allah menghendaki untuk mencabutnya.
(4) Masa Raja-raja yang memaksakan kehendak berlangsung di tengah kalian selama
masa yang Allah kehendaki kemudian Allah mencabutnya jika Allah menghendaki untuk
mencabutnya.
(5) Masa keKhalifahan yang mengikuti manhaj Kenabian kemudian Nabi diam. " (HR
Ahmad)
Hadits ini menguraikan Ringkasan Perjalanan Sejarah Ummat Islam yang terdiri dari lima
episode sebagai berikut:
Episode I=> Kenabian
Episode II=> Kekhalifahan mengikuti manhaj (metode) Kenabian
Episode III=> Raja-raja yang Menggigit
Episode IV=> Raja-raja yang Memaksakan kehendak (para diktator)
Episode V=> Kekhalifahan mengikuti manhaj (metode) Kenabian
Episode pertama atau episode Kenabian adalah masa di mana umat Islam langsung
dipimpin oleh Nabiyullah Muhammad saw secara langsung. Episode ini berlangsung
singkat yaitu 23 tahun, tidak sampai seperempat abad lamanya. Tetapi ia merupakan
masa yang singkat namun diberkahi Allah Ta'ala. Ketika Nabi baru diutus pada usia 40
tahun jazirah Arab sedang tenggelam di dalam nilai-nilai zhulumat al-jaahiliyyah
(kegelapan nilai-nilai jahiliah). Sementara tatkala Nabi wafat pada usia 63 tahun telah
terjadi transformasi sosial secara total sehingga jazirah Arab menjadi bersinar di bawah
naungan Nurul Islam. SubhaanAllah. Episode pertama itu sudah berlalu berabad-abad
yang silam.
Episode kedua atau episode Kekhalifahan mengikuti manhaj Kenabian adalah masa di
mana setelah wafatnya Nabi Muhammad ummat dipimpin oleh para sahabat mulia yang
dijuluki Khulafaa Ar-Rasyidin (para khalifah yang jujur, adil dan istiqomah mengikuti
Allah dan RasulNya). Masa ini ditandai kepemimpinan sahabat-sahabat utama, yakni Abu
Bakar Ash-Shiddiq, Umar bin Al-Khattab, Ustman bin 'Affan dan Ali bin Abi Tholib.
Episode ini juga berlangsung singkat yaitu 30 tahun, seperempat abad lebih
sebagaimana prediksi Nabiyullah:

"Era Al-Khilafah di dalam ummatku berlangsung tigapuluh tahun, kemudian sesudah itu
muncullah era kerajaan demi kerajaan. " (HR At-Tirmidzi)
Episode kedua ini pun sudah berlalu berabad-abad yang lampau.
Kemudian muncullah episode ketiga atau episode kepemimpinan Raja-raja yang
Menggigit. Ia adalah masa di mana ummat Islam dipimpin dengan pola kerajaan selama
masa yang cukup lama yaitu sejak tahun 40 H hingga tahun 1342 H atau sekitar 14
abad. Episode ini terutama ditandai dengan berdirinya tiga kerajaan Islam besar-besar
yaitu Daulat Bani Umayyah lalu Daulat Bani Abbasiyyah kemudian Kesultanan Turki
Utsmani yang di dalam berbagai kitab sejarah dunia barat lebih dikenal dengan The
Ottoman Empire.
Mengapa pada masa ini para pemimpin ummat dijuluki oleh Nabiyullah Muhammad saw
sebagai "para raja yang menggigit", padahal ummat masih menyebut mereka sebagai
khalifah, institusi negara Islam masih bernama khilafah dan Al-Qur'an serta Sunnah Nabi
masih dijunjung tinggi? Karena ketika itu suksesi pergantian kepemimpinan seorang
khalifah kepada khalifah berikutnya menggunakan pola keturunan alias pola kerajaan.
Sementara disebut "menggigit" karena para raja tersebut "menggigit" Al-Qur'an dan
Sunnah, turun sedikit kualitasnya dibandingkan episode sebelumnya di mana para
Khulafaa Ar-Rasyidin "menggenggam" Al-Qur'an dan Sunnah secara kuat dan mantap.
Episode ketigapun sudah berlalu dan menjadi sejarah.
Episode keempat adalah masa kepemimpinan Raja-raja yang memaksakan kehendak
atau para diktator. Ini adalah episode yang diawali semenjak runtuhnya kekhalifahan
kesultanan Turki Ustmani pada tahun 1924. Episode ini ditandai dengan runtuhnya
kesatuan Ummat Islam dengan kesatuan wilayah dan kepemimpinannya. Ummat Islam
menjalani kehidupan laksana anak-anak ayam kehilangan induk. Pada episode keempat
ummat Islam menjalani masa paling kelam dalam sejarah Islam, masa yang sedang kita
jalani saat ini.
Jamaah Jum'at yang dimuliakan Allah
Isyarat akhir zaman telah terjadi dan pada masa sekarang inilah tanda-tandanya akan
semakin nampak jelas sebagaimana yang difirmankan Allah SWT QS Muhammad: 18
sebagai berikut:

