[DEMOKRASI]
Stephanie
545150010
Kevin Oktavian
545150011
Ivonne Maria
545150015
Valentino Wijaya
545150016
Cynthia Nerissa
545150020
Stephen Alexander
545150031
Wesley Yuwono
545150036
Elisa Lavenia
615150005
Shinca
615150022
Alice Tandri
615150107
Faustina
615150110
Pendidikan Kewarganegaraan
R. Rahaditya, S.H., M.H.
Universitas Tarumanagara
Jakarta, Indonesia
2016
DEMOKRASI
Stephanie
545150010
Kevin Oktavian
545150011
Ivonne Maria
545150015
Valentino Wijaya
545150016
Cynthia Nerissa
545150020
Stephen Alexander
545150031
Wesley Yuwono
545150036
Elisa Lavenia
615150005
Shinca
615150022
Alice Tandri
615150107
Faustina
615150110
Universitas Tarumanagara
Jakarta Barat, Indonesia
2016
DAFTAR ISI
Cover..........................................................................................................................................i
Halaman Gambar.......................................................................................................................2
Halaman Judul..........................................................................................................................3
Daftar Isi...................................................................................................................................4
Kata Pengantar.........................................................................................................................5
Bab I Pendahuluan....................................................................................................................6
Bab II Isi...................................................................................................................................7
Bab III Kesimpulan.................................................................................................................26
Penutup...................................................................................................................................27
Daftar Pustaka.........................................................................................................................28
Kata Pengantar
Puji dan syukur saya panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa atas selesainya makalah
yang berjudul "Demokrasi". Atas dukungan moral dan materi yang diberikan dalam
penyusunan makalah ini, maka kami mengucapkan banyak terima kasih kepada pihak pihak
yang telah terlibat secara langsung maupun tidak langsung dalam pembuatan makalah ini dan
tidak lupa saya berterima kasih kepada Bapak R. Rahaditya, S.H., M.H yang telah
memberikan tugas ini kepada kami.
Dengan kemajuan teknologi saya dapat mengumpulkan banyak informasi-informasi
yang dapat di update setiap saat. Makalah ini telah disempurnakan dengan memperbaiki katakata yang salah, yang didapatkan melalui website website dan sumber-sumber informasi
lainnya.
Kami sangat berharap makalah ini dapat berguna dalam rangka menambah wawasan
serta pengetahuan kita mengenai informasi seputar demokrasi. Kami juga menyadari
sepenuhnya bahwa di dalam makalah ini terdapat kekurangan dan jauh dari kata sempurna.
Semoga makalah sederhana ini dapat dipahami bagi siapapun yang membacanya.
Sekiranya makalah yang telah disusun ini dapat berguna bagi kami sendiri maupun orang
yang membacanya. Sebelumnya kami mohon maaf apabila terdapat kesalahan kata-kata yang
kurang berkenan dan kami memohon kritik dan saran yang membangun demi perbaikan di
masa depan.
Penulis
BAB I
PENDAHULUAN
5
1.1
Latar Belakang
Demokrasi merupakan suatu terminologi yang sarat dengan makna hal ini
disebabkan oleh pengertiannya yang berkaitan erat dengan sistem sosial yang
mendukungnya. Terlebih pada saat ini hampir semua negara yang ada di dunia
menyatakan bahwa sistem pemerintahannya adalah demokrasi sebagaimana yang
dinyatakan oleh Sri Soemantri bahwa sekarang ini tidak ada satupun negara di dunia
ini yang tidak berasakan demokrasi. Meskipun arti yang diberikan kepada demokrasi
tersebut tidak sama, namun setiap negara akan selalu mengatakan bahwa negaranya
berdasarkan pada azas-azas demokrasi (Sri Soemantri 1992).
Dapat pula kita ketahui bahwa demokrasi merujuk kepada konsep kehidupan
negara dan masyarakat. Pada suatu negara yang sistem pemerintahannya demokrasi
maka warga negaranya turut berpartisipasi dalam pemerintahan melalui para wakilwakilnya yang berada di DPR yang telah dipilih melalui proses pemilihan umum.
Pemerintahan dalam negara demokrasi pada umumnya menjamin terciptanya
keadilan, penegakan Hukum dan Hak Asasi Manusia.
