Anda di halaman 1dari 4

Pemantauan Kualitas Udara Melalui Kinerja

Lalu Lintas
Sesuai dengan PP No. 41 tahun 1999 tentang pengendalian pencemaran
udara merupakan tanggung jawab pemerintah kota/kabupaten. Pembinaan dan
pengawasan merupakan tanggung jawab dari pemerintah provinsi. Dalam rangka
mengevaluasi pemerintah kota dalam melaksanakan pengendalian pencemaran
udara maka kementrian lingkungan hidup ( KLH ) melaksanakan program
evaluasi kualitas udara perkotaan yang merupakan bagian dari pengendalian
pencemaran udara sumber bergerak atau sector transportasi. Untuk menilai
keberhasilan Pemkot dalam melaksanakan pengendalian kualitas udara maka
dipilih 4 indikator yang mewakili :
1.
2.
3.
4.

Kualitas Udara Jalan Raya


Penataan BME kendaraan bermotor, Uji Emisi
Kinerja Lalu Lintas
Kualitas Bahan Bakar

Prinsip pemilihan lokasi


Dalam penentuan lokasi pengambilan contoh uji, yang perlu diperhatikan adalah
bahwa data yang diperoleh harus dapat mewakili daerah yang sedang dipantau,
yang telah memenuhi persyaratan yang ditetapkan.

Lokasi pengambilan contoh uji


Titik pemantauan kualitas udara ambien ditetapkan dengan mempertimbangkan :

faktor meteorologi (arah dan kecepatan angin),

faktor geografi seperti topografi, dan

tats guns lahan.


Kriteria berikut ini dapat dipakai dalam penentuan suatu lokasi pemantauan
kualitas udara ambien:

Area dengan konsentrasi pencemar tinggi. Daerah yang didahulukan untuk


dipantau hendaknya daerah-daerah dengan konsentrasi pencemar yang tinggi.
Satu atau Iebih stasiun pemantau mungkin dibutuhkan di sekitar daerah yang
emisinya besar.

Area dengan kepadatan penduduk tinggi. Daerah-daerah dengan kepadatan


penduduk yang tinggi, terutama ketika terjadi pencemaran yang berat.

Di daerah sekitar lokasi penelitian yang diperuntukkan untuk kawasan


studi maka stasiun pengambil contoh uji perlu ditempatkan di sekeliling
daerah/kawasan.

Di daerah proyeksi. Untuk menentukan efek akibat perkembangan


mendatang dilingkungannya, stasiun perlu juga ditempatkan di daerah-daerah
yang diproyeksikan.

Mewakili seluruh wilayah studi. Informasi kualitas udara di seluruh


wilayah studi harus diperoleh agar kualitas udara diseluruh wilayah dapat
dipantau (dievaluasi).

Persyaratan pemilihan lokasi pengambilan contoh uji


Beberapa petunjuk yang dapat digunakan dalam pemilihan titik pengambilan
contoh uji adalah:

Hindari tempat yang dapat merubah konsentrasi akibat adanya absorpsi,


atau adsorpsi (seperti dekat dengan gedung-gedung atau pohon-pohonan).

Carilah tempat yang memiliki arus lalu lintas yang cukup pada ramai
terutama pada jam-jam sibuk sehingga bias didapatkan hasil yang maksimal oleh
karna menggunakan metode survei lalu lintas

Hindari tempat yang dapat mengganggu konsentrasi penglihatan saat


sedang mencatat kendaraan yang lewat

Apabila pemantauan bersifat kontinyu, maka pemilihan lokasi harus


mempertimbangkan perubahan kondisi peruntukan pada masa dating
Pelaporan

Catat pada buku kerja hal-hal sebagai berikut:

Nama lokasi.

Tanggal pengukuran.

Nama petugas.

Catatan fasilitas pemantauan (fasilitas sampling, jarak titik pengambilan


contoh uji dari bangunan, pohon).

Data kondisi meterologi.

Denah lokasi.

Anda mungkin juga menyukai