"Maka tidaklah yang mereka tunggu-tunggu melainkan hari kiamat, (yaitu)


kedatangannya kepada mereka dengan tiba-tiba. Karena sesungguhnya telah datang
syarat-syaratnya."
Dan juga tanda-tanda akhir zaman telah banyak disampaikan Rasululah dalam berbagai
hadits yang mencapai derajat mutawatir, mutawatir artinya hadis sahih yang
diriwayatkan secara berjamaah oleh orang-orang yang tsiqah atau terpercaya. Haditshadits yang menerangkan isyarat akhir zaman tersebut dapat dikelompokkan menjadi
dua yaitu hadits yang menerangkan tanda-tanda kecil akhir zaman dan tanda-tanda

besar akhir zaman.


Adapun tanda-tanda kecil akhir zaman yang utama secara singkat adalah sebagai
berikut:
1. Ketika budak wanita melahirkan tuannya, sebagaimana dalam hadits yang
diriwayatkan Muslim dan Ahmad. Hal ini merupakan kiasan dari banyaknya penaklukan
Islam. Juga merupakan kiasan dari banyaknya kedurhakaan anak terhadap ibunya.
2. Tersebarnya pengkhianatan dan tuduhan terhadap orang-orang yang jujur. Rasulullah
bersabda, "Di antara syarat-syarat hari kiamat adalah timbulnya hal-hal keji, kevulgaran
dalam kekejian, pemutusan silaturahim, pengkhianatan terhadap orang jujur, dan
kepercayaan pada orang-orang yang berkhianat." (HR. Ahmad).
3. Munculnya orang-orang bodoh yang ikut berbicara tentang urusan-urusan umum
masyarakat. Rasulullah bersabda, "Di pintu gerbang hari kiamat akan muncul tahun
kepalsuan (yang penuh penipuan), dimana orang-orang jujur akan menjadi tertuduh dan
orang-orang yang semestinya tertuduh dipercayai. Dan pada masa itu pula muncul ArRawaibidhah." Lalu sahabat bertanya, 'Apakah Ar-Rawaibidhah itu?' Berkata Rasulullah,
"Yaitu orang bodoh yang berbicara tentang urusan-urusan masyarakat umum." (HR.
Ahmad, Thabrani dari Abu Hurairah RA)
4. Manusia saling bunuh membunuh tanpa haq dan tanpa tujuan kebenaran yang jelas.
Bersabda Rasulullah, "Demi Dzat yang diriku berada di tangan-Nya, sungguh akan
datang kepada manusia suatu zaman, dimana pada zaman itu si pembunuh tidak
mengerti mengapa ia membunuh dan si terbunuh tidak mengerti mengapa ia dibunuh."
(HR. Muslim dari Abu Hurairah).
Dan masih banyak hadits-hadits yang menerangkan tentang isyarat-isyarat kecil masa
akhir zaman. Apabila kita amati apa yang telah dan sedang terjadi di berbagai belahan
dunia, maka isyarat-isyarat sebagaimana yang dijelaskan oleh Rasulullah telah tampak
dan sampai kepada kita. Dan sesungguhnya sebagaimana sering kita baca di berbagai
sumber, di internet, buku-buku Islam, dan juga kajian-kajian Islam, masa ini kita umat
Islam sedang dalam tahap menanti isyarat besar akhir zaman yang ditandai dengan
munculnya Imam Mahdi.
Al-Mahdi al-Muntazhar (Imam Mahdi yang ditunggu) adalah seorang laki-laki muda dari
kaum Muslimin yang berasal dari umat Nabi SAW. Namanya adalah Muhammad Ibn
Abdullah (sama dengan nama Rasulullah). Al-Mahdi merupakan salah seorang dari
khalifah dan pemimpin yang mendapat petunjuk. Telah bersabda Rasulullah SAW,
"Sungguh, bumi ini akan dipenuhi oleh kezhaliman dan kesemena-menaan. Dan apabila
kezhaliman serta kesemena-menaan itu telah penuh, maka Allah akan mengutus
seorang laki-laki yang berasal dari umatku, namanya seperti namaku, dan nama
bapaknya seperti nama bapakku (Muhammad bin Abdullah). Maka ia akan memenuhi
bumi dengan keadilan dan kemakmuran, sebagaimana bumi telah dipenuhi sebelum itu
oleh kezhaliman dan kesemena-menaan. Di waktu itu langit tidak akan menahan setetes
pun dari tetesan airnya, dan bumi pun tidak akan menahan sedikit pun dari tanamantanamannya. Maka ia akan hidup bersama kamu selama 7 tahun, atau 8 tahun, atau 9
tahun." (HR. Thabrani).