1.2
Rumusan Masalah
1. Apakah makna demokrasi itu?
2. Apa itu demokratisasi?
3. Bagaimana pelaksanaan demokrasi di Indonesia?
4. Bagaimana landasan sistem politik demokrasi di Indonesia?
5. Apa pendidikan demokrasi dan hal-hal yang berkaitan dengan hal tersebut?
1.3
Tujuan Makalah
Penulisan dari makalah ini bertujuan untuk menambah wawasan dan
pengetahuan mengenai hal-hal yang berhubungan dengan demokrasi.
BAB II
ISI
2.1
Makna Demokrasi
rakyat. Jadi pemerintahan yang menempatkan rakyat sebagai pemegang kekuasaan tertinggi
sehingga disebut pemerintahan demokrasi.
Kebebasan dan persamaan adalah fondasi demokrasi, kebebasan dianggap sebagai
sarana mencapai kemajuan dengan memberikan hasil maksimal dari usaha orang tanpa
adanya pembatasan dari penguasa. Jadi bagian yang tak terpisahkan dari ide kebebasan
adalah pembatasan kekuasaan penguasa politik.
f. Mobokrasi/ Okhlokarsi adalah suatu bentuk pemerintahan yang dipegang oleh rakyat
tetapi rakyat yang tidak tahu apa-apa, rakyat yang tidak berkependidikan, tidak paham
tentang pemerintahan yang akhirnya pemerintahan yang dijalankan tidak berhasil
untuk kepentingan orang banyak.
Bentuk pemerintahan yang baik adalah monarki, aristokasi, demokrasi. Sedangkan
bentuk pemerintahan yang buruk adalah tirani, oligarki, mobokrasi. Bentuk-bentuk
pemerintahan seperti itu sudah tidak dianut lagi oleh banyak negara saat ini.
Adapun bentuk pemerintahan yang dianut oleh banyak negara saat ini seperti yang
dinyatakan oleh Machiavelli, yaitu:
a. Monarki, bentuk pemerintahan yang besifat kerajaan dengan pemimpin negara yang
bergelar raja, ratu, kaisar, atau sultan. Penunjukkan pemimpin negara didasarkan pada
keturunan atau warisan. Contoh: di negara Inggris, Malaysia, Jepang, Arab Saudi.
b. Republik merupakan bentuk pemerintahan yang dipimpin oleh seorang presiden atau
perdana menteri. Penunjukkan pemimpin Negara berdasarkan pemilihan. Contoh: di
negara Amerika Serikat dan Indonesia.
10
sistem diktaktor, rezim militer, rezim satu partai, monarki absolut, dan sistem
komunis.
Adapun
prinsip-prinsip
pokok
sistem
politik
demokras
adalah
sebagai
berikut:
1) Pembagian kekuasaan; kekuasaan eksekutif, legislatif, dan yudikatif berada pada
bagian yang berbeda.
2) Pemerintahan konstitusional; pemerintahan yang berdasar pada undang-undang dasar;
3) Pemerintahan berdasarkan hukum; Rechtsstaat (Bahasa Belanda) atau RuleofLaw
(Bahasa Inggris);
4) Pemerintahan mayoritas.
5) Pemerintahan dengan diskusi.
6) Pemilihan umum yang bebas.
7) Partai politik lebih dari satu (multi partai) dan mampu menjalankan fungsinya.
8) Manajemen yang terbuka.
9) Pers yang bebas.
10) Pengakuan terhadap hak-hak minoritas.
Kebalikan dari prinsip-prinsip sistem politik demokrasi adalah kediktaktoran yang
berlaku pada sistem politik otoriter atau totaliter. Prinsip-prinsip ini bisa juga disebut sebagai
prinsip sistem politik nondemokrasi, yaitu sebagai berikut:
1) Pemusatan kekuasaan, yaitu kekuasaan legislatif, eksekutif, dan yudikatif menjadi
satu, yang artinya ketiganya dipegang oleh satu badan.
2) Pemerintahan berdasarkan kekuasaan tidak berdasarkan konstitusi.
3) Terciptanya prinsip negara kekuasaan (Rule of Power) bukan negara hukum (Rule of
Law).
4) Pembentukkan pemerintahan melalui dekrit bukan melalui pemilihan.
5) Pemilihan umum tidak demokratis.
6) Terdapat satu partai politik.
7) Tidak adanya kebebasan pers, kebebasan pers sangat dibatasi.
8) Tidak ada perlindungan terhadap hak asasi manusia.
9) Badan peradilan yang tidak bebas dan dapat diintervensi oleh penguasa.
10) Mekanisme dalam kehidupan politik yang tidak pernah berubah.
