Fakultas
Ekonomi dan
Bisnis
Program
Studi
Magister
Manajemen
Tatap
Muka
13
Abstract
Disusun Oleh
Dr. Kasmir, SE.MM
Kompetensi
201
3
Kode
MK
31059
http://www.mercubuana.ac.id
A. LATAR BELAKANG
Dalam praktiknya aktifitas karyawan bekerja paling sedikit 8 jam perhari, yang dipenuhi
dengan berbagai kesibukan untuk mengerjakan tugas-tugas yang dibebankan kepadanya.
Bahkan terkadang lama bekerja menjadi bertambah, jika ada tugas tambahan yang harus
dikerjakan segera, dan dalam hal ini karyawan mengambil jam kerja lembur. Selama bekerja
banyak resiko yang dihadapi karyawan, yang bahkan terkadang dapat mengancam
keselamatan jiwa dan raganya. Adalah kewajiban perusahaan untuk melindungi karyawan
selama jam kerja, bahkan karyawan juga dilindungi keselamatannya selama menuju dan pulang
dari tempat kerja.
Keselamatan kerjan yang dilakoni karyawan biasanya tergantung lingkungan dimana
dia bekerja. Hal ini disebabkan lingkungan kerja akan memengaruhi keselamatan kerja
karyawan. Artinya lingkungan kerja harus dapat menjaga dan melindungi karyawan dari
kecelakaan kerja. Dalam praktiknya lingkungan kerja meliputi kondisi sebagai berikut :
1.
2.
3.
4.
Didalam kantor
Didalam pabrik
Didalam gudang
Atau dilapangan
Resiko yang dihadapi masing-masing lingkungan kerja bervariasi satu sama lainnya,
tergantung dari jenis pekerjaan yang dikerjakan. Kondisi kerja didalam kantor relatif memiliki
resiko yang relatif rendah dibandingkan dengan tempat lain.
dengan jika bekerja dipabrik atau dilapangan. Resiko di pabrik atau dilapangan memiliki resiko
kerja yang cukup tinggi, bahkan dapat mengancam kesehatan dan jiwa karyawan setiap waktu.
Keselamatan kerja yang tidak atau kurang terjamin akan membuat karyawan kurang
bersemangat untuk bekerja. Bahkan bukan tidak mungkin banyak karyawan yang tidak serius
untuk bekerja, karena selalu diliputi rasa was-was akan terjadinya kecelakaan. Oleh karena itu
keselamatan kerja perlu diutamakan oleh setiap perusahaan apapun jenisnya.
Keselamatan kerja perlu dibudayakan agar mampu meminimalkan kecelakaan kerja.
Karyawan perlu diberikan sosialisasi terlebih dulu tentang keselamatan kerja, sebelum
karyawan bekerja. Hal ini penting agar dalam bekerja karyawan dapat memahami, mematuhi
dan melaksanakan keselamatan kerja dengan sebaik-baiknya.
Memang dalam praktiknya keselamatan kerja sudah dinomor satukan oleh perusahaan
sebelum karyawan memulai kerja, terutama yang bekerja dipabrik, gudang atau dilapangan.
Tidak heran jika ditempat-tempat tertentu ditiuliskan kata-kata safety fist yang artinya
utamakan keselamatan kerja. Hal ini menunjukkan bahwa kepedulian perusahaan terhadap
keselamatan kerja karyawan cukup baik.
Banyak faktor yang menyebabkan kecelakaan kerja dan bukan hanya karena
disebabkan perusahaan kurang memedulikan program keselamatan kerja. Kecelakaan kerja
201
3
http://www.mercubuana.ac.id
seringkali terjadi akibat dari karyawan tidak memedulikan atau memperhatikan petunjuk
keselamatan kerja. Walaupun terkadang ada kecelakaan yang terjadi, sekalipun sudah
mematuhi aturan tentang keselamatan kerja yang ada, namun jumlahnya tidak sedemikian
banyak
Kesehatan karyawan juga perlu diperhatikan dengan kondisi kerja yang ada. Jangan
sampai lingkungan kerja akan memengaruhi kesehatan karyawan. Seringkali karyawan masuk
kesuatu ruangan yang justru akan membuatnya sakit, karena udara yang kurang baik atau
menyesakkan.