Telah bersabda Rasulullah SAW, "Al-Mahdi berasal dari umatku, yang akan diislahkan
oleh Allah dalam satu malam." (HR. Ahmad dan Ibnu Majah).
Kemunculan Imam Mahdi bukan berasal dari usahanya dan bukan pula suatu permintaan
dari dirinya, apalagi mengangkat diri sendiri sebagai Imam Mahdi. Dan bahkan ia sendiri
sama sekali tidak tahu bahwa Allah SWT akan mengislahkannya dalam waktu satu
malam. Dan bahwa Allah SWT akan mempersiapkan baginya suatu kaum yang
berjumlah sedikit serta tidak punya persiapan dan kekuatan. Kemudian kaum tersebut
membaiatnya di Ka'bah, sedangkan ia (Al-Mahdi) sendiri tidak menyukai atas baiat itu.
Kedatangan Imam Mahdi di akhir zaman adalah hal yang sudah ditakdirkan oleh Allah
SWT dan telah tertulis dalam Ummul Kitab (Lauhul Mahfuzh), yang mana ia pasti akan
muncul. Jadi, kemunculannya adalah seperti kedatangan al-Masih ad-Dajjal, Isa al-Masih
putra Maryam, dan keluarnya Ya'juj dan Ma'juj, serta sisa tanda-tanda kiamat lainnya.
Semoga kita tidak lengah dan tetap waspada akan datangnya Imam Mahdi ini sehingga
kita tidak salah dalam mengimaninya kelak. Beliau adalah seorang pemimpin yang adil
yang dia tetap bersaksi bahwa tiada tuhan melainkan Allah dan bersaksi bahwa
Muhammad bin Abdullah yang lahir di Makkah 12 Rabiul Awal Tahun Gajah adalah utusan
Allah yang terakhir.

KHUTBAH II

Jamaah yang dimuliakan Allah,


Setelah kita sebutkan pada khutbah pertama, episode-episode yang telah dan akan
dijalani oleh umat Islam. Maka nyatalah bahwa hari kiamat atau akhir zaman itu
sebenarnya sudah semakin dekat. Apa yang harus kita hadapi sebagai seorang muslim
dalam menjalani masa akhir zaman ini, setidaknya terdapat dua hal yang harus samasama kita pegang dan amalkan.
Yang pertama adalah, kita senantiasa berdoa dan meminta perlindungan kepada Allah
SWT, semoga kita tetap menjadi seorang yang beriman dan Islam tetap menjadi agama
sampai di penghujung nafas kita di dunia. Dan juga perlindungan atas semakin derasnya
arus fitnah yang sedang mendera kita, karena sesungguhnya saat ini kita sedang
memasuki episode keempat sebagaimana yang sudah saya sampaikan di depan. Juga
kita senantiasa berlindung kepada Allah atas fitnah Dajjal yang kedatangannya akan
menjadi salah satu tanda besar akan datangnya hari akhir.
Begitu besarnya bahaya fitnah Dajjaal, sampai Rasulullah saw. memerintahkan kepada
umatnya untuk senatiasa berdoa dalam setiap shalat agar terbebas dari fitnah tersebut.
Beliau bersabda, "Jika kalian membaca tasyahud, maka berlindunglah dari empat hal,
yaitu berkata: 'Ya Allah aku berlindung kepada-Mu dari adzab Jahannam, dari adzab
kubur, dari fitnah kehidupan dan kematian, dan dari buruknya fitnah al-Masih adDajjaal.'" (HR Muslim)
Yang kedua, datangnya hari akhir yang sudah semakin jelas janganlah diartikan untuk
berlaku lemah dan meninggalkan kerja, meninggalkan menuntut ilmu atau dakwah.
Akan tetapi sebaliknya kita harus optimis dalam berkarya dengan iman, ilmu, amal, dan
takwa. Karena Rasulullah telah bersabda, "Jika kiamat telah mulai terjadi, sedang di
tangan salah seorang kalian ada sebiji (bibit tanaman), maka jika ia sempat

