Anda di halaman 1dari 16

PONDASI TIANG PANCANG

Definisi
Ada beberapa pengertian tentang pondasi yaitu:
1.

Suatu

konstruksi

bangunan

yang

memiliki

fungsi

untuk

memindahkan beban/bobot /gaya yang ditimbulkan oleh banguna yang ada


diatasnya kedalam tanah.
2.

Adalah bagian bangunan yang menghubungkan bangunan tersebut

dengan tanah, dimana tanah harus menerima beban dari bangunan tersebut
(beban mati dan beban hidup) dan tugas pondasi untuk membagi beban itu
sehingga tekanan tanah yang diizinkan (daya dukung) tidak terlewati.
3.

Konstruksi yang diperhitungkan sedemikian rupa sehingga dapat

menjamin kestabilan bangunan terhadap berat sendiri dan menghindari


penurunan bangunan yang tidak merata.
http://anaksipiluh.blogspot.co.id/2012/12/wsa.html

Kesimpulan dari beberapa pengertian pondasi


Pengertian Pondasi itu sendiri adalah bagian dari elemen bangunan yang
berfungsi meletakkan dan meneruskan beban ke dasar tanah yang kuat
mengimbangi dan mendukung (merespon) serta dapat menjamin kestabilan
bangunan, paling tidak terhadap beratnya sendiri, beban yang bekerja serta beban
gempa.
http://anaksipiluh.blogspot.co.id/2012/12/wsa.html

Pondasi dalam atau biasa disebut pondasi tiang adalah pondasi yang
kedalamannya lebih dari 2 meter dan biasa digunakan pada bangunan bangunan
bertingkat dan suatu konstruksi yang mampu menahan gaya orthogonal ke sumbu
tiang dengan cara menyerap lenturan.
http://dokumen.tips/documents/bab-123pondasi-dalam.html
Pondasi tiang pancang adalah suatu konstruksipondasi yang mampu
menahan gaya orthogonal ke sumbu tiang dengan jalan menyerap
lenturan.Pondasi tiang pancang dibuat menjadi satu kesatuan yang monolit
dengan menyatukan pangkal tiang pancang yang terdapat di bawah konstruksi
dengan tumpuan pondasi.
http://belajarsipil.blogspot.co.id/2012/06/pondasi-tiang-pancang.html

Mengapa Memakai Pondasi Tiang Pancang?


Tiang pancang saat ini banyak digunakan di Indonesia sebagai pondasi
bangunan, seperti jembatan, gedung bertingkat, pabrik atau gedung-gedung
industri, menara, dermaga, bangunan mesin-mesin berat, dll. Dimana semuanya
merupakan konstruksi-konstruksi yang memiliki dan menerima beban yang relatif
berat.
Penggunaan tiang pancang untuk konstruksi biasanya bertitik tolak pada
beberapa hal mendasar seperti anggapan adanya beban yang besar sehingga
pondasi langsung jelas tidak dapat digunakan, kemudian jenis tanah pada lokasi
yang bersangkutan relatif lunak (lembek) sehingga pondasi langsung tidak
ekonomis lagi untuk dipergunakan.
http://www.perencanaanstruktur.com/2011/05/seluk-beluk-pondasi-tiangpancang.html

Kelebihan dan Kekurang Pondasi Tiang Pancang


Kelebihan :
-

Karena dibuat dengan system pabrikasi, maka mutu beton terjamin.

Bisa mencapai daya dukung tanah yang paling keras.

Daya dukung tidak hanya dari ujung tiang, tetapi juga lekatan pada sekeliling

tiang.
-

Pada penggunaan tiang kelompok atau grup (satu beban tiang ditahan oleh dua

atau lebih tiang), daya dukungnya sangat kuat.


-

Harga relative murah bila dibanding pondasi sumuran.

Kekurangan :
-

Untuk daerah proyek yang masuk gang kecil, sulit dikerjakan karena factor

angkutan.
-

Sistem ini baru ada di daerah kota dan sekitarnya.

Untuk daerah dan penggunaan volumenya sedikit, harganya jauh lebih mahal.

Proses pemancangan menimbulkan getaran dan kebisingan


http://belajarsipil.blogspot.co.id/2012/06/pondasi-tiang-pancang.html

Perencanaan Pondasi Tiang Pancang


Dalam merencanakan pondasi untuk suatu konstruksi dapat digunakan
beberapa macam tipe pondasi. Pemilihan tipe pondasi ini didasarkan atas :
1. Fungsi bangunan atas (Upper structure) yang akan dipikul oleh pondasi
tersebut.
2.

Besarnya beban dan berat dari bangunan atas.

3.

Kondisi tanah dimana bangunan tersebut akan didirikan

4.

Biaya pondasi dibandingkan dengan bangunan atas


Secara umum pemakaian pondasi tiang pancang dipergunakan apabila

tanah dasar dibawah bangunan tersebut tidak mempunyai daya dukung (bearing
capacity) yang cukup untuk memikul berat bangunan dan beban diatasnya, dan
juga bila letak tanah keras yang memiliki daya dukung yang cukup untuk
memikul berat dari beban bangunan diatasnya terletak pada posisi yang sangat
dalam.
http://dokumen.tips/documents/bab-123pondasi-dalam.html

Panjang tiang pancang yang diperlukan tergantung dari dalamnya lapisan


tanah dasar yang kokoh atau yang memiliki daya dukung yang besar. Atau
panjang tiang pancang dapat pula ditetapkan dengan melakukan penyelidikan
tanah bangunan terhadap tahanan konus dari tiap-tiap jenis lapisan tanah.
Berhubungan dengan kemampuann alat pancang sangart terbatas, maka
panjang tiang biasanya hanya dibuat sarnpai 25 m saja, hingga apabila panjang
tiang yang dibutuhkan mencapai lebih dairi 25 m, ini berarti tiang harus
disambung. Pekerjaan tiang pancang cukup sulit, oleh karena itu bila mungkin
tiang pancang jangan disambung.