Disamping kewajiban perusahaan untuk menyediakan berbagai fasilitas yang
berhubungan keselamatan kerja, juga terdapat banyak larangan yang juga harus dipatuhi oleh
karyawan dan semua pihak yang terlibat. Misalnya larangan yang ditetapkan oleh pemerintah
dalam rangka melindungi pekerja dari kecelakaan kerja. Hal ini penting untuk dipatuhi karena
jika larangan ini dilanggar maka keselamatan dan kesehatan kerja tidak terjamin, sebagai
contoh misalnya larangan memperkerjakan anak-dibawah umur.
201
3
http://www.mercubuana.ac.id
Keselamatan
kerja
adalah
merupakan
aktifitas
perlindungan
karyawan
secara
menyeluruh. Artinya perusahaan berusaha untuk menjaga jangan sampai karyawan mendapat
suatu kecelakaan pada saat menjalankan aktifitasnya.
Kesehatan kerja adalah upaya untuk menjaga agar karyawan tetap sehat selama
bekerja. Artinya jangan sampai kondisi lingkungan kerja akan membuat karyawan tidak sehat
atau sakit.
tersebut akan ikut mengingatkan karyawan dalam bekerja. Penempatan rambu-rambu kerja
harus mudah dilihat dan jelas tanpa ada hambatan atau halangan.
201
3
http://www.mercubuana.ac.id
kecelekaan kerja, menjadi relatif kecil dan dapat diminimalkan, sehingga mengurangi biaya
pengobatan dan kesempatan kerja karyawan yang hilang.
7. Menghindari kecelakaan kerja.
Artinya kepatuhan karyawan kepada aturan kerja termasuk memperhatikan rambu-rambu
kerja yang telah dipasang. Kemudian
dengan sebaik-baiknya sesuai aturan yang telah ditetapkan, sehingga kecelakaan kerja
dapat diminimalkan. Bisanya kecelakaan akan terjadi karena karyawan lalai menggunakan
prosedur dan peralatan kerja, seperti tidak mereka peralatan pengaman dalam bekerja.
8. Menghindari tuntutan pihak-pihak tertentu
Artinya jika terjadi sesuatu seperti kecelakaan kerja yang seringkali yang disalahkan adalah
pihak perusahaan. Dengan adanya program program keselamatan dan kesehatan kerja ini
maka tuntutan karyawan akan keselamatan dan kesehatan kerja dapat diminimalkan, karena
karyawan sudah menyetujui terhadap aturan yang berlaku diperusahaan tersebut , sehingga
sudah tahu resiko yang akan dihadapinya.
Jadi adalah kewajiban setiap karyawan untuk mematuhi apa yang telah dibuat
perusahan. Kepatuhan karyawan untuk menggunakan semua peralatan kerja dengan sebaikbaiknya, bukan hanya menguntungkan karyawan semata, akan tetapi juga terhadap aktifitas
kerja. Sebaliknya bagi perusahaan merupakan kewajiban untuk membuat program keselamatan
dan kesehatan kerja dengan sebaik-baiknya termasuk terus melakukan proses pengawasan.
Hal ini penting dilakukan agar masing-masing pihak tidak ada yang dirugikan.
http://www.mercubuana.ac.id
terbaca oleh setiap orang. Tujuan tidak lain adalah untuk menghindari pekerja atau karyawan dari
segala resiko yang mungkin dihadapinya.