menanamnya menjelang kiamat itu, hendaklah ia menanamnya." (HR. Bukhari dan


Ahmad).
Dan marilah kita akhiri khutbah yang singkat ini dengan berdoa bersama-sama.
A'udzubillahiminasyaithonirrojim,
Bismillahirrahmanirrahim
Alhamdulillahirobbil'alamin
allahummagh fir lil mu'miniina wal mu'minaat
wal muslimiina wal muslimaat
al-ahyaa-i minhum wal amwaat
innakas samii'un qariibun mujiibud da'wat
wa yaa qaadhiyal haajaat
Ya Allah tunjukilah kami semua kepada perbuatan yang baik
dan jauhkanlah diri kami dari perbuatan yang mungkar dan terlarang.
Ya Allah, wahai Yang Maha Mendengar,
Berkahilah sisa umur kami,
Jadikan umur yang tersisa ini membawa kemaslahatan bagi orang tua kami, bagi
keluarga kami, dan bagi sebanyak-banyaknya umat Islam.
Ya Allah jadikanlah sebaik-baik perbuatan kami pada akhir hidup kami,
dan sebaik-baik kehidupan kami sebagai akhir hayat kami,
dan sebaik-baik hari kami, hari di mana kami akan bertemu dengan Mu.
Ya Allah aku berlindung kepada-Mu dari adzab Jahannam, dari adzab kubur, dari fitnah
kehidupan dan kematian, dan dari buruknya fitnah al-Masih ad-Dajjaal
Rabbana atina fiddunya hasanah, wafilakhirati hasanah, waqina 'adza bannar,
Subhanarobbika robbil 'izzati 'amma yasifun, wassalamun'alal mursalin,
Walhamdulillahirobbil'alamin.

Ada tiga tanda fenomenal dari tanda-tanda Kiamat


yang perlu diantisipasi dewasa ini oleh umat manusia pada umumnya dan umat Islam pada

khususnya. Dua di antara ketiga tanda itu masuk dalam kategori tanda-tanda besar Kiamat.
Satu lagi kadang dimasukkan ke dalam tanda besar, namun ada pula yang menyebutnya
sebagai tanda penghubung antara tanda- tanda-tanda kecil Kiamat dengan tanda-tanda besar
Kiamat.
Tanda penghubung antara tanda-tanda kecil Kiamat dengan tanda-tanda besar Kiamat ialah
diutusnya Imam Mahdi. Imam Mahdi merupakan tanda Kiamat yang menghubungkan antara
tanda-tanda kecil Kiamat dengan tanda-tanda besar Kiamat karena datang pada saat dunia
sudah menyaksikan munculnya seluruh tanda-tanda kecil Kiamat yang mendahului tandatanda besar Kiamat. Allah tidak akan mengizinkan tanda-tanda besar Kiamat datng sebelum
berbagai tanda kecil Kiamat telah tuntas kemunculannya.
Banyak orang barangkali belum menyadari bahwa kondisi dunia dewasa ini ialah dalam
kondisi dimana hampir segenap tanda-tanda kecil Kiamat yang diprediksikan oleh Nabi
Muhammad shollallahu alaih wa sallam telah bermunculan semua. Coba perhatikan
beberapa contoh tanda-tanda kecil Kiamat berikut ini:

Dan perceraian banyak terjadi

Dan banyak terjadi kematian mendadak (tiba-tiba)

Dan banyak mushaf diberi hiasan (ornamen)

Dan masjid-masjid dibangun megah-megah

Dan berbagai perjanjian dan transaksi dilanggar sepihak

Dan berbagai peralatan musik dimainkan

Dan berbagai jenis khamr diminum manusia

Dan perzinaan dilakukan terang-terangan

Dan para pengkhianat dipercaya (diberi jabatan kepemimpinan)

Dan orang yang amanah dianggap pengkhianat (penjahat/teroris)

Tersebarnya Pena (banyak buku diterbitkan)

Pasar-pasar (Mall, Plaza, Supermarket) Berdekatan

Penumpahan darah dianggap ringan

Makan riba

Jadi kalau kita perhatikan, contoh-contoh di atas jelas sudah kita jumpai di zaman kita
dewasa ini. Bahkan bila kita buka kitab para Ulama yang menghimpun hadits-hadits
mengenai tanda-tanda kecil Kiamat, lalu kita baca satu per satu hadits-hadits tersebut hampir

pasti setiap satu hadits selesai kita baca kita akan segera bergumam di dalam hati: Wah,
yang ini sudah..! Hal ini akan selalu terjadi setiap habis kita baca satu hadits. Laa haula wa
laa quwwata illa billah.
Jika tanda-tanda kecil Kiamat sudah hampir muncul seluruhnya berarti kondisi dunia dewasa
ini berada di ambang menyambut kedatangan tanda-tanda besar Kiamat. Dan bila asumsi ini
benar, berarti dalam waktu dekat kita semua sudah harus bersiap-siap untuk menyambut
datangnya tanda penghubung antara tanda-tanda kecil Kiamat dengan tanda-tanda besar
Kiamat, yaitu diutusnya Imam Mahdi ke tengah ummat Islam. Hal ini menjadi selaras dengan
isyarat yang diungkapakan Rasulullah shollallahu alaih wa sallam mengenai dua prakondisi menjelang diutusnya Imam Mahdi.