5. Demokrasi sebagai Standar Perilaku
Dewasa ini demokrasi tidak hanya sekedar dipahami sebagai sistem politik saja,
namun demokrasi telah dapat dipahami sebagai standar perilaku dan pandangan hidup (way
of life). Sehingga tentunya membutuhkan usaha nyata dari setiap warga masyarakat ataupun
penyelenggara negara untuk senantiasa berperilaku demokratis, yang maksudnya adalah
dalam melakukan berbagai perbuatan senantiasa berdasarkan pada nilai-nilai demokrasi yang
11
ada terlebih bagi kita yang hidup di negara Indonesia yang menganut sistem demokrasi
Pnacasila.
Penerapan nilai-nilai demokrasi dapat menciptakan perilaku warga masyarakat yang
demokratis di mana perilaku itu akan membentuk budaya atau kultur demokrasi.
2.2
Demokratisasi
Demokratisasi adalah proses mengimplementasikan demokrasi sebagai sistem politik
dalam kehidupan bernegara. Miriam Budiarjo menyatakan bahwa dalam sistem politik
demokrasi perlu dibentuk lembaga-lembaga demokrasi untuk melaksanakan nilai-nilai
demokrasi. Contoh lembaga demokrasi adalah pemerintah, partai politik, pers, dewan
perwakilan rakyat, dan lembaga peradilan.
Demokratisasi adalah proses pendemokrasian segenap rakyat untuk turut serta dalam
pemerintahan melalui wakil-wakilnya atau turut serta dalam berbagai bidang kegaitan
(masyarakat/negara) baik langsung atau tidak langsung, dengan mengutamakan persamaan
hak dan kewajiban serta perlakuan yang sama bagi warga negara. Pengertian demokrasi juga
dapat dikatakan sebagai proses menuju demokrasi yang disebut sebagai demokratisasi. Dalam
menuju ke demokrasi yang kita dambakan merupakan proses yang tidaklah mudah.
Demokratisasi merupakan jalan keluar dari otoritarianisme, disebabkan, demokratisasi
adalah proses yang mengembalikan hak-hak rakyat, sehingga mengapa banyak rakyat yang
menyukai demokrasi, sedangkan dibawah pemerintahan yang sifatnya atau bentuknya otoriter
dengan meniadakan demokrasi, menyebabkan hak-hak rakyat untuk berpartisipasi dalam
kegiatan politik, kebudayaan, atau ekonomi dibatasi. Karena itu dukungan terhadap
demokratisasi akan sangat menentukan keberhasilan proses tersebut.
Demokratisasi adalah suatu perubahan baik itu perlahan maupaun secara cepat kearah
demokrasi. Demokratisasi ini menjadi tuntutan global yang tidak bisa dihentikan. Jika
demokratisasi tidak dilakukan, maka bayaran yang harus diterima adalah balkanisasi, perang
saudara yang menumpahkan darah, dan kemunduran ekonomi dengan sangat parah (BJ
Habibie 2005).
Demokratisasi di suatu sistem pemerintahan memerlukan proses yang tidaklah mudah.
Pada saat perubahan terjadi, selalu ada orang yang tidak ingin melakukan perubahan terus
menerus, atau ada manusia yang tidak mampu menyesuaikan diri. Dalam kontes
12
demokratisasi, peran individu yang mampu menerima perubahan itu sangat penting. Untuk
itulah, individu harus punya tanggung jawab. Apalagi globalisasi yang terus mendorong
perubahan yang tidak bisa ditahan oleh Negara manapun.
Demokratisasi biasanya terjadi ketika ekspektasi terhadap demokrasi muncul dari
dalam Negara sendiri, karena warga negaranya melihat system politik yang lebih baik, seperti
yang berjalan dinegara demokrasi lain yang telah mapan, akan bisa juga dicapai oleh Negara
tersebut. Dengan kata lain, pengaruh internasional datang sebagai sebuah inpirasi yang kuat
bagi warga Negara di dalam Negara itu.
Sebuah negara yang sedang menjalani demokratisasi sangat mudah dipengaruhi oleh
faktor faktor eksternal. Pengaruh internasional dari sebuah proses demokratisasi bisa terjadi
dalam beberapa bentuk, seperti : contagion, control dan conditionality.
i.
ii.
iii.
Prinsip-prinsip Demokrasi
Keterlibatan warga negara dalam pembuatankeputusan politik.
Tingkat persamaan (kesetaraan) tertentu antara warga negara.