Dalam praktiknya resiko yang dihadapi pekerja beraneka ragam. Dalam praktiknya paling
tidak terdapat 2 hal penyebab resiko kecelakaan kerja yaitu :
1. Unsur sengaja,
Artinya karyawan sengaja melakukan kesalahan pada saat bekerja. Kesengajaan ini
diakibatkan karena karyawan memang tidak suka dengan perusahaan, sehingga
kemarahannya dilampiaskan kepada peralatan kerja. Akibatnya pihak lain yang menjadi
koban dari kemarahan tersebut. Unsur sengaja ini memang agak sulit untuk dibuktikan, akan
tetapi perusahaan perlu mencegah dengan cara melihat gejala-gejala yang ada disetiap
perusahaan sedini mungkin, sehingga dapat dicegah.
2. Unsur tidak sengaja
Artinya kejadian yang menimpa karyawan pada saat bekerja dilakukan secara tidak sengaja.
Misalnya karena peralatan yang digunakan rusak sehingga tidak dapat digunakan. Atau
dalam hal ini karyawan lalai untuk melakukan atau menggunakan peralatan kerja
sebagaimana mestinya. Akibatnya akan menimbulkan kecelakaan kerja yang tidak
diinginkan.
Terdapat berbagai jenis atau tipe kecelakaan yang sering timbul dengan berbagai jenis
pekerjaan. Adapun tipe kecelakaan kerja yang sering terjadi yang dikutip dari sumber
kemenkertrans adalah :
1. Terbentur pada umumnya menunjukkan kontak atau persinggungan dengan benda tajam
2.
3.
4.
5.
6.
7.
http://www.mercubuana.ac.id
Pada dasarnya bahwa keselamatan kerja karyawan sangat tergantung kepada faktor lain,
yang yang terlibat langsung dengan pekerjaan maupun yang tidak langsung. Artinya bahwa
keefektifan program keselamatan sangat dipengaruhi variabel lain. Demikian pula sebaliknya
bahwa program keselamatan juga dapat memengaruhi variabel lainnya.
Berikut ini akan diuraikan faktor-faktor yang memengaruhi keselamatan kerja karyawan
yaitu.
1. Kelengkapan peralatan kerja
Maksudnya adalah bahwa peralatan keselamatan kerja yang lengka sangat diperlukan.
Artinya makin lengkap peralatan keselamatan kerja yang dimiliki, maka keselamatan kerja
makin baik. Demikian pula sebaliknya jika perlengkapan keselamatan kerja tidak lengkap
atau kurang, maka keselamatan kerja juga ikut terjamin.
2. Kualitas peralatan kerja
Artinya disamping lengkap peralatan kerja yang dimiliki juga harus diperhatikan kualitas dari
perlengkapan keselamatan kerja. Kualitas dari peralatan keselamatan kerja akan
memengaruhi keselamatan kerja itu sendiri. Makin tidak berkualitas perlengkapan
keselamatan kerja maka keselamatan kerja karyawan makin tidak terjamin. Guna
meningkatkan kualitas perlengkapan kerja, maka diperlukan pemeliharaan perlengkapan
secara terus menerus
3. Kedisiplinan karyawan
Maksudnya hal berkaitan dengan perilaku karyawannya dalam menggunakan peralatan
keselamatan kerja. Karyawan yang kurang disiplin dalam menggunakan perlengkapan
keselamatan kerja, maka keselamatan kerjanya makin tak terjamin. Artinya timbul resiko
kecelakaan makin besar dan sering terjadi. Demikian pula sebaliknya bagi karyawan yang
disiplin, akan keselamatan kerjanya makin terjamin. Pengggunaan perlengkapan kerja
sebaiknya dilakukan pengawasan untuk menghindari, lupa dan kelalaian karyawan.