Aku kabarkan berita gembira mengenai Al-Mahdi yang diutus Allah ke tengah ummatku
ketika banyak terjadi perselisihan antar-manusia dan gempa-gempa. Ia akan memenuhi bumi
dengan keadilan dan kejujuran sebagaimana sebelumnya dipenuhi dengan kese-wenangwenangan dan kezaliman. (HR Ahmad)
Nabi shollallahu alaih wa sallam mengisyaratkan adanya dua prakondisi menjelang
diutusnya Imam Mahdi ke tengah ummat Islam. Kedua prakondisi tersebut
ialah pertama, banyak terjadi perselisihan antar-manusia dan kedua, terjadinya gempagempa. Subhaanallah. Jika kita amati kondisi dunia saat ini sudah sangat sarat dengan
perselisihan antar-manusia, baik yang bersifat antar-pribadi maupun antar-kelompok.
Demikian pula dengan fenomena gempa sudah sangat tinggi frekuensi berlangsungnya
belakangan ini.
Berarti kedatangan Imam Mahdi merupakan tanda Akhir Zaman yang jelas-jelas harus kita
antisipasi dalam waktu dekat ini. Dan jika sudah terjadi berarti kitapun harus segera
mempersiapkan diri untuk mematuhi perintah Rasulullah shollallahu alaih wa sallam yang
berkaitan dengan kemunculan Imam Mahdi. Kita diperintahkan untuk segera berbaiat dan
bergabung ke dalam barisannya sebab episode-episode berikutnya merupakan rangkaian
perang yang dipimpin Imam Mahdi untuk menaklukkan negeri-negeri yang dipimpin oleh
para Mulkan Jabriyyan (Para penguasa yang memaksakan kehendak dan mengabaikan
kehendak Allah dan RasulNya).

Ketika kalian melihatnya (Imam Mahdi) maka ber-baiat-lah dengannya walaupun harus
merangkak-rangkak di atas salju karena sesungguhnya dia adalah Khalifatullah AlMahdi. (HR Ibnu Majah)

Imam Mahdi akan mengibarkan panji-panji Al-Jihad Fi Sabilillah untuk memerdekakan


negeri-negeri yang selama ini dikuasai oleh para Mulkan Jabriyyan (Para penguasa yang
memaksakan kehendak dan mengabaikan kehendak Allah dan RasulNya).Beliau akan
mengawali suatu proyek besar membebaskan dunia dari penghambaan manusia kepada
sesama manusia untuk hanya menghamba kepada Allah semata, Penguasa Tunggal dan Sejati
langit dan bumi. Beliau akan memastikan bahwa dunia diisi dengan sistem dan peradaban
yang mencerminkan kalimatthoyyibah Laa ilaha illAllah Muhammadur Rasulullahdari ujung
paling timur hingga ujung paling barat.
Ghazawaat (perang-perang) tersebut akan dimulai dari jazirah Arab kemudian Persia (Iran)
kemudian Ruum (Eropa dan Amerika) kemudian terakhir melawan pasukan Yahudi yang
dipimpin langsung oleh puncak fitnah, yaitu Dajjal. Dan uniknya pasukan Imam Mahdi Insya
Allah akan diizinkan Allah untuk senantiasa meraih kemenangan dalam berbagai perang
tersebut.


Kalian akan perangi jazirah Arab dan Allah akan beri kemenangan kalian atasnya,
kemudian kalian akan menghadapi Persia dan Allah akan beri kemenangan kalian atasnya,
kemudian kalian akan perangi Ruum dan Allah akan beri kemenangan kalian atasnya,
kemudian kalian akan perangi Dajjal dan Allah akan beri kemenangan kalian atasnya. (HR
Muslim)