Gambar Tiang Pancang Beton dengan Penampang Segi-4 & Segi-8


http://www.teknik-sipil.com/2015/05/pondasi-tiang-pancang.html

Metode Pelaksanaan Tiang Pancang


Langkah pelaksanaan pondasi tiang pancang dapat dilihat pada
gambar ini.
Mengatur lalu lintas dan jalan akses
untuk mobilisasi alat pemancang

Mengatur posisi tiang

Produksi tiang pancang

Membawa tiang pancang


ke lokasi

Pemancangan tiang

Penyambungan tiang

Kepala tiang

Gambar 1 Langkah Pelaksanaan Pondasi Tiang Pancang

http://www.academia.edu/4710752/BAB_I_METODE_PELAKSANAAN_POND
ASI_TIANG_PANCANG

1. Persiapan Lokasi Pemancangan


Mempersiapkan lokasi dimana alat pemancang akan diletakan, tanah haruslah
dapat menopang berat alat. Bilamana elevasi akhir kepala tiang pancang
berada di bawah permukaan tanah asli, maka galian harus dilaksanakan
terlebih dahulu sebelum pemancangan. Perhatian khusus harus diberikan agar
dasar pondasi tidak terganggu oleh penggalian diluar batas-batas yang
ditunjukan oleh gambar kerja.
2. Persiapan Alat Pemancang
Pelaksana harus menyediakan alat untuk memancang tiang yang sesuai
dengan jenis tanah dan jenis tiang pancang sehingga tiang pancang tersebut
dapat menembus masuk pada kedalaman yang telah ditentukan atau mencapai
daya dukung yang telah ditentukan, tanpa kerusakan. Bila diperlukan,
pelaksana dapat melakukan penyelidikan tanah terlebih dahulu.
Alat pancang yang digunakan dapat dari jenis drop hammer, diesel atau
hidrolik. Berat palu pada jenis drop hammer sebaiknya tidak kurang dari
jumlah berat tiang beserta topi pancangnya. Sedangkan untuk diesel hammer
berat palu tidak boleh kurang dari setengah jumlah berat tiang total beserta
topi pancangnya ditambah 500 kg dan minimum 2,2 ton.

Gambar 2 Alat Pemancang

3. Penyimpanan Tiang Pancang


Tiang pancang
disimpan di sekitar lokasi yang akan dilakukan
pemancangan. Tiang pancang disusus seperti piramida, dan dialasi dengan

kayu 5/10. Penyimpanan dikelompokan sesuai dengan type, diameter,


dimensi yang sama.

Gambar 3 Penyimpanan Tiang Pancang


4. Pemacangan
Kepala tiang pancang harus dilindungi dengan bantalan topi atau mandrel.
Tiang pancang diikatkan pada sling yang terdapat pada alat, lalu ditarik
sehingga tiang pancang masuk pada bagian alat.

Gambar 4 Tiang Pancang Ditarik dengan Sling

Gambar 5 Tiang Pancang Dimasukan pada Bagian Alat

Gambar 6 Tiang Pancang Diluruskan

Gambar 7 Kemiringan Dicek Dengan Waterpass


Setelah kemiringan telah sesuai, kemudian dilakukan pemancangan
dengan menjatuhkan palu pada mesin pancang.

Gambar 8 Pemancangan Tiang Pertama


Bila kedalaman pemancangan lebih dalam dari pada panjang tiang
pancang satu batang, maka perlu dilakukan penyambungan dengan tiang
pancang kedua, yaitu dengan pengelasan.

Gambar 9 Penyambungan Tiang Pancang dengan Pengelasan


Tiang pancang harus dipancang sampai penetrasi maksimum atau penetrasi
tertentu sesuai dengan perencana atau Direksi Pekerjaan. Selanjutnya dilakukan
pemancangan di titik berikutnya dengan langkah yang sama.
http://www.academia.edu/4710752/BAB_I_METODE_PELAKSANAAN_POND
ASI_TIANG_PANCANG

Berikut ini adalah beberapa contoh rangkaian pekerjaan pondasi tiang pancang di
lapangan :

Gambar 1. Tampak Kepala Tiang Pancang Sebelum Dipecah

Gambar 2. Pemecahan Kepala Tiang Pancang

Gambar 3.Penyusunan Bata Hebel (sebagai pengganti bekisting), untuk Poer

Pondasi

Gambar 4. Perakitan Tulangan Untuk Poer Pondasi

Gambar 5. Perakitan Tulangan Untuk Sloof ke Poer Pondasi

Gambar 6. Pondasi yang Telah di Cor Beton

Gambar 7. Tulangan Sisa dari Pondasi Untuk Disambung ke Kolom

http://tgb-smakid.blogspot.co.id/2011/07/pondasi-tiang-pancang-pile-cap.html

Anda mungkin juga menyukai