4. Ketegasan pimpinan
Maksudnya dalam hal ini ketegasan pimpinan dalam menerapkan aturan penggunaan
peralatan kesempatan kerja. Makin tidak disiplinnya pimpinan untuk mengawasi dan
menindak anak buahnya yang melanggar ketentuan digunakannya perlengkapan kerja maka
akan berpengaruh terhadap keselamatan kerja karyawan. Karena pimpinan yang tegas akan
memengaruhi karyawan untuk menggunakan pelengkapan keselamatan kerja, demikian pula
sebaliknya jika pimpinannya tidak tegas, maka karyawan banyak yang bertindak masa
bodoh, akibatnya keselamatan kerjanya menjadi tidak terjamin.
5. Semangat kerja
Artinya dengan peralatan keselamatan kerja yang lengkap, baik dan sempurna maka akan
memberikan semangat kerja yang tinggi. Hal ini disebabkan karyawan merasa nyaman dan
aman dalam bekerja. Demikian pula sebaliknya jika peralatan keselamatan kerja yang
lengkap, baik dan sempurna maka semangat kerja karyawan juga akan turun.
6. Motivasi kerja
Maksudnya sama dengan semangat kerja, motivasi karyawan untuk bekerja juga akan kuat
jika peralatan keselamatan kerja yang lengkap, baik dan sempurna. Demikian pula
201
3
http://www.mercubuana.ac.id
sebaliknya jika peralatan keselamatan kerja yang lengkap, baik dan sempurna maka
motivasi kerja karyawan juga akan lemah.
7. Pengawasan
Artinya setiap karyawan harus diawasi dalam menggunakan peralatan keselamatan kerja.
Jika tidak diawasi banyak karyawan yang melanggar. Hal ini tentu kan memengaruhi
keselamatan kerjanya, terutama bagi mereka yang tidak terawasi secara baik. Pengawasan
dapat dilakukan oleh pimpinan atau menggunakan peralatan seperti CCTV ditempat-tempat
tertentu.
8. Umur alat kerja
Maksudnya umur dari peralatan kerja juga akan memengaruhi keselamatan kerja karyawan.
Peralatan kerja yang sudah melewati umur ekonomisnya maka akan membahayakan
keselamatan kerja karyawan, demikian pula sebaliknya. Oleh karena sebaiknya peralatan
yang sudah lewat umur ekonomisnya harus diganti dengan yang baru, sekalipun masih
kelihatan baik.
dibuat, dicoba, dipakai atau dipergunakan mesin, pesawat, alat, perkakas, peralatan atau
instalasi yang berbahaya atau dapat menimbulkan kecelakaan atau peledakan;
2.
3.
4.
5.
dilakukan usaha pertambangan dan pengolahan : emas, perak, logam atau bijih logam
lainnya, batu-batuan, gas, minyak atau minieral lainnya, baik di permukaan atau di dalam
bumi, maupun di dasar perairan;
6.
201
3
http://www.mercubuana.ac.id
7.
dikerjakan bongkar muat barang muatan di kapal, perahu, dermaga, dok, stasiun atau
gudang;
8.
9.
10.
dilakukan pekerjaan di bawah tekanan udara atau suhu yang tinggi atau rendah;
11.
12.
13.
terdapat atau menyebar suhu, kelembaban, suhu, kotoran, api, asap, uap, gas,
hembusan angin, cuaca, sinar atau radiasi, suara atau getaran;
14.
15.
dilakukan pemancaran, penyinaran atau penerimaan radio, radar, televisi, atau telepon;
16.
17.
18.
diputar film, pertunjukan sandiwara atau diselenggarakan reaksi lainnya yang memakai
peralatan, instalasi listrik atau mekanik.
Dengan peraturan perundangan dapat ditunjuk sebagai tempat kerja, ruangan-ruangan
atau lapangan-lapangan lainnya yang dapat membahayakan keselamatan atau kesehatan yang
bekerja atau yang berada di ruangan atau lapangan itu dan dapat dirubah perincian tersebut.
Kemudian hal lain juga diatur yang berkaitan dengan syarat- syarat keselamatan kerja.