Lalu kapan Nabiyullah Isa alihis-salaam akan turun dari langit diantar oleh dua malaikat di
kanan dan kirinya? Menurut hadits-hadits yang ada Nabi Isa putra Maryam alihissalaam akan datang sesudah pasukan Imam Mahdi selesai memerangi pasukan Ruum
menjelang menghadapi perang berikutnya melawan pasukan Dajjal. Pada saat itulah Nabi
Isa alihis-salaam akan Allah taqdirkan turun ke muka bumi untuk digabungkan ke dalam
pasukan Imam Mahdi dan membunuh Dajjal dengan izin Allah.
Begitu Imam Mahdi dan pasukannya mendengar kabar bahwa Dajjal telah hadir dan mulai
merajalela menebar fitnah dan kekacauan di muka bumi, maka Imam Mahdi mengkonsolidasi
pasukannya ke kota Damaskus. Lalu pada saat pasukan Imam Mahdi menjelang sholat Subuh
di sebuah masjid yang berlokasi di sebelah timur kota Damaskus tiba-tiba turunlah Nabi
Isa alihis-salaam diantar dua malaikat di menara putih masjid tersebut. Maka Imam Mahdi
langsung mempersilahkan Nabi Isa alihis-salaam untuk mengimami sholat Subuh, namun
ditolak olehnya dan malah Nabi Isa alihis-salaam menyuruh Imam Mahdi untuk menjadi
imam sholat Subuh tersebut sedangkan Nabi Isa alihis-salaam makmum di
belakangnya. Subhanallah.
:
. :
Turunlah Isa putra Maryam alihis-salaam. Berkata pemimpin mereka Al-Mahdi: Mari
pimpin sholat kami. Berkata Isa alihis-salaam: Tidak. Sesungguhnya sebagian mereka
pemimpin bagi yang lainnya sebagai penghormatan Allah bagi Ummat ini. (Al Al-Bani
dalam As-Salsalatu Ash-Shohihah)
Saudaraku, marilah kita bersiap-siap mengantisipasi kedatangan tanda-tanda Akhir Zaman
yang sangat fenomenal ini. Tanda-tanda yang akan merubah wajah dunia dari kondisi penuh
kezaliman dewasa ini menuju keadilan di bawah naungan Syariat Allah dan kepemimpinan
Imam Mahdi beserta Nabiyullah Isa alihis-salaam.
Ya Allah, masukkanlah kami ke dalam barisan pasukan Imam Mahdi yang akan memperoleh
satu dari dua kebaikan: Isy Kariman (hidup mulia di bawah naungan Syariat Allah) au mut
syahidan (atau Mati Syahid). Amin ya Rabb

Jumat, 03 Juni 2011


Kriteria Pengikut Imam Zaman afs

Satu lagi syarat dan mukadimah lazim yang harus terpenuhi dalam
terwujudnya kebangkitan adalah adanya para pengikut yang baik untuk
mendukung pergerakan dan pelaksanaan roda pemerintahan. Dan jelas, saat
sebuah revolusi dunia yang global yang akan dipimpin oleh seorang pemimpin
ideal itu membutuhkan para pengikut yang sesuai dengannya. Dan tidak semua
orang yang mengklaim sebagai pengikut dapat hadir di barisan sang pemimpin.

Dalam hal ini, salah seorang sahabat Imam Jakfar Shadiq as yang bernama
Sahl bin Hasan Khurasani bertanya kepada beliau as: Apa yang mencegah anda
untuk mengambil kembali hak pasti (pemerintahan) anda, padahal ribuan bala
tentara dan pejuang berada di tangan anda? Imam Shadiq as memerintahkan
agar tempat pembuatan roti (tanur) api dinyalakan, saat api sudah berkobar,
beliau memerintahkan Sahl bin Hasan seraya berkata: wahai Khurasani, bangkit
dan masuklah ke tempat pembuatan roti (tanur) api itu. Sahl yang menganggap
Imam Shadiq as marah kepadanya, akhirnya meminta maaf kepada beliau as
dan berkata, tuanku, ampunilah diriku, dan jangan engkau azab aku dengan api!
Imam bersabda: aku ampuni engkau.
Pada saat itu, Harun al-Makki, salah seorang pengikut sejati Imam
memasuki rumah dan mengucapkan salam. Imam Jakfar Shadiq as menjawab
salam dan tanpa sebuah pendahuluan dan penjelasan, menyuruhnya seraya
bersabda: duduk di atas tempat pembuatan roti (tanur) itu!
Harun al-Makki tanpa menunggu lama-lama dan tanpa betanya lagi
melakukan apa yang diperintahkan oleh Imam Shadiq as. Imam as pada saat itu,
berdialog dengan laki-laki dari Khurasan itu dan menyebutkan kabar-kabar
tentang

bumi

itu,

beliau

menyampaikan

kabar

tersebut

dengan

begitu

gamblangnya seakan-akan dia melihatnya, sesaat kemudian beliau bersabda


kepada Sahl: bangkitlah wahai Khurasani dan lihat isi tempat pembuatan roti
(tanur)

itu! Sahl bangkit dan melihat isinya dan dia melihat Harun duduk

(dengan tenang) bersila!. Saat itu Imam Shadiq as bertanya kepadanya: di kota
Khurasan ada berapa orang yang sama seperti Harus? Orang Khurasan itu
berkata, sungguh demi Allah SWT satu orang pun tak dapat aku temukan di

sana, Imam bersabda: ketahuilah! Selagi kami tidak mendapatkan lima pengikut
setia, maka kami tidak akan pernah bangkit. Kami lebih mengetahui kapan kami
akan bangkit![1]
Oleh karena itu, sangat cocok sekali kalau sambil lalu, kami sebutkan ciriciri dan sifat para pengikut Imam Mahdi as menurut kaca mata riwayat-riwayat
para Imam Maksum as, sehingga dengan hal ini, kita dapat mengetahui posisi
kita sekarang dan kekurangan yang ada.
1.