Tingkat kebebasan atau kemerdekaan tertentu yang diakui dan dipakai oleh para
warga negara.
4) Penghormatan terhadap supremasi hukum.
5) Pemilu berkala.
6) Bentuk pemerintahan harus didukung olehpersetujuan umum.
7) Hukum yang berlaku dibuat oleh wakil-wakil rakyat. (melalui pemilu)
8) Kepala Negara dipilih langsung melalui pemilihan umum.
9) Hak-hak pilih aktif diberikan kepada sejumlah besar rakyat. (sederajat)
10) Jabatan-jabatan pemerintahan harus dapat dipangku oleh masyarakat.
B. Proses Demokratisasi di Indonesia
1) Demokratisasi Indonesia hadir setelah orde baru berakhir.
13
C. Persyaratan Demokrasi
Konsensus di antara komunitas warga negara.
Kesadaran untuk mengadopsi aturan-aturan demokrasi.
Toleransi terhadap adanya perbedaan.
Secara singkat, kriteria untuk proses demokrasi (demokratisasi) menurut Robert A.
Dahl sebagai berikut:
Keterangan:
1. Partisipasi efektif adalah sebelum sebuah kebijakan digunakan oleh asosiasi (negara),
seluruh anggota harus mempunyai kesempatan yang sama dan berpartisipasi efektif, agar
pandangan mereka diketahui oleh anggota-anggota lainnya sebagaimana seharusnya
kebijakan itu dibuat.
2. Persamaan suara adalah bila sebuah keputusan tentang kebijakan dibuat, maka setiap
anggota harus mempunyai kesempatan yang sama dan efektif untuk memberikan suara dan
seluruh suara harus dihitung sama.
3. Pemahaman yang jelas adalah dalam batas waktu yang rasional, setiap anggota harus
mempunyai kesempatan yang sama dan efektif untuk mempelajari kebijakan-kebijakan
alternatif yang relevan dan konsekuensi-konsekuensi yang mungkin.
14
4. Pengawasan agenda adalah setiap anggota harus mempunyai kesempatan eksklusif untuk
memutuskan bagaimana dana permasalahan yang dibahas dalam agenda.
5. Pencakupan orang dewasa adalah semua, atau paling tidak sebagian besar orang dewasa
yang menjadi penduduk tetap seharusnya memiliki hak kewarganegaraan penuh yang
ditunjukkan oleh empat kriteria sebelumnya.
2.3
Demokrasi di Desa
Rapat;
Mufakat;
Gotong royong;
Hak mengadakan protes bersama;
Hak menyingkir dari kekuasaan raja absolut.
2.
16
sebagai demokrasi terpimpin karena adanya anggapan bahwa keterbatasan pendidikan dan
pengetahuan rakyat menyebabkan demokrasi harus dilaksanakan secara terpimpin.
Dalam suasana yang mengancam keutuhan teritorial sebagaimana kata Feith, dan
ancaman perpecahan sebagai mana kata Soepomo, itulah muncul gagasan Demokrasi
Terpimpin yang di lontarkan Presiden Soekarno pada bulan februari 1957. mula mula
pandangan ini dicetuskan oleh partai Murba, serta Chaerul Saleh dan Ahmadi. Namun
gagasan tanpa perbuatan tidak terlalu berarti dibanding gagasan dan perbuatan langsung
dalam usaha mewujudkan gagasan itu dan inilah yang di lakukan Soekarno.
b. Ciri-ciri Demokrasi Terpimpin
1. Adanya partai penguasa/partai mayoritas,
2. Keputusan politik mutlak ditangan presiden,
3. Pembatasan hak politik rakyat (kooptasi dan pembubaran partai politik dan organisasi
kemasyarakatan)
c. Tugas dan Pelaksanaan Demokrasi Terpimpin
Demokrasi Terpimpin harus mengembalikan keadaan politik negara yang tidak stabil
sebagai warisan masa Demokrasi Parlementer/Liberal menjadi lebih mantap/stabil.
Demokrasi
Terpimpin
merupakan
reaksi
terhadap
Demokrasi
Parlementer/Liberal.
Pemerintah berusaha menata kehidupan politik sesuai dengan UUD 1945. Dibentuk lembagalembaga negara antara lain MPRS, DPAS, DPRGR, dan Front Nasional.
d. Penyimpangan-penyimpangan Pelaksanaan Demokrasi Terpimpin
UUD 1945 Penataan kehidupan politik menyimpang dari tujuan awal, yaitu
demokratisasi (menciptakan stabilitas politik yang demokratis) menjadi sentralisasi
(pemusatan kekuasaan di tangan presiden). Kebebasan partai dibatasi Presiden cenderung
berkuasa mutlak sebagai kepala negara sekaligus kepala pemerintahan.
1. Kedudukan Presiden. Berdasarkan UUD 1945, kedudukan Presiden berada di bawah
MPR. Akan tetapi, kenyataannya bertentangan dengan UUD 1945, sebab MPRS tunduk
kepada Presiden. Presiden menentukan apa yang harus diputuskan oleh MPRS.
17
demokrasi yang bersumber pada kepribadian dan falsafah hidup bangsa Indonesia yang
perwujudannya seperti dalam ketentuan-ketentuan seperti dalam pembukaan UUD 1945.
Demokrasi pancasila dimulai dari orde baru yang dicikal bakali oleh salah satu kejadian
sejarah penting yaitu Supersemar yang merupakan surat dari Soekarno kepada Soeharto
untuk mengambil tindakan kepemerintahan Negara Republik Indonesia, dengan salah satu
tugasnya mengbubarkan PKI dengan ormas-ormasnya pada tanggal 12 Maret 1966. Yang
akhirnya memberi gelar kepada Soeharto sebagai pahlawan revolusi dan mempermudah
18
jalannya menjadi Presiden Indonesia setelah ditunjuk oleh A. H. Nasution tanggal 12 Maret
1967 pada sidang istemewa MPRS, setahun kemudian.
Demokrasi Pancasila adalah paham demokrasi yang berjalan didasarkan pada nilainilai Pancasila sebagaimana termuat dalam pembukaan UUD45. Pada masa orde baru
pemegang kekuasaan terhadap jalannya pemerintahan secara luas berada di tangan
presiden.Pelaksanaan demokrasi orde baru ditandai dengan keluarnya Surat Perintah 11
Maret 1966, Orde Baru bertekad akan melaksanakan Pancasila dan UUD 1945 secara murni
dan konsekwen.
b. Ciri-ciri Demokrasi Pancasila
1. Adanya partai penguasa/golongan mayoritas,
2. Keputusan politik mutlak ditangan presiden,
3. Pembatasan hak politik rakyat (kooptasi terhadap partai politik dan organisasi
kemasyarakatan serta pembatasan jumlah partai politik),
4.
5.
19
2.
3.
4.
5.
21
2.4
ketentuan:
a. Pembukaan UUD 1945 aline ke-4 yaitu ...
Maka disusunlah kemerdekaan kebangsaan Indonesia itu dalam suatu UUD Negara RI
yang terbentuk dalam susunan Negara RI yang berkedaulatan rakyat ...
b. Pasal 1 ayat (2) UUD 1945 yang menyatakan bahwa kedaulatan di tangan rakyat dan
dilakukan menurut ketentuan UUD.
Selanjutnya tentang isi dan mekanisme dari sistem politik demokrasi Indonesia
dirumuskan lebih lanjut pada bagian pasal-pasal UUD 1945. Sebagaimana dinyatakan
dalam pasal 1 ayat (2) UUD 1945 bahwa kedaulatan di tangan rakyat dan dilakukan
menurut ketentuan UUD.
2. Sendi-sendi Pokok Sistem Politik Demokrasi Indonesia
Mengenai sendi-sendi pokok dari sistem politik demokrasi di Indonesia sebagai
berikut:
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
2.5
Pendidikan Demokrasi
Sistem politik demokrasi di suatu negara berkaitan dengan dua hal, yaitu:
1. Institusi (struktur) demokrasi.
2. Perilaku (kultur) demokrasi.
23
BAB III
KESIMPULAN
24
PENUTUP
Demikianlah makalah yang kami tulis ini, semoga bermanfaat dan menambah
pengetahuan para pembaca mengenai sejarah singkat demokrasi, makna demokrasi, macam-
25
macam demokrasi, sistem politik demokrasi beserta landasan sistem politik demokrasi
Indonesia, dan pendidikan demokrasi.
Kami mohon maaf apabila ada kesalahan ejaan dalam penulisan kata dan kalimat
yang kurang jelas, dimengerti, dan lugas. Karena kami hanyalah manusia biasa yang tak luput
dari kesalahan dan kami juga sangat mengharapkan saran dan kritik dari para pembaca demi
kesempurnaan makalah ini. Sekian penutup dari kami semoga dapat diterima di hati dan kami
ucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya.
DAFTAR PUSTAKA