Dalam Praktiknya keselamatan kerja yang ditetapkan oleh setiap perusahaan adalah mencegah,
atau memberi pertolongan, menyelenggarakan dan mengamankan aktifitas perusahaan. Oleh
karena keselamatan kerja yang dimiliki harus memiliki syarat-syarat seperti yang telah ditetapkan
pemerintah melalui undang-undang.
Adapun syarat-syarat keselamatan kerja menurut Undang-undang Nomor 1 Tahun 1970
adalah untuk :
1.
2.
3.
4.
memberi kesempatan atau jalan menyelamatkan diri pada waktu kebakaran atau
kejadian-kejadian lain yang berbahaya;
201
3
5.
6.
http://www.mercubuana.ac.id
7.
mencegah dan mengendalikan timbul atau menyebar luasnya suhu, kelembaban, debu,
kotoran, asap, uap, gas, hembusan angin, cuaca, sinar radiasi, suara dan getaran;
8.
mencegah dan mengendalikan timbulnya penyakit akibat kerja baik physik maupun
psychis, peracunan, infeksi dan penularan.
9.
10.
11.
12.
13.
memperoleh keserasian antara tenaga kerja, alat kerja, lingkungan, cara dan proses
kerjanya;
14.
15.
16.
17.
18.
10
http://www.mercubuana.ac.id
3. segala pekerjaan yang memanfaatkan, menyediakan, atau melibatkan anak untuk produksi
dan perdagangan minuman keras, narkotika, psikotropika, dan zat adiktif lainnya; dan/atau;
4. semua pekerjaan yang membahayakan kesehatan, keselamatan, atau moral anak.
Disamping larangan diatas, ada larangan lainnya yang tidak boleh dilanggar menurut
undang-undang yaitu :
1.
Pekerja/buruh perempuan yang berumur kurang dari 18 (delapan belas) tahun dilarang
2.
11
http://www.mercubuana.ac.id
Artinya karyawan yang menggunakan peralatan keselamatan kerja harus diawasi secara
ketat. Mengapa demikian? Karena kebanyakan karyawan lupa atau lalai tidak menggunakan
peralatan kerja atau tidak menggunakan secara benar. Bahkan terkadang ada unsur
kesengajaan untuk tidak menggunakan dengan berbagai alasan, misalnya karena alasan
merepotkan.
6. Memberikan sangsi bagi yang melanggar
Artinya ada semacam sangsi atau tindakan bagi mereka yang tidak menggunakan peralatan
bekerja selama bekerja. Sangsi ini bertujuan agar yang bersangkutan selalu ingat untuk
menggunakan peralatan kerja. Lebih dari itu sangsi juga dapat memberikan efek pelajaran
bagi karyawan bila melakukan hal yang sama.
Daftar Pustaka
Antony. William P. Human Resources Management. New York ; The Dryden Press 2010
Dessler, Gary. Human Resource Management 8th. New Jersey:Prentice Hall International.,Inc.,
2013.
Gomes,Luis R, David B Balkin, Robert L Cardy. Managing Human Resources 5th. Singapore :
Prentice Hall International.,inc., 2007.
Ivancevich,John
M.
Human
Resources
Management
10th.
Singapore:
McGraw-Hill
International.,inc., 2008..
Mello, Jeffrey A, Strategic Human Resource Management,Fourth Edition, USA; Cengage learning
2015
Noe, et al. Human Resources Management. New York : McGraw-Hill Companies, Inc., 2014
Stone, J Raymond. Human Resources Management. Australia: John wiley & Son.,inc., 2005.
Undang-undang Republik Indonesia Nomor 13 Tahun 2003
Undang-undang Republik Indonesia Nomor 1 Tahun 1970
Undang-undang Republik Indonesia No 13 Tahun 2003.
PP Nomor 46 Tahun 2011
Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 2 Tahun 2004
201
3
12
http://www.mercubuana.ac.id
201
3
13
http://www.mercubuana.ac.id