Makrifat dan Ketaatan


Para pengikut Imam Mahdi as, memiliki pengetahuan tentang Allah SWT
dan Imamnya, serta dengan pengetahuan yang sempurna ini mereka hadir di
pentas kebenaran.
Imam

Ali

bin

Abi

Thalib

as

berkenaan

dengan

sifat

mereka

bersabda:mereka adalah orang-orang yang mengenal Allah SWT sebagaimana


mestinya.[2]
Pengetahuan dan keyakinan mereka terhadap Imam as sudah mendarah
daging dalam diri mereka. Pengetahuan ini, bukan hanya pengenalan nama, ciriciri fisik atau keturunan beliau as. Pengetahuan yang benar tentang wilayah dan
kepemimpinan Imam dan posisinya yang agung dalam dunia. Ini adalah
pengetahuan yang membuat mereka dicintai oleh beliau as. Dan membuat
mereka taat dan mematuhi segala perintahnya. Karena, mereka mengetahui
bahwa sabda Imam berarti firman Allah SWT dan menaati perintahnya sama
dengan menaati perintah-Nya.
Rasulullah Saw dalam menyifati para pengikut Imam as bersabda:mereka
selalu berusaha untuk menaati Imam mereka.[3]
2.

Ibadah dan Keteguhan


Para pengikut Imam Mahdi as, selalu meniru dan meneladani para
pemimpin Maksum as. Setiap hari dan malam selalu melantunkan dzikir indah.
Lagi-lagi Imam Shadiq as bersabda:pada pagi hari mereka beribadah sedang
pada siang harinya mereka selalu berpuasa.[4] Dalam riwayat yang lain beliau
as bersabda:dalam keadaan menunggang kudapun mereka berzikir kepada
Allah SWT.[5]

Begitulah dzikir kepada tuhan inilah yang menggembleng mereka


menjadi orang-orang luar biasa yang tak dapat digoyah oleh apapun juga. Dalam
hal ini Imam Shadiq as bersabda:mereka adalah orang-orang yang hati mereka
laksana besi.[6]
3.

Pengorbanan Jiwa dan Cinta Syahadah


Pengetahuan

mendalam

para

pengikut

terhadap

Imam

Mahdi

as,

membuat hati-hati mereka dipenuhi oleh kecintaan terhadap Imam as. Oleh
karena itu di medan peperangan beliau bagaikan permata yang diperebutkan
dan setiap orang siap untuk menjadi perisai Imam dari berbagai mara bahaya.
Imam Jakfar Shadiq as bersabda: para pengikut Imam Mahdi as, di
medan peperangan senantiasa melingkari beliau dan mereka membela beliau
dengan jiwa mereka..[7]

Beliau

as juga bersabda: mereka senantiasa

berharap agar mereka gugur syahid di jalan Allah SWT.[8]


4.

Keberanian dan Kejantanan


Para pengikut Imam Mahdi as seperti pemimpin mereka adalah orangorang pemberani dan pejuang gagah berani. Amirul Mukminin Ali bin Abi Thalib
as dalam menyifati mereka, bersabda: mereka semua adalah singa-singa yang
baru keluar dari hutan, dan jika mereka menginginkan, mereka dapat
memindahkan gunung (dari tempatnya).[9]

5.

Kesabaran dan Ketabahan


Telah

jelas,

perlawanan

dan

pembasmian

kezaliman

dunia

dan

pembentukan pemerintahan yang adil, pasti dipenuhi oleh berbagai kesulitan


yang tak sedikit. Dan para pengikut Imam Mahdi as dalam rangka mewujudkan
tujuan-tujuan global beliau as, rela menebus segalanya dengan jiwa dan raga
mereka. Akan tetapi, dengan keikhlasan dan keramah-tamahan, mereka
menganggap apa yang mereka lakukan tidaklah seberapa.
Imam Ali bin Abi Thalib as bersabda:mereka adalah sebuah kelompok
yang karena kesabaran dan ketabahan mereka di jalan Allah SWT, mereka tidak
pernah

merasa

berbuat

baik

(minnat)

terhadap

Allah.

Dan

untuk

mempersembahkan jiwanya ke haribaan Imam Mahdi as, mereka tidak pernah


membanggakan diri, dan tidak menganggap diri mereka besar.[10]

6.

Persatuan dan Kekompakan


Imam Ali bin Abi Thalib as berkenaan dengan persatuan dan kesatuan hati
para pengikut Imam Mahdi as, bersabda: mereka satu hati dan serasi satu
sama lain.[11]
Kekompakan, timbul karena kecongkakan dan kepentingan pribadi telah
hilang dari diri mereka. Dengan keyakinan yang benar mereka bangkit di bawah
satu panji dan untuk satu tujuan dan ini adalah salah satu faktor kemenangan
mereka atas lawan-lawan mereka.

7.

Zuhud dan Ketakwaan


Imam Ali bin Abi Thalib as saat menyifati para pengikut Imam Mahdi as
bersabda: Dia (Imam Mahdi as) telah mengambil baiat dari para pengikutnya
untuk tidak tertarik kepada (kemilau) emas dan perak serta tidak menumpuk
gandum.[12]
Mereka memiliki tujuan yang amat luhur dan untuk obsesi yang besar
mereka bangkit. Materi dan dunia tidak pernah menghalangi mereka untuk
mencapai tujuan tersebut. Oleh karena itu, mereka yang dengan melihat
gemerlap harta benda duniawi telah silau mata dan pandangannya, atau yang
goyah hatinya, orang-orang semacam ini tidak memiliki jalan untuk dapat
menjadi pengikut setia Imam Mahdi as.
Apa yang telah disebutkan tadi, sebagian dari ciri-ciri dan kriteria para
pengikut Imam Mahdi as. Dan dengan sifat-sifat yang disandang itu, mereka
akhirnya disanjung-sanjung dan dipuja di dalam berbagai riwayat para Imam
Maksum as.
Rasulullah Saw saat menyifati mereka, bersabda: Mereka adalah umat
terbaikku.[13]
Dan dalam sabda yang lain Imam Ali bin Abi Thalib as bersabda: Maka
ayah ibuku

tebusan

bagi sekelompok

orang

yang

nama mereka tidak

dikenal.[14]
Hanya saja, para pengikut Imam Mahdi as juga memiliki kelayakan dan
kapabilitas di dalam berbagai bidang. Di dalam riwayat yang tidak sedikit, Imam
Mahdi as selain memiliki 313 orang pengikut sejati yang menjadi pilar pokok

kebangkitan beliau, ada sebuah bala tentara sejumlah seribu pasukan. Di


samping itu juga, hadir para penunggang kuda yang sangat banyak dari
kalangan mukminin yang menanti datangnya bantuan dari Allah SWT.

Ciri-ciri Pengikut Imam Mahdi as


Di dalam al-Quran terdapat sebuah ayat yang menjelaskan pengikut idea imam Mahdi as, dan
jika ayat tersebut secara seksama diteliti maka dunia secara pasti sudah siapa menyambut
datangnya penyelamat akhir zaman, ayat tersebut terdapat dalam surat Maidah ayat ke-59,
Allah SWT berfirman kepada kaum mukmin secara langsung:wahai orang-orang yang
beriman barangsiapa diantara kalian murtad dan keluar dari Islam, maka Allah akan
membangkitkan sekelompok kaum yang memiliki criteria berikut ini:
1. tuhan mencintai mereka sebagaimana mereka juga mencintai tuhan.
mereka rendah hati dan kasih kepada sesame hamba beriman.
2. mereka kasar dan tak kenal pamrih atau basa-basi kepada para musuh.
3. senatiasa berjihad dan berjuang di jalan Allah SWT.
4. saat melakukan tugas dan kewajiban tidak pernah merasa takut.
Ini adalah anugerah tuhan yang Ia berikan kepad mereka yang disukaiNya.
Di dalam riwayat terdapat banyak hadis yang menjelaskn personifikasi dari ayat tadi. Ayat ini
menjelaskan cirri pengikut imam Mahdi as di mana dengan criteria seperti: mereka sangat
kuat menghadapi para murtad dan kaum penyimpang. Mereka berupaya semaksimal mungkin
sampai tetesan darah yang terakhir untuk mewujudkan pemeritahan berkeadilan imam Mahdi
as.
Dalam sebuah riwayat imam Shadiq as bersabda: sahibuz zaman dengan adanya para
pengikut seperti ini sadar dan gagah berani- terjaga dari konspirasi musuh.
Ciri pertama: kecintaan mereka, tidak ada sesuatu apapun yang mereka pikirkan selain tuhan,
yang oleh karena tuhan cinta kepada mereka. Dan pasti kalau jiwa dan semagat ini akan
muncul dengan dilandasi keimanan dan jiwa pasrah tawakal yang merupakan factor
terbesar dalam bergerak dan beramal.
Ciri kedua: ikatan moral, dan kesatuan barisan diantara kawan yang sangat berpengaruh
positif bagi pergerakan.
Ciri ketiga: tidak adanya kompromi bagi lawan mukmin, tidak barat dan tidak pula timur,
yang akhirnya berakhir dengan kekalahan musuh.
Ciri keempat: perlawanan dan perjuangan yang tak henti-hentinya.

Dan yang terakhir dan sangat penting, adalah kepastian dan keteguhan para pengikut imam,
mereka tidak pernah ada rasa basa-basi, menjaga pekerjaan, mudah terhasut, ikut-ikutan, dan
tidak gentar ejekan mereka dan dengan langkah-langkah pasti mereka ambil di atas jalan
yang lurus dan bisikan kanan dan kiri tak lagi dapat berdampak bagi mereka.

Anda mungkin juga